Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AIK III ( Al-Islam dan Kemuhammadiyaan )

“ Sejarah masuknya Muhammadiyah ke Manado “

Dosen Pengampuh : Dr. Sabara Karim, M.HI

Disusun

Nama : Iskandar Djafar

Kelas : Keperawatan A 2020

Nim : C01420050

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sejarah masuknya Muhammadiyah di
Manado” tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi gambaran
bagi  pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan Al-Islam dan
Kemuhammadiyaan

Dalam proses penyusunan makalah ini, kami banyak menemui hambatan dan juga kesulitan
namun, berkat bimbingan, arahan, serta bantuan dari banyak pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan lancar.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karna itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurnanya hasil makalah
ini. Akhir kata, kami hanya  dapat berharap agar hasil makalah ini dapat berguna bagi semua
pihak serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha kami selama ini.

Gorontalo, 26 Des 2021.

Penulis –

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
P E N D A H U L U A N.............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
P E M B A H A S A N.................................................................................................................................6
2.1 Pengertian....................................................................................................................................6
2.2 Periode Manajmen Laktasi...........................................................................................................7
2.3 Manfaat menyusui........................................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................11
P E N U T U P...........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama


organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat
dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah
memiliki arti pengikut Nabi Muhammad.

Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang


terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-
baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.

Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial


dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan
sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem
kehidupan manusia dalam segala aspeknya.

Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-


perintah Al-Qur'an, di antaranya surat Ali 'Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut
para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan
dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan
tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban
organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaiman Proses masuknya Muhammadiyah ke Manado ?

1.3 Tujuan
1. Memahami bagaimana proses masuknya Muhammadiyah ke Manado

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses masuknya Muhammadiyah ke Manado


Sulawesi Utara adalah provinsi yang berada di ujung timur Pulau Sulawesi dengan ibu
kota Manado. Ada berbagai pemeluk agama yang hidup bersama di Sulawesi Utara, yang
sebagian besar didominasi oleh pemeluk agama Non Islam sebanyak 63,5% dan Agama Islam
sekitar 36,5%. Muhammadiyah di Sulawesi Utara tersebar sampai ke pulau kecil yang berbatasan
dengan Negara Filipina, dan dari pulau inilah Muhammadiyah lahir di Sulawesi Utara. Pulau
kecil itu bernama Kepulauan Sangihe.

Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara,


Indonesia. Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada
tahun 2000. Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Muhammadiyah lahir di Sulawesi Utara
sebelum berpisah dengan propinsi Gorontalo pada tahun 1927. Menurut Ketua Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (PDM) Sangihe, Bapak Sutarji Adipati, awal mula Muhammadiyah di Sangihe
merupakan ranting dari Muhammadiyah di Yogyakarta. “Awal mula Muhammadiyah di
Sulawesi Utara lahir di Kepulauan Kabupaten Sangihe yang merupakan ranting dari
Muhammadiyah Yogyakarta” ungkap Sutarji.

Di dalam buku Muhammadiyah di Sulawesi Utara 1928-1990 karya Prof. Drs. Hi.


Ibrahim Polontalo,  masuknya Muhammadiyah ke daerah Sulawesi Utara dapat dikatakan
melalui beberapa jalur diantaranya melalui pengalaman putra-putra daerah yang bersekolah di
Yogyakarta, mendatangkan guru-guru yang telah memiliki pengetahuan tentang gerakan
Muhammadiyah ke Sulawesi Utara dan masuknya bacaan harian dan majalah dari Jawa ke
daerah-daerah seperti salah satunya Majalah Suara Muhammadiyah yang mulai terbit pada tahun
1915 di Yogyakarta. Melalui Pelabuhan-pelabuhan Laut Donggala, Poso, Luwuk, Gorontalo,
Kwandang, dan Manado masuklah kapal-kapal laut dari Jawa baik membawa barang-barang
dagangan maupun bacaan-bacaan berupa harian dan majalah Islam.

5
Dari lahirnya Muhammadiyah di Sangihe tahun 1927 sampai dengan saat ini, penyebaran
majalah Suara Muhammadiyah masih eksis dan terbaik di pulau dengan jarak kurang lebih 9 jam
perjalanan laut dari kota Manado.  Distribusi majalah Suara Muhammadiyah di Sangihe saat ini
dikelola oleh anggota PDM Sangihe, Bapak Barlin Sumenda.

Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Sangihe cukup banyak yaitu sejumlah 23 amal
usaha dimana termasuk terbanyak di Sulawesi Utara. Kegiatan Muhammadiyah di Sangihe pun
masih sangat aktif dan masih eksis sampai saat ini.

Perkembangan Muhammadiyah di Sulawesi Utara pada umumnya dan di Manado pada


khususnya mengalami kendala di awal tahun perpisahan dengan Gorontalo, karena kebanyakan
Amal Usaha Muhammadiyah berada di Gorontalo. Namun seiring berjalannya waktu,
Muhammadiyah di Manado semakin kuat dan muncul banyak AUM dan Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (PDM). Hingga saat ini ada sebanyak 10 PDM yang sudah diresmikan dan
masih ada satu PDM yang dalam proses peresmian.

Menurut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Utara, Bapak Nasrudin


Yusuf, kontribusi Muhammadiyah di Manado bagi warga non Muhammadiyah cukup banyak,
yaitu banyak warga non Muhammadiyah dapat belajar di Sekolah Muhammadiyah. Hingga saat
ini ada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dan Institute Agama Islam yang berada di Kota Mobagu
dan lebih dari 40 sekolah dari tingkat dasar sampai tingkat atas.

Walaupun berada jauh dengan Muhammadiyah Pusat, Muhammadiyah di Sulawesi Utara


ini sangat potensial untuk terus berkembang. Tidak hanya dari segi AUM namun juga dari segi
ekonomi yang harus dikembangkan.

Saat ini sudah diresmikan Suara Muhammadiyah Corner (SM Corner) Cabang Manado yang
merupakan SM Corner ketiga di pulau Sulawesi. Dimana dengan dibukanya SM Corner Cabang
Manado ini lebih mendekatkan dan mempermudah untuk warga Muhammadiyah Manado
memenuhi semua kebutuhan Muhammadiyah. “Tidak perlu lagi  jauh dan lama untuk
mendapatkan kebutuhan Muhammadiyah di Manado” tutur ketua PWM. SM Corner cabang
Manado ini juga sebagai bagian untuk mengembangkan Muhammadiyah dan sarana
untukmengembangkan jiwa entrepreneurship yang ada di Sulawesi Utara.
6
Tidak ada kata tidak mungkin jika kita berusaha dan berdoa. Pun dengan Muhammadiyah di
Manado, tidak ada kata tidak mungkin untuk terus mengembangkan Muhammadiyah lebih besar
dan kuat di lingkungan yang minoritas. 

7
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dalam pandangan Islam (mainstream), sikap menghargai dan toleransi kepada


pemeluk agama lain adalah mutlak untuk dijalankan (pluralitas). Namun bukan berarti
beranggapan bahwa semua agama adalah sama (pluralisme), artinya tidak
menganggap bahwa Tuhan yang kami sembah adalah Tuhan yang kalian sembah.
Dalam hal ni Majelis Ulama Indonesia (MUI) menentang faham pluralisme dalam
agama Islam. Namun demikian, faham pluralisme ini banyak dijalankan dan kian
disebarkan oleh kalangan Muslim itu sendiri.

1.1 Saran

Lintasan sejarah Muhammadiyah di kota multikultur ini menyajikan poin penting


tentang bagaimana gerakan Islam modernis dihidupkan dan berkembang. Perjalanan yang
tidak singkat ini memberi dampak khusus bagi masyarakat muslim di Manado.
Muhammadiyah telah berubah dari sebuah organisasi menjadi identitas kolektif bagi cita-
cita pergerakan modernis Islam di tanah etnis Minahasa. Muhammadiyah di Manado
adalah narasi lain dari praktik multikultural dan inklusif sama seperti di Kupang dan
Sorong. Dalam lintasan sejarah, kehadiran sekolah Muhammadiyah yang memberi akses
bagi masyarakat pribumi memungkinkan lembaga pendidikan organisasi ini menjadi
wujud infrastruktur toleransi yang kokoh. Meskipun Muhammadiyah adalah organisasi
keagamaan yang dikhususkan bagi kalangan muslim, interaksinya sepanjang sejarah di
Manado telah memungkinkan persentuhan yang intensif dengan berbagai kalangan.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://manado-kota.muhammadiyah.or.id/artikel-muhammadiyah-manado-dalam-lintasan-
sejarah-masyarakat-multikultural-detail-1155.html

http://eprints.umpo.ac.id/3079/2/BAB%20I.pdf

http://eprints.ums.ac.id/29030/2/bab_1.pdf

Anda mungkin juga menyukai