Anda di halaman 1dari 37

Teori-teori

terjadinya penyakit
Kelompok 2

✘ Etania Febry Kirana Putri (192110101052)


✘ Kharisma Caesa Ramadhani (192110101155)
✘ Rafi Indra Rahmaddani (192110101179)
✘ Sabrina Shifa Salsabila Utami (192110101123)
✘ Salsha Billah Putri Radicha (192110101082)

2
Penyakit?
Penyakit merupakan suatu keadaan tidak normal dari tubuh
atau pikiran yang menyebabkan ketidak nyamanan, disfungsi,
atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya.

3
“Beberapa teori terjadinya penyakit”

4
1.Contagion Theory
Contagion Theory
Teori yang mengemukakan bahwa terjadinya
suatu penyakit diperlukan adanya kontak antara satu
orang dengan orang lainnya. Teori ini tentu
dikembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa
itu dimana penyakit yang melanda kebanyakan adalah
penyakit menular yang terjadi karena adanya kontak
lansung. Teori ini dikembangkan berdasarkan
pengamatan terhadap epidemik dan penyakit lepra di
Mesir (Bustan,2002).

6
Sejarah Contagion Theory
Di Eropa, epidemi sampar, cacar dan
demam tifus merajalela pada abad ke-14 dan 15.
Keadaan buruk yang dialami manusia pada saat
itu telah mendorong lahirnya teori bahwa kontak
dengan mahkluk hidup adalah penyebab
penyakit menular. Konsep ini dirumuskan oleh
Girolamo Fracastoro (1483-1553). Teorinya
mengatakan bahwa penyakit ditularkan dari satu
orang ke orang lain melalui zat penular
Girolamo Fracastoro (transference) yang disebut kontangion.

7
Contoh Contagion Theory
Salah satu contoh Teori Contagion adalah virus
corona. Virus corona merupakan pandemi yang mudah
menyebar secara contagious. Virus ini dapat menyerang
siapapun yang terhubung dengan pembawa virus dalam
sebuah jaringan sosial. Karenanya, masyarakat Indonesia
sebagai salah satu negara terdampak corona harus
melakukan upaya pencegahan penyebaran, yaitu dengan
social distancing dan isolasi diri. Dengan langkah tersebut,
seseorang harus menanggung peran sebagai isolate yang
berkonotasi negatif: tidak memiliki power, kesepian,
membosankan, dan sebagainya. (No & Mona, 2020)

8
2. Hypocratic Theory
Hypocratic Theory
Hippocrates, dianggap sebagai The First
Epidemiogy, ahli epidemiologi pertama di dunia
karena dialah yang pertama mengajukan konsep
analisis kejadian penyakit secara rasional. Pikirannya
dituliskan dalam tiga bukunya: Epidemic I, Epidemic II,
dan On Airs, Waters and Places. Teori Hipocrates
menyatakan bahwa sebuah penyakit terjadi karena
faktor lingkungan seperti udara, tanah, cuaca dan air.

10
Sejarah Hypocratic Theory
Hippocrates (460-377 SM), yang dianggap sebagai
bapak kedokteran modern telah berhasil membebaskan
hambatan-hambatan filosofis pada zaman itu yang bersifat
spektulatif dan superstitif (takhayul) dalam memahami
kejadian penyakit. Teori itu dimuat dalam karyanya berjudul
“On Airs, Waters and Places”. Yang dianggap paling
mengesankan dari faham atau ajaran Hippocrates ialah
bahwa dia telah meninggalkan cara-cara berpikir mastis-
magis dan melihat segala peristiwa atau kejadian penyakit
semata-mata sebagai proses atau mekanisme yang
alamiah belaka. (Dr. h. masriadi, s.km., s.pd.i., 2016)
Hippocrates

11
Contoh Hypocratic Theory
Contoh dari teori Hippocrates adalah penyakit
hepatitis. Istilah “Hepatitis” dipakai untuk semua jenis
peradangan pada sel-sel hati, yang bisa disebabkan oleh
infeksi (virus, bakteri, parasit), obat-obatan (termasuk obat
tradisional), konsumsi alcohol, lemak yang berlebih, dan
penyakit autoimmune. Hepatitis A adalah penyakit yang
sering terjadi di Indonesia. Hepatitis A terjadi karena virus
Hepatitis A serta penularan nya melalui fecal oral. Sumber
penularan umumnya terjadi karena pencemaran air minum,
makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar,
sanitasi yang buruk, personal hygiene rendah. (Kemenkes RI,
2014)

12
3. Miasmatic Theory
Miasmatic Theory

Konsep miasma (udara buruk/polusi) sebagai dasar pemikiran untuk menjelaskan


timbulnya wabah penyakit. Miasma dipercaya sebagai uap yang dihasilkan dari sisa-sisa
makhluk hidup yang mengalami pembusukan, barang yang membusuk atau dari buangan
limbah yang tergenang, sehingga mengotori udara yang dipercaya berperan dalam
penyebaran penyakit (Irwan, 2017).

14
Sejarah Miasmatic Theory

Sekitar pada awal abad ke-18 Hippocrates mengemukakan teori “miasma”, bahwa
suatu materi bisa mengkontaminasi udara dan jika materi itu memasuki tubuh manusia,
maka akan terjadi penyakit. “Miasma” atau “ miasmata” berasal dari kata Yunani yang
berarti “something dirty” (sesuatu yang kotor) atau “bad air” (udara buruk). Sebagai
contoh, Hippocrates menyebutkan, di dalam luka terdapat miasmata yang menyebabkan
penyakit jika memasuki tubuh. Sejak itu teori miasma digunakan untuk menerangkan
penyebab penyakit (Murti, 2007).

15
Contoh Miasmatic Theory

Contoh pengaruh teori miasma adalah timbulnya penyakit malaria. Malaria


berasal dari bahasa Italia “mal” dan “aria” yang artinya sisa-sisa pembusukan binatang
dan tumbuhan yang ada di rawa- rawa. Penduduk yang bermukim di dekat rawa sangat
rentan untuk terjadinya malaria karena udara yang busuk tersebut. Pada waktu itu
dipercaya bahwa bila seseorang menghirup miasma, maka ia akan terjangkit penyakit.
Karena penyakit timbul karena sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan,
sehingga meninggalkan pengotoran udara dan lingkungan. (Irwan, 2017)

16
4. Germ Theory
Germ Theory
Teori yang menyatakan bahwa beberapa penyakit tertentu
disebabkan oleh invasi mikroorganisme ke dalam tubuh. Suatu kuman
(mikroorganisme) ditunjuk sebagai kausa penyakit. Teori ini sejalan
ddengan kemajuan di bidang teknologi kedokteran, ditemukannya
mikroskop yang mampu mengidentifikasi mikroorganisma. Kuman
dianggap sebagai penyebab tunggal penyakit. Namun selanjutnya
ternyata teori ini mendapat tantangan karena sulit diterapkan pada
berbagai penyakit kronik, misalnya penyakit jantung dan kanker, yang
penyebabnya bukan kuman. (Ismah, 2018)

18
Sejarah Germ Theory
Abad ke 19 merupakan era kejayaan Teori Kuman di mana
aneka penyakit yang mendominasi rakyat berabad-abad lamanya
diterangkan dan diperagakan oleh para ilmuwan sebagai akibat dari
mikroba. Epidemiologi berkembang seiring dengan berkembangnya
mikrobiologi dan parasitologi. Jacob Henle (1809-1885), Louis Pasteur
(1822–1895), Robert Koch (1843–1910), dan Ilya Mechnikov (1845–1916)
merupakan beberapa di antara figur sentral di era kuman (Gerstman,
1998). Teknologi yang memungkinkan timbulnya Teori Kuman dan
mikroskop dan biakan (kultur) kuman (Murti, 2007).
Louis Pasteur

19
Contoh Germ Theory
Contoh dari teori kuman ini adalah, telah diketahui sedikitnya
15% kanker di seluruh dunia disebabkan oleh infeksi, misalnya Human
Papilloma Virus (HPV) adalah agen etiologi kanker serviks uteri. (Irwan,
2017). Selain itu, ahli bakteriologi Jerman bernama Robert Koch
berhasil mengidentifikasi Vibrio cholera sebagai agen penyebab
kolera. Robert Koch termashur dengan riset tentang tuberkulosis dan
konfirmasinya bahwa kuman (germ, mikroorganisme) sebagai
penyebab penyakit infeksi. Penemuan Koch tentang Vibrio cholera
telah mengisi bagian yang hilang dalam teka-teki kausa kolera (Murti,
2007).

