Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN PENGENDALIAN

HEPATITIS DI JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH


1.PENDAHULUAN
HEPATITIS VIRUS
KOTORAN - MULUT

HEPATITIS A

HEPATITIS E
• Hepatitis A & E sering muncul sebagai KLB;
• Hepatitis B & C dapat menjadi kronis  menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
serius
• Prevalensi hepatitis berdasarkan hasil Riskesdas thn 2013 sebanyak 0,1 % dan thn 2018
meningkat menjadi 0,3 %.
HEPATITIS A
GEJALA HEPATITIS A
Demam, lemas/lesu, nafsu makan berkurang, mual, muntah, nyeri pada perut
bagian kanan atas, air kencing berwarna teh, mata dan kulit berwarna kuning,
makin muda usia anak maka gejala yang muncul umumnya tidak khas atau
kadang tidak memberikan gejala

CARA PENULARAN
Hepatitis A adalah suatu penyakit infeksi pada organ hati yang disebabkan
oleh virus hepatitis A (VHA)
Penularannya melalui makanan/minuman yang tercemar virus Hepatitis A
yang berasal dari tinja penderita
APAKAH HEPATITIS A DAPAT DIOBATI ?
Tidak ada pengobatan khusus, pengobatan hanya bersifat simptomatis
(sesuai gejala) dan menjaga keseimbangan nutrisi.

CARA PENCEGAHAN :

1. Makanan dan minuman yang dikonsumsi sehati-hari bebas dari pencemaran virus
hepatitis A, antara lain dengan memasak sampai mendidih dengan air bersih
sebelum dimakan

2. Budayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan :


• Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum menyiapkan makanan,
sebelum makan, setelah buang air besar, setelah mengganti popok bayi
• Buang air besar di jamban yang memenuhi syarat kesehatan
HEPATITIS B & C
Cara Penularan Hepatitis B
dan C

Vertikal

Horizontal
Hep B Secara Vertikal
(95% akan kronis)

Dari ibu pengidap


virus Hepatitis B
ke bayi yang
dikandung atau
dilahirkan
SECARA HORIZONTAL PADA POPULASI BERISIKO (3-5%)

Pasien bedah
umum/tindakan gigi Petugas Kes Mahasiswa Kesehatan WPS

Napza Suntik Waria LSL/Gay WBP

Keluarga penderita Penderita IMS ODHA Hemodialisis


Hepatitis
PROPORSI FAKTOR RESIKO HEPATITIS C

Data faktor risiko dari hasil surveilans oleh Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penyehatan
Lingkungan (Dirjen P2PL) pada tahun 2007-2012
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN
- advokasi, sosialisasi,
- pengembangan kapasitas, manajemen
- profesionalisme
- aksesibilitas dan kualitas
- jangkauan pelayanan pada kelompok
Meningkatkan
masyarakat berisiko tinggi
- jejaring kerja, kemitraan dan kerja sama

- Kegiatan berbasis masyarakat


Mengutamakan - Promotif dan preventif

Pencapaian sasaran/komitmen
Memprioritaskan global, regional, nasional dan lokal
Strategi Penanggulangan Hepatitis Virus
Permenkes No 53 Tahun 2015
Tentang Penanggulangan Hepatitis Virus
Cegah Temukan Tatalaksana

1. Promosi Kesehatan Deteksi Dini dan Penemuan Penanganan Kasus :


- Penggerakan & Peningkatan Kasus: 1. Konseling
pengetahuan serta kesadaran 1. Deteksi Dini Hepatitis B 2. Merujuk Ibu Hamil dengan
Masyarakat melalui Hari Hepatitis pada Ibu Hamil danTenaga HBsAg reaktif untuk
Sedunia (HHS) dan Gerakan Kesehatan tatalaksana Hepatitis B
Masyarakat (Germas) 2. Deteksi Dini Hepatitis C 3. Pemberian HBIg Pada bayi
- Peningkatan Kapasitas Pengelola Pada populasi beresiko yang lahir dari Ibu HBsAg

P
Program Hepatitis (penasun, WPS, WPS, Pasien reaktif <24 Jam Kelahiran
2. Perlindungan Khusus: Hemodialisis, LSL) 4. Merujuk Pengobatan Hepatitis
Sosialisasi
15 Kewaspadaan Universal B dan C
3. Pemberian Imunisasi:
Pemberian Vaksin Hepatitis pada bayi
baru lahir dan Tenaga Kesehatan
Roadmap Pengendalian Hepatitis di Indonesia

2019 2030
80% Kab/Kota Eliminasi
( 411 Kab/Kota) Hepatitis
melakukan B dan C
DDHBC

