Anda di halaman 1dari 20

Oleh :

Kelompok 2

perilakuSejarah Pendekatan Epidemiologi Perilaku


&
Batasan Ruang lingkup epidemiologi
PENDAHULUAN

•Perilaku manusia merupakan salah


satu faktor yang banyak memegang
peranan dalam menentukan derajat
kesehatan suatu masyarakat.
•Menurut H.L.Blum perilaku memiliki
kontribusi besar dalam menentukan
status kesehatan individu maupun
masyarakat.

Konsep determinan kesehatan


mencakup faktor risiko dan
kausa.setiap aktivitas epidemiologi
selalu melihat faktor risiko yang mana
salah satunya adalah perilaku yang
berhubungan dengan orang, waktu dan
tempat.
Pada zaman prasejarah, penyebab sakit dianggap berasal dari kekuatan
supranatural
Tentunya, perkembangan sejarah epidemiologi perilaku ini dilatar
belakangi oleh beberapa hal, diantaranya :

a. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan


perubahan pola penyakit

b. Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya


Sejarah Pendekatan
Epidemiologi Perilaku
1. Zaman Hippocrates
Hippocrates, yang hidup dari
460 S.M sampai 377 SM sering
dicetuskan sebagai "ahli
epidemiologi pertama" karena
ia berusaha untuk menjelaskan
terjadinya penyakit secara
rasional bukan dari sudut
pandang supranatural.

Hippocrates mengakui
asosiasi berbagai penyakit
dikaitkan dengan faktor
seperti tempat (geografi) ,air,
iklim, kebiasaan makan dan
perumahan (Fox, Hall, Elveback,
1970).
Dalam pemahaman intuitifnya Hippocrates menjelaskan
bahwa, ketika seseorang datang ke kota sebagai orang
asing, dia harus mempertimbangkan yang paling harus
diperhatikan seperti :

-perairan yang digunakan penduduk, apakah jenis tempatnya


rawa -rawa, dan tekstur air tersebut keras serta
penempatan dari situasi tinggi dan berbatu, dan kemudian
jika asin dan tidak layak untuk dimasak;

-Dan tanah apakah tempatnya kosong dan kekurangan air,


atau berhutan dan lembab dan apakah itu terletak pada,
situasi terbatas berongga, atau di tempat tinggi dan dingin;

- Dan tempat di mana penduduknya hidup, dan apa kegiatan


mereka, apakah mereka yang gemar minum dan makan
secara berlebihan dan apakah mereka mempunyai
kebiasaan malas atau gemar berolahraga serta apakah
penduduk tersebut produktif /tenaga kerja
Dapat disimpulkan bahwa:

Pada zaman hippocrates teori bahwa


sakit ada kaitannya dengan elemen-
elemen bumi, api, udara, air yang dapat
menyebabkan kondisi dingin, kering,
panas dan lembab.
Kondisi ini dapat berpengaruh pada
cairan tubuh, darah, cairan empedu
kuning dan empedu hitam. Pada zaman ini
hipocrates telah menghubungkan antara
kejadian sakit dengan faktor lingkungan
b. Zaman Galen (129 – 199 M)
Galen (129 -199 M) seorang ahli
bedah di tentara Romawi dan
sering dianggap sebagai "bapak
fisiologi eksperimental,"
menguraikan teori Hippocrates.

"Temperamen" diyakini kualitas


bawaan dari tubuh. Berbagai
temperamen tidak hanya terkait
dengan kerentanan penyakit
tertentu, tetapi juga dengan tipe
kepribadian tertentu (Duncan,
1988).

Demikian Galen mencetuskan


gagasan bahwa faktor gaya hidup
dan kepribadian dapat
mempengaruhi kesehatan dan
penyakit (Fox, Hall, dan Elveback,
1970).
Galen berperan penting dalam pergeseran pada penekanan
Hippocrates tentang "Konstitusi" jauh dari pengaruh yang
mendalam seperti geografi dan iklim untuk "miasma".

 Miasmas adalah istilah umum untuk partikel di udara.


Bahkan, istilah untuk penyakit malaria secara harfiah
berarti "udara buruk". miasmas buruk atau uap yang berasal
dari sumber seperti limbah, air tergenang, atau hewan yang
membusuk diduga menyebabkan penyakit.