20
5. Epidemiology Triangle
Epidemiology Triangle

Epidemiology triangle atau dalam bahasa Indonesianya segitiga


epidemiologi adalah suatu model analisis terjadinya penyakit infeksi yang terdiri dari
agen (agent), penjamu (host ), dan lingkungan (environment) (Pandhita, 2020).
Penyakit dapat terjadi apabila ada ketidakseimbangan diantara tiga komponen
tersebut. Hubungan antara agent, host, dan environment digambarkan seperti tuas
pada timbangan, host dan agent berada di ujung masing-masing tuas, sedangkan
environment sebagai penumpunya (Irwan, 2017).
22
Sejarah Epidemiology Triangle
Dalam (Irwan, 2017) mengemukakan, pada tahun 1950, John
Gordon dan La Richt mengemukakan teori ini sebagai model yang
menggambarkan interaksi tiga komponen penyebab penyakit yaitu
manusia (host), penyebab (agent), dan lingkungan (environment).
Gordon dalam (Rajab, 2009) berpendapat bahwa :
✘ Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent
(penyebab) dengan manusia (host),
✘ Keadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami dan
karakteristik agent dan host (baik individu/kelompok),
✘ Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi, dalam
John Gordon interaksi tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan
alami dari lingkungan (lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan
biologis). 23
Contoh Epidemiology Triangle

Pada penyakit diare, diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering
dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya (Hegar, 2014). Pada kasus ini, yang menjadi
host adalah manusia. Manusia yang dapat terserang diare mempunyai imunitas yang
rendah sehingga rentan terpapar agent penyebab diare. Karakteristik agent penyebab
diare bisa berupa virus (terutama Rotavirus), bakteri, dan parasite (Hegar, 2014). Untuk
keadaan environment yang mendukung timbulnya penyakit ini adlah sanitasi lingkungan
yang buruk, seperti lingkungan yang kurang bersih dan terdapat banyak lalat.

24
6. The Web of Causation Theory
The Web of Causation Theory

The web of causation merupakan teori yang menyatakan bahwa suatu penyakit
terjadi dari hasil interaksi berbagai fakor (Irwan, 2017). Teori ini menunjukkan terjadinya
suatu penyakit dapat dijelaskan dengan hubungan kompleks antar banyak faktor yang
saling berhubungan, termasuk determinan host dan lingkungan (Aschengrau & Seage,
2020). Teori ini merepresentasikan sebuah pemikiran yang fundamental tentang penyebab
terjadinya penyakit dikarenakan adanya banyak faktor penyebab penyakit. Selain itu juga,
teori ini menjelaskan bagaimana kasus bisa dicegah atau ditangani dengan memutus rantai
penyebab penyakit (Aschengrau & Seage, 2020).
26
Sejarah The Web of Causation Theory

Pertama kali muncul kata the web of causation dalam literatur epidemiologi adalah
pada tahun 1960. Hal ini muncul dalam buku yang dipublikasikan di United States oleh Brian
MacMahon, Thomas F. Pugh, dan Johannes Ipsen (Krieger, n.d.). Venkatapuram (2011) dalam
(Ventriglio, Bellomo, & Bhugra, 2016) mengatakan bahwa teori ini memperluas determinan
penyebab penyakit dari yang awalnya hanya pada level individu menjadi lebih besar yaitu
ke hubungan sosial. The web of causation menampilkan cara yang sangat berguna untuk
memahami aksiologi dan hubungan sosial determinan dengan faktor sosial dan faktor
biomedik (Ventriglio et al., 2016).
27
Contoh The Web of Causation Theory

Menurut Irwan (2017), contoh dari teori ini yaitu jaringan sebab akibat yang
mendasari penyakit jantung koronen (PJK) dimana banyak faktor yang merupakan
penghambat dan peningkat perkembangan penyakit. Beberapa dari faktor ini intrinsik pada
host dan tetap (seperti LDL genotip), dan faktor lain seperti makanan, status merokok,
inaktifasi fisik, juga gaya hidup dapat dimanipulasi.

