Disampaikan oleh:
drg. Antony Azarsyah, M.K.M
Kepala Seksi Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan RI
Pelatihan SIHEPI
Medan, 15 September 2020 “GENERASI BEBAS
HEPATITIS”
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
2
1. EPIDEMIOLOGI
HEPATITIS
Virus hepatitis
Obat-obatan
Hepatitis
Penyebab
Hepar- -itis Hepatitis
hati radang Perlemakan Alkoholik
Virus lain
Hepatitis
peradangan hati Parasit
PENULARAN HEPATITIS B, C, DAN D
Penggunaan
Tenaga Tindik dan Jarum
Kesehatan Tato suntik tidak
steril
Hepatitis B
Prevalensi global:
◦ 2 milyar telah terinfeksi
◦ 240 juta karier kronis risiko sirosis, kanker hati
◦ Kematian 500.000 – 700.000 pertahun
Indonesia
◦ HBsAg (+): 7,1% (Riskesdas, 2013)
◦ 18 juta penduduk terinfeksi Hepatitis B
◦ 50% berisiko menjadi kronis
◦ 900.000 menjadi sirosis dan kanker hati
Percentage chronic HBsAg carriers:
Indonesia
◦ Anti HCV (+): 1,01% (Riskesdas, 2013)
Masalah:
◦ Karier kronik: risiko sirosis, hepatoma
◦ Belum ada vaksin
◦ Penemuan kasus pada kelompok berisiko perlu
WHO. Guidelines for the screening care and ditingkatkan
treatment of persons with chronic hepatitis C infection.
Updated version, April 2016
2. KEBIJAKAN
PROGRAM
Global Health Sector Strategy
HBIg HBIg diberikan kepada bayi lahir dari ibu reaktif HBsAg
Pemeriksaan pada ibu Semua ibu hamil harus melakukan ANC terpadu dan DDHB serta
hamil, ANC, dan bayinya dilakukan pemantauan
pemantauan bayi
Pemberian HB0 untuk mengurangi Pemberian HB0 <24 jam diberikan wajib
transmisi dari ibu ke bayi kepada semua bayi baru lahir
Belum
tercapai,
44% Tercapai,
56%
Capaian Jumlah Ibu Hamil Periksa DDHB
2,576,980
Jumlah ibu hamil yang
Meningkat Ibu Hamil Diperiksa DDHB
diperiksa selalu
setiap tahun Ibu Hamil Reaktif HBsAg
1,643,204 meningkat setiap tahun
Rata-rata peningkatan
724,497 pemeriksaan ibu hamil
585,430
tahun 2015-2019 : 60%
184,000
32,974
725 4,526 12,946 30,965 46,944 13,740 Rata-rata % ibu hamil
reaktif HBsAg tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015-2016:2%
(Triwulan
2)
5.361
2017 Penasun 50.9%
Hemodialisa 25.0%
1,231,206
Jan-Jun 2019 Jan-Jun 2020 Jan-Feb 2020 Mar-Apr 2020 Mei-Jun 2020
Tahun 2020
Ibu hamil periksa DDHB tahun
2020 dibanding 2019 turun Mar-Apr dibanding Jan-Feb turun 42%
41% Mei-Jun dibanding Mar-Apr turun 72%
5. TANTANGAN
PROGRAM
TANTANGAN PROGRAM
Terbatasnya informasi mengenai Hepatitis pada
masyarakat umum atau tenaga kesehatan
2020
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
Komitmen Nasional & Global Penanggulangan PISP
INTER
The WHO-
RPJMN RENSTRA GOVERMENT
UNICEF GAPPD
2020 - KEMENKES SDGs Joint
AL PANEL
ON CLIMATE
2024
RI
2030 Statement 2013 CHANGE
2020-2024 May 2004 2013
1 2 3 4 5 6
CEO- & Co Founder
Terpenuhinya Meningkatnya • Kebijakan Adaptasi
Target 3.3 Pada tahun To end
layanan dasar : Pengendalian Perubahan Iklim
2030, mengakhiri epidemi bersama CEO-preventable
& Co Founder CEO- & Co Founder
Penyakit Menular AIDS, tuberkulosis, malaria,
dalam hal Kesehatan
• Menurunnya dan penyakit tropis yang childhood
dan Tidak Menular : (APIK) melalui
prevalensi stunting terabaikan, dan memerangi pengobatan deaths due to
balita hingga 14% % Kab/Kota yang hepatitis, penyakit diare yaitu program
pneumonia and
80% bersumber air, serta pemberian pengendalian
• Meningkatnya penyakit menular lainnya. diarrhoea by
Status Kesehatan Puskesmasnya oralit dan Zinc 2025. penyakit yang
dan Gizi melaksanakan • Target 3.2 Pada tahun selama 10-14 terdampak iklim
Masyarakat : Angka tatalaksana diare 2030, mengakhiri kematian hari.