2022
Eliminasi Penularan HIV, Sifilis
dan Hep B dari Ibu ke Anak
(PPIA)
2018 Permenkes No.52
60% Kab/Kota = Th.2017
308 Kab/kota
melakukan
DDHBC
Kab/kota yang
2017
melaksanakan DDHB
30%Kab/kota
(154 pada > 90% Bumil
Kab/Kota)
melakukan
Target Sasaran PPIA
DDHBC 5,3 Jt Bumil Dideteksi
a u e B
k n ja I
s t r gPENDEKATAN
STRATEGI BERTAHAP PPIA
i u i u
HEPATITIS
n k n n
B
g t
u
h mu k
e e n BELUM ADA DI
p n t b
u PROGRAM HEPATITIS
a g k a
y
t u i
i r p
t a e d
r
i n a r
s g wi
i a b
B t u
a
t n
H
u r B
n a i s
t n b A
u u
s g
k Prevention
PMTCT: m d r of mother to child transmission (universal birth dose or other approaches)
i a e
ANALISA SITUASI
DATA KESMAS YANG TERKAIT DENGAN
PENULARAN KASUS HEPATITIS A

DATA ODF (OPEN DEFECATION FREE)


PENGERTIAN APA ITU ODF (OPEN DEFECATION
FREE) ?
• Setiap individu dalam suatu
komunitas tidak melakukan
ODF perilaku buang air besar
sembarangan yg berpotensi
menyebarkan penyakit

DESA ODF •Desa yg masyarakatnya telah buang air besar


dijamban sehat mencapai perubahan perilaku
Progres 2019

Kabupaten ODF 2018

2017 TARGET :
KOTA SALATIGA
TEMANGGUNG
REMBANGKUDUS
SRAGEN TEGAL
BREBES
KOTA SEMARANG
BLORA DEMAK
BOYOLALI
2016 WONOGIRI
SEMARANGJEPARA
BATANG
KENDAL
SUKOHARJO PATI
KOTA SURAKARTA
KARANGANYAR PURBALINGGA
PEMALANG
KOTA MAGELANG
GROBOGAN KEBUMEN
KT PEKALONGAN
PROGRES AKSES SANITASI (JAMBAN) PROVINSI JAWA
TENGAH TAHUN 2019
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
97 97
100 96 95 94 94
91 90
88 88
90 86
84 83 83 83 83 82
80 80
80

70 64
59
60

50

40

30

20

10

0
INDONESIA
PENULARAN
HEPATITIS B
DAERAH
ENDEMIS
TERUTAMA:
DARI IBU
HAMIL KE
BAYI

INDONESIA

7,1 %

Kemungkinan
terinfeksi 95%
TREND PROSENTASE DETEKSI DINI HEP B DAN
PROSENTASE BUMIL REAKTIF HEP B
DI JAWA TENGAH TAHUN 2016-2020 (TW 2)
80 71.7

70
58.4
60
50
40 33.8
29.7
30 24
20
10 2.9 2.4 1.5 1.4 1.2
0
2016 2017 2018 2019 2020

% DETEKSI DINI HEP B % BUMIL REAKTIF


PROSENTASE DETEKSI DINI HEPATITIS B PADA BUMIL DI JAWA
TENGAH
% 2018 2019 TAHUN 2018 – 2019

114.7
111.4

110.1
120.0

104.1
102.2

105.2

100.0
102.7

93.6
96.6

96.1
95.4

91.1

91.1

90.4
100.0

88.7

90.7
87.1

84.2
88.7

88.5
87.9

87.7
85.1

72.7
79.6
82.0

78.7
81.2

80.9

80.9
80.5

77.0
76.4

73.6
80.0

68.1
66.8

69.6
65.7

65.5
71.6
64.7

67.5
66.9

65.1

62.0
57.2

58.4
55.4

56.2
60.0

49.2

50.7
46.9

45.8

41.2
36.9
37.6

36.9
32.4

29.6
31.0
40.0

32.2

29.2
21.8
21.4
21.9

17.8
14.5

13.2
20.0

0.8
6.0
-

-
Deteksi dini Hepatitis B pada bumil diharapkan sebanyak 100 %. Pada Tahun 2018 sebanyak 3 kab telah
mencapai
>100 %. yaitu Sragen, Kab. Pekalongan dan Banjarnegara. Di 3 kab/kota tsb > 100 % karena bumil yang
dideteksi
Ka

15.0
25.0
35.0
45.0
55.0
65.0
75.0
85.0
95.0

5.0
Ka b. K
b.
Gr enda
o l 57.5
Ka boga
b. n 45.7
K T e
Ko ab g
ta . Sr al
Pe ag 45.5
Ka kalo en
Ka b. ng 38.8
b. B a
Ba oyo n 38.5
Ka nja lali
b. rne
W ga 38.0
o n ra
Ka oso 36.3
Ko b. K bo 36.3
ta la
Ka Sur ten 35.9
b. aka
Ke rta
bu
m 34.8
Ka Kab en
b. 34.6
M . Pat
ag i 34.6
Ka Kab elan
b. . g 34.5
Pu Kud
Ka rba us
b. l 34.2
Ba ingg
n a 33.1
Ko yum
t a
Ka a Te s 33.1
b. gal
D 32.4
Ka ema
Ka b. k 32.2
b. Bl
Ka Pem ora 32.1
b. ala
Ko em ngR
ta b 30.7
Ka Sem ang
b. 30.3
S ara
TENGAH

Ka ko ng u
b h 30.0
Ka . Sem arjo
Ka b. P aran 29.4
b. urw g
Ka o 28.6
Ko rang rejo
ta a 28.5
M nya
Ko age r 25.7
Ka ta lan
b S g 25.0
Ka . Pe alati
BULAN JANUARI-JUNI TAHUN 2020

b. kal ga
Te o n
ma ga
22.2
Ka ngg n
u
21.0
Ka b. C ng 19.5
b. ilac
W ap
Ka onog 13.3
b. iri
Ka reb B 11.2
b. e
JA ab K Jep s 10.7
W . B ara
PROSENTASE DETEKSI DINI HEPATITIS B PADA BUMIL DI JAWA

A 7.6
TE atang
NG 5.7
AH
29.7
%

0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
1.0
1.8
0.6 0.8
0.7 1.0
0.7 0.9
0.8
0.8
2.1
2.0
4.1
1.5
0.8
1.2
1.2
1.6
0.9
0.9
1.1
1.6
1.0
1.0
1.1
1.3
1.7
1.4
3.6
2.1

2018
2.43.8
2.4
1.0
2.6
1.9
2019 1.9 2.4
2.3
3.6
1.7
2.4
1.7
1.2
0.0
0.7
TAHUN 2018 – 2019

1.6
1.8
1.7
1.3
1.7
2.0
1.0 1.3
1.2
1.1
14,4

14.4
1.2
0.4 0.5
2.0
1.1
PROSENTASE BUMIL REAKTIF HEP B DI JAWA TENGAH

2.2
1.1
1.4
2.0
1.3
1.2
1.0
1.3
1.6
1.6
PROSENTASE BUMIL REAKTIF HEPATITIS B DI JAWA TENGAH
BULAN JANUARI-JUNI TAHUN 2020

5.0
4.3

4.5
4.0
3.5
3.2

3.5
3.0
2.5
2.1
1.8
1.7
1.7

2.0
1.6
1.5
1.5
1.4
1.4
1.3
1.3
1.3
1.3
1.2

1.2
1.5

1.1
1.1
1.1
1.1
1.1
1.0
1.0
0.9
0.9
0.9
0.8
0.8
0.8
0.7
0.7
0.7
1.0

0.6
0.5
0.5
0.0
TATALAKSANA HEPATITIS B PADA
29 BUMIL DAN BAYI
TT LAKSANA
HBsAg HEP

Bagi bumil
BAYI USIA 9-12
Vit K, HB0, BLN
yang belum
HBIg menunjukkan
Tes Hep B gejala klinis ,
sebaiknya
HBsAg BAYI LAHIR Bagi bayi dirujuk untuk
dari ibu tata laksana
hep B kasus
Bayi yang lahir hepatitisnya
LAB dari : setelah
• Ibu Reaktif melahirkan ke
Hep B RS Rujukan
T8 : tes yang telah
POLI KIA
LAB • Ibu Non
Reaktif mampu Tata
termasuk Laksana Hep
Hep B
ANC
terpadu
TATA LAKSANA PADA BAYI DARI IBU HBSAG
REAKTIF
SELANJUTNYA

•Imunisasi • Bila HBsAg Non


•Bayi yang lahir
Reaktif , anak
sesuai dari ibu Hepatitis
B, pada usia 9 – tidak tertular
dengan Hep B dari Ibu
program 12 bulan
dilakukan • Hasil Reaktif
imunisasi pemeriksaan Rujuk ke Rumah
nasional, HBsAg dengan Sakit mampu
yaitu usia 2 metode RDT di Tatalaksana Hep
bulan, 3 Puskesmas
bulan, dan 4
bulan.
• Ibu dengan Hepatitis B, bayi
yang dilahirkannya dapat
diberikan air susu ibu (ASI)
ASI ekslusif.
• Perlu upaya pencegahan
perlukaan pada puting payudara
ibu dengan Hepatitis B.
TATALAKSANA UNTUK IBU HAMIL DENGAN
HBsAg REAKTIF

• Ibu hamil dengan hasil HBsAg reaktif, rujuk


ke Rumah Sakit yang mampu tatalaksana Hepatitis

• Di RS, dilakukan penetapan status penyakit Hepatitis B bumil. Bila


tidak didapatkan masalah klinis dan/atau indikasi terapi berkaitan
dengan Hepatitis B, maka Ibu hamil dapat melanjutkan ANC dan
persalinan di FKTP

• Ibu hamil Hepatitis B, dengan atau tanpa pengobatan antivirus tetap


dapat melakukan ANC dan persalinan di FKTP. Persalinan di RS
rujukan hanya ditetapkan atas indikasi obstetrik atau indikasi klinis
lain yang memerlukan pengawasan klinis yang tidak dapat dilakukan
di FTKP.
TATALAKSANA UNTUK DEWASA DENGAN
HBsAg REAKTIF

• Deteksi dini Hepatitis pada populasi


berisiko

• Bila HBsAg Reaktif, beri penjelasan TL dan rencana


rujuk ke RS untuk layanan lanjutan kasus hepatitis B

• HBsAg Non Reaktif  dianjurkan untuk


dilakukan imunisasi dan edukasi PHBS
Ketersediaan HBIG di FASYANKES
35 Salah satu contoh : syarat
administrasi permintaan HBIG

 Setiap bayi yang lahir dari ibu Permintaan HBIg dari Pusk ke DKK :
Hepatitis reaktif berhak mendapat 1. Fotokopi Hasil Lab (HBSAg reaktif)
VIT K + HBO + HBIG < 24 jam 2. Fotokopi buku pemeriksaan kehamilan
3. Fotokopi KTP bumil
kelahiran
Penyerahan HBIg dr Pusk ke RS jika bersalin di RS :
 Minimal 1 bulan sebelum kelahiran 4. Serah terima HBIg dari Puskesmas/DKK ke RS
HBIg sudah tersedia di Faskes bumil 5. Membawa coolpack untuk wadah HBIg, HBIg
bersalin dibungkus plastik agar tidak basah

 RS rujukan  melaksanakan Pemberian HBIg kpd bayi dari ibu yang reaktif HBSAg :
DDHB, stok HBIG tersedia di RS 6. FC Surat keterangan melahirkan dari fasyankes
ketika bumil akan melahirkan di RS 7. FC Surat pernyataan penyuntikan dan tidak
diperjualbelikan (Materai Rp. 6.000)
8. Dokumentasi Penyuntikan HBIg kepada bayi
(menyusul)
Besar Masalah Hep C

36
Hasil deteksi dini Hepatitis C di Jawa Tengah
tahun 2017- 2018 :
No. Kegiatan Jumlah

1. Jumlah yang diperiksa dengan anti HCV 3.308


2. Jumlah pos hasil pemeriksaan dengan anti HCV 280
3. Jumlah positif dari hasil pemeriksaan viral load 193
4. Jumlah diobati 170
5. Jumlah selesai pengobatan 98
6. Jumlah dinyatakan sembuh berdasarkan SVR 12 46
PERMASALAHAN
DAN
UPAYA YANG DILAKUKAN
PERMASALAHAN
 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat belum membudaya di
masyarakat
 Sanitasi rumah tangga dan lingkungan yang masih belum
optimal
 Sosialisasi penyakit hepatitis ke masyarakat belum menyeluruh
 Masih adanya penularan hepatitis B dari ibu ke anak
 Hubungan seksual yang tidak aman
 Penggunaan jarum yang tidak aman
 Kontak darah dengan darah
Upaya menurunkan prevalensi hepatitis B di Jawa Tengah :

 Deteksi dini hepatitis B pada 100 % ibu hamil,


keluarga pasien, nakes
 Merujuk pasien terdeteksi HBSag reaktif ke RS
 Pemberian HBIg (Hepatitis B Immunoglobulin) < 24 jam
pada bayi baru lahir dari ibu yang reaktif Hepatitis B
 Pemberian imunisasi Hb0 pada bayi baru lahir
 Layanan lanjutan usia 9-12 bulan pada bayi dari ibu yang
reaktif untuk memastikan tidak adanya penularan hepatitis B
dari ibu ke bayi
 Pemberian vaksin Hep B pada tenaga kesehatan
Upaya menurunkan prevalensi hepatitis Cdi Jawa Tengah :

 Deteksi dini hepatitis C pada populasi risti (klinik VCT,


nakes)
 Merujuk pasien terdeteksi Hep C ke 3 RS rujukan (RS dr.
Kariadi Semarang, RS. Dr. Muwardi Surakarta, RS dr.
Margono Purwokerto

Anda mungkin juga menyukai