TUGAS PEMBANTUAN
72
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
6. Pembinaan
73
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan
Setingkat
12. Cakupan Peserta KB Aktif
13. Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita
Penyakit :
a. Penemuan Penderita AFP
b. Penemuan dan Penanganan Penderita Pheumonia
Balita
c. Penemuan Dan Penanganan Pasien Baru TB BTA
Positif
d. Penemuan Dan Penanganan DBD
e. Penanganan Penderita Diare
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat
Miskin
15. Cakupan Kunjungan Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi
Masyarakat Miskin
16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin
17. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang
Harus Diberikan Sarana
18. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB Yang
Dilakukan Penyelidikan
19. Cakupan Desa Siaga Aktif
2) Kegiatan BOK
Berdasarkan Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Millennium (MDGs) di Indonesia Tahun 2011, meskipun
sebagaian besar target MDGs diperkirakan akan tercapai (on
track) pada tahun 2015, namun masih terdapat beberapa target
yang memerlukan upaya lebih keras untuk mencapainya (of
track), yaitu penurunan angka Kematian ibu, Penurunan Angka
sebaran HIV/AIDS, dan akses air bersih yang terjangkau bagi
74
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
masyarakat. Hasil yang telah dicapai sampai dengan evaluasi
tersebut harus dipertahankan dan/ atau ditingkatkan
semaksimalnya agar pada tahun 2015 dapat tercapai dengan
kontribusi dari semua komponen bangsa baik di tingkat pusat
maupun daerah termasuk masyarakat.
3) Pemanfaatan dana
Dana BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat di
manfaatkan untuk :
1. Honorarium
2. Transpot Lokal
3. Perjalanan Dinas Dalam Batas Kabupaten/Kota
4. Perjalanan Dinas Keluar Kabupaten/Kota
5. Pertemuan Kegiatan Perencanaan, Koordinasi dan Evaluasi
BOK dengan Pengelola BOK Puskesmas
6. Pembelian/belanja barang
7. Pelaksanaan kegiatan penunjang di Puskesmas yang bersifat
Promotif dan Preventif sesuai Juknis BOK Tahun Anggaran
2014.
75
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
A.1.6. Permasalahan dan Solusi
1) Permasalahan
Berdasarkan pada pelaksanaan Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun
Anggaran 2014, permasalahan yang ada paada pelaksanaan
Program Bantuan Kesehtan (BOK) sebagai berikut :
1. DIPA yang masih dalam tanda bintang dan baru pada
bulan kedua mendapat revisi DIPA unutk pencabutan
tanda bintang sehingga mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan baru bias dimulai pada bulan Maret 2014.
2. Jarak KPPN dengan Kabupaten yang terlalu jauh, sehingga
dalam pelaksanaan pengajuan SPM bila terjadi kesalahan
berakibat pada tertundanya pencairan.
3. Tidak adanya sosialisasi Juknis BOK untuk Pengelola
BOK tingkat Kabupaten/Kota, sehingga Pengelola
Kabupaten/Kota hanya bias melaksanakan berdasarkan
juknis yang diterima tanpa ada pemahaman Juknis baik
dari Pengelola BOK tingkat Provinsi maupun Pengelola
BOK tingkat Pusat dalam bentuk seminar.
76
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
2) Solusi
Berdasarkan pada pelaksanaan Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun
Anggaran 2014, maka diperoleh solusi sebagai berikut :
a. Perencanaan yang baik perlu didukung oleh semua pihak
agar program kesehatan yang dilaksanakan dapat berjalan
sesuai rencana sehingga dapat memberikan output yang
baik dari masyarakat;
b. Puskesmas dalam membuat Laporan Keuangan dan
Pertanggungjawaban Keuangan harus sesuai jadwal yang
telah ditentukan oleh Pengelola BOK ditingkat Kabupaten;
c. Diperlukannya sosialisasi diawal tahun kepada Pengelola
BOK Kabupaten dalam penelaahan Juknis BOK sehingga
ada keseragaman antara Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan BOK.
