MASYARAKAT
Disusun oleh :
Kelompok 10 (Kelas C)
Fadillah Hairunisah 10011282227142
Syafirah Salsabillah 10011282227144
Liona Ayu Permata Kusuma 10011382227146
Rehsa Apriliana 10011382227150
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
tentang “Kasus Diabetes Melitus pada Kesehatan Masyarakat”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan sebaik-baiknya. Penulis juga sampaikan
terima kasih kepada Bapak Ery Erman, S.K.M., MA. selaku dosen pengajar mata kuliah Dasar Ilmu
Kesehatan Masyarakat serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Terlepas dari semua itu kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segI penyusunan kalimat ataupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Menetapkan Masalah Kesehatan Masyarakat?
2. Mengidentifikasi Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Masalah Kesehatan?
3. Mengembangkan Intervensi Ditingkat Masyarakat untuk Mengendalikan atau Mencegah
Penyebab Masalah?
4. Menerapkan Intervensi untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat?
5. Monitor untuk Menilai Efektifitas Intervensi?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
BAB III
PEMBAHASAN
Negara di wilayah Arab-Afrika Utara, dan Pasifik Barat menempati peringkat pertama
dan ke-2 dengan prevalensi diabetes pada umur penduduk 20-79 tahun tertinggi di antara 7
reional di dunia, yaitu sebesar 12,2% dan 11,4%. Wilayah Asia Tenggara dimana Indonesia
berada, menempati peringkat ke-3 dengan prevalensi sebesar 11,3%. IDF juga
memproyeksikan jumlah penderita diabetes pada penduduk umur 20-79 tahun pada
beberapa negara di dunia yang telah mengindentifikasi 10 negara dengan jumlah penderita
tertinggi. Cina, India, dan Amerika Serikat menempati urutan tiga teratas dengan jumlah
penderita 116,4 juta, 77 juta, dan 31 juta. Indonesia berada di peringkat ke-7 di antara 10
negara dengan jumlah penderita terbanyak, yaitu 10,7 juta. Indonesia menjadi satu- satunya
negara di Asia Tenggara pada daftar tersebut, sehingga dapat diperkirakan besarnya
kontribusi Indonesia terhadap prevalensi kasus diabetes di Asia Tenggara.
4
B. Kasus Diabetes Melitus di Indonesia
Diabetes adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan. Data milik Kementerian
Kesehatan yang diperoleh dari Sample Registration Survey 2014 menunjukkan diabetes
menjadi penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%,
setelah stroke (21,1%), dan penyakit jantung koroner (12,9%). Di Indonesia, prevalensi
diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari 5,7% pada 2007 menjadi 6,9% atau
sekitar 9,1 juta jiwa pada 2013. Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF)
Atlas tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan
jumlah diabetesi sebanyak 10,3 juta jiwa. Jika tidak ditangani dengan baik, World Health
Organization bahkan mengestimasikan angka kejadian diabetes di Indonesia akan melonjak
drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030.
Kegemukan (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut (Pria > 90 cm dan
Perempuan > 80 cm)
Kegemukan atau obesitas meningkatkan berbagai penyakit sistemik, seperti diabetes
tipe 2, serangan jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker. Hal ini dipicu oleh kelainan
metabolik yang terjadi pada orang obesitas.
Kurang aktivitas fisik
Kurang melakukan aktivitas fisik akibatnya yakni menyebabkan kualitas fisik yang
rendah sehingga mudah lelah dalam beraktivitas, mudah sakit, pegal-pegal hingga
menjadi kurang produktif.
Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)
Diet tidak seimbang membuat pola makan yang salah sehingga asam lambung bisa
terganggu dan menyebabkan gizi tidak seimbang.
5
Merokok menyebabkan asap mengepul di paru-paru sehingga membuat perokok
mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Sedangkan terpapar asap rokok bisa
meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, masalah
kesuburan, dan gangguan pada paru-paru, misalnya PPOK dan kanker paru-paru.
6
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Berat badan ideal dapat ditentukan menggunakan kalkulator Body Mass Index (BMI).
Jika nilai BMI tubuh Anda tinggi hingga melebihi batas normal, maka bisa saja Anda
mengalami obesitas. Kondisi ini merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
risiko Anda terkena Diabetes Melitus. Jadi, penting untuk selalu menjaga berat badan agar
tetap ideal.
4. Mengelola Stres Dengan Baik
Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko Diabetes Melitus. Hal
ini karena saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon stres (kortisol) yang dapat
meningkatkan kadar gula dalam darah. Oleh sebab itu, Anda harus pandai dalam mengelola
stres agar tidak melampiaskannya pada makan atau ngemil secara berlebihan.
