Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM HEPATITIS

PUSKESMAS CIPEUNDEUY
Jl.Cipeundeuy Rajamandala No. 604 Telp. (022) 6970210 Kode Pos
40558
BANDUNG BARAT
TAHUN 2019
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM HEPATITIS

A. PENDAHULUAN
Hepatitis adalah penyakit menular dalam bentuk peradangan hati yang
disebabkan oleh virus. Hepatitis virus terdapat beberapa jenis yaitu Hepatitis A
dan E, yang ditularkan secara fecal oral, bersifat akut, sering timbul sebagai
Kejadian Luar Biasa, dapat sembuh sempurna dan tidak menjadi kronis,
sedangkan Hepatitis B, C dan D ditularkan secara parenteral, dapat menjadi
kronis, sirosis lalu menjadi kanker hati. Sebagian besar dari masyarakat yang
terinfeksi Hepatitis B dan C ini terlambat diketahui, sehingga diketahui pada
saat mereka sudah menjadi kronis, sirosis bahkan kanker hati. Sedangkan
Hepatitis D akan timbul apabila seseorang terinfeksi Hepatitis B. Oleh karena
itu perlu dilakukan Deteksi Dini Hepatitis B dan C, agar dampak lebih lanjut dari
penyakit ini dapat dicegah dan dikendalikan.

B. LATAR BELAKANG
Dengan diketahuinya besaran masalah hepatitis secara global, regional
dan nasional serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, maka pada
tanggal 20 Mei 2010, World Health Assembly (WHA) dalam sidangnya yang ke-
63 di Jenewa telah menyetujui mengadopsi resolusi WHA No. 63.18 tentang
Penanggulangan Hepatitis, yang menyerukan kepada semua negara di dunia
untuk melakukan pencegahan dan pengendalian hepatitis. Resolusi WHA ini
kemudian diperkuat lagi dengan resolusi WHA nomor 67.6 tanggal 23 Mei 2014
tentang perlunya “aksi konkret” dalam pengendalian hepatitis.
Hepatitis virus diperkirakan menyebabkan 1,4 juta kematian per tahun di
dunia akibat infeksi akut dan kanker hati terkait hepatitis dan sirosis. Jumlah
kematian akibat hepatitis virus terus meningkat, sekitar 47% disebabkan oleh
virus hepatitis B, 48% oleh virus hepatitis C dan sisanya virus hepatitis A dan
virus hepatitis E.
Di Indonesia sendiri, Hepatitis virus B dan Hepatitis virus C merupakan
penyebab sebagian besar penyakit hepatitis, sirosis, dan kematian terkait
penyakit hati. Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis (P2
Hepatitis), besaran masalah Hepatitis virus B diukur dengan pemeriksaan
antigen permukaan virus Hepatitis B atau “Hepatitis B surface Antigen”
(HBsAg). Untuk besaran masalah Hepatitis virus C, diukur dengan pemeriksaan
antibodi terhadap virus Hepatitis C atau “anti-HCV”.
Salah satu sasaran dalam pencegahan dan pengendalian hepatitis virus
yaitu dengan melaksanakan deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil. Deteksi dini
bertujuan untuk mengetahui status infeksi seseorang sehingga dapat
melakukan upaya pencegahan penularan pada orang lain, dan upaya
pengobatan yang tepat agar risiko sirosis serta kanker hati dapa diminimalisir.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


A. Tujuan umum
Terlaksananya kegiatan deteksi dini Hepatitis B di Puskesmas Cipeundeuy.
B. Tujuan Khusus
1) Melakukan Deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil.
2) Melakukan rujukan kasus pada ibu hamil yang menunjukkan hasil
pemeriksaan laboratorium Hepatitis B reaktif.
3) Melakukan penyuluhan tentang Hepatitis B.
4) Melakukan upaya pencegahan penularan Hepatitis B dari Ibu ke anak.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Deteksi Dini Hepatitis B a. Deteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil yang
pada Ibu Hamil berkunjung ke Puskesmas dan kiriman /
rujukan dari Bidan Praktek Mandiri / Klinik
swasta.
b. Penanganan hasil deteksi dini Hepatitis B
reaktif.
2. Penyuluhan tentang a. Melakukan penyuluhan tentang Hepatitis B
Hepatitis B kepada pasien yang berkunjung ke
Puskesmas maupun di Posyandu.
b. Interaksi secara verbal (misal : konseling)
untuk meningkatkan pengetahuan dan
diharapkan terjadinya perubahan sikap dan
perilaku.
3. Upaya pencegahan Pemberian HB0 dan HBIg dalam waktu 24 jam
penularan Hepatitis B pada bayi yang lahir dari ibu HBsAg reaktif.
dari Ibu ke anak
4. Pemantauan bayi Pemeriksaan HBsAg pada bayi usia 9-12 bulan
yang lahir dari ibu dari ibu HBsAg reaktif
HBsAg reaktif
5. Pencatatan dan Merekapitulasi data layanan hepatitis B ke dalam
Pelaporan formulir pelaporan 3E1 lalu dientry ke SIHEPI
Offline dan Online serta melaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


 Screening Triple Eliminasi pada ibu hamil
 Penyuluhan
 Pemeriksaan Laboratorium
 Tindak lanjut : sesuai hasil pemeriksaan

F. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah :
 Ibu hamil
 Bayi dari ibu dengan Hepatitis B positif.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No Uraian
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt NovD
Deteksi Dini Hepatitis B pada Ibu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1
Hamil
2 Penyuluhan tentang Hepatitis B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pemberian HB0 dan HBIg dalam


3 waktu 24 jam pada bayi yang lahir Sesuai dengan adanya kasus
dari ibu HBsAg reaktif.
Pemantauan bayi yang lahir dari ibu Sesuai dengan adanya kasus
4
HBsAg reaktif
5 Pencatatan dan Pelaporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 Monitoring dan Evaluasi √ √

H. SUMBER BIAYA
Biaya Dialokasikan dari dana BOK (Bantuan Operasional Kegiatan)

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Pencatatan
Pencatatan dilakukan setiap hari sesuai prosedur pada saat melakukan
pemeriksaan pasien
B. Pelaporan
Pelaporan dilakukan setiap bulan nya dengan mengentry data melalui
Aplikasi Sihepi.
C. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilaksanakan minimal 6 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai