Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA


1. Urusan Wajib
Tugas Pembantuan yang diterima untuk mendukung keberhasilan
pembangunan Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 untuk urusan wajib
sebagai berikut :

A.1 Program Penyelenggaraan BOK

A.1.1 Dasar Hukum

Setelah terbitnya SK Menteri Kesehatan tentang alokasi


anggaran dana Dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Provinsi
dan Kabupaten/Kota tahun 2014, Bupati menetapkan Surat
Keputusan Nomor : 188/71/Kep/413.013/2014 Tentang pejabat
pengelola keuangan satuan kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan tahun anggaran 2014. Kemudian Dinas Kesehatan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penetapan alokasi dana BOK per Puskesmas sesuai dengan SK
kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Nomor :
188.3/227/413.105/2014.
2. Penetapan Tim pengelola BOK tingkat Kabupaten/Kota sesuai
dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Nomor : 188.1/227/413.105/2014.
3. Penetapan staf pengelola satker di Dinas Kabupaten/Kota
sesuai dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan Nomor : 188.4/227/413.105/2014.
4. Penetapan tim pengelola BOK di Puskesmas sesuai dengan SK
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Nomor :
188.2/227/413.105/2014.
5. Penetapan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dan RPK

72
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
6. Pembinaan

A.1.2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan ( BOK )


Pada tahun 2014 Kegiatan Instansi Pemberi Tugas
Pembantuan dalam hal ini adalah dari Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia yang di pergunakan untuk kegiatan anggaran
BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) di daerah kabupaten
Lamongan.

A.1.3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan


Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan dalam
hal ini adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan yang di
tindak lanjuti dengan pelaksanaan kegiatan yang ada di UPT.
Puskesmas.

A.1.4. Program dan Kegiatan


1) Program BOK dan Pelaksanaannya
A. CAKUPAN PROGRAM SPM
1. Cakupan kunjungan Bumil K-4
2. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
3. Cakupan Pertolongan persalinan Oleh Nakes yang
Memiliki Kompetensi Kebidanan.
4. Cakupan Pelayanan Nifas
5. Cakupan Neonates Dengan Komplikasi Yang
Ditangani
6. Cakupan Kunjungan Bayi
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita
9. Cakupan Pemberian Makanan Tambahan ASI Pada
Anak Usia 6 – 24 Bulan
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

73
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan
Setingkat
12. Cakupan Peserta KB Aktif
13. Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita
Penyakit :
a. Penemuan Penderita AFP
b. Penemuan dan Penanganan Penderita Pheumonia
Balita
c. Penemuan Dan Penanganan Pasien Baru TB BTA
Positif
d. Penemuan Dan Penanganan DBD
e. Penanganan Penderita Diare
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat
Miskin
15. Cakupan Kunjungan Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi
Masyarakat Miskin
16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin
17. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang
Harus Diberikan Sarana
18. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB Yang
Dilakukan Penyelidikan
19. Cakupan Desa Siaga Aktif

2) Kegiatan BOK
Berdasarkan Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Millennium (MDGs) di Indonesia Tahun 2011, meskipun
sebagaian besar target MDGs diperkirakan akan tercapai (on
track) pada tahun 2015, namun masih terdapat beberapa target
yang memerlukan upaya lebih keras untuk mencapainya (of
track), yaitu penurunan angka Kematian ibu, Penurunan Angka
sebaran HIV/AIDS, dan akses air bersih yang terjangkau bagi

74
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
masyarakat. Hasil yang telah dicapai sampai dengan evaluasi
tersebut harus dipertahankan dan/ atau ditingkatkan
semaksimalnya agar pada tahun 2015 dapat tercapai dengan
kontribusi dari semua komponen bangsa baik di tingkat pusat
maupun daerah termasuk masyarakat.