28
7. The Wheel Causation Theory
The Wheel Causation Theory

The Wheel Causation Theory (Teori Roda) merupakan salah satu teori dalam
terjadinya suatu penyakit yang memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan
dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan pentingnya agent. Pembahasan
teori lebih mengkaji hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Penyakit
dipengaruhi oleh besarnya peranan dari masing-masing lingkungan. Sehingga, pada model
teori ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang lengkap terkait mekanisme terjadinya suatu
penyakit tidaklah diperlukan dalam pemberantasan penyakit secara efektif, melainkan
dengan mengubah aspek-aspek tertentu dari interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya,
tanpa intervensi langsung pada penyebab penyakit
30 (Notoatmojo, 2011).
Sejarah The Wheel Causation Theory
Pada tahun 1842, Edwin Chadwick dengan sejumlah
gambaran dan tabel nya mengenai peranan lingkungan terhadap
kejadian penyakit. Dalam laporan berisi faktor kemiskinan dan
ketidaktahuan memegang peranan penting sebagai penyebab
tingginya angka kematian. Selain itu, Chadwick juga melakukan
pengamatan longitudinal “before and after experiment” yakni
dengan membandingkan keadaan angka mortalitas dengan
penduduk yang terpapar keadaan lingkungan pemukiman
sebelum dan sesudah dilakukan sistem pembuangan air limbah.
Pengamatan tersebut yakni terkait pengaruh lingkungan hidup
yang selanjutnya dikembangkan oleh beberapa ahli epidemiologi
Edwin Chadwick pada abad itu seperti William Farr, John Snow, dan John Simon
(Noor, 2014).
31
Contoh The Wheel Causation Theory

✘ Pada penyakit stres mental. Peranan lingkungan sosial lebih memberikan pengaruh
besar dari yang lainnya pada stres mental.
✘ Pada penyakit ‘sunburn’, peranan lingkungan fisik lebih besar dari yang lainnya.
✘ Pada penyakit yang penularannya melalui vektor (vektor home disease), lingkungan
biologis memiliki peranan yang lebih besar dari yang lainnya (Notoatmojo, 2011).

32
Perbedaan Teori

33
Perbedaan Teori

34
Referensi :
Aschengrau, A., & Seage, G. R. (2020). Essentials of Epidemiology in Public Health (4th ed.). United
States of America: Jones & Bartlett Learning.
Bustan, Nadjib. 2012. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Rineka Cipta ______________ Pengantar
epidemiologi. Jakarta: Rinika cipta, 2002. Centers
Dr. h. masriadi, s.km., s.pd.i., S. kg. (2016). Epidemiologi Penyakit Menular. In Pengaruh Kualitas
Pelayanan… Jurnal EMBA (Vol. 109).
Hegar, B. (2014). Bagaimana Menangani Diare pada Anak. Retrieved October 13, 2020, from
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak
Irwan. (2017). Epidemiologi Penyakit Menular. Yogyakarta: Absolute Media.
Ismah, Z. (2018). Dasar Epidemiologi. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Kemenkes RI. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 147–160). pp. 147–
160.
Murti, B. (Institute of H. E. and P. S. (2007). Sejarah epidemiologi. Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat FK UNS, 1–35.
35
Referensi :
No, V., & Mona, N. (2020). Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi Efek
Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia). Jurnal Sosial Humaniora
Terapan, 2(2), 117–125. https://doi.org/10.7454/jsht.v2i2.86
Noor, N. N. (2014). EPIDEMIOLOGI (2nd ed.). Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Notoatmojo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat : Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Pandhita, G. (2020). Segitiga Epidemiologi (Epidemiology Triangle) Covid-19. Retrieved October
12, 2020, from https://fk.uhamka.ac.id/berita-dan-artikel/segitiga-epidemiologi-
epidemiologic-triangle-covid-19/
Rajab, W. (2009). Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Ventriglio, A., Bellomo, A., & Bhugra, D. (2016). Web of Causation and Its Implications for
Epidemiological Research. International Journal of Social Psychiatry, 62(1), 3–4.
https://doi.org/10.1177/0020764015587629

36
THANKS!
37

Anda mungkin juga menyukai