Teori miasma bertahan selama berabad-abad. Contoh teori


miasma dapat diambil dari epidemi wabah besar di Eropa.
Sebuah tindakan pencegahan yang umum digunakan adalah
pembunuhan massal anjing dan kucing karena diyakini
bahwa bau mulut mereka bertanggung jawab untuk wabah
tsb.
Sayangnya, tindakan ini
memperparah masalah sejak
hewan-hewan ini
berkontribusi besar dalam
mengendalikan populasi tikus
yang membawa kutu wabah.
Di sisi lain, bau yang baik
diyakini untuk mengusir
wabah pergi. Dengan
demikian, parfum dan bunga
yang digunakan untuk
memecahkan masalah ini.
Dapat disimpulkan bahwa:

Galen mengemukakan suatu


doktrin epidemiologi yang lebih
logis dan konsisten dengan
menekankan teori bahwa
beradanya suatu penyakit pada
kelompok penduduk tertentu
dalam suatu jangka waktu
tertentu (suatu generasi
tertentu) sangat dipengaruhi
oleh 3 faktor utama yakni:
(1) faktor atmosfer (the
almospheric factor)
(2) faktor internal (internal
factor), dan
(3) (faktor predisposisi/penguat
(predisposing factor).
Konsep Kontanion
Konsep ini muncul pada abad romawi XVI oleh
Fracastorius (1478 – 1553). Menurut konsep ini
sakit terjadi karena proses kontak atau
bersinggungan dengan sumber penyakit. Dapat
dikatakan pada masa ini telah ada pemikiran
konsep penularan.

Konsep Infeksi dan Imunitas


Muncul pada abad ke-18 pertengahan. Pada zaman ini konsep
mengenai penularan atau kontak mulai diterima di AS. Pada
masa tersebut terjadi peristiwa dimana bekas penderita
cacar dibagikan lepada orang-orang indian, sehingga orang-
orang indian jadi tertular. Bersamaan dengan itu muncul
konsep tentang adanya imunitas, dimana orang-orang yang
pernah terkena penyakit cacar menjadi kebal di kemudian
hari
Teori Jasad Renik/Germ Theory

Teori ini dikemukakan oleh beberapa


ilmuwan, yaitu:
Louis Pasteur (1822 – 1895), yang
menemukan mikroorganisme pada proses
fermentasi dan terdapat pula pada udara
atmosfer
Penemuan Pasteur ini menarik perhatian
Lord Lister (1865) seorang ahli bedah, ia
memakai antiseptik atau karbol untuk
mebersihkan luka-luka pasiennya sehingga
terhindar dari infeksi.
Patrick Manson (1844 – 1922),
menemukan peran dari arthropoda
sebagai vektor untuk penyakit-penyakit
infeksi.
Konsep single causiation
Konsep ini dilakukan oleh Robert Koch, yang
dapat mengisolasi agen penyebab penyakit TBC
di Asia. Koch dapat membuktikan adanya kausa
primer pada suatu penyakit. Pembuktian ini
dilakukan dengan postulate Koch.

Konsep ’’web of causiation’’


Pada konsep ini ,mengemukakan bahwa
penyakit tidak disebabkan oleh single
causation melainkan multiple causes. Dan
menjelaskan harus ada kausa utama dalam
rangkaian komponen penyebab penyakit .
Konsep ’’Triad Epidemiology’’
Konsep ini mengemukakan bahwa penyakit disebabkan
adanya interaksi antara agent, host(human), environment
dan vektor yang bertindak sebagai perantara.

Dalam interaksi dari ketiga faktor tersebut dapat di


analisis bahwa kondisi lingkungan dapat mempegaruhi
sebuah perilaku dari host tersebut yang dapat
mempengaruhi kondisi kesehatan dalam triad
epidemiologi tersebut
Dool dan Hill (1950 M)
Mereka adalah peneliti pertama yang
mendesain penelitian yang melahirkan bukti
adanya hubungan antara rokok dan kanker
paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di
bidang epidemiologi klinik.(Bustan,1997).
Batasan Ruang lingkup
epidemiologi perilaku
Definisi Epidemiologi

Kata epidemiologi berasal dari bahasa


Yunani yaitu, Epi = pada / diantara,
Demos = penduduk / rakyat, Logos =
Ilmu/ Doktrin, sehingga epidemiologi
berarti ilmu pada penduduk. Dengan
demikian menurut asal katanya
epidemiologi berarti ilmu yang di
gunakan untuk mencari pemecahan
masalah yang terjadi pada penduduk/
masyarakat.
Definisi Perilaku

Definisi Perilaku adalah tindakan atau


aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan arti yang sangat luas
antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca,
dan sebagainya

Dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah


semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003)..

Sedangkan dalam pengertian umum perilaku


adalah segala perbuatan atau tindakan yang
dilakukan oleh makhluk hidup
Tahap – tahap perkembangan epidemiologi
perilaku

1. Tahap Pengamatan.

2. Tahap Perhitungan

3. Tahap pengkajian

4. Tahap Uji coba

Anda mungkin juga menyukai