3) Pemanfaatan dana
Dana BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat di
manfaatkan untuk :
1. Honorarium
2. Transpot Lokal
3. Perjalanan Dinas Dalam Batas Kabupaten/Kota
4. Perjalanan Dinas Keluar Kabupaten/Kota
5. Pertemuan Kegiatan Perencanaan, Koordinasi dan Evaluasi
BOK dengan Pengelola BOK Puskesmas
6. Pembelian/belanja barang
7. Pelaksanaan kegiatan penunjang di Puskesmas yang bersifat
Promotif dan Preventif sesuai Juknis BOK Tahun Anggaran
2014.

A.1.5 Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia yang diserahkan pelaksanaannya pada pemerintah daerah
Tahun 2014. Sebesar sebagai berikut :
Jumlah PAGU Anggaran : Rp. 3.040.950.000,-
Realisasi Anggaran : Rp. 3.021.158.800,-
% Realisasi Anggaran : 99, 35%, dan Sisa Anggaran sebesar
Rp. 19.791.200,-

75
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
A.1.6. Permasalahan dan Solusi
1) Permasalahan
Berdasarkan pada pelaksanaan Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun
Anggaran 2014, permasalahan yang ada paada pelaksanaan
Program Bantuan Kesehtan (BOK) sebagai berikut :
1. DIPA yang masih dalam tanda bintang dan baru pada
bulan kedua mendapat revisi DIPA unutk pencabutan
tanda bintang sehingga mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan baru bias dimulai pada bulan Maret 2014.
2. Jarak KPPN dengan Kabupaten yang terlalu jauh, sehingga
dalam pelaksanaan pengajuan SPM bila terjadi kesalahan
berakibat pada tertundanya pencairan.
3. Tidak adanya sosialisasi Juknis BOK untuk Pengelola
BOK tingkat Kabupaten/Kota, sehingga Pengelola
Kabupaten/Kota hanya bias melaksanakan berdasarkan
juknis yang diterima tanpa ada pemahaman Juknis baik
dari Pengelola BOK tingkat Provinsi maupun Pengelola
BOK tingkat Pusat dalam bentuk seminar.

76
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
2) Solusi
Berdasarkan pada pelaksanaan Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun
Anggaran 2014, maka diperoleh solusi sebagai berikut :
a. Perencanaan yang baik perlu didukung oleh semua pihak
agar program kesehatan yang dilaksanakan dapat berjalan
sesuai rencana sehingga dapat memberikan output yang
baik dari masyarakat;
b. Puskesmas dalam membuat Laporan Keuangan dan
Pertanggungjawaban Keuangan harus sesuai jadwal yang
telah ditentukan oleh Pengelola BOK ditingkat Kabupaten;
c. Diperlukannya sosialisasi diawal tahun kepada Pengelola
BOK Kabupaten dalam penelaahan Juknis BOK sehingga
ada keseragaman antara Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan BOK.

77
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
4.2 Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) .
4.2.1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5256);
4. Permenkes No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Program
Jaminan Kesehatan Nasional.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang
Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 264,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5372);
6. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 29) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 255);
7. Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2014 tentang
Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama milik Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 81);

78
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1392);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1400);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014
tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan
Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 589);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 22 Tahun
2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Lamongan (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun
2007 Nomor 16/E).
12. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI tanggal 1 Januari 2014,
Nomor HK/MENKES/31/I/2014, tentang Pelaksanaan
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan;
13. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI tanggal 16 Januari
2014, Nomor HK/MENKES/32/I/2014, tentang
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan bagi Peserta BPJS
Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

79
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
14. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI tanggal 5 Mei 2014,
Nomor 900/2280/SJ, tentang Petunjuk Teknis
Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, serta
Pertanggungjawaban Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah.

4.2.2. Instansi Pemberi Anggaran


Instansi Pemberi anggaran dalam hal ini adalah bersumber
dari APBN Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ( Jenis
Belanja Bantuan Sosial ) yang di pergunakan untuk kegiatan
anggaran Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) tahun 2014 di
daerah kabupaten Lamongan.

4.2.3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan


Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan dalam
hal ini adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan yang di
tindak lanjuti dengan pelaksanaan kegiatan yang ada di UPT.
Puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah.

