DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KENJERAN
Jl. Tambak Deres No. 2 Surabaya
TELP. (031) 3822103
A. PENDAHULUAN
Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang di dunia, termasuk di Indonesia. Hepatitis B disebabkan oleh virus
hepatitis B, suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau
kanker hati. Infeksi oleh virus hepatitis B saat ini mulai merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang besar serta serius. Selain manifestasinya sebagai
penyakit HBV akut beserta komplikasinya, hepatitis B juga didapat dalam bentuk
HbsAg kronik, yang merupakan sumber penularan bagi lingkungan. Infeksi virus
hepatitis B yang sistemik dapat menimbulkan peradangan dan nekrosis sel hati
yang mengakibatkan terjadinya serangkaian kelainan klinik, biokimiawi,
imunoserologik, dan morfologik .
Hepatitis B biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui darah atau
produk darah yang mempunyai konsentrasi virus hepatitis B yang tinggi, melalui
semen, melalui saliva, melalui alat-alat yang tercemar virus hepatitis B seperti,
pisau cukur, sikat gigi, alat kedokteran dan lain-lain. Di Indonesia kejadian hepatitis
B satu diantara 12-14 orang, yang berlanjut menjadi hepatitis kronik, sirosis hepatis
dan hepatoma. Mengingat jumlah kasus dan akibat hepatitis B, maka diperlukan
pencegahan sedini mungkin. Pencegahan yang dilakukan meliputi pencegahan
penularan penyakit hepatitis B melalui Health Promotion dan pencegahan penyakit
melalui pemberian vaksinasi. Menurut WHO pemberian vaksin hepatitis B tidak
akan menyembuhkan pembawa kuman (carier) yang kronis, tetapi diyakini 95 %
efektif mencegah berkembangnya penyakit menjadi carier, oleh karena itu
diperlukan sosialisasi pada masyarakat ataupun kader kesehatan tentang bahay
penyakit Hepatitis.
B. LATAR BELAKANG
Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) adalah suatu masalah kesehatan utama di dunia
pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Diperkirakan bahwa sepertiga
populasi dunia pernah terpajan virus ini dan 350-400 juta diantaranya merupakan
pengidap hepatitis B. Prevalensi yang lebih tinggi didapatkan di negara
berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia, angka pengidap hepatitis B pada
populasi sehat diperkirakan mencapai 4.0-20.3%, dengan proporsi pengidap di luar
Pulau Jawa lebih tinggi daripada di Pulau Jawa. Riset Kesehatan Dasar pada tahun
2013 menunjukkan proporsi HBsAg positif sebesar 7,1%. Secara genotip, virus
hepatitis B di Indonesia kebanyakan merupakan virus dengan genotip B (66%),
diikuti oleh C (26%), D (7%) dan A (0.8%).
Pada tahun 2021, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kenjeran
60.566 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan 24 orang yang menderita penyakit
hepatitis B, sehingga dengan adanya kegiatan sosialisasi pada kader tentang
penyakit hepatitis di harapkan kader dapat mendeteksi secara dini penyakit
hepatitis di masyarakat dan dapat melaporkan ke puskesmas Kenjeran.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan kesadaran terhadap bahaya penyakit hepatitis B yang ada di
wilayah kerja puskesmas Kenjeran
2. TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit hepatitis
2. Dapat Mendeteksi dini tentang penyakit hepatitis
3.Meningkatkan penemuan kasus hepatitis secara dini di Puskesmas Kenjeran
H. JADWAL KEGIATAN
Terlampir
Kepala UPTD
Puskesmas kenjeran