Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
serta kasih- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan ini
yang berjudul “ Program Edukasi Gizi Seimbang”. Tujuan
penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen matakuliah. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauhdari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini. Penulis menyadari dalam rangka
penyusunan laporan ini, tidak mungkin terwujud tanpa adanya
perhatian serta bimbingan dari berbagai pihak, maka untuk itu
penulis ucapkan banyak terimakasih kepada:
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II Laporan Tugas ...............................................................................................3
2.1 Perjalanan Penyakit Diabetes Melitus ................................................................3
2.2 Makna dan Perlunya Pengendalian dan Pemantauan DM Secara Berkelanjutan
.................................................................................................................................3
2.3 Penyulit Diabetes Melitus ..................................................................................4
2.4 Program Edukasi Gizi Seimbang .........................................................................6
BAB III KESIMPULAN ................................................................................................4
3.1 Simpulan ...........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar
glukosa darah (hiperglikemia) di atas nilai normal (Kemenkes, 2013). Penyakit ini
disebabkan karena adanya gangguan metabolisme karbohidrat sehingga terjadi
defisiensi insulin (Astawan, 2008).
Indeks glikemik adalah angka yang diberikan kepada suatu bahan makanan
seberapa tinggi makanan tersebut dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Diet
DM lebih menekankan jenis karbohidrat daripada jumlah karbohidrat (Sukardji,
2006). Anjuran ini didasari makanan sumber karbohidrat dalam jumlah yang sama,
memberikan respon glikemik yang sama terhadap kadar glukosa darah (Rimbawan
& Siagian, 2004). Setiap makanan sumber karbohidrat memiliki indeks glikemik yang
berbeda (Mendosa, 2002). Makanan dengan karbohidrat tinggi, cenderung memiliki
indeks glikemik tinggi sehingga meningkatkan glukosa darah pada penderita DM
(Raudalin, Rusu, & Dragomir, 2009).
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
LAPORAN TUGAS
3
diet, latihan, pemantauan, terapi dan pendidikan.Keberhasilan pelaksanaan diet dan
upaya preventif DM lainnya bergantung pada perilaku penderita DM dalam
menjalaninya. Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh bagaimana seseorang percaya
pada kemampuannya dalam menjalani kehidupan, psikososial, dukungan keluarga
dan tingkat pengetahuannya.
Kontrol DM yang buruk dapat mengakibatkan hiperglikemia dalam jangka
panjang, yang menjadi pemicu beberapa komplikasi yang serius baik makrovaskular
maupun mikrovaskular seperti penyakit jantung, penyakit vaskuler perifer, gagal
ginjal, kerusakan saraf dan kebutaan. Banyaknya komplikasi yang mengiringi
penyakit DM telah memberikan kontribusi terjadinya perubahan fisik, psikologis
maupun sosial. Mengingat tingginya prevalensi dan biaya perawatan untuk
penderita DM maka perlu adanya upaya untuk pencegahan dan penanggulangan
penyakit tersebut meliputi peningkatan edukasi, perilaku konsumsi obat anti
diabetes, latihan jasmani (aktivitas fisik), pengaturan makanan serta pengecekan
berkala glukosa darah.
Pemantauan kadar glukosa secara berkelanjutan pada penderita diabetes
melitus merupakan salah satu hal penting untuk dapat menjaga stabilitas
kesehatannya dalam pengendaian DM dan mencegah dari komplikasi penyakit.
Setelah memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sebagai perawat perlu
mempersiapakan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait pemantauan
kondisinya di rumah, dengan peran perawat sebagai edukator maka dapat
dijelaskan bagaimana tata cara pengontrolan glukosa , pola diet, pola aktivitas dan
istirahat.
2.3 Penyulit Diabetes Melitus
A. Ketoasidosis Diabetik (KAD)
Ketoasidosis diabetik (KAD)adalah keadaan dekompensasi kekacauan
metabolic yang ditandai oleh trias hiperglikemia,asidosis,dan
ketosis,terutama disebabkan oleh defesiensi insulin absolut atau relative.
Ketoasidosis diabetic ini merupakan komplikasi akut DM yang ditandai
dengan peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dL)
disertai tanda dan gejala asidosis dan plasma keton (+) kuat. Osmolaritas
plasma meningkat (300-320 m0s/mL) dan peningkatan anion gap.
