PENDAHULUAN
1
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat khusus nya ibu dan
anak, maka pelayanan di fasilitas kesehatan perlu dilaksanakan secara komprehensif dan
terpadu, mencakup upaya promotif dan preventif .
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi,
1999). Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia
serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001).
B. Etiologi
Beberapa virus yang menyebabkan hepatitis adalah :
a. Hepatitis A Virus (HAV)
b. Hepatitis B Virus (HBV)
HBV termasuk virus DNA bercangkang ganda yang memiliki lapisan permukaan dan bagian
inti. Infeksi HBV merupakan penyebab utama dari hepatitis akut dan kronik, sirosis dan kanker
hati di seluruh dunia. Cara utama penularan HBV melalui parenteral dan
menembus membran mukosa, terutama melalui hubungan seksual. Masa inkubasi rata-rata
adalah sekitar 120 hari. Hampir semua cairan tubuh –darah, semen, saliva, air mata, asites, susu
ibu, kemih dan juga feses– dari orang yang terinfeksi dapat menular, terutama 3 dari yang
pertama.
c. Hepatitis C Virus (HCV)
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B
3
Gejala hepatitis B adalah lemah, lesu, sakit otot, demam ringan, mual muntah, kurang
nafsu makan, mata dan kulit kuning, dan air kencing berwarna gelap.
c. Hepatitis C
Gejala yang dirasakan pada hepatitis C antara lain demam, rasa lelah, muntah, sakit
kepala, sakit pada bagian atas sebelah kanan perut atau hilangnya nafsu makan. (Silalahi
L., 2004/03/26/).
4
BAB III
TATA LAKSANA
a. .
5
BAB IV
DOKUMENTASI
4.1 Pengertian
Pengumpulan data pengelolaan data merupakan kegiatan dari PWS KIA. Data yang
diperlukan data PWS KIA adalah data sasaran dan data pelayanan. Pemantauan Wilayah
Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan
pemantauan program hepatitis B di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat
dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.
4.2 Tujuan
Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus menerus di setiap wilayah
kerja.
4.3 Proses Pengumpulan, Pencatatan dan Pengolahan Data Kia Data Sasaran
1. Jenis Data
a. Jumlah seluruh ibu hamil pada kunjungan pertama kali di puskesmas
b. Jumlah seluruh ibu bersalin hamil yang belum pernah periksa kehamilannya
c. Jumlah seluruh bayi dengan ibu yang positif hepatitis B
Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 6-8 jam
setelah lahir di suatu wilayah tertentu.
6
Adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitif oleh
Tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
5) Cakupan pelayanan kesehatan bayi 0-12 bulan (kunjungan bayi)
Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu
1 kali pada umur 29 hari – 2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, dan satu kali pada
umur 6-8 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu, telah lulus KN lengkap.
6) Cakupan pelayanan kesehatan anak balita (12-59 bulan)
Adalah cakupan anak balita (12-59 bulan ) yang memperoleh pelayanan sesuai
standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan
perkembangan minimal 2x setahun, pemberian vitamin A 2x setahun.
2. Sasaran Data
Data sasaran berasal dari pendataan dan pencatatan di wilayah kerjanya puskesmas
sidotopo wetan.Pendokumentasian dalam pelayanan program kesehatan ibu dan anak
dapat dilihat melalui :
1. Kohort;
2. Laporan Bulanan KIA
3. Laporan bulanan hepatitis
4. Laporan tahunan hepatitis
Dengan disusunnya Buku Panduan deteksi dini hepatitis b pada ibu hamil Puskesmas
Sidotopo wetan diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaksana di Program hepatitis b di
Puskesmas Sidotopo Wetan.
7
BAB V
PENUTUP
Panduan deteksi dini hepatitis b pada ibu hamil merupakan bahan acuan dalam melaksanakan
program. Harapan selanjutnya dengan disusunnya Panduan deteksi dini hepatittis b pada ibu hamil
dapat meningkatkan pencapaian program, termasuk menggerakkan masyarakat untuk lebih berperan
aktif dalam menyelesaikan masalah kesehatan dan meningkatkan kerja sama lintas sektor untuk
memecahkan permasalahan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sidotopo Wetan.
Demikian hasil penyusunan Panduan deteksi dini hepatitis b pada ibu hamil di Puskesmas
Sidotopo Wetan. Tim penyusun berharap agar program-program kesehatan dapat terlaksana dan
target yang diinginkan dapat tercapai. Muara dari semua ini adalah agar kualitas pelayanan
kesehatan di wilayah Puskesmas Sidotopo Wetan terus meningkat.