kematian bayi per balita sesuai bayi baru lahir dan balita
1.000 kelahiran standar yang dapat dicegah,
hidup dengan seluruh negara
berusaha menurunkan
• Meningkatnya Angka Kematian Neonatal
Pengendalian setidaknya hingga 12 per
Penyakit Menular 1000 Kelahiran Hidup (KH)
27
dan Tidak Menular dan Angka Kematian Balita
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML 25 per 1000
PENYEBAB KEMATIAN PADA BAYI DAN BALITA
(Riskesdas 2007)
Bayi (29 hari – 11 bulan) Balita (1 – 4 tahun)
1,2
1,2
31,4% 25,2%
28
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
Penyebab Kematian Pada Penyebab Kematian Pada
Bayi Post Neo Natal Anak Balita 1 – 4 tahun
Pneumonia Pneumonia
Sumber data kajian Masalah Kesehatan Berdasarkan Siklus Kehidupan 2011, di 15 Kab/Kota oleh Litbangkes
29
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
0,8 30
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
31
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
32
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
33
1990 2017
01 Neonatal Disorders Stroke 01 +93,4%
DEMAM TIFOID
HEPATITIS A DAN E
HFMD
Dukungan ketersediaan
6 infrastruktur kesehatan yang
memadai dengan kendali mutu
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
TUJUAN
KEGIATAN P2
PISP
1. Menurunkan angka kejadian
penularan PISP
2. Menurunkan angka kesakitan dan
kematian PISP
3. Pencegahan dan pengendalian
stunting
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
STRATEGI P2 PISP
5 Penanganan PISP
9 Bimbingan teknis,
monitoring dan
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
evaluasi
INDIKATOR
2020 - 2024
PROGRAM PISP
INDIKATOR
OUTPUTS/ Cakupan pemberian Oralit dan Zinc di Puskesmas
KELUARAN
Terlaksananya advokasi/sosialisasi
INDIKATOR Terlaksananya Layanan Rehidrasi Oral Aktif
INPUTS / Terlaksananya SKD dan Respon KLB
MASUKAN Terlaksananya pengamatan diare
Tenaga kesehatan terlatih Lintas Diare
48
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
Indikator Utama Program PISP 2020 – 2024 (Pusat)
Sasaran Program Target
Program/
(Outcome)/Sasaran Kegiatan Lokasi DO Cara Perhitungan
Kegiatan 2020 2021 2022 2023 2024
(Output)/Indikator
Persentase Kab/Kota
yang 80 % Puskesmasnya
Jumlah kab/kota yang
Kegiatan melaksanakan
Persentase Kab/Kota yang melaksanakan tatalaksana
Pencegahan dan tatalaksana Diare sesuai
80% puskesmasnya 51 % 58 % 66 % 73 % 80 % Diare sesuai standar dibagi
Pengendalian 34 Prov standar bila:
melaksanakan tatalaksana (262 Kab/Kota) (298 Kab/Kota) (298 Kab/Kota) (298 Kab/Kota) (298 Kab/Kota) jumlah kab/kota yang ada
Penyakit Menular cakupan pemberian Oralit
diare sesuai standar di Indonesia dikali 100 %
Langsung dan Zinc 100% pada
penderita diare balita
49
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
Indikator Utama Program PISP 2020 – 2024 (Kab/Kota)
Sasaran Program Target
Program/
(Outcome)/Sasaran Kegiatan Lokasi DO Cara Perhitungan
Kegiatan 2020 2021 2022 2023 2024
(Output)/Indikator
80 % Puskesmasnya
melaksanakan Jumlah Puskesmas yang
Kegiatan
tatalaksana Diare sesuai melaksanakan tatalaksana
Pencegahan dan 80% Puskesmasnya
standar bila: Diare sesuai standar dibagi
Pengendalian melaksanakan tatalaksana Puskesmas 80 % 80 % 80 % 80 % 80 %
cakupan pemberian Oralit jumlah Puskesmas yang ada
Penyakit Menular diare sesuai standar
dan Zinc 100% pada di Kab/Kota dikali 100 %
Langsung
penderita diare balita
50
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
Sub Indikator Program PISP 2020 – 2024
Sasaran Program Target
Program/ (Outcome)/Sasaran
Lokasi 2019 DO Cara Perhitungan
Kegiatan Kegiatan 2020 2021 2022 2023 2024
(Output)/Indikator
Sosialisasi dan atau
advokasi dilakukan pada
masyarakat dan atau
pemangku kepentingan
dan atau petugas
kesehatan.
Suatu kab/kota
melakukan sosialisasi
apabila kab/kota paling
tidak dalam 1 tahun
melakukan kegiatan : Jumlah kab/kota
Sosialisasi dan atau yang melaksanakan
Kegiatan advokasi PISP ke
Pencegahan % Kabupaten/kota masyarakat dan atau sosialisasi dan atau
dan yang melaksanakan pemangku kepentingan advokasi tentang
dan atau petugas
Pengendalia advokasi dan / atau 34 Prov 46,7% 50 % 55 % 60 % 65 % 70 % kesehatan
diare dan Tifoid
n Penyakit Sosialisasi dapat dibagi jumlah
sosialisasi
Menular
dilakukan dengan cara kab/kota yang ada
pengendalian PISP langsung dengan
di Indonesia dikali
Langsung melakukan penyuluhan
atau diseminasi atau 100 %
Dengan radio spot,
running text di TV, TV
spot, talk shw, leaflet,
poster, baliho/spanduk
dll media
Materi yang disampaikan
tentang diare, Tifoid dan
Hep A & E, cara
penularan, pencegahan,
tatalaksana yang dapat 51
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML dilakukan
Sub Indikator Program PISP 2020 – 2024
Program/
Sasaran Program Target
(Outcome)/Sasaran Kegiatan Lokasi 2019 DO Cara Perhitungan
Kegiatan 2020 2021 2022 2023 2024
(Output)/Indikator
LAYANAN REHIDRASI
ORAL adalah
merupakan salah satu
layanan yang ada di
puskesmas, pustu,
posyandu, poskesdes
yang memberikan: 1)
layanan rehidrasi oral
pada
masyarakat/balita
yang mengalami diare,
Kegiatan 2) memberikan
konseling rehidrasi, Jumlah kab/kota
Pencegahan % kab/kota yang 3)memberikan dengan LROA, dibagi
dan
mempunyai penyuluhan tg diare,
jumlah kab/kota yg
Pengendalian 34 Prov 52,14% 55 % 60 % 65 % 70 % 75 % upaya pencegahan dan
Penyakit layanan rehidrasi pertolongannya. ada di Indonesia,
Menular oral aktif LAYANAN REHIDRASI dikalikan 100%
ORAL AKTIF adalah
Langsung layanan rehidrasi oral
yang PALING TIDAK
memberikan layanan 2
layanan yaitu 1.
layanan rehidrasi oral
dan
2) atau 3).
