Makalah pembuatan antiseptik

ABSTRAK

Pembuatan dan Analisis Larutan Antiseptik Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) danDaun Sirih (Piper betle).
Tujuan percobaan ini adalah untuk memanfaatkan tanamanyang banyak ditemukan di sekitar lingkungan
kita menjadi lebih bermutu dan memilikinilai jual tinggi. Metode yang digunakan pada percobaan ini
meliputi penanganan bahanbaku (pengeringan dan ekstrasi), analisis kimia (penentuan pH, kadar
cemaran logam Pbdan Hg, dan kadar fenol), analisis fisika (uji organoleptik), dan analisis mikrobiologi
(Ujidaya hambat dengan bakteri Pseudomonas auerugenosa diperoleh hasil negatif danStaphylococcus
aureus diperoleh hasil positif, Angka Lempeng Total 1,7x104). Hasilpengujian sebagai berikut: untuk
analisis kimia didapat nilai pH sebesar 5,6 , cemaranlogam Pb di bawah limit deteksi (<LD) , cemaran
logam Hg sebesar 0,00 mg kg-1 ,Untuk analisis fisika pada uji organoleptik, percobaan masuk ke dalam
kategori normal,Dan untuk hasil analisis mikrobiologi menunjukan bahwa produk yang telah dibuatefektif
untuk membunuh bakteri. Dari perbandingan hasil analisis pada percobaan denganMenkes no
661/MENKES/SK/VII/1994 , dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan yangtelah dibuat belum memenuhi
standar karena ada salah satu parameter yang tidak masukstandar. Disarankan agar dilakukan pengujian
kadar tanin secara kuantitatif.. Larutan antiseptik adalah larutan yang dibuat untuk membunuh bakteri
yangdapat membuat infeksi.Larutan antiseptik banyak dijumpai di kalanganmasyarakat.Biasanya larutan
antiseptik digunakan untuk mengobati luka danmembersihkan kulit akibat bakteri dan jamur.Larutan
antiseptik pada umumnyaberbahan dasar dari senyawa kimia, seperti Iod dan golongan alkohol.
Senyawatersebebut dapat menekan pertumbuhan bakteri sehingga bakteri tidak dapattumbuh. Senyawa
golongan alkohol banyak terdapat pada tanaman, seperti daun sirih,daun jambu biji, kulit manggis, dan
sebagainya.Oleh sebab itu, larutan antiseptikdapat dibuat dari bahan alami.Bahan alami ini digunakan
sebagai bahan dasarpembuatan larutan antiseptik karena lebih ekonomis dan tidak mengandung
efeksamping.Bahan yang digunakan adalah daun sirih dan lidah buaya.Campurankeduanya dapat
dijadikan larutan antiseptik yang memiliki daya antibakteri danantiradang yang baik. Tidak semua
antiseptik sesuai untuk semua kondisi. Dengan bahan dasarekstrak lidah buaya dan daun sirih dapat
menjadi solusi karena prosespenyembuhan yang cepat. Dengan larutan ini , semoga dapat bermanfaat
bagimasyarakat.

