Anda di halaman 1dari 39

"PERAN AHLI GIZI MENDUKUNG

ZERO NEW STUNTING"


Disampaikan oleh:
Ketua DPD PERSAGI JAWA BARAT

Bandung, 19 Februari 2023


GAMBARAN MASALAH GIZI DI INDONESIA
DAN JAWA BARAT

Stunted Wasted Underweight Overweight


24.4% 7.1% 17.0% 3.8% Indonesia
24.5% 5.3% 15.0% 3.6% Jawa Barat

Sumber data: SSGI 2021

Anemia Rematri Bumi Anemia Bumil Risiko KEK


Indonesia merupakan salah satu negara yang tengah
mengalami triple burden malnutrition, dimana di salah 18.4%1 48.9%1 17.31 Indonesia
satu sisi mengalami kekurangan gizi, kelebihan gizi dan 41.93%2
defisiensi zat gizi mikro 8,2 %3 6.5 %3 Jawa Barat

Sumber data:
1
Riskesdas (2018); 2Survey NI (2018); 3Laporan Kab/Kota per 20214 Survei NI 2020 di Cianjur
Trend Prevalensi Stunting di Provinsi se-Indonesia
Berdasarkan Hasil SSGI 2201 & 2022

Sumber: Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia 2022


Trend Prevalensi Stunting di Provinsi se-Indonesia
Berdasarkan Hasil SSGI 2201 & 2022

Sumber: Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia 2022


NASIONAL 14 %

JAWA dan
19,2% NEW ZERO
BARAT
STUNTING
Apa itu Stunting?

Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan


pertumbuhan dan perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang
ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di
bawah standar.
Faktor Penyebab Stunting

Kurang Kurang Akses Air


Asupan Gizi Kurang Bersih
Pengetahuan
Gizi
Terbatasnya
Layanan Pola Asuh
Kesehatan
Infeksi
Berulang
Anak Menjadi Mudah Sakit
Karena tidak tercukupinya asupan gizi pada balita membut daya
tahan tubuh anak menurun dan rentan terkena penyakit

Dampak Stunting Kecerdasan Berkurang


Dapat menyebabkan kecerdasan kognitif anak berkurang

Beresiko Terkena Penyakit Tidak Menular (PTM)

Lebih beresiko terkena penyakit tidak menular (PTM) seperti


diabetes, hipertensi, stroke, penyakit jantung.

Fungsi Tubuh Tidak Optimal


Gangguan Penyerapan zat - zat gizi oleh tubuh
Intervensi Terintegrasi
Strategi Intervensi Dalam Konvergensi Stunting
GERAKAN BERSAMA
INTERVENSI SPESIFIK PEMDA - CAMAT – KADES/LURAH, ORMAS, INTERVENSI SENSITIF
DUNIA USAHA, MEDIA, SEMUA PIHAK Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan
(70%)

Kehamilan yang tidak diinginkan (15,5%)

Cakupan PUS yang memperoleh pemeriksaan


IBU HAMIL kesehatan  bagian dari pelayanan pranikah
ANEMIA (90%)

rumah tangga yg mendapatkan akses air minum


layak di kab/kota lokasi prioritas (100%)

IBU HAMIL rumah tangga yg mendapatkan akses sanitasi (air


Remaja STUNTING KEK limbah domestic) layak di kab/kota lokus prioritas
(90%)

penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan


Nasional (112,9 juta)
BALITA keluarga berisiko stunting yang memperoleh
STUNTING pendampingan (90%)

Jumlah keluarga miskin dan rentan dan memperoleh


bantuan tunai bersyarat (10 Juta)

target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik


tentang stunting di lokasi prioritas (70%)
MONITORING TERPADU OPD TERKAIT Jumlah keluarga miskin dan rentan dan memperoleh
bantuan tunai Pangan (15,6 Juta)

Desa/kelurahan Stop BABS atau ODF (90%)

30% ZERO NEW STUNTING


70%
Pendapat Para Peneliti:

Pengetahuan Ibu memiliki peran penting dalam meningkatkan status


1 kesehatan dan nutrisi anak balita (Gichana,2013)

Tumbuh dan kembang bayi yang baik sangat memerlukan zat gizi
2 yang nantinya bila tidak dipenuhi akan mempengaruhi status gizi
anak (Gunawan, Fadlyana & Rusmil, 2016).

Dua Tahun pertama kehidupan sangat berarti untuk progres tumbuh


kembang yang cepat dan pesat yang akan mempengaruhi kesehatan bayi
3 yang akan datang, dan bila masa itu tidak ibu perhatikan secara benar
dan tepat, maka kemungkinan akan terjadinya gangguan pertumbuhan
dan perkembangan bayi yang lebih besar (Sudargo, Aristasari & Afifah,
2018).
Gizi sangat berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
4 anak dan berkaitan dengan kesehatan maupun kecerdasan anak
(Proverawati & Wati, 2017)
Hasil SEANUTS (South East Asian Nutrition Surveys),
yang melibatkan Tim Riset DPP PERSAGI

• Prevalensi stunting pada anak Indonesia 0,5-12 tahun tergolong tinggi (31,4%)
dan berkaitan erat dengan morbiditas anak, status pendidikan & sosek orangtua
[Soekatri et al., 2020].
• Prevalensi anemia, stunting & sangat stunting (severe stunting) pada anak
Indonesia 6-59 tahun tertinggi ditemukan paling signifikan pada status sosek
orangtua terendah masing-masing 45,6%, 29,3% & 54,5% [Ernawati et al., 2021].
• Anak Indonesia 6-59 tahun yg sangat stunting memiliki rata-rata konsentrasi
hemoglobin yg jauh lebih rendah daripada yg stunting & tinggi normal [Ernawati
et al., 2021].
Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, WHO dan
UNICEF merekomen-dasikan empat hal penting yang harus
dilakukan yaitu:

1 Memberikan ASI kepada bayi segera setengah jam setelah


bayi lahir.