77
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
4.2 Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) .
4.2.1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
78
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1392);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1400);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014
tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan
Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 589);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 22 Tahun
2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Lamongan (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun
2007 Nomor 16/E).
12. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI tanggal 1 Januari 2014,
Nomor HK/MENKES/31/I/2014, tentang Pelaksanaan
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan;
13. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI tanggal 16 Januari
2014, Nomor HK/MENKES/32/I/2014, tentang
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan bagi Peserta BPJS
Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
79
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
14. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI tanggal 5 Mei 2014,
Nomor 900/2280/SJ, tentang Petunjuk Teknis
Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, serta
Pertanggungjawaban Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah.
80
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
a. administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi
pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan dan
pemberian surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat
lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di
fasilitas kesehatan tingkat pertama;
b. pelayanan promotif preventif :
kegiatan penyuluhan kesehatan perorangan;
imunisasi dasar;
keluarga berencana (tidak termasuk alkon);
skrining kesehatan.
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. pemeriksaan ibu hamil (paket antenatal care (ANC) 4x,
nifas (paket PNC 3x, ibu menyusui dan bayi;
e. upaya penyembuhan terhadap efek samping
kontrasepsi;
f. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun
non operatif;
g. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
h. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium
tingkat pertama (pemeriksaan darah sederhana
(hemoglobin, apusan darah tepi, trombosit, leukosit,
hermatokrit, eosinofil, eritrosit, golongan darah, laju
endap darah, malaria), urin sederhana (warna, berat,
jenis, kejernihan, pH, leukosit, eritrosit), feses
sederhana (benzidin test, mikroskopik cacing), gula
sewaktu;
i. emeriksaan penunjang sederhana lain yang dapat
dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama;
j. pelayanan rujuk balik dari fasilitas kesehatan lanjutan;
k. pelayanan prolaris dan home visite.
81
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
l. jenis pemeriksaan, pengobatan, konsultasi medis,
tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun
non operatif, pelayanan obat dan bahan habis pakai
serta pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium
tingkat pertama yang dilakukan di fasilitas kesehatan
tingkat pertama sesuai dengan pedoman pengobatan
dasar di Puskesmas yang berlaku.
m. pelayanan gigi :
administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi
pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan dan
pemberian surat rujukan ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat
ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama;
pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis;
premedikasi;
kegawatdaruratan oro-dental;
pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi);
pencabutan gigi permanen tanpa penyulit;
obat pasca ekstraksi;
tumpatan komposit/GIC;
skeling (max 2x/tahun).
82
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan;
Tindakan medis kecil/sederhana oleh dokter atau
paramedis;
Persalinan per vaginam tanpa penyulit maupun dengan
penyulit;
Perawatan perdarahan pasca keguguran (Puskesmas
PONED);
Pelayanan tindakan paska persalinan (Puskesmas
PONED);
Pelayanan pra rujukan;
Penanganan komplikasi KB paska persalinan;
Pemeriksaan penunjang diagnostik (sederhana) selama
masa perawatan;
Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai selama masa
perawatan;
Pelayanan tranfusi darah sesuai indikasi medis (darah
disediakan PMI).
b. Jenis pemeriksaan, pengobatan, konsultasi medis, tindakan
medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif,
pelayanan obat dan bahan habis pakai serta pemeriksaan
penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama yang
dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai dengan
pedoman pengobatan dasar di Puskesmas.
3. Pelayanan rujukan
Pelayanan dengan menggunakan ambulance/Puskesmas Keliling
untuk membawa peserta dari fasilitas kesehatan primer ke fasilitas
kesehatan primer lain/fasilitas lanjutan sesuai dengan indikasi
medis.
83
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
4. Pelayanan Protesa Gigi
Pelayanan gigi palsu atau tiruan sesuai dengan indikasi medis
yang diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali untuk gigi yang
sama.
