DI INDONESIA
EPIDEMIOLOGI DAN KEBIJAKAN
2.0
Prevalensi Anti HCV
Indonesia :1%
1.5
Anti HCV laki-laki: 1,1%
Anti HCV perempuan: 0,9%
1.0
Tertinggi : usia >60 tahun (2%)
1.0
0.9
0.9
0.7
0.6
0.6
0.6
0.5
0.5
0.4
1-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-59 >60 Indonesia
03 Menurunkan kematian
Menurunkan kejadian akibat Hepatitis C
infeksi Hepatitis B dari
2 ibu ke anak mulai tahun
Meningkatkan kualitas hidup
04 penderita Hepatitis B dan
2022 Hepatitis C
05
• Penguatan Data &
02 Pengembangan
Surveilans Hepatitis
• Pengembangan operational study terkait
Hepatitis B & C
electronic data
03 06
Penguatan Kapasitas Nakes Pemutakhiran kebjiakan dan
melalui webinar dan platform strategi P2 Hepatitis berbasis
online data dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Skrining terfokus dapat meningkatkan capaian hasil skrining reaktif dan memaksimalkan sumber daya yang ada
Skrining Skrining
Anti-HCV Anti-HCV
VL Terdeteksi VL Terdeteksi
Proses dan hasil kegiatan program P2 Jangka pendek: Pada tahun 2030:
Hepatitis yang dilakukan di 1. Cakupan orang dengan HCV
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional
• Morbiditas: prevalensi
yang terjangkau kegiatan
pencegahan Hepatitis C
Hepatitis C menurun
Indikator: 2. Cakupan #1 yang dites anti- 80% (2040 vs. 2015)
1. Jumlah (%) kabupaten/kota yang • Mortalitas Hepatitis C
HCV (DDHC)
melaksanakan DDHB dan atau
DDHC
3. Cakupan #2 yang mengetahui menurun 65% (2040 vs.
Indikator Renstra Kemenkes statusnya 2015)
4. Cakupan #3 yang mengakses
2. Jumlah (%) provinsi yang layanan terapi WHO GHSS on Viral Hepatitis 2016-2021
dengan penyesuaian negara
mempunyai sarana dan prasarana 5. Cakupan #4 yang mendapatkan (2030 2040)
diagnosis dan terapi Hepatitis C terapi1
6. Cakupan #5 yang
menyelesaikan terapi
Jangka menengah:
Keterangan:
1) sesuai kriteria inklusi terapi HCV dalam PNPK HCV
7. Cakupan #6 dengan VL SDGs 3.3.4
2) diukur dengan Sustained Virologic Response 12 minggu tersupresi2
setelah menyelesaikan terapi
”TREATMENT AS PREVENTION”
(RDT)
Daclatasvir
30/60 mg
isi : 28 tablet
Negatif Positif Konsumsi:
1 kaps perhari
Rumah Sakit
Bbrp Puskesmas
Tes VL HCV
Salah satu cth alat:
Tidak
Terdeteksi
Terdeteksi
Tes VL utk Tes VL utk
menentukan menentukan
Pengobatan Pengobatan kesembuhan
Pemeriksaan
Hep C (SVR12)
lain +
Pengobatan kombinasi
3 – 6 bln* terapi
minum obat
3 bln
Pasca terapi
2 atau 3 obat 21
21
HEPATITIS
HEPATITIS&&
PISP
PISP *)1 bln terapi = 28 hariKementerian Kesehatan
Kementerian Republik Indonesia
Kesehatan Republik Indonesia –– Direktorat
Direktorat P2PML
P2PML
PENGOBATAN HEPATITIS C
Harapan Baru :
HEPATITIS & PISP
DAA ! Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML
Kelebihan obat DAA
12
SOFOSBUVIR + DACLATASVIR minggu
SIROSIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9
24 minggu/~ 6 bulan
2021
HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML
PENGOBATAN HEPATITIS C TAHUN 2017-2021
BERDASARKAN STATUS KOINFEKSI, SIROSIS, JENIS KELAMIN,
FAKTOR RISIKO, DAN REJIMEN
Faktor Risiko
Rejimen
4500 4171
4000 SOF+DAC : 77,1% Waria; 5; 0% Transfusi Darah; 395;
3500
ELB+GRA : 12% WPS; 8; 0%
6%
3000
2500
Penasun; 1442; Hemodialisa; 971;
2000
21% 14%
1500 1302
1000
849 LSL; 13; 0%
436
500 105 94 82 42 20
0
SOF + SOF + ELB + SOF + SOF + SOF + SOF + Lainnya SOF +
DAC (60) DAC (90) GRA SIM RBV DAC (60) SIM + DAC (90) Operasi; 169; 2%
+ RBV RBV + RBV Lainnya; 3993;
57%
HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML
DATA PENGOBATAN HEPATITIS C
TAHUN 2017-2021
Tes
Tes anti Anti HCV %anti HCV Tes VL %tes HCV HCV RNA %HCV Mulai %mulai Pengobat %mulai kesembuh %tes
Nama Provinsi RNA pengobat pengobat an pengobat kesembuh Sembuh %sembuh
HCV positif positif HCV RNA RNA terdeteksi terdeteksi an (SVR)
an an lengkap an (SVR12) an
DKI Jakarta 313.590 16.247 5,18 9.440 58,10 4.803 50,88 3.905 81,30 3.072 78,67 1.356 44,14 1.302 96,02
Jawa Barat 51.393 2.870 5,58 2.232 77,77 1.088 48,75 842 77,39 620 73,63 385 62,10 366 95,06
Jawa Tengah 47.883 1.083 2,26 1.237 114,22 532 43,01 519 97,56 223 42,97 118 52,91 117 99,15
Jawa Timur 19.757 1.340 6,78 1.788 133,43 925 51,73 801 86,59 352 43,95 174 49,43 165 94,83
Sulawesi Selatan 81.571 928 1,14 581 62,61 243 41,82 178 73,25 39 21,91 34 87,18 33 97,06
Sumatera Utara 860 8 0,93 185 2.312,50 97 52,43 200 206,19 99 49,50 38 38,38 38 100,00
Bali 22.135 463 2,09 462 99,78 321 69,48 278 86,60 132 47,48 30 22,73 29 96,67
DI Yogyakarta 4.973 263 5,29 148 56,27 96 64,86 134 139,58 51 38,06 28 54,90 27 96,43
Lampung 15.760 616 3,91 163 26,46 94 57,67 92 97,87 48 52,17 9 18,75 9 100,00
Jambi 2.758 38 1,38 41 107,89 29 70,73 31 106,90 21 67,74 4 19,05 4 100,00
Kalimantan Barat 13.835 272 1,97 24 8,82 18 75,00 23 127,78 18 78,26 - - - #DIV/0!
Kalimantan Timur 4.016 450 11,21 265 58,89 194 73,21 145 74,74 99 68,28 62 62,63 61 98,39
Sulawesi Utara 20.967 740 3,53 18 2,43 11 61,11 41 372,73 19 46,34 6 31,58 6 100,00
Nusa Tenggara Barat 1.974 49 2,48 12 24,49 8 66,67 8 100,00 8 100,00 4 50,00 4 100,00
Kalimantan Selatan 3.352 41 1,22 18 43,90 13 72,22 7 53,85 6 85,71 - - - #DIV/0!
Aceh 2.331 56 2,40 20 35,71 13 65,00 12 92,31 - - - #DIV/0! - #DIV/0!
Sumatera Selatan 5.621 338 6,01 130 38,46 102 78,46 19 18,63 1 5,26 - - - #DIV/0!
Sumatera Barat 16 14 87,50 10 71,43 10 100,00 1 10,00 - - - #DIV/0! - #DIV/0!
Sulawesi Tenggara
Kepulauan Riau proses pengembangan
Papua
Kalimantan Tengah 704 4 0,57 proses pengembangan
Status Sirosis
3
HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML
SEGERA TANGANI HEPATITIS
HEPATITIS CAN’T WAIT
TERIMA KASIH