PENDAHULUAN
LANGKAH SELANJUTNYA
Pendahuluan
STRUKTUR ORGANISASI
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2013 , 2014 & 2015, Ditjen P2P, Kemenkes
HBsAg (+) PADA BUMIL DAN NAKES DARI HASIL DETEKSI
DINI HEPATITIS B
PADA 12 PROPINSI YANG MELAKSANAKAN DDHB TAHUN
2014 & 2015
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2014, & 2015 Ditjen P2P, Kemenkes
HBsAg (+) PADA BUMIL DAN NAKES DARI HASIL DETEKSI
DINI HEPATITIS B
PROPINSI YANG MELAKSANAKAN DDHB TAHUN 2015
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2015 Ditjen P2P, Kemenkes
HBsAg (+) PADA KELOMPOK BERISIKO TINGGI LAINNYA
DARI PROPINSI YANG MELAKSANAKAN DDHB 2015
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2015 Ditjen P2P, Kemenkes
HBsAg (+) PADA KELOMPOK BERISIKO TINGGI LAINNYA
DARI PROPINSI YANG MELAKSANAKAN DDHB 2015
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2015 Ditjen P2P, Kemenkes
HBsAg (+) PADA KELOMPOK BERISIKO TINGGI LAINNYA
DARI PROPINSI YANG MELAKSANAKAN DDHB 2015
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2015 Ditjen P2P, Kemenkes
PREVALENSI HEPATITIS B & C PADA KELOMPOK
PENASUN DI 4 KOTA DI INDONESIA TAHUN 2014
* Sumber data: Surveilans Hepatitis B & C Pada Kelompok Penasun Tahun 2014, Ditjen PP & PL, Kemenkes
HBsAg (+) PADA KELOMPOK POPULASI
BERISIKO DI BEBERAPA KOTA DI
INDONESIA TAHUN 2015
Anti HCV (+) PADA KELOMPOK POPULASI
BERISIKO TINGGI
DI BEBERAPA KOTA DI INDONESIA TAHUN 2015
HBsAg (+) & Anti HCV (+) PADA
POPULASI BERSIKO DI BEBERAPA
KOTA DI INDONESIA TAHUN 2015
Cakupan imunisasi
HB 0 di Indonesia
Tahun 2000-2014*
Cakupan imunisasi
DPT/HB 3 di Indonesia,
*) Sumber : Data Subdit Tahun 2000-2014
imunisasi
UPAYA PENGENDALIAN HEPATITIS B & C
TUJUAN KHUSUS
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
Mencegah terjadinya penularan
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
Meningkatkan kualitas hidup orang dengan
hepatitis
SASARAN STRATEGIS
HEPATITIS
1. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan
advokasi dan atau sosialisasi tentang
Hepatitis sebesar 90% pada tahun 2019.
2. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan
Deteksi Dini Hepatitis B dan C pada
kelompok populasi berisiko sebesar 80%
pada tahun 2019.
3. Meningkatnya Propinsi yang melaksanakan
pengamatan Hepatitis pada kelompok
paling bersiko sebesar 100% pada tahun
2019
SASARAN STRATEGIS PISP
1. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan
advokasi dan atau sosialisasi sebesar 90%
pada tahun 2019.
2. Meningkatnya kab/kota yang mempunyai
LROA menjadi 90% pada tahun 2019.
3. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan
SKD KLB sebesar 90% pada tahun 2019
4. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan
kegiatan pencegahan Tifoid sebesar 30%
pada tahun 2019
5. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan
pengamatan Tifoid pada populasi berisiko
sebesar 30% pada tahun 2019
A. INDIKATOR KEGIATAN HEPATITIS
N INDIKATOR 2015 -201
2019
201 201 201 201 201
O 4 5 6 7 8 9
ELIMINASI PENULARAN HEPATITIS B DARI IBU KE ANAK
TAHUN 2020, ELIMINASI HEPATITIS C PADA TAHUN 2030
1 % Kab/kota yang melakukan 3 10 20 40 80 90
sosialisasi dan atau advokasi ttg
hepatitis.
2 Jumlah Propinsi yang melakukan 7 14 21 28 34 34
kegiatan surveilans Sentinel
Hepatitis pada populasi beresiko
3 % Kab/kota yang melakukan 3 10 20 40 80 90
deteksi dini hep B pada bumil
4 % Kab/kota yang melakukan NA 10 20 40 80 90
deteksi dini hep B dan C pada
populasi beresiko
5 % orang yang terdeteksi dg NA 2,5 5 10 20 30
HBsAg positif yang mendapatkan
akses perawatan/upaya lanjutan
6 % Orang Dengan Hep C NA 5 10 20 40 60
mendapatkan akses
B. INDIKATOR KEGIATAN ISP
N INDIKATOR 201 201 201 201 201 201
O 4 5 6 7 8 9
a. Menurunnya angka kematian balita akibat diare sebesar 50% dari
kondisi saat ini
b. Menurunnya angka kesakitan demam tifoid pada anak sekolah
sebesar 30% dari kondisi saat ini
1 % Kab/kota yang NA 10 20 40 80 90
melaksanakan sosialisasi dan
atau advokasi tentang diare,
Tifoid dan Hep A & E
2 % Kab/kota yg melakukan NA 10 20 40 80 90
Layanan Rehidrasi Oral aktif
3 % Kab/kota yang NA 10 20 40 80 90
melaksanakan SKD KLB
4 % Kab/kota yang melakukan NA 2,5 5 10 20 30
kegiatan surveilans Tifoid pada
kelompok masyarakat paling
berisiko
5. % kelompok anak sekolah yang NA 2,5 5 10 20 30
melakukan upaya pencegahan
KEGIATAN