2019
2030
80% Kab/Kota =
Eliminasi
411 Kab/Kota
Hepatitis
melakukan DDHBC
B dan C
2017
2022
30%Kab/kota =
154 Kab/Kota Eliminasi Hep B (PPIA)
melakukan DDHBC
2018
60% Kab/Kota Kab/kota yang melaksanakan
= 308 Kab/kota DDHB pada > 90% Bumil
melakukan
Target Sasaran PPIA
DDHBC
5,3 Jt Bumil Dideteksi
ROADMAP ELIMINASI HEPATITIS
(2015-2030)
2005- 2010- 2015-
2015- 2020-
2009 2014 2020 2030
2019
Universal
Coverage
Upaya Kuratif
Eliminasi
Hepatitis C
(2030)
Pendukung/penunjang
EMTCT 95% bayi baru lahir HBO<24 jam; 90% bumil lakukan DDHB; 90% bayi yg lahir dari
bumil HBsAg pos diberikan HBO dan HBIG
Target Global
Eliminasi Penularan Hep B dari
Ibu ke anak (PPIA/EMTCT
Hepatitis) tahun 2020
Hepatitis B
RESPON KEMENTERIAN KESEHATAN
• Prevalensi Hepatitis
B (Riskesdas 2013):
7,1%
• Prevalensi Hepatitis
C (Riskesdas 2013):
1,1%
• Penyakit hari
merupakan
penyebab kematian
ke-7 di Indonesia 11
BEBAN BARU BAGI NEGARA AKIBAT HEPATITIS B /TAHUN
Penyakit HIV, Sifilis dan Hepatitis B adalah penyakit yang dapat menular seksual
1 yang dapat berakibat kecacatan serta pembiayaan tinggi.
Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Indonesia cukup tinggi yaitu
2 0,33%, 1,7% dan 2,5%, oleh karena itu jumlah kasus HIV, Sifilis dan Hepatitis B
pada anak cenderung meningkat.
Test HIV pada Bumil dan pemberian ARV pada Bumil dg HIV sejak trimester pertama
3
kehamilan akan menurunkan jumlah bayi lahir dengan HIV.
Jika bumil yang terinfeksi sifilis tidak diobati dengan adekuat maka 67% kehamilan akan
berakhir dengan abortus, lahir mati atau sifilis kongenital pada neonatus.
Eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak akan menurunkan angka kematian
5 dan kecacatan, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dan menekan pembiayaan
pelayanan kesehatan.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
(PP NO.2 TAHUN 2018, TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL, PASAL 6, SPM KESEHATAN)
1 Setiap ibu hamil mendapatkan 7 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
pelayanan antenatal sesuai standar.
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan 8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
pelayanan persalinan sesuai standar. kesehatan sesuai standar.
3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan 9 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
pelayanan kesehatan sesuai standar.
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan
10 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan
sesuai standar. pelayanan kesehatan sesuai standar.
12
6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV
tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai mendapatkan pemeriksaan HIV
standar.
sesuai standar.
18
PENULARAN VERTIKAL HIV-SiFILIS dan HEPATITIS
B
Penularan HIV Penularan Sifilis PENULARAN
45% 67- 90% HEPATITIS B 95%
Pendekatan PIS-PK
TB ANC Temu
& wicara
BB TERINTEGRASI konseling
TINDAK
LANJUT
LANGKAH KERJA ( IBU HAMIL)
Indikator HIV Sifilis Hepatitis B
Ibu hamil diperiksa, Cakupan 2018 : 60% dari ibu hamil K1
dites, dideteksi dini ANC Cakupan 2019 : 70% dari ibu hamil K1
10T lengkap berkualitas Cakupan 2020 : 80% dari ibu hamil K1
Cakupan 2021 : 90% dari ibu hamil K1
Cakupan 2022 : 100% dari ibu hamil K1
Penanganan bagi ibu 100% ibu hamil diobati ARV, 100% ibu hamil diobati 100% kasus hepatitis B
hamil dengan hasil berupa Kombinasi Dosis dengan Benzatin Penicilin G pada ibu hamil dalam
positif Tetap (KDT) (Tenofovir 300mg 2,4 juta IU IM sebagai pengawasan, dirujuk ke
+ Lamivudin 300mg + program dosis tunggal pada rumah sakit yang
Efavirens 600mg) setiap hari fase dini, diulang 2 kali dgn mampu tatalaksana
sekali (tiap 24jam) seumur selang waktu 1 minggu atau hepatitis B
hidup dirujuk
Anak negatif 100% hasil DBS EID negatif, 100% titer RPR negatif atau 100% pemeriksaan
(keberhasilan program anak sehat tanpa ARV sama dengan titer ibu anak serologis HBsAg
3E) sehat, tanpa cacat atau negatif.
kematian
Indikator Umum
No Uraian 10T HIV Siflis Hepatitis B
1 Cakupan ibu hamil dilakukan
100% 100% 100% 100%
ANC terpadu
2 Ibu hamil terinfeksi maks 0,30% 1,70% 2,50%
3 Ibu hamil terinfeksi
100% 100% 100%
mendapatkan pelayanan
4 Bayi dari ibu hamil terinfeksi
mendapatkan penanganan 100% 100% 100%
DB
D
DBD
Diare
1. PEMBERIAN ORALIT
2. PEMBERIAN ZINC
3. PEMBERIAN ASI/MAKANAN
4. PEMBERIAN ANTIBIOTIK SELEKTIF
5. PEMBERIAN NASEHAT
REVITALISASI
KEGIATAN LAYANAN REHIDRASI ORAL AKTIF
L
PASIEN O
K
E
T
Keterangan :
Ibu/Pasien Diare
Petugas LROA
KEBIJAKAN LROA
1.Layanan Rehidrasi Oral Aktif merupakan salah satu
indikator kinerja pengendalian diare di kabupaten /
kota.