KAB/KOTA LROA aktif, 52
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML apabila di kab/kota
Kasus Diare 2019 and 2020 di Fasyankes
7,78
%
95,57
%
98,42
%
95,63
%
94,04
%
CAKUPAN PROGRAM DIARE
SEMESTER 1 2020
LAPORAN PROGRAM
Hambatan
Berpengaruh pada
2. perkembangan
perkembangan otak dan
kognitif &
keberhasilan pendidikan
motorik
Jamban sehat
02
Persentase rumah tangga yang memiliki kakus sendiri meningkat dari 67 persen pada
SDKI 2012 menjadi 80 persen pada SDKI 2017
03 Prevalensi
Sekitar 14% balita menderita diare data SDKI 2017 dan 12,3 % data Riskesdas 2018
Pengolahan tinja
04 Pembuangan tinja anak secara aman menurun dari 71% di 2007 menjadi 65% di 2012
dan turun kembali menjadi 49% di 2017 (SDKI 2017)
Fasilitas sanitasi
05 Rumah tangga yang mempunyai akses terhadap improved fasilitas sanitasi 58.9%
(Riskesdas 2013).
Danaei G, Andrews KG, Sudfeld CR, Fink G, Mccoy DC, Peet E, et al. Risk Factors for Childhood Stunting in 137 Developing Countries: A Comparative Risk Assessment Analysis at
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML Global, Regional, and Country Levels. PLoS Med. 2016;13(11).
Perjalanan Penyakit Diare
Malabsorbsi
Diar Kerusakan
Kurangnya asupan
mukosa dan
e vili usus nutrisi
Maldigesti
Tidak
•Kronik
ditangani
•Berulang
dg baik
Malnutrisi
Rodriguez L, Cervantes E, Ortiz R. Malnutrition and
Gastrointestinal and Respiratory Infections in Children: A Public
Health Problem. Int J Res Public Health. 2011;8:1174–205.
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
Keadaan Malnutrisi
Perubahan
struktur vili dan
mukosa
Gangguan fungsi
daya tahan
tubuh
Rodriguez L, Cervantes E, Ortiz R. Malnutrition and Gastrointestinal and Respiratory Infections in Children: A
Public Health Problem. Int J Res Public Health. 2011;8:1174–205.
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
Diarrhea is a threat to a child’s quality of
life
Updating the DALYs for diarrheal disease
Moore et al. Int J Epidemiol 2001; 30: 1457–64; Guerrant et al. Am J Trop Med Hyg 1999; 61: 707–13; Niehaus et al. Am J Trop Med Hyg 2002; 66: 590–3
Height Fitness IQ
Growth shortfalls of up to 8.2 cm by Fitness impairment scores are Repeated episodes of diarrhoea in the
age 7 years have been attributed to substantially reduced 4–6 years first 2 years of life can lead to a loss
recurrent episodes of diarrhoea during following recurrent episodes of of IQ points and an additional 12
early childhood1 diarrhoea during early childhood2 months of schooling by age 9 years
SUBDIT HPISP
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
DIT P2PML
HEPATITIS A
Hepatitis A adalah penyakit hati akibat virus hepatitis A
0
yang dapat menyebabkan kesakitan ringan sampai berat.
1
0 Hepatitis A menyebar secara fekal-oral ketika seseorang
mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja
2 orang yang terinfeksi virus hepatitis A.
0 Timbulnya penyakit ini berhubungan erat dengan sanitasi yang
3 buruk dan rendahnya higiene personal, seperti cuci tangan.
0 Seperti umumnya penyakit akibat virus, penderita hepatitis A
4 sebagian besar mengalami penyembuhan sendiri (self limiting
diseases), dengan kematian sangat kecil 0.1-0.3 %.
0
Hepatitis A sering timbul baik secara sporadis maupun sebagai suatu
5 epidemi dalam periode waktu satu sampai dua bulan. Epidemi yang
terjadi akibat kontaminasi pada air dan makanan dapat
mengakibatkan ledakan kasus, dan menimbulkan kerugian ekonomi
ANTONY AZARSYAH, KASI PISP, SUBDIT HPISP, DIT P2PML
yang tidak sedikit
Gambaran Epidemiologi
IgG Anti
HAV
FECAL ORAL
www.kemkes.go.id/
https://id-id.facebook.com/KementerianKesehatanRI/
https://twitter.com/kemenkesri