Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATINUNGGAL
Jln. Raya Kirisik-Wado, KM 5. Sirnasari Jatinunggal Sumedang Telp. (0262) 428485

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS JATINUNGGAL


No : 445/01.P2/SK/PKM.JGL/II/2018

TENTANG
PELAYANAN PASIEN TB PARU MDR (MULTI DRUGS RESISTENT)
UPT PUSKESMAS DTP JATINUNGGAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS JATINUNGGAL

Menimbang : 1. Bahwa kesehatan merupakan unsur dari kesejahteraan


sebagaimana tujuan Negara Republik Indonesia yang
pencapaiannya menjadi tanggungjawab semua pihak, dalam
rangka melaksanakan amanat konstitusi UUD 1945.
2. Bahwa kesehatan merupakan bagian dari kebutuhan utama
manusia, juga bagi masyarakat di wilayah Puskesmas.
3. Bahwa Puskesmas Jatinunggal mengembang tanggung
jawab pemerintah dalam tujuan mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal untuk mencapai norma
kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat.
4. Bahwa Puskesmas Jatinunggal memiliki tugas dan fungsi
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan sebagaimana kebijakan
pemerintah dalam rangka melayani seluruh warga
masyarakat di wilayah kerja dan sekitarnya.
5. Bahwa untuk hal tersebut diatas Puskesmas Jatinunggal
harus menyelenggarakan manajemen puskesmas secara
efektif, efisien dan produktif ; termasuk dalam pelayanan
terpadu pasien MDR

Memperhatikan : 1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang


Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM
4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggarakan
Pemerintah Daerah.
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
28 Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
6. Peraturan Daerah Sumedang Nomor 7 tahun 2006 tentang
Program Puskesmas Bebas Biaya Di UPTD Puskesmas
Dinkes Kabupaten SumedangPeraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2016
tentang SPM Bidang Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas
Lembar ke dua SK. No : 445/01.P2/ SK / PKM.JTG /II/ 2018

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PELAYANAN


PASIEN TB PARU MDR (MULTI DRUGS RESISTENT)
UPT PUSKESMAS DTP JATINUNGGAL

Kesatu : Menyelenggarakan kegiatan pelayanan pasien TB Paru


MDR didalam upaya kesehatan lintas program di
Puskesmas Jatinunggal, sebagaimana tercantum dalam
lampiran Surat Keputusan kepala Puskesmas Jatinunggal
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
keputusan ini.

Kedua : Penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan dalam


program upaya kesehatan Puskesmas Jatinunggal
sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU, berlaku
sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Jatinunggal
Pada tanggal : 14 Februari 2018

KEPALA PUSKESMAS JATINUNGGAL

PUGUH YUSWANDONO
LEMBAR KETIGA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JATINUNGGAL
NOMOR : 445/01.P2/ SK/PKM.JGL/II/ 2018
TENTANG
PEMBENTUKAN POKJA UPAYA KESEHATAN DAN
KETATAUSAHAAN DALAM PERSIAPAN AKREDITASI
UPTD PUSKESMAS JATINUNGGAL

Selanjutnya, untuk pelayanan pasien TB Paru MDR di Puskesmas Jatinunggal


adalah sebagai berikut :

