dr.
Regi
na
Tioli
Epidemiologi
Kebijakan Program
OUTLINE
KEBIJAKAN Pelayanan Hepatitis B dan C
pada Masa Pandemi Covid-19
HEPATITIS B
DAN C Capaian Program Hepatitis
7
REGULASIDA INDIKATORPROGRAM P2 HEPATITIS
N BDA C
N
Selain pada Bumil Pencegahan dan pengendalian hepatitis B diprioritaskan pada populasi paling berisiko
tertular dan menularkan yaitu Tenaga Kesehatan, seperti tercantum dalam RAN hep tahun 2020-2024 dan
pesan Menteri Kesehatan pada HHS ke 12 tahun 2021 yang lalu, yaitu :
1.Tingkatkan cakupan deteksi dini hepatitis B ibu hamil di seluruh kabupaten/kota dan pastikan bayi yang lahir terbebas dari
hepatitis B ;
2.Pastikan setiap bayi diimunisasi hepatitis B secara lengkap;
3.Tingkatkan deteksi dini hepatitis B dan C terutama di populasi berisiko dan lakukan secara terintegrasi ;
4.Percepat perluasan akses layanan Hepatitis C dengan menggunakan Direct Acting Antiviral secara merata di 34 provinsi ;
5.Tingkatkan upaya pencegahan dan pengendalian hepatitis melalui promotif dan preventif;
Orang dengan HIV (Skrining anti-HCV dilakukan pada semua pasien HIV, PNPK
Tatalaksana HIV 2019 dan SE Kolaborasi Program P2 Hepatitis C dan HIV, 2021 )
12
PENGOBATAN HEPATITIS CDI INDONESIA
1 Meningkatkan kesadaran
masyarakat Ketersediaan data & 2
informasi
3 Ketersediaan logistik yang
bermutu & terjangkau Pelayanan kesehatan 4
berstandar
5 Pelayanan kesehatan yang
aman
Kerjasama LP/LS 6
Pemerataan pelayanan
7
Hepatitis
2.576.980
2.682.297
3.000.000 5,00
1.643.204
90 83,46 2.000.000
1.497.649
90 3,00
80
%reaktif HBsAg
69,65 2,46
70
80
1.500.000 2,20 2,21
60 1, 88
Persentase (%)
1, 82 2,00
1, 68 1,70
60
50 1.000.000
585.430
40 33,66
1,00
184.000
30 500.000
46.944
45.108
17,12 30
32.974
30.965
25.431
12.946
4.526
20
725
10
5,84 - 0,00
10 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
0
5 (s/d
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (s/d Sep)
Sep) Ibu hamil tes HBsAg Ibu hamil HBsAg reaktif %Re
aktif
Target (%) Capaian (%) HBsA
g 30 Okt 2021
Data per
Kaskade Deteksi Dini Hepatitis B (DDHB) pada Ibu Hamil
Tahun 2021 (Agustus)
Persentase (%)
Persentase (%)
15.000
Jumlah Bayi
80
20,00
3.000.000
60
15,00 10.000
2.000.000
1.497.649 10,00
40
1,70
5.000 3.342 3.279
1.000.000 20
5,00
25.431
- -
- 0,00
Estimasi jumlah Ibu hamil periksa Ibu hamil reaktif Bayi lahir Bayi lahir Bayi lahir Bayi 9-12 Bayi 9-12
ibu hamil HBsAg HBsAg dari ibu dapat HB0 dapat bulan tes bulan non
reaktif <24 jam HBIg HBsAg reaktif
HBsAg <24 HBsAg
jam
258.474
240.155
255.216
238.845
2.500.000
264.201
266.755
300.000
234.064
241.793
226.244
217.654
198.918
2.035.635
250.000
173.881
2.000.000
162.557
139.761
138.164
200.000
100.068
1.500.000
98.786
150.000
77.425
1.000.000
100.000
500.000 50.000
34.496 25.422 -
- Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
Jan-Sep 2020 Jan-Sep 2021
2020 2021
Jumlah Ibu Hamil Tes HBsAg Jumlah Ibu Hamil Reaktif HBsAg
Persentase (%)
64,18 80,00
400.000 67,17
Saat ini baru 35,8%
Jumlah
51,72
300.000
ditemukan 1% 46,42 60,00
- Persentase HCV RNA terdeteksi : 51,7%