2 Memberikan hanya ASI saja atau ASI secara eksklusif


sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan.

3 Memberikan MP-ASI sejak bayi berusia 6 bulan sampai


24 bulan.
Meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24
4
bulan atau lebih.
Pencegahan Stunting dengan
1000 HPK
Periode 1000 HPK yang dimulai sejak 270 hari masa
kehamilan sampai dengan 730 hari (2 tahun) setelah
seorang anak dilahirkan merupakan masa kritis sekaligus
periode emas dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi dan kesehatan pada
periode tersebut harus terpenuhi dengan optimal.

How Children Should Grow, Not Just Grow :


1000 Hari Pertama Kehidupan
1000 Hari Pertama Kehidupan
Praktik IMD Melakukan pemantauan pertumbuhan (penimbangan di
(Inisiasi Menyusui Dini) posyandu) sampai umur 5 tahun

Pemenuhan gizi seimbang ibu hamil, Pemberian makan bergizi seimbang untuk anak sesuai
• ASI Eksklusif
konsumsi vitamin A dan suplementasi kemampuannya (termasuk MP-ASI) & imunisasi
• Gizi Ibu Menyusui
lainnya sesuai kebutuhan
Stunting adalah masalah kronis yang memiliki dampak
jangka panjang sehingga harus ditangani secara responsif
sejak bayi lahir.
BAGAIMANA
PERAN AHLI GIZI
Perencanaan

Peran Nutrisionis
kegiatan

pelaksana Kegiatan
Evaluasi pelayanan gizi salah
satunya melakukan
Kegiatan nutrisionis Penilaian status gizi
pelayanan gizi perseorangan dan
masyarakat

Pengamatan
kegiatan
pelayanan gizi
ASESMEN anamnesa

pelaksana Kegiatan
pelayanan gizi salah
BPB dan
satunya melakukan PENILAIAN GIZI peilaian
Penilaian status gizi status Gizi
perseorangan dan
masyarakat Edukasi dan
PERENCANAAN Pelayanan Gizi Pemberdayaan
(luar & dalam Masyarakat,
INTERVENSI gedung kunjungan
rumah
DATA GIZI
Setiap saat dan
BERBASIS terus menerus
MASYARAKAT

Pengamatan
kegiatan PENILAIAN GIZI ANALISIS

pelayanan gizi
Edukasi dan
PERENCANAAN Pelayanan Gizi Pemberdayaan
(luar & dalam Masyarakat,
INTERVENSI gedung kunjungan
rumah
TAHUNAN • Data Kewilayahan
• Data Sasaran
• Data Potensi
Kecamatan
Perencanaan • Data kelembagaan
BULANAN • Data Tokoh
kegiatan masyarakat
• Data cakupan
program
MINGGUAN • Laporan tahunan
• Laporan Bulanan
/HARIAN • dll
SEMESTERAN/ TARGET
CAKUPAN
TAHUNAN
Evaluasi Kegiatan VS
pelayanan gizi
SOLUSI
CAPAIAN
PROGRAM
TRIWULANAN

GAP
• Remaja Putri
ANALISIS PROGRAM & • Calon Pengantin
DETERMINAN FACTORS • Wanita Pekerja
• Ibu Hamil (bersama bidan lihat
hasil ANC)
• Ibu Nifas dan Ibu Menyusui

• Dokter fungsional: penguatan layanan KIA


• Bidan: analisis cakupan program KIA, ANC
• Sanitarian/Kesling analisis kondisi lingkungan
• Perawat-> Kesehatan komunitas
KERJASAMA LINTAS PROGRAM • Promotor Kesehatan KAP dan Pemberdayaan
Masyarakat
• Profesi lain yang terkait
Tantangan Ahli Gizi di Era Digital
• Meningkatkan kompetensi SDM gizi yang
mampu bersaing dalam dunia digital;
• Informasi dapat diakses bebas, termasuk
informasi terkait gizi, yang sudah teruji klinis
maupun hoax;
• Belum ada peraturan yang spesifik untuk Kode
Etik komunikasi digital dan pelayanan gizi
digital di bidang gizi;
• Membangun kepercayaan masyarakat kepada
Artificial Intelligence Nutritionist /
Ahli Gizi Kecerdasan Buatan
PERENCANA
& PENGELOLA
PROGRAM MENGGESER
PARADIGMA
SASARAN:
PENDIDIK &
AHLI GIZI ADVOKATOR TAHU

SADAR

MAU
PENELITI/
PENGAMAT MANDIRI
Terima
Kasih
Manggu satu manggar dipanggul dipunggung
Dibawa ke Pasar Sunyaragi oleh kang Angga dan Teh Alia
Hari Minggu ikut webinar dengan DPC PERSAGI Kabupaten Bandung
Rasanya sunggguh bangga dan bahagia

Anda mungkin juga menyukai