METODE PEMBUATAN DAN ANALISIS

Metode pembuatan gel lidah buaya dibuat dengan cara menghancurkandaging lidah buaya dengan
blender, lalu disaring untuk menghilangkan seratnya.Untuk pembuatan ekstrak daun sirih dibuat dengan
menimbang daun sirih hijausebanyak 200 gram, kemudian ditambahkan air sebanyak 1 liter selama 1
jamsampai volume larutan 30 ml. Setelah itu, saring daun sirih. Setelah itucampurkan gel lidah buaya dan
ekstrak daun sirih, encerkan dengan ari suling100 ml dan aduk hingga homogen. Analisis Fisika. Uji
Organoleptik, dengan dasar, yaitu sampel diujiberdasarkan fisiknya (bau, warna dan tekstur). Uji ini
ditentukan berdasarkantingkat kesukaan konsumen pada produk baru yang telah dibuat. Analisis Kimia.
Penetapan Nilai pH, dengan dasar: Dengan menggunakanelektroda gelas H2 dan elektroda standar
kalomel dapat dilakukan uji pH. Penetapan Cemaran Logam Pb dan Hg, dengan dasar: Contoh
diubahmenjadi bentuk atom bebasnya sehingga dapat menyerap sinar danmengemisikannya, kadar
contoh dapat dihitung dengan membandingkanabsorbansi sampel terhadap absorbansi standar. Reaksi:
2Pb(NO ) Pb 2 NO molekul 3 2 3 oPb(NO ) Pb 2 NO 3 2 3 2Hg(NO ) Hg 2 NO molekul 3 2 3 oHg(NO ) Hg 2
NO 3 2 3 Analisis Mikrobiologi, Pengujian Pseusdomonas auerugenosa, dengan dasarUji bakteri patogen
dengan cara menggoreskan sambel pada media yang sesuaidengan bakteri. Diinkubasikan selama 24 jam
pada suhu 37oC. Diamati morfologikoloni bakteri yang bersangkutan. Pengujian Staphylococcus aureus,
dengan dasar: Uji bakteri patogen dengancara menggoreskan sambel pada media yang sesuai dengan
bakteri.Diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37oCdiamati morfologi koloni bakteriyang bersangkutan.
Menentukan uji daya hambat pada bakteri Staphylococcus aureus, dengandasar yaitu Keefektivan suatu
desinfektan didasarkan pada konsentrasi danwaktu kontak antara desinfektan tesebut dengan bakteri.
Desinfektan dinyatakan 2
efektif bila membunuh mikroba (bakteri). Keefektivan suatu desinfektan diukurdalam zona bening pada
media berbakteri. Menentukan angka lempeng total dengan dasar; setiap sel mikroorganismehidup
dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah ditumbuhknadalam media pertumbuhan dan
lingkungan yang sesuai.HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
perbandingan dengan standardapat dilihat pada tabel di bawah ini:Tabel hasil analisis yang telah
dibandingkan dengan standar. Keterangan No Parameter uji Satuan Literatur Hasil 1 Derajat keasaman * -
4-7.5 5,6 (pH) -1 2 Cemaran Pb mg kg 20 <LD * -1 3 Cemaran Hg mg kg 1 0,00 * 4 Pengujian
Pseusdomonas - Negatif Negatif auerugenosa 5 Pengujian Staphylococcus - Negatif Negatif aureus 6 Uji
Daya Hambat dengan Mikroba - Positif Positif Staphylococcus aureus 7 Angka Lempeng Total Koloni/ 4
<10 1,7x10 gram 8 Uji Organoleptik Bentuk - Normal Normal Bau Warna Keterangan : Tanpa * :
Keputusan Menkes no 661/MENKES/SK/VII/1994 * : Standar produk di pasaran. Dari hasil analisis yang
telah dicantumkan pada tabel di atas, terdapatkesalahan yang diakibatkan oleh beberapa faktor, di
antaranya kesalahan olehpraktikan, kesalahan teknis, masalah kebersihan alat, dan lain-lain.
Sehinggaterdapat parameter yang tidak memenuhi standar.KESIMPULAN DAN SARAN Perbandingan hasil
analisis kimia terhadap larutan antiseptik hasil pembuatanPKT 31 dengan membandingkan dengan
Keputusan Menkes no661/MENKES/SK/VII/1994 menunjukkan bahwa larutan antiseptik berbahan baku 3
 ekstrak daun sirih dan lidah buaya memenuhi syarat. Saran dari Kami sebaiknyadilakukan percobaan
lebih lanjut dengan formulasi yang berbeda namun,memperhatikan segala aspek agar didapat hasil yang
memenuhi standar.
 DAFTAR PUSTAKA
1. Pudjaatmaka A. Hadyana, Meity Taqdir Qodratillah. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta. Balai Pustaka
2. Tanpa nama. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Ketiga. Jakarta. Balai Pustaka.
3. Tanpa nama. Tanpa tahun.SNI Deterjen Sintetik Cair Pembersih Tangan.Jakarta. Balai Standarisasi
Nasional..
4. Tanpa nama. 2009. “Formulasi sediaan cair gel lidah buaya”. Jakarta:
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/06/formulasi_sediaan_cair _gel_lidah_buaya.pdf,
Artikel 19 juli 2012 pkl 19.00.
5. Tanpa nama. 2011. “Kumpulan Repository”. Medan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21766/4/Chapter %20II.pdf, 17 Juli 2012 pkl 09.00.
6. Tanpa nama. 2011. “Golongan Aminoglikosida”. Bogor: www.scribd.com/doc/54581941/7/Golongan-
Aminoglikosida, Artikel 18 Juli 2012 pkl 20.00.8. Sari, Prima.2011. “Kandungan bahan alami”. Jakarta:
http://www.mfi.farssmasi.ugm.ac.id/files/news/1._17-4-2007-retnosari.pdf9.
7.Tanpa nama. 2011. Perbandingan Ekstrak Daun Sirih dan Antiseptik.
http://eprints.undip.ac.id/24283/1/Prima.pdf, Artikel 18 Juli 2012 pkl 13.310.
8. Tanpa nama. 2011. “Makalah lidah buaya”. Jakarta: http://resources.unpad.ac.id/unpad-
content/uploads/publikasi_dosen/makalah %20lidah %20buaya.pdf, Artikel 20 Juli 2012 pkl 21.17.11.
9.Tanpa nama. 2012. “Mengenal antiseptik”. Jakarta: http://id.shvoong.com/medicine-and-
health/epidemiology-public- health/2127895-mengenal-antiseptik/#ixzz20nUpNIUX, Artikel 20 Juli 2012
pkl 18.25 5

 MAKALAH PRAKTIK KIMIA TERPADU PEMBUATAN DANANALISIS LARUTAN ANTISEPTIK BERBAHAN BAKU
DAUNSIRIH (Piper betle L) DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)Sebagai Syarat untuk Mengikuti Seminar Praktik
Kimia Terpadu SMK-SMAKBogor Tahun Ajaran 2012/2013 Tahun Ajaran 2012/2013oleh Kelompok PKT 36
:Dhanu Setya Wiguna XIII-3/NIS 09.55.06407Sandika Prabukusuma Santoso XIII-3/NIS 09.55.06577Shinta
Pramaswati XIII-3/NIS 09.55.06585KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIAPusat Pendidikan
dan Pelatihan IndustriSekolah Menengah Kejuruan – SMAKBogor2012