100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
75 tayangan6 halaman
Prosedur PPI pasien TB di RSD Balung memberikan panduan untuk mencegah penularan infeksi TB pada pasien yang dirawat. Prosedur ini mencakup isolasi pasien TB, penggunaan masker, larangan kunjungan, dan ventilasi udara yang memadai. Prosedur lima langkah meliputi triase, penyuluhan, pemisahan, pelayanan segera, dan rujukan untuk investigasi bagi pasien suspek TB.
Prosedur PPI pasien TB di RSD Balung memberikan panduan untuk mencegah penularan infeksi TB pada pasien yang dirawat. Prosedur ini mencakup isolasi pasien TB, penggunaan masker, larangan kunjungan, dan ventilasi udara yang memadai. Prosedur lima langkah meliputi triase, penyuluhan, pemisahan, pelayanan segera, dan rujukan untuk investigasi bagi pasien suspek TB.
Prosedur PPI pasien TB di RSD Balung memberikan panduan untuk mencegah penularan infeksi TB pada pasien yang dirawat. Prosedur ini mencakup isolasi pasien TB, penggunaan masker, larangan kunjungan, dan ventilasi udara yang memadai. Prosedur lima langkah meliputi triase, penyuluhan, pemisahan, pelayanan segera, dan rujukan untuk investigasi bagi pasien suspek TB.
Inap RSD BALUNG NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN Jl. Rambipuji No. ..... ..... 1/4 19 Balung - Jember 68161 DITETAPKAN Direktur Rumah Sakit Balung Kabupaten Jember PROSEDUR TANGGAL TETAP TERBIT Dr. Lilik Laksmiati Susilo Parti ..... NIP. 19580520 198710 2 001
Disiapkan oleh : Bidang penunjang ,pelayanan medik dan
keperawatan Dikoreksi oleh Tim TB DOTS RSD Balung Komite PPI RSD Balung PENGERTIAN Suatu penatalaksanaan pengendalian dan pencegahan infeksi untuk penderita TB yang dirawat di instalasi rawat inap RSD Balung TUJUAN : 1) Sebagai acuan penatalaksanaan pasien TB atau pasien suspek TB selama dirawat di instalasi rawat inap 2) Untuk peningkatan mutu dan kemudahan akses penemuan dan pengobatan sehingga mampu untuk memutuskan rantai penularan Tuberkulosis. KEBIJAKAN : 1. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis tahun 2011 2. Pedoman Nasional PPI TB rumah sakit tahun 2010 3. Sk direktur RSD Balung tentang penanganan pasien tuberkulosis dengan strategi DOTS 4. SK Direktur tentang Panduan PPI RSD Balung PROSEDUR : 1. Pasien yang oleh dokter didiagnosis TB Paru dan memerlukan perawatan harus dirawat diruang perawatan isolasi khusus TB. 2. Selama menjalani perawatan pasien wajib menggunakan masker. 3. Menerapkan etiket batuk untuk mencegah penyebaran kuman patogen. 4. Petugas medis dan paramedis wajib menggunakan masker N96 setiap kali memasuki ruang isolasi tuberkulosis. 5. Pasien yang dirawat di ruang isolasi tidak diperkenankan ditunggui oleh keluarga atau pihak lain kecuali atas ijin Dokter Penanggung Jawab Pasien 6. Ruang isolasi harus memenuhi rekomendasi Komite PPI dimana ventilasi udara harus mampu mengalirkan udara dari sumber penularan ketitik exhaust atau ketempat dimana dilusi udara adekuat. UNIT TERKAIT : Komite PPI; instalasi rawat Inap; Tim TB DOTS PROSEDUR
Untuk Mencegah Infeksi TB Pada Tempat Pelayanan Langkah Kegiatan Keterangan I Triase Pengenalan segera pasien suspek atau konfirm TB adalah langkah pertama. Hal ini bisa dilakukan dengan menempatkan petugas untuk menyaring pasien dengan batuk lama segera pada saat datang ke fasilitas. Pasien dengan batuk 2 minggu , atau yang sedang dalam investigasi TB tidak diperbolehkan mengantri dengan pasien lain untuk mendapatkan kartu . mereka harus segera dilayani mengikuti langkah dibawah ini. 2 Penyuluhan Meng intruksikan pasien yang tersaring diatas untuk melakukan etiket batuk yaitu untuk menutuphidung dan mulut ketika batuk atau bersin. Kalau perlu berikan masker atau tissue untuk membantu mereka menutup mulutnya. 3 Pemisahan Pasien yang suspek atau kasus TB melalui pertanyaan penyaringan harus dipisahkan dari pasien lain dan diminta menunggu di ruang terpisah dengan ventilasi baik serta diberi masker bedah atau tissue untuk menutup mulut dan hidung pada saat menunggu. 4 Pemberian Pada tempat pelayanan terpadu , pasien dengan gejala ditriase ke baris pelayanan depan untuk mendapat pelayanan segera ( HIV, VCT , kunjungan ulang segera obat ) agar segera dapat dilayani dan mengurangi waktu orang lain terpajan pada mereka. Di tempat pelayanan terpadu , usahakan agar pasien yang hanya datang untuk pelayanan HIV mendapatkan layanan HIV sebelum layanan untuk ODHA dengan TB 5 Rujuk untuk Pemeriksaan diagnostik TB sebaiknya dilakukan ditempat pelayanan, investigasi/ tetapi bila layanan ini tidak tersedia , fasilitas perlu membina kerjasama pengobatan baik dengan sentra diagnostik TB untuk merujuk pasien dengan gejala TB TB. Selain itu fasilitas perlu mempunyai kerja sama dengan sentra pengobatan TB untuk menerima rujukan pengobatan bagi pasien terdiagnosa TB. PROSEDUR