4.2.4 Program Kegiatan yang diterima


Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas bagi Peserta
Program Jaminan Kesehatan Nasional Pada Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial di Kabupaten Lamongan,
meliputi:
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
2. RITP dan Persalinan
3. Rujukan
4. Protesa Gigi
Jenis pelayanan yang dimaksud diatas dapat diuraikan
sebagai berikut :

80
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
a. administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi
pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan dan
pemberian surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat
lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di
fasilitas kesehatan tingkat pertama;
b. pelayanan promotif preventif :
 kegiatan penyuluhan kesehatan perorangan;
 imunisasi dasar;
 keluarga berencana (tidak termasuk alkon);
 skrining kesehatan.
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. pemeriksaan ibu hamil (paket antenatal care (ANC) 4x,
nifas (paket PNC 3x, ibu menyusui dan bayi;
e. upaya penyembuhan terhadap efek samping
kontrasepsi;
f. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun
non operatif;
g. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
h. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium
tingkat pertama (pemeriksaan darah sederhana
(hemoglobin, apusan darah tepi, trombosit, leukosit,
hermatokrit, eosinofil, eritrosit, golongan darah, laju
endap darah, malaria), urin sederhana (warna, berat,
jenis, kejernihan, pH, leukosit, eritrosit), feses
sederhana (benzidin test, mikroskopik cacing), gula
sewaktu;
i. emeriksaan penunjang sederhana lain yang dapat
dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama;
j. pelayanan rujuk balik dari fasilitas kesehatan lanjutan;
k. pelayanan prolaris dan home visite.

81
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
l. jenis pemeriksaan, pengobatan, konsultasi medis,
tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun
non operatif, pelayanan obat dan bahan habis pakai
serta pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium
tingkat pertama yang dilakukan di fasilitas kesehatan
tingkat pertama sesuai dengan pedoman pengobatan
dasar di Puskesmas yang berlaku.
m. pelayanan gigi :
 administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi
pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan dan
pemberian surat rujukan ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat
ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama;
 pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis;
 premedikasi;
 kegawatdaruratan oro-dental;
 pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi);
 pencabutan gigi permanen tanpa penyulit;
 obat pasca ekstraksi;
 tumpatan komposit/GIC;
 skeling (max 2x/tahun).

2. RITP (Rawat Inap Tingkat Pertama) dan Persalinan


RITP (Rawat Inap Tingkat Pertama) dan Persalinan meliputi :
a. RITP dan pelayanan non kapitasi, meliputi pelayanan :
 Administrasi pelayanan, meliputi meliputi biaya
administrasi pendaftaran peserta untuk berobat,
penyediaan dan pemberian surat rujukan ke fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat
ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama;
 Pemeriksaan, pengibatan, dan konsultasi medis;

82
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
 Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan;
 Tindakan medis kecil/sederhana oleh dokter atau
paramedis;
 Persalinan per vaginam tanpa penyulit maupun dengan
penyulit;
 Perawatan perdarahan pasca keguguran (Puskesmas
PONED);
 Pelayanan tindakan paska persalinan (Puskesmas
PONED);
 Pelayanan pra rujukan;
 Penanganan komplikasi KB paska persalinan;
 Pemeriksaan penunjang diagnostik (sederhana) selama
masa perawatan;
 Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai selama masa
perawatan;
 Pelayanan tranfusi darah sesuai indikasi medis (darah
disediakan PMI).
b. Jenis pemeriksaan, pengobatan, konsultasi medis, tindakan
medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif,
pelayanan obat dan bahan habis pakai serta pemeriksaan
penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama yang
dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai dengan
pedoman pengobatan dasar di Puskesmas.

3. Pelayanan rujukan
Pelayanan dengan menggunakan ambulance/Puskesmas Keliling
untuk membawa peserta dari fasilitas kesehatan primer ke fasilitas
kesehatan primer lain/fasilitas lanjutan sesuai dengan indikasi
medis.

83
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
4. Pelayanan Protesa Gigi
Pelayanan gigi palsu atau tiruan sesuai dengan indikasi medis
yang diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali untuk gigi yang
sama.