5. Melakukan Pengecekan Gula Darah Secara Rutin
Untuk menilai kadar gula darah, Anda perlu melakukan pemeriksaan gula darah secara
berkala ke dokter.
Di samping melakukan langkah-langkah di atas, Anda juga perlu menghilangkan
kebiasaan-kebiasaan tidak sehat lainnya, seperti berhenti merokok, membatasi konsumsi
minuman beralkohol atau bersoda, serta tidur yang cukup setidaknya 7 jam setiap hari.
7
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Berat badan ideal adalah berat badan yang dianggap paling menyehatkan bagi
seseorang dengan mengacu pada tinggi badannya. Untuk mengetahui berat badan ideal, kita
bisa membandingkannya dengan tinggi badan yang kita miliki. Maka dari itu, sebelum
menghitung berapa berat badan yang ideal, sebaiknya ketahui terlebih dahulu tinggi badan
kita. Cara paling mudah yaitu dengan memakai rumus berat badan ideal yang ditemukan
oleh seorang dokter bedah Prancis, Pierre Paul Broca, yaitu Berat badan normal (kg) = tinggi
badan (cm) - 100 jika kita sudah mengetahui berat badan ideal, maka kita juga harus selalu
menjaga agar berat badan kita selalu ideal yaitu dengan mengkonsumsi makanan sehat,
melakukan olahraga secara rutin, mengkonsumsi air putih yang cukup, serta tidur yang
cukup.
4. Mengelola Stres Dengan Baik
Adapun cara mengelola stres dengan baik, yaitu menjaga kesehatan dengan cara
olahraga atau aktivitas fisik teratur, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, tidur cukup,
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, melakukan kegiatan sesuai dengan minat dan
kemampuan, selalu berpikir positif, menenangkan pikiran, mengungkapkan keluh kesah
agar tidak memendamnya sendiri dan mengembangkan hobi.
5. Melakukan Pengecekan Gula Darah Secara Rutin
Pengecekan gula darah dapat dilakukan di puskesmas terdekat, bahkan sekarang ada
banyak apotek-apotek menyediakan pengecekan gula darah. Jika memiliki uang lebih bisa
membeli alat cek gula darah sendiri di apotek.
8
BAB IV
KESIMPULAN
Prevalensi penyakit Diabetes Melitus semakin meningkat, sehingga perlu tindakan pencegahan
baik primer, sekunder, maupun tersier. Tiga unsur penting dalam promosi kesehatan, yakni
pemberdayaan, keritraan dan advokasi merupakan dasar utama pengobatan dan pencegahan yang
sempurna. Dengan promosi Diabetes Melitus, diharapkan orang dengan Diabetes Melitus dapat
merawat dirinya secara mandiri.
Sesuai dengan definisi World Health Organization (WHO), Promosi Kesehatan adalah proses
atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Oleh
karena Diabetes Melitus adalah penyakit yang sifatnya kronik, maka orang dengan Diabetes Melitus
perlu mengetahui tentang penyakitnya, bagaimana cara pengobatannya dan bagaimana cara pencegahan
komplikasi akut maupun kronik. Untuk memberi pengertian bagi orang dengan Diabetes Melitus
diperlukan waktu cukup lama dan berulang-ulang. Hal ini tidak mungkin tercapai apabila penjelasan
tersebut hanya dilakukan oleh dokter spesialis dalam saja, yang jumlahnya masih sangat terbatas.
Dibutuhkan pendamping dan penggerak motivator khusus, yang dengan keahliannya di bidang Diabetes
Melitus, dan mempunyai waktu yang cukup untuk memberikan ilmu kepada orang dengan Diabetes
Melitus, yang merupakan usaha promosi kesehatan untuk menanggulangi diabetes. Promosi Diabetes
Melitus bertujuan untuk memberdayakan orang dengan diabetes agar dapat memelihara dan merawat
penyakitnya secara mandiri.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI, P2PTM. 2019. Faktor Risiko Penyakit Diabetes Melitus yang Bisa Diubah. [Online]
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/faktor-risiko-
penyakit-diabetes-melitus-dm-faktor-risiko-yang-bisa-diubah. Diakses 19 Agustus
2022.
Manis, Gendhis. 2019. Faktor Risiko Diabetes Melitus. [Online]
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/faktor-risiko-
penyakit-diabetes-melitus-dm-faktor-risiko-yang-bisa-diubah. Diakses 19 Agustus
2022.
Publik, Literasi. 2022. Hidup Sehat Dengan Pola Mkan Gizi Seimbang. [Online]
https://www.literasipublik.com/hidup-sehat-dengan-prinsip-dasar-gizi-seimbang.
Diakses 18 Agustus 2022.
10