40,00 - Persentase gap mulai pengobatan :
200.000
15,9%
20,00
100.000
4,22 - Persentase gap pengobatan lengkap :
- 25.513 16.374 8.469 7.119 4782 2220 2134 0,00 32,8%
- Persentase gap tes SVR12 : 53,6%
- Persentase sembuh : 96,1%
1210
2021
Tidak
diketa
Status Sirosis Tidak
Status Koinfeksi HIV
diketa
hui; hui;
26; 0% 26; 0%
Sirosis; Koinfeksi
2675; HIV;
38% 1666;
Non 24% Monoinfeksi
sirosis; ; 5427; 76%
4418;
62%
Kelompok Umur
Tidak
diketa Jenis Kelamin 1.800
1.694
hui; 1.600
25; 0% 1.400
Perempua 1.200 1.051
n; 2032; 1.000
761 771
29% 800 633
Laki-laki; 600 475 427
5062; 71% 400 193
104 125 106
200 4
-
<12 12-18 19-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 >64
Penasun;
1.432 ; 1295
Operasi; 818
21% 436
167 ; 2%
105 94 82 42 20
LSL; 13 ; Lainnya;
3.922 ;
0% SOF + SOF + ELB + SOF + SOF + SOF + SOF + Lainnya SOF +
57%
DAC DAC GRA SIM RBV DAC SIM + DAC
(60) (90) (60) + RBV (90) +
RBV RBV
Sebagian besar (57%) tercatat lainnya perlu Rejimen SOF + DAC 60 mg : 4.097 (58,6%)
penggalian mendalam faktor risiko. Rejimen SOF + DAC 90 mg : 1.295 (18,5%)
1. Penasun (21%) Rejimen ELB+GRA : 818 (11,7%)
2. Hemodialisa (14%) Lainnya : 779 (11,2%)
3. Transfusi darah (6%), dll
Kementerian Kesehatan Repulik Indonesia Direktorat P2PML
24
Pemeriksaan anti HCV pada Populasi Berisiko
Tahun 2021 dibandingkan 2020 (Jan-Sep)
17.047
15.342
18.000
100.000
12.953
16.000
12.101
90.000
14.000
80.000
9.739
9.177
9.749
70.000 12.000
8.446
10.467
Jumlah tes
7.668
10.000
Jumlah tes
60.000
9.190
5.838
8.553
8.521
8.488
50.000 8.000
4.515
4.071
40.000 6.000
30.000 4.000
20.000 2.000
10.000
-
-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
Jan-Sep 2020 Jan-Sep 2021
2020 2021
Jumlah tes anti HCV anti HCV positif
01 02
03 04
Terbatasnya Komitmen Minimnya Keterbata
informasi pemangku san
ketersediaan
mengenai Hepatitis kepentingan tenaga
data mengenai
pada masyarakat belum merata dokter
pencegahan dan spesialis
umum / nakes dalam yang
pengendalian
. pencegahan
Hepatitis mampu
dan memberik
pengendalian an
Hepatitis tatalaksan
a
Hepatitis
PENGEMBANGAN PROGRAM
P2 HEPATITIS
TAHUN 2020-2024
02 Surveilans Hepatitis 05 P
study terkait Hepatitis B & C
• Pengembangan electronic
data
1. Upaya eliminasi hepatitis B dan C dilakukan pada seluruh populasi berisiko tinggi dengan prioritas
pada populasi paling berisiko tertular dan menularkan, yaitu P2 Hepatitis B pada ibu hamil-bayi dan
tenaga kesehatan, sedangkan P2 hepatitis C pada Penasun, WBP, ODHIV-ODHA dan pasien HD
2. Pencapaian program P2 hepatitis tahun 2021 masih rendah perlu inovasi dan komitmen tinggi
dalam mengejar ketertinggalan capaian ditengah pandemi COVID 19
3. Kolaborasi dan integrasi program hepatitis dengan program lainnya sangat diperlukan untuk
peningkatan capaian program
4. Peningkatan akses rujukan untuk tatalaksana hepatitis B dan C sebagai salah satu upaya percepatan
program
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2003, terdapat 17 juta kasus demam tifoid di seluruh
3 dunia dengan angka kemat ia n me nca pa i 600.000 kasus .