4.2.5 Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN Republik Indonesia yang


diserahkan pelaksanaannya pada pemerintah daerah Tahun 2014.
Sebesar sebagai berikut : Dana JKN semula di DPA 2014 hanya
sejumlah Rp. 11.538.579.850 dengan asumsi dana Jamkesmas dan
Jampersal pada tahun 2013 sedangkan untuk program JKN terbagi
menjadi 2 macam yaitu dana kapitasi dan dana non kapitasi. Dana
kapitasi JKN dihitung berdasarkan kepesertaan berdasarkan jumlah
tenaga medis dengan kisaran Rp.3.000.000 - Rp.6.000.000.
Sedangkan dana non kapitasi berdasarkan klaim yang dikirimkan
oleh puskesmas berdasarkan jumlah pasien rawat inap, persalinan,
protesa gigi dan transport rujukan yang dilayani puskesmas.
Sehingga dana Rp. 11.538.579.850 kami PAK kan menjadi Rp.
48.070.402.945 dan sampai bulan Desember 2014 dana yang
terealiasasi hanya Rp. 33.569.279.292,-.

Jumlah PAGU Anggaran : Rp. 11.538.579.850,-


Sebelum PAK
Jumlah PAGU Anggaran : Rp. 48.070.402.945,-
Sebelum PAK
Realisasi Anggaran : Rp. 33.624.697.793,- atau 69.95%
Anggaran tidak terserap : Rp. 14.445.705.152,- atau 30.05%

84
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
4.2.6 Permasalahan dan Solusi
1) Permasalahan
a. Masih banyak masyarakat miskin yang belum masuk
menjadi peserta JKN PBI;
b. Klaim Pembayaran Dana Jaminan Kesehatan Nasional
Non Kapitasi terbayar sampai bulan Juli sedangkan bulan
Agustus sampai Oktober masih belum bisa diluncurkan
karena menunggu SPD I tahun 2015 terbit, serta bulan
November s/d Desember 2014 masih dalam proses
verifikasi oleh BPJS Bojonegoro;
c. Laporan Jaminan Kesehatan Nasional seharusnya sudah
bisa secara Online tetapi masih ada 3 Puskesmas yang
tidak bisa melaksanakan Laporan secara Online,
dikarenakan Jaringan yang ada belum terjangkau;
d. Regulasi dan Peraturan Program JKN baru diterbitkan
bulan Mei 2014 sedangkan pelaksanaan Program dimulai
Bulan Januari 2014

2) Solusi
a. Diharapkan di tahun yang akan datang seluruh masyarakat
miskin yang ada di Kabupaten Lamongan sudah tercover
dalam JKN PBI;
b. Setelah SPD1 turun dana JKN Non Kapitasi yang belum
terbayarkan segera dibayarkan supaya tidak menganggu
operasional Puskesmas;
85
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
c. Diharapkan untuk seluruh Puskesmas melaksanakan
Pelaporan secara Online;
d. Diharapkan regulasi dan peraturan kedepan dapat
dikeluarkan sebelum program di jalankan.

A.3. Program Bina Upaya Kesehatan Kemenkes Republik Indonesia


( Dana TP ) Tahun 2014

A.3.1. Dasar Hukum

86
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan adalah DIPA Tahun
Anggaran 2014 Nomor : SP DIPA-024.04.4.052955/2014
tanggal 21 Oktober 2014.

A.3.2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan


Instansi Pemberi Tugas Pembantuan adalah Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia dalam hal ini, Direktorat Jendral
Bina Upaya Kesehatan.

A.3.3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan


Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan Tugas
Pembantuan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.