B. Status Hiperglikemi Hiperosmolar (SHH)
Status hiperosmolar hiperglikemik (SHH) merupakan gangguan metabolik
akut yang dapat terjadi pada pasien diabetes melitus, yang ditandai
dengan hiperglikemia, hiperosmolaritas, dan dehidrasi tanpa adanya
ketoasidosis. Krisis hiperglikemia pada diabetes tipe 2 biasanya terjadi
karena ada keadaan yang mencetuskannya. Pada keadaan ini terjadi
peningkatan glukosa darah sangat tinggi (>600 mg/dL), tanpa tanda dan
4
gejala asidoses osmolaritas plasma sangat meningkat (>320 m0s/mL),
plasma keton (+/-), anion gap normal atau sedikit meningkat.
C. Hipoglikemia
Hipoglikemia ditandai dengan menurunkan kadar glukosa darah <70 mg/dL.
Hipoglikemia adalah penurunan konsetrasi glukosa serum dengan atau
tanpa adanya tanda dan gejala system autonomy seperti whipple’s triad :
- Terdapat gejala-gejala hipoglikemia
- Kadar glukosa darah yang rendah
- Gejala berkurang dengan pengobatan
D. Makroangiopatik
Makroangiopati adalah kerusakan makrovaskuler atau gangguan pada
pembuluh darah besar. Makroangiopati menyebabkan terbentuknya
pembekuan darah di pembuluh darah besar dan menyebabkan
penyumbatan. Akibatnya, darah tidak dapat mencapai organ vital, seperti
jantung dan otak. Sehingga, meningkatkan risiko serangan jantung
dan stroke.
E. Mikroangiopati
Mikroangiopati adalah kerusakan mikrovaskuler atau gangguan pembuluh
darah kecil. Kondisi ini membuat pembuluh darah tersebut menebal dan
melemah. Sehingga, memperlamat aliran darah ke seluruh tubuh. Lambat
laun, kondisi ini meningkatkan risiko retinopati diabetes (yang dapat
menyebabkan kebutaan) dan penyakit ginjal.
F. Neuropati
Neuropati diabetik adalah adanya gejala atau tanda dari kerusakan saraf
perifer pada pengidap diabetes. Kondisi ini tidak disebabkan oleh hal lain
lagi selain diabetes melitus. Sampai 70 persen pengidap diabetes
mengalami beberapa bentuk neuropati, yang tingkat keparahannya berkisar
dari sangat ringan (asimptomatik) hingga parah (gejalanya dapat
menyebabkan kelumpuhan dan berakibat fatal). Meski kondisinya bisa
memengaruhi semua sistem organ tubuh, termasuk saluran kemih, sistem
pencernaan, dan jantung, tapi yang paling sering terkena adalah saraf pada
anggota gerak tubuh bagian bawah.
5
2.4 Program Edukasi Gizi Seimbang
A. Nama dan Definisi Program
Definisi Program :
Eh, Diet Yuk! Merupakan salah satu program edukasi mengenai tata cara
melakukan diet dengan menerapkan gizi seimbang secara baik dan benar. Program
ini bertujuan untuk mengedukasi sasaran mengenai pentingnya pengetahuan cara
yang benar dalam mengatur pola makan menjadi lebih sehat dan teratur yang
disertai dengan olahraga dan istirahat yang cukup.
Seperti yang kita tau, di masa pandemic ini terjadi peningkatan kasus DM
akibat keterbatasan yang terjadi akibat pembatasan global yang dikarenakan oleh
virus COVID-19 yang perlahan-lahan menimbulkan Sedentary lifestyle. Sedentary
lifestyle adalah kebiasaan hidup dengan karakteristik tingkat aktivitas fisik rendah.
Batasan karakteristiknya adalah rata-rata aktivitas fisik yang dilakukan kurang dari
rekomendasi menurut jenis kelamin dan usia, kapasitas fisik yang mengalami
penurunan fungsi, dan pilihan aktivitas sangat rendah untuk melakukan aktivitas fisik
(Sholihah, 2019).
Oleh karena itu, Program Eh, Diet Yuk! Hadir dalam berbagai platform
media social guna meningkatkan pengetahuan masyarakat di era serba digital ini
membawa tips dan edukasi bagaimana cara mengatur pola makan serta
menjalankan diet yang baik dan benar.