Pada tahun 2008, angka kesakitan tifoid di Indonesia dilaporkan sebesar 81,7 per 100.000 penduduk,
4 penderita terbanyak a da la h pada kelompok usia 2-15 tahun.
5 Case Fatality Rate (CFR) diperkirakan 14%. Pada kasus yang tidak mendapatkan pengobatan, CFR dapa t
meningkat hingga 20% .
6 Se cara Global, gejala infeksi hepatitis A t erjadi pada 1,4 juta orang setia p tahunnya. (WHO)
7 WHO memperkirakan bahwa hepa tit is A menyebabkan sekitar 7134 kema tia n pada tahun 2016 (t erhitung
0,5% dari kematian karena virus hepatitis)
8 Hepatitis A sering timbul baik secara sporadis maupun seba ga i su atu epidemi da la m periode waktu sat u
sampai dua bulan. Epidemi yang terjadi akibat kontaminasi pada air dan makanan dapat mengakibatkan
ledakan kasus, dan menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit
8 Di Indonesia berdasarkan diagnosis secara klinis pernah dilaporkan kejadian luar biasa HFMD, yaitu di Batam
sebanyak tujuh kasus (2000), RSCM satu kasus (2000), RS Pondok Indah lima kasus (2000), RS Siloam
tiga kasus (2000), Bojonegoro 14 kasus (2001), dan Surakarta 57 kasus (2001). Pada tahun 2016 di Banjarmasin
dilaporkan terdapat 18 kasus positif dengan serotipe EV 71.
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
BEBAN PENYAKIT
DIARE DAN HEPATITIS A
BASIC HEALTH HEPATITIS A
RESEARCH
2007 0,6%
2013 19,3%
2018 0,39%
CASE OF DIARRHEA
2017 - 2020
3000000 2.167.218 2.307.659 2.296.949
1.662.045
2000000
2.107.572 2.196.865 2.217.384
1000000 1.527042.07
2017 2018 2019
0 21
1 2 3 4
Tahun 1 - 4 Tahun L 1 - 4 Tahun P Tahun ≥6 bln - < 1 thn L ≥6 bln - < 1 thn P
Rincian Penyakit Menular Total Biaya Total Kunjungan ❖ Dari tabel menunjukkan
pemanfaatan JKN pada upaya
Infeksi saluran pernapasan 5.209.843.510.74 41.662.820 pengendalian penyakit menular
paling tinggi adalah untuk layanan
Diare 5
3.510.354.234.06 9.365.019 infeksi saluran pernapasan
Tuberkulosis 8
1.423.560.629.37 2.516.112 (39,9%), diare (26,9%) dan
Penyakit menular lainnya 4
1.213.885.734.44 3.851.750 tub rkulosis (10,9%)