1. Penetapan diagnosa dan treatment kasus TB paru MDR adalah ditetapkan


oleh tim dari Dinkes Kabupaten Sumedang, dan atau RSUD Sumedang.
2. Tindak lanjut penanganan kasus yang telah ditetapkan sebagai kasus TB
MDR oleh Unit Pelayanan Puskesmas Jatinunggal dilaksanakan berdasarkan
dokumen legal dan formal dari pihak yang berwenang, sebagaimana
disebutkan pada butir satu.
3. Unit pelayanan puskesmas Jatinunggal harus melayani setiap kasus TB Paru
MDR, baik yang berasal dari pelimpahan kasus dari puskesmas lain atas
instruksi kantor Dinas Kesehatan Sumedang, maupun atas kehendak pasien
sendiri, disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
4. Unsur puskesmas yang terlibat lansung dalam setiap pelayanan kasus
TB Paru MDR adalah ;
a. Kepala Puskesmas Jatinunggal, sebagai penanggung jawab umum.
b. Unit registrasi kunjungan dan MR pasien, sebagai penanggung jawab
kearsipan dokumen administrasi maupun dokumen medis pasien.
c. Poli DOTS, sebagai pelaksana pelayanan perorangan program P2-TB
d. Dokter puskesmas, sebagai penanggung jawab medik puskesmas.
e. Perawat penyelia, sebagai penanggung jawab tata laksana keperawatan.
f. Koordinator Pelayanan Keperawatan dan Koordinator Pelayanan
Kebidanan sebagai penanggung jawab pembuatan jadwal jaga ruang
pelayanan (ruang tindakan umum dan emergensi, ruang tindakan poned).
g. Perawat jaga dan atau Bidan jaga sebagai petugas pelayanan dan asuhan
paramedik dan pelaksana instruksi tindakan medik terbatas.
h. Petugas harian pelaksana instruksi pelayanan medik kasus TB MDR
adalah setiap perawat jaga ruang tindakan dan emergensi umum
(di saat pasien datang) sesuai daftar jadwal jaga yang ditetapkan
koordinator pelayanan keperawatan, atau perawat jaga yang tengah
bertanggung jawab sebagai petugas pelayanan ruang tersebut, dibantu
bidan jaga poned atas permohonan perawat jaga.
i. Penanggung jawab ruang Poli DOTS / pelaksana Program P2-TB,
membuatkan form catatan tatalaksana harian, yang harus di isi oleh
petugas harian pelaksana instruksi tatalaksana tiap orang kasus TB MDR
tersebut, yang meliputi data identitas pasien, data jenis obat dan jenis
tatalaksana lainnya, data identitas dan tanda tangan petugas pelaksana
rampung harian tiap kontak pasien dengan petugas.
5. Prosedur umum pelayanan pasien TB paru MDR (setelah ditetapkan
sebagai kasus yang harus mendapatkan pelayanan pengobatan TB Paru MDR
di puskesmas Jatinunggal) adalah sebagai berikut :
a. Pasien datang ke puskemas langsung menuju ruang pelayanan tindakan
dan emergensi umum, membawa tanda bukti dan terbukti sesuai sebagai
pasien yang harus dikenai pelayanan TB Paru MDR.
b. Petugas harian (PIM-KTBMDR) mencatat setiap kunjungan pasien yang
bersangkutan di buku kunjungan ruang pelayanannya ; yang pada hari
kerja petugas langsung melaporkan kunjungan tersebut kepada petugas
registrasi-MR pasien untuk dicatat dalam buku kunjungan puskesmas.
Lembar keempat

c. Petugas registrasi dan MR Puskesmas membuatkan dan menyerahkan MR


pasien kepada petugas ruang pelayanan, yang untuk selanjutnya MR
tersebut dapat disimpan di ruang pelayanan tindakan/emergensi umum.
j. Pada setiap kunjungan, kepada pasien tersebut dilakukan pemeriksaan
fisik umum oleh dokter dan/atau perawat, untuk diperoleh data fisik dan
keputusan atas kondisi terakhirnya (status present), baik keputusan
medik dan/atau keputusan keperawatan.
k. Seluruh data dan diagnosa serta instruksi atas kondisi status present
harus dicatat pada status MR pasien, untuk diimplementasikan.
l. Setelah diputuskan bahwa pasien dapat menerima tindakan intervensi
pengobatan, dan pasien telah bersedia, maka selanjutnya perawat jaga
dibantu oleh bidan jaga tersebut melaksanakan tatalaksana penanganan
sesuai aturan dalam instruksi, baik berupa tindakan intervensi parenteral
(suntikan), peroral (OAT), maupun asuhan dan penyuluhan.
m. Perawat jaga ruang tindakan dan emergensi umum (on the-job) yang
lebih senior menjadi pimpinan tindakan on-site atas pelaksanaan tindakan
harian yang diterima pasien. Perawat jaga lainnya dan bidan jaga poned
yang dimintai bantuan, menjadi asisten untuk tatalaksana tindakan
parenteral, dan pada tata laksana oral (sebagai PMO ; petugas pemantau
pasien saat minum obat), serta pada pemberian asuhan dan penyuluhan.
n. Setiap petugas yang kontak langsung dengan pasien, khususnya dengan
pasien TB Paru MDR tersebut, harus bekerja sesuai kaidah profesional,
dan kaidah steril, serta menerapkan upaya perlindungan diri dari semua
potensi penularan penyakit ; dengan cara meminimalisir frekuensi kontak
dan menggunakan alat pelindung diri yang efektif untuk mencegah jalur
droplet innhalasi.
o. Setiap selesai pelaksanaan tata laksana, proses dan hasil tatalaksana
yang berlangsung harus dicatat pada lembar pasien atau MR, meliputi
unsur SOAP sesuai status present pasien.
p. Sebelum pasien pulang, pasien diingatkan kapan harus kembali menerima
tatalaksana penanganan, sesuai dengan aturan penanganan kasus TB
Paru MDR yang telah ditetapkan.
q. Sebelum dan sesudah melakukan tatalaksana kepada pasien, seluruh
petugas harus melakukan CTPS, dan melaksanakan penanganan limbah
medis sesuai prosedur.

Demikian penetapan ini diberlakukan sejak ditetapkan hingga ada perubahan.

Ditetapkan di : Jatinunggal
Tanggal : 14 Februari 2018
Kepala UPTD Puskesmas Jatinunggal

Puguh Yuswandono.
NIP.19651128 200212 1 001

Anda mungkin juga menyukai