B. Sasaran Program
6
MASALAH TUJUAN SASARAN KEGIATAN METODA MEDIA KRITERIA TANGGAL PENANGGUNG
EVALUASI PELAKSANA JAWAB
AN
Faktor-faktor yang Pihak program Primer : Primer dan Primer dan Media cetak: Penyuluhan: 21 Maret 2022 1. Kepala
mempengaruhi dapat promosi kesehatan Seluruh Sekunder: Sekunder: Poster Penyuluhan Puskesmas
terjadinya DM membuat program Eh, Penderita DM, Penyuluhan Penyuluhan seputar seputar gizi 2. Mahasiswa
adalah karakteristik Diet yuk! Program ini individu sehat gizi seimbang seimbang Kel 4
seseorang (usia, jenis bertujuan untuk dan keluarga pencegahan DM pencegahan DM 3. Para ibu
kelamin dan mengedukasi sasaran sebagai Tersier: kader
genetika), mengenai pentingnya komponen dari Advokasi Tersier:
pengetahuan gizi. pengetahuan cara masyarakat Presentasi dan Presentasi:
Asupan makanan yang benar dalam pemaparan masalah Adanya
pada penderita DM mengatur pola makan Sekunder : gizi seimbang kesadaran dan
harus menjadi lebih sehat Tokoh menjadi faktor kerjasama tenga
memperhatikan dan teratur masyarakat, penting dalam kesehatan
makanan yang tokoh adat, pencegahan diabetes diharapkan
berindeks glikemik tokoh agama, terhadap penderita mampu
yang mampu petugas diabetes. meningkatkan
memengaruhi kadar kesehatan,pejab kesadaran akan
glukosa darah. at pemerintah, pentingnya
organisasi menjaga gizi
masyarakat, seimbang dalam
media massa pencegahan
penyakit
Tersier : diabetes mellitus
Kepala
puskesmas,
Dinas
kesehatan.
D. Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan edukasi Eh, Diet Yuk! ini telah dilakukan dengan strategi gerakan
masyarakat. Metode yang digunakan berupa edukasi yang diberikan melalui
penyuluhan, ceramah dengan menggunakan media power point dikombinasi
dengan diskusi, serta pemberian buku panduan yang berisi materi yang berkaitan
dengan topik penyuluhan, yaitu tata cara melakukan diet dengan menerapkan gizi
seimbang secara baik dan benar.
2
3
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar
glukosa darah (hiperglikemia) di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan karena
adanya gangguan metabolisme karbohidrat sehingga terjadi defisiensi insulin.
Terdapat dua masalah utama pada DM Tipe II yaitu resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan berkaitan pada reseptor kurang
dan meskipun kadar insulin tinggi dalam darah tetap saja glukosa tidak dapat masuk
kedalam sel sehingga sel akan kekurangan glukosa. Untuk mengatasi resistensi
insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah yang berlebihan maka
harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang disekresikan. Namun demikian jika
sel-sel beta tidak mampu mengimbanginya maka kadar glukosa akan meningkat dan
terjadilah DM tipe II. Penanganan primer diabetes tipe II adalah menurunkan berat
badan, karena resistensi insulin berkaitan dengan obesitas.
4
C. Hipoglikemia : penurunan konsetrasi glukosa serum dengan atau tanpa
adanya tanda dan gejala system autonomy seperti whipple’s triad
D. Makroangiopatik : kerusakan makrovaskuler atau gangguan pada pembuluh
darah besar.
E. Mikroangiopati : kerusakan mikrovaskuler atau gangguan pembuluh darah
kecil.
F. Neuropati Diabetik : adanya gejala atau tanda dari kerusakan saraf perifer
pada pengidap diabetes.
Maka dari itu untuk pencegahan Diabetes diadakan sebuah program tepat yaitu
Program Edukasi Gizi Seimbang dengan nama program “Eh, DIET Yuk!” yang
merupakan salah satu program edukasi mengenai tata cara melakukan diet dengan
menerapkan gizi seimbang secara baik dan benar. Program ini bertujuan untuk
mengedukasi sasaran mengenai pentingnya pengetahuan cara yang benar dalam
mengatur pola makan menjadi lebih sehat dan teratur yang disertai dengan olahraga
dan istirahat yang cukup. Dengan sasaran dari program ini diantaranya :
5
DAFTAR PUSTAKA
UNIVERSITAS ESA UNGGUL., 2017., diakses pada tanggal 21 Maret 2022 melalui
link di bawah ini https://www.academia.edu › MAKA... (PDF) MAKALAH DIET
PADA PENYAKIT GANGGUAN METABOLIC (Diabetes ...)
Nur, Tuti. 2020. “Continuous Glucose Monitoring System (CGMS) Pada Penderita
Diabetes Mellitus : Tinjauan Literatur” file:///C:/Users/User/Downloads/879-3745-
1-PB.pdf
Wira Gotera,Dewa Gde Agung Budiyasa. 2010. PENATALAKSANAAN KETOASIDOSIS
DIABETIK (KAD) diakses melalui
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jim/article/download/3948/2940/ pada tanggal
21 Maret 2021
Maya Andriani, Lucky (2021) “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus
Dengan Masalah Keperawatan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
(Hiperglikemia)”. Tugas Akhir (D3) thesis, Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.http://eprints.umpo.ac.id/6743/11/LAMPIRAN%20BELAKANG.
pdf (diakses pada 21 Maret 2022)