e manfaatan layanan imunisasi
Penyakit tropis 8
1.011.198.384.91 867.663 ❖ Pe JKN masih rendah. Layanan
HIV & PMS 9 530.948.074.556 625.161 darinisasi mengacu pada
Hepatitis 96.097.447.257 176.357 imumenkes 12/2017 tentang
Per yelenggaraan imunisasi
Malaria 43.605.979.620 71.812 pendengan pembayaran kapitasi
Imunisasi 2.548.388.274 39.011 poladi FKTP
Sumber: NHA,2019
* Estimasi NHA 2019
FAKTORRISIKOPENYAKIT
MENULAR PISP& BERPOTENSI
KEJADIAN LUAR BIASA
✅ Prevalensi Diare
1 Balita : 12,3 %
2 Semua Umur : 8%
✅ Sarana Air
Bersih
1
Pemakaian air lebih kecil dari 5
liter/orang/hari, menunjukkan akses
sangat kurang : 0,5 %
✅ Status
Gizi Gizi buruk : 3,9 %
1
2 Penampungan terbuka:11,2 %
U K B M 1, 6 2 ,0 2 ,6
Poskesdes/Poli ndes 1, 2 1, 5 2 ,2
Posyandu 0 ,4 0 ,4 0 ,4
Sektor pemerintah 2 7 ,3 3 4 ,0 4 3 ,9
Ru mah sakit pemeri ntah 2 ,0 2 ,5 3 ,2
Klinik pemerintah 0 ,2 0 ,2 0 ,2
Puskesmas 17 ,3 2 1, 5 3 0 ,7
Pusling 0 ,9 1, 1 1, 5
Bidan desa 4 ,7 5 ,2 6 ,0
Sektor swasta Rumah 4 5 ,9 5 7 ,1 5 4 ,1
sakit svvasta Kli ni 2 ,3 2 ,9 3 ,8
k svvasta 3 ,0 3 ,7 3 ,4
Praktik dokter umum 4 ,1 5 ,1 5 ,4
Praktik dokter 6 ,4 7 ,9 8 ,8
spesialis anak 19 , 8 2 4 ,6 2 4 ,3
Praktik bidan 2 ,4 3 ,0 2 ,7
Praktik peravvat 11 , 8 14 ,7 11 , 0
Apoteklt:oko obat 0 ,1 0 ,1 0 ,1
Lainnya
Lalnnya 8 ,8 11 , 0 6 ,4
VVarung/toko 7 ,3 9 ,1 5 ,1
Dukun/paraji 1, 5 1, 8 1, 2
Lainnya 5 ,0 6 ,2 2 ,4
Jumlah anak 2 .3 2 8 1. 8 7 3
840
Oralit = Garam rehidrasi oral
1 C a i r a n d a r i p a k e t O r a l i t a t a u c a ir a n O r a l it p r a - p a k e t .
*
ln t , e , r r v e n s , P r • c0o. .
K e - l a m p c . . k
l ll"lo'll@i rv- e.--.si P. - - 1e > r 1t a s 11:a s S i a s L J a 1 K c:»n d i s i
S . a s a r a n
l , e . r t ,e n t : u
K a l c,.r n , p , o k S a.s a r a n 1 0 0 0 H P K
:1U ,UT.U.t4t W4)ll.J1lllil
lb "LJ h a m i l P ,e.m b e - r i- a n m a lka n,,a n
OOC
JS1\.K,.. l,.1t1·�t,o\ t a m b a h a n b & g ii i b u lkals.; i� m
h .am i l P e m ,e,r i k s . a P ,e.n c : , e , g a h a . - .
c:l . a . r i k e - le > m p o k m i :sk i n . . / a n. H IV
K.11....r .mn g E n . e irg i K r <:>.-..i k l k . eh a m i l a n
( K l E K )
SIIU pll,e,m,e,nrta s.i tabl,e,c:
t a. m bah d a. .- al h
SUBDIT HPISP
DIT P2PML
DEMAM TIFOID
H E PAT I T I S A DA N E
HFMD
DLL ( s e s u a i s i t u a s i ya n g b e r ke m b a n g )
3 Pencegahan PISP
5 Penanganan PISP
52
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT
Indikator Utama Program PISP 2020 – 2024
Sasaran Program
Program/ (Outcome)/Sasaran
Target
Lokasi DO Cara Perhitungan
Kegiatan Kegiatan
2020 2021 2022 2023 2024
(Output)/Indikator
Persentase
Kab/Kota yang 80
% Puskesmasnya Jumlah kab/kota
Kegiatan melaksanakan yang melaksanakan
Persentase Kab/Kota
Pencegahan tatalaksana Diare tatalaksana Diare
yang 80%
dan 51 % 58 % 66 % 73 % 80 % sesuai standar sesuai standar
puskesmasnya
Pengendalia 34 Prov (262 (298 (340 (375 (411 bila: dibagi
jumlah kab/kota
melaksanakan
n Penyakit Kab/Kota) Kab/Kota) Kab/ Kab/ Kab/Kota) cakupan
tatalaksana diare
Menular Kota) Kota) yang ada
pemberian Oralit Indonesia di 100
dikali
sesuai standar
Langsung dan Zinc 100%
pada penderita %
diare balita
53
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT
Sub Indikator Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan 2020 – 2024
2019 Target (%)
Indikator
(%) 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Kabupaten/
Kota yang melaksanakan
advokasi dan / atau 46,7 50 55 60 65 70
sosialisasi pengendalian
PISP
Persentase Kab/Kota yang
mempunyai layanan
rehidrasi oral (LROA) aktif 52,14 57 62 67 72 77
KEGIATAN POKOK PENGENDALIAN PISP
HEP A DAN E DIARE TIFOID HFMD
a) Melakukan review dan memperkuat a) Melaksanakan review dan a) Melaksanakan review dan a) Melaksanakan review dan
memperkuat aspek legal
aspek legal memperkuat aspek legal memperkuat aspek legal
b) Melaksanakan advokasi,
b) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi b) Melaksanakan advokasi, b) Melaksanakan advokasi, sosialisasi termasuk KIE
termasuk KIE sosialisasi termasuk KIE sosialisasi termasuk KIE c) Melaksanakan pencegahan
c) Melaksanakan deteksi dini Hepatitis A c) Melaksanakan Layanan Rehidrasi c) Melaksanakan pencegahan d) Melaksanakan kegiatan
pemberian perlindungan
dan E Oral Aktif (LROA) d) Melaksanakan kegiatan
khusus
d) Melaksanakan kegiatan pemberian d) Melaksanakan SKD Diare pemberian perlindungan
e) Melaksanakan pengamatan
perlindungan khusus e) Melaksanakan Penanggulangan khusus HFMD
e) Melaksanakan pengobatan/ penanganan KLB Diare e) Melaksanakan pengamatan f) Melaksanakan Monitoring
Hepatitis A dan E f) Melaksanakan pengamatan Diare Tifoid dan Evaluasi
154.477 152.202
147.828 144.240
132.151 133.157 Terdapat penurunan
125.540 122.608 126.493 122.531 122.938
121.328 sebesar 55% penemuan
kasus diare balita di
Fasyankes Tahun 2020
dibanding 2019.
Penurunan paling banyak
yaitu pada bulan
November
dan Desember hal ini
karena beberapa provinsi
belum mengirimkan
148.874 130.945 107.346 65.658 57.868 57.243 54.822 41.768 37.502 15.225 9.543 298 laporan
Jumlah Penemuan Kasus Balita di Fasyankes Jumlah Penemuan Kasus Balita di Fasyankes
(2019) (2020)
INTERVENSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI YANG DILAKUKAN OLEH
LINTAS PROGRAM DAN SEKTOR
Promosi kesehatan yang mencakup informasi gaya hidup sehat, penyakit dan cara
transmisinya, pengendalian faktor risikonya, serta pencegahan dan pengobatannya
Melakukan pengendalian faktor risiko yang meliputi peningkatan dan penyediaan fasilitas
air dan sanitasi, perumahan sehat, pengendalian pencemaran
Melakukan deteksi dini kasus dan perawatan cepat dan meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas komprehensif
www.kemkes.go.id/
https://id-id.facebook.com/KementerianKesehata nRI/
https://twitter.com/kemenkesri