84
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
4.2.6 Permasalahan dan Solusi
1) Permasalahan
a. Masih banyak masyarakat miskin yang belum masuk
menjadi peserta JKN PBI;
b. Klaim Pembayaran Dana Jaminan Kesehatan Nasional
Non Kapitasi terbayar sampai bulan Juli sedangkan bulan
Agustus sampai Oktober masih belum bisa diluncurkan
karena menunggu SPD I tahun 2015 terbit, serta bulan
November s/d Desember 2014 masih dalam proses
verifikasi oleh BPJS Bojonegoro;
c. Laporan Jaminan Kesehatan Nasional seharusnya sudah
bisa secara Online tetapi masih ada 3 Puskesmas yang
tidak bisa melaksanakan Laporan secara Online,
dikarenakan Jaringan yang ada belum terjangkau;
d. Regulasi dan Peraturan Program JKN baru diterbitkan
bulan Mei 2014 sedangkan pelaksanaan Program dimulai
Bulan Januari 2014
2) Solusi
a. Diharapkan di tahun yang akan datang seluruh masyarakat
miskin yang ada di Kabupaten Lamongan sudah tercover
dalam JKN PBI;
b. Setelah SPD1 turun dana JKN Non Kapitasi yang belum
terbayarkan segera dibayarkan supaya tidak menganggu
operasional Puskesmas;
85
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
c. Diharapkan untuk seluruh Puskesmas melaksanakan
Pelaporan secara Online;
d. Diharapkan regulasi dan peraturan kedepan dapat
dikeluarkan sebelum program di jalankan.
86
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan adalah DIPA Tahun
Anggaran 2014 Nomor : SP DIPA-024.04.4.052955/2014
tanggal 21 Oktober 2014.
87
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Jumlah PAGU Anggaran: Rp 2.200.000.000,-
Realisasi Anggaran : Rp 2.136.791.000,-
% Realisasi Anggaran : 97,71%
88
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
1 2 3 4 5
1. Bantuan Operasional 33 Puskesmas 2.886.325.000
Kesehatan Puskesmas dan
Kabupaten
2. Perencanaan 1 Kabupaten 1.240.000
Dokumen
3. Dokumentasi 1 Kabupaten 75.220.000
Monitoring dan Dokumen
Evaluasi
4. Laporan 1 Laporan Kabupaten 58.373.800
Kegiatan/Sosialisasi
Pembinaan
JUMLAH 3.021.158.800
89
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dinas
1 5 1
Kesehatan
Jumlah 5 1
90
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
tanda bintang sehingga mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan baru bias dimulai pada bulan Maret 2014.
2. Jarak KPPN dengan Kabupaten yang terlalu jauh,
sehingga dalam pelaksanaan pengajuan SPM bila terjadi
kesalahan berakibat pada tertundanya pencairan.
3. Tidak adanya sosialisasi Juknis BOK untuk Pengelola
BOK tingkat Kabupaten/Kota, sehingga Pengelola
Kabupaten/Kota hanya bias melaksanakan berdasarkan
juknis yang diterima tanpa ada pemahaman Juknis baik
dari Pengelola BOK tingkat Provinsi maupun Pengelola
BOK tingkat Pusat dalam bentuk seminar.
2. Solusi
1. Perencanaan yang baik perlu didukung oleh semua pihak
agar program kesehatan yang dilaksanakan dapat berjalan
sesuai rencana sehingga dapat memberikan output yang
baik dari masyarakat;
2. Puskesmas dalam membuat Laporan Keuangan dan
Pertanggungjawaban Keuangan harus sesuai jadwal yang
telah ditentukan oleh Pengelola BOK ditingkat
Kabupaten;
3. Diperlukannya sosialisasi diawal tahun kepada Pengelola
BOK Kabupaten dalam penelaahan Juknis BOK sehingga
ada keseragaman antara Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan BOK.
91
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan