VOLUME : 17020
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/ Kebijakan
a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN).
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
c. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
d. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
e. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
f. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian / Lembaga.
g. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan
Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan pemerintah
daerah Kabupaten/Kota.
h. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
i. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
j. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Gambaran Umum Kegiatan
Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat
pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota
yangada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Posisinya terletak di antara 116°05’
sampai116°24’ BujurTimurdan 8°24’ sampai 8°57’ Lintang Selatan,
denganluaswilayah1.208,39 km² (120.839 ha). Dari segi letak geografis,
Kabupaten Lombok Tengah diapit oleh dua kabupaten lain yakni Kabupaten
Lombok Barat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten Lombok Timur di
sebelah timur dan utara, sedangkan dibagian selatan berbatasan dengan Samudra
Indonesia. Pada tahun 2010 yaitu sekitar bulan September dan Oktober,
Kabupaten Lombok Tengah mengalami pemekaran wilayah desa sebanyak 15
desa, sehingga jumlah desa yang ada di kabupaten Lombok Tengah berjumlah
139 desa. Sedangkan jumlah kecamatan tetap berjumlah 12 kecamatan dengan
luas wilayah berkisar antara 50 hingga 234 km2. Kecamatan Pujut merupakan
salah satu kecamatan terluas dengan wilayah mencapai 19,33 persen dari luas
wilayah kabupaten.
Jumlah penduduk menurut hasil proyeksi penduduk tahun 2019 berjumlah
892.470 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 422.768 jiwa, penduduk
perempuan 469.702 jiwa dan rumah tangga berjumlah 265.183 Rumah Tangga.
Kepadatan penduduk 738 jiwa/km², Kecamatan yang terpadat adalah Kecamatan
Praya dengan kepadatan penduduk 1.756,39 jiwa/ km².Permasalahan kesehatan
yang terjadi di Kabupaten Lombok Tengah masih cukup besar. Angka kematian
bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) dan umur harapan hidup yang merupakan
indikator hasil akhir dari status kesehatan masyarakat, masih belum sesuai dengan
harapan.
Sampai dengan saat ini di Kabupaten Lombok Tengah penyakit penyakit
menular berpotensial wabah masih tergolong tinggi. Beberapa penyakit yang masih
menjadi masalah antara lain Demam berdarah, TB Paru, diare, ISPA, Chikungunya
dan HIV AIDS. Tingginya kasus penyakit menular ini tidak terlepas dari buruknya
kualitas lingkungan pemukiman, kurangnya ketersediaan dan pemanfaatan sarana
dan prasarana sanitasi air bersih dan jamban keluarga.
Tingginya angka kasus HIV & AIDS di Kabupaten Lombok Tengah tidak
terlepas dari Kabupaten Lombok Tengah merupakan kawasan pariwisata yang
dikinjungi oleh wisatawan local maupun internasional, terlebih lagi Kabupaten
Lombok Tengah merupakan darah Program Prioritas Pengembangan Pariwisata
dan tahun 2021 akan dilaksanakan event internasional MotoGP 2021 yang berlokasi
di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Selain itu, akses dan mutu pelayanan
kesehatan yang tersedia, khususnya ketersedian bahan habis pakai dalam rangka
penanganan dan pencegahan kasus HIV & AIDS. Sampai dengan tahun 2020
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Lombok Tengah masih
belum memadai. Dan tentu saja yang tidak kalah penting adalah memenuhi standar
pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat Lombok Tengah.
Selama ini belum ada anggaran daerah yang dapat digunakan untuk
pengadaan RO & BHP Skrining HIV pada Dinas Kesehatan, sehingga dicoba untuk
mengusulkannya melalui Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2021. Dengan
harapan semoga secara bertahap semua kebutuhan Dinas Kesehatan khususnya
dibidang Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular bisa terpenuhi
dengan layak.
3. Batasan Kegiatan
Batasan kegiatan adalah memberikan dukungan pembiayaan hingga
terlaksananya penanganan dan pencegahan kasus HIV & AIDS sebagai sarana
pendukung kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
4. Indikator Keluaran
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan secepatnya sehingga mampu meminimalisir faktor resiko
yang berujung pada peningkatan pelayanan kesehatan.
5. Keluaran/Output
Keluaran yang di harapkan dari kegiatan ini adalah:
- Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah mempunyai fasilitas yang
memadai dalam penanganan dan pencegahan kasus HIV & AIDS
- Memberikan kemudahan petugas kesehatan dalam pelayanan kesehatan.
- Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
b. Tujuan Kegiatan
- Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya fasilitas yang memadai dalam
penanganan dan pencegahan kasus HIV & AIDS pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Tengah beserta fasilitas penunjang didalamnya .
7. Cara Pelaksanaan Kegiatan
a. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pengadaan RO & BHP Skrining HIV mengikuti
ketentuan pengadaan Barang dan Jasa yang telah tertuang pada Perpres No
4 Tahun 2015.
b. Tahapan Kegiatan
Tahapan-tahapan kegiatan yang akan di lalui pada kegiatan ini tetap
mengacu pada tahapan – tahapan yang telah tertuang pada mekanisme
pengadaan barang dan jasa Perpres No 4 tahun 2015, di antaranya
penyusunan kerangka acuan, penyusunan HPS, hingga pada proses
pelelangan yang menghasilkan pelaksana kegiatan pengadaan barang dan
jasa.
11. Biaya
Sumber pembiayaan untuk kegiatan pengadaan RO & BHP Skrining HIV tersebut
akan dibebankan pada dana DAK tahun 2021 dengan total anggaran sebesar Rp
362.083.480,- (Tiga Ratus Enam Puluh Dua Juta Delapan Puluh Tiga Ribu
Empat Ratus Rupiah) dengan rincian seperti pada RAB terlampir.