A.3.4. Program Dan Kegiatan yang diterima


Program yang diterima adalah Program Pembinaan
Upaya Kesehatan, Kegiatan yang diterima adalah Pembinaan
Upaya Kesehatan Dasar berupa Pengadaan Alat Kedokteran
Puskesmas yaitu :
1. Set Peralatan Perawatan
2. Set Poliklinik Umum
3. Set Gawat Darurat Dan Bedah Minor
4. Set Poliklinik Gigi
5. Set Peralatan Laboratorium
6. Cold Chain

A.3.5. Sumber dan Jumlah Anggaran


Sumber dana berasal dari APBN Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia yang diserahkan pelaksanaannya pada
Pemerintahan Daerah tahun 2014. Sebesar sebagai berikut :

87
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Jumlah PAGU Anggaran: Rp 2.200.000.000,-
Realisasi Anggaran : Rp 2.136.791.000,-
% Realisasi Anggaran : 97,71%

1. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

No Rincian Kegiatan Volume Lokasi Realisasi Biaya


. (Rp)

88
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
1 2 3 4 5
1. Bantuan Operasional 33 Puskesmas 2.886.325.000
Kesehatan Puskesmas dan
Kabupaten
2. Perencanaan 1 Kabupaten 1.240.000
Dokumen
3. Dokumentasi 1 Kabupaten 75.220.000
Monitoring dan Dokumen
Evaluasi
4. Laporan 1 Laporan Kabupaten 58.373.800
Kegiatan/Sosialisasi
Pembinaan
JUMLAH 3.021.158.800

2. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan


Sumber dana dan anggaran yang digunakan
Sumber Dana : Dana Pembantuan
Jumlah anggaran : Rp. 3.040.950.000,-
Realisasi : Rp. 3.021.158.800,-

3. SKPD yang melaksanakan Tugas Pembantuan

NO URUSAN WAJIB SKPD PELAKSANA


1 2 3
1 Kesehatan ·  Dinas Kesehatan

4. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan


Golongan
1) Dilihat dari tingkat Pendidikan
JENJANG PENDIDIKAN
No URAIAN
SD SLTP SLTA D1 D2 D3 S1 S2

89
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dinas
1 5 1
Kesehatan

Jumlah 5 1

2) Dilihat dari Pangkat dan Golongan


Golongan Non PNS
No Uraian
I II III IV
1 Dinas Kesehatan 4 2
Jumlah 4 2

3) Dilihat dari Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional


Eselon Fung
No Uraian II III III siona Staf
IIA IVA IVB l
B A B
Dinas
1 1 5
Kesehatan
Jumlah 1 5

5. Kondisi Sarana dan Prasarana yang digunakan


Kondisi
Jenis sarana Cukup / Kurang
No Jumlah Lengkap /
prasarana rusak / rusak
baik
sedang berat
1 2 3 4 5 6
1 Gedung Kantor 1 V    
2 Meja Eselon 2 1 V    
3 Kursi Eselon 2 1 V    
4 Mobil Dinas 1 V
V    
Roda 4

6. Permasalahan dan Solusi


1. Permasalahan
1. DIPA yang masih dalam tanda bintang dan baru pada
bulan kedua mendapat revisi DIPA unutk pencabutan

90
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
tanda bintang sehingga mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan baru bias dimulai pada bulan Maret 2014.
2. Jarak KPPN dengan Kabupaten yang terlalu jauh,
sehingga dalam pelaksanaan pengajuan SPM bila terjadi
kesalahan berakibat pada tertundanya pencairan.
3. Tidak adanya sosialisasi Juknis BOK untuk Pengelola
BOK tingkat Kabupaten/Kota, sehingga Pengelola
Kabupaten/Kota hanya bias melaksanakan berdasarkan
juknis yang diterima tanpa ada pemahaman Juknis baik
dari Pengelola BOK tingkat Provinsi maupun Pengelola
BOK tingkat Pusat dalam bentuk seminar.
2. Solusi
1. Perencanaan yang baik perlu didukung oleh semua pihak
agar program kesehatan yang dilaksanakan dapat berjalan
sesuai rencana sehingga dapat memberikan output yang
baik dari masyarakat;
2. Puskesmas dalam membuat Laporan Keuangan dan
Pertanggungjawaban Keuangan harus sesuai jadwal yang
telah ditentukan oleh Pengelola BOK ditingkat
Kabupaten;
3. Diperlukannya sosialisasi diawal tahun kepada Pengelola
BOK Kabupaten dalam penelaahan Juknis BOK sehingga
ada keseragaman antara Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan BOK.

91
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan

Anda mungkin juga menyukai