Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok : 1.

Siti Mahaida (10011282227145)


2. Liona Ayu Permata Kusuma (10011382227146)
3. Gemala Padia (10011382227147)
4. Ririn Artike Cahyani (10011382227149)
5. Rehsa Apriliana (10011382227150)
6. Yusnita Wulan Sari (10011382227181)
7. Mellza Anggreini (10011382227182)
Kelas : IKM C
Mata Kuliah : Epidemiologi Dasar
Dosen Pengampu : Feranita Utama, S.K.M., M.PH

Teori Terjadinya Penyakit


1. Contagion Theory
Contagion theory mengemukakan bahwa untuk terjadinya penyakit diperlukan adanya
kontak antara satu orang dengan orang lainnya. Teori ini tentu dikembangkan berdasarkan
situasi penyakit pada masa itu di mana penyakit yang melanda kebanyakan adalah penyakit
yang menular yang terjadi karena adanya kontak langsung. Teori ini bermula dikembangkan
berdasarkan pengamatan terhadap epidemi dan penyakit lepra di Mesir. (Bustan, 2002)

2. Hippocratic Theory
Hippocrates (460-377 SM), yang dianggap sebagai Bapak Kedokteran Modern telah
berhasil membebaskan hambatan-hambatan filosofis pada zaman itu yang bersifat spekulatif
dan superstitif (takhayul) dalam memahami kejadian penyakit. Ia mengemukakan teori
tentang sebab musabab penyakit, yaitu bahwa :
a. Penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup.
b. Penyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal maupun internal sesorang. Teori itu dimuat
dalam karyanya berjudul “On Airs, Waters and Places”.
Kontribusi Hippocrates untuk epidemiologi tidak hanya berupa pemikiran tentang kausa
penyakit tetapi juga riwayat alamiah sejumlah penyakit.
3. Miasmic Theory
Dirumuskan bahwa teori ini mengemukakan bahwa penyebab penyakit berasal dari uap
yang dihasilkan oleh sesuatu yang membusuk atau limbah yang menggenang. Jika seseorang
menghirupnya maka akan terjangkit penyakit. (Maryani, 2010). Teori ini juga menganggap
gas-gas busuk dari perut bumi yang menjadi kausa penyakit. (Bustan, 2006). Dikembangkan
oleh William Farr yang meneliti tentang kausa epidemi kolera. Teori ini mempunyai arah
cukup spesifik, namun kurang mampu menjawab pertanyaan tentang penyebab berbagai
penyakit.Contoh pengaruh teori miasma adalah timbulnya penyakit malaria. Malaria berasal
dari bahasa Italia mal dan aria yang artinya sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan yang
ada di rawa-rawa. Penduduk yang bermukim di dekat rawa sangat rentan untuk terjadinya
malaria karena udara yang busuk tersebut.

4. Epidemic Theory
Teori ini mencoba menghubungkan terjadinya penyakit dengan cuaca dan faktor geografis
setempat. Suatu zat organik dari lingkungan dianggap sebagai pembawa penyakit, teori ini
diterapkan oleh John Snow dalam menganalisis terjadinya diare di London.

5. Germ Theory
"Germ Theory" atau Teori Kuman merupakan suatu teori ilmiah yang keberterimaan paling
banyak untuk banyak penyakit di seluruh dunia. Teori ini menyatakan bahwa mikroorganisme
yang dikenal sebagai patogen atau "kuman" dapat menyebabkan penyakit.Berbagai organisme
kecil yang tidak kasatmata ini menyerang manusia, binatang, dan makhluk hidup lainnya.
Perkembangan dan reproduksinya di dalam inang (organisme yang terinfeksi) dapat
menyebabkan penyakit. Kemampuan organisme patogen untuk menyebabkan penyakit
disebut dengan patogenitas. Dalam hal ini, kata "kuman" tidak hanya merujuk pada bakteri,
tetapi juga pada jenis mikroorganisme apa pun maupun patogen tidak hidup yang dapat
menyebabkan penyakit, seperti protista, fungi (jamur), virus, prion, atau viroid.
Infeksi terjadi apabila mikroorganisme kecil tak kasatmata ini masuk ke dalam tubuh untuk
mengganggu fisiologis normal pada tubuh dan menyerang kekebalan tubuh maka
menyebabkan penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh patogen disebut penyakit menular
karena dapat berpindah dari satu individu ke individu lainnya, baik pada manusia maupun
hewan atau makhluk hidup lainnya yang sehat, sehingga populasi penderita semakin meluas.
Penularan penyakit ini prosesnya dapat terjadi dengan berbagai macam cara, seperti melalui
penularan langsung ketika individu terinfeksi bertemu dengan individu peka di suatu tempat
maupun secara tidak langsung dengan perantara benda atau organisme lainnya. Meskipun
patogen dapat menjadi penyebab utama seseorang terkena penyakit, tetapi ada juga faktor-
faktor lain yang memperparah penyakit tersebut maupun potensi seseorang terinfeksi, seperti
faktor pejamu (genetik, umur, jenis kelamin, keadaan fisiologis, kekebalan, penyakit bawaan,
sifat-sifat manusia), dan faktor lingkungan.
6. Multi Causa Theory
Teori ini merupakan pengembangan dari teori domino yang menyatahkan bahwa
untuk suatu kecelakaan, terdapat kemungkinan berbagai faktor yang berkontribusi, yaitu
penyebab dan sub penyebab. Kombinasi faktor- faktor ini dapat mengakibatkan
kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai