Gambaran Masalah Gizi

Sebagai

INDIKATOR STATUS GIZI

 INDIKATOR STATUS GIZI
Indikator status gizi:
1. tanda-tanda yang memberikan indikasi ttg keseimbangan antara
intake dan kebutuhan zat gizi (nutriture).
2. Didasarkan pada dampak dari nutriture (pertumbuhan fisik,
perkembangan mental, motorik dan prilaku serta proses
biologis).
3. Dapat diukur secara kuantitatif maupun kualitatif dgn metode
pengukuran/observasi yang baku dan tersedia rujukannya.
4. Metode pengukuran yang digunakan ada yang mudah, murah dan
secara luas, ada pula yang memerlukan keahlian khusus dan
mahal biayanya.

Beberapa contoh indikator status gizi:

1. Gambaran pertumbuhan fisik 4. Kadar vitamin A darah
2. Kadar haemoglobin 5. Gambaran motorik
3. Pembesaran kelenjar gondok 6. Perkembangan mental
dan prilaku.
 Antropometri

Antropos : tubuh
Metros : ukuran

Jelliffe (1966)

Nutritional anthropometry is measurement of the

variation of the physical dimentions and the gross
compotition of the human body of different age
levels and degree of nutrition.
Contoh jenis antropometri yang digunakan
untuk indikator status gizi:
1. Tinggi/panjang badan
2. Berat badan
3. Lingkar lengan atas
4. lapisan lemak bawah kulit (biceps, tricep,
subscapula, suprailiac)
5. Lingkar kepala

Sebagai indikator status gizi ukuran di atas biasanya

dirujukkan terhadap umur atau terhadap ukuran tubuh
lainnya.
 Ukuran tubuh Indikator status gizi
1. Berat badan (BB) -Berat badan menurut umur (BB/U)
-Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
-Indeks massa tubuh (BB/TB2)
(BB dalam kg dan TB dalam meter)

2. Tinggi badan (TB) -Tinggi badan menurut umur (TB/U)

3. Lingkar lengan atas - Lingkar lengan atas menurut umur
(LLA/U)
4. Lingkar kepala (LK) -Lingkar kepala menurut umur (LK/U)

Diantara antropometri diatas, yang paling sering digunakan untuk

indikator status gizi secara luas ialah:
1. Berat badan, dan
2. Tinggi badan
 GAMBARAN STATUS GIZI YANG DIBERIKAN OLEH UKURAN
BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN

Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) sebagai indikator

status gizi memberikan gambaran status gizi yang berkaitan
dengan masalah Kurang Energy Protein (KEP).

Kurang Energy Protein (KEP) merupakan salah satu masalah

gizi utama yang sebenarnya sangat luas dan biasanya di sertai
dengan munculnya gangguan-gangguan gizi lainnya.

BB dan TB sebagai indikator suatu gizi dapat dikumpulkan

dengan mudah, oleh siapa saja (tidak perlu ahli) yang dilatih
secara sederhana, tidak mahal dan dapat dilakukan secara luas
dilapangan.
 INTERPRETASI STATUS GIZI K.E.P BERDASARKAN
INDIKATOR BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN

Indikator Istilah asing Gambaran status gizi

BB/U Underweight Saat Kini (akut)

TB/U Stunting Saat lampau (kronis)

BB/TB Wasting Saat kini (akut-kronis)

Bagaimana kita dapat menginterpretasikan status gizi anak?

Bandingkan angka berat badan atau tinggi badan

dengan angka rujukan yang disediakan oleh WHO-
NCHS apakah BB atau TB anak bersangkutan berada
dalam batas-batas normal, kurang atau lebih
 Berat Badan

Indeks BB/U (Berat Badan menurut umur)

----> memberikan gambaran massa tubuh,

----> labil
----> menggambarkan status gizi saat ini
(current nutritional status)

Kelebihan:

 Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti masyarakat,

Sensitif untuk perubahan status gizi jangka pendek,
Dapat mendeteksi kegemukan.
 Kelebihan TB/U
 Tinggi Badan tidak cepat naik dan tidak mungkin turun,
 Pengukuran relatif sulit,
 Ketepatan umur sulit diperoleh.

Indeks BB/TB
Kelebihan indeks BB/TB:

 Berat badan dan tinggi badan berhubungan linier,

 Tidak memerlukan data umur,
 Dapat membedalkan proporsi berat badan (gemuk, normal,
kurus)
 Kekurangan BB/TB
 Perlu dua macam alt ukur,
 Pengukuran lebih lama,
 Membutuhkan 2 orang untuk melakukannya,

Indeks LLA/Umur:
Kelebihan:
 Indikator KEP berat,
 Murah dan dapat dibuat sendiri,
 Alat dapat diberi warna untuk tingkat keadaan gizi,
Kekurangan:
 Hanya dapat mengidentifikasi anak yang KEP berat,
Kurang Energi dan Protein
.
Kekurangan Energi dan Protein
 Suatu keadaan kekurangan gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam makanan sehari-
hari.
 Konsumsi energi dan zat gizi tidak
memenuhi Anjuran Kecukupan Gizi sehari.
 Penyebab KEP
 Langsung
 Asupan makanan yang tidak cukup

 Sekunder
 Penyakit infeksi
 Malabsorpsi
 Gangguan utilisasi
 Kebutuhan yang meningkat
 Dampak Kurang Gizi

Penyebab lsg Mak. Tdk seimbang Penyakit infeksi

Penyebab tdk Tdk persediaan Pola Asus tdk Sanitasi dan

langsung memadai airbersih/Pelay.Kes.
pangan
Dsr tdk memadai

Kurang Pendidikan,Pengetahuan dan ketrampilan

Pokok masalah di Kurang pemberdayaan

Wanita dan keluarga,kurang pemanfaatan
masyarakat
Sumberdaya masyarakat

Pengangguran,inflasi,kurang pangan dan kemiskinan

Krisis Ekonomi,
Akar Masalah ( Nasional)) Politik dan sosial

Sumber: Unicef
 Penyebab (lanjutan)
 Host (anak)
 Kemampuan anak belum sesuai
 Kebutuhan gizi/kg BB meningkat
 Penularan penyakit
 Sosial budaya
 Agent
 Infeksi
 Campak
 Diare, dll
 Environment
 Keadaan sosial ekonomi rendah
 Faktor biologis ibu sewaktu hamil
 Cara Penentuan KEP

Klasifikasi Gomez

Klasifikasi McLaren

Klasifikasi Wellcome

Klasifikasi WHO
 Klasifikasi Gomez

Klasifikasi % BB/U

Normal 91-110
Mildly underweight 76-90
Moderately underweight 61-75
Severely underweight <60
 Klasifikasi McLaren

Klasifikasi % BB/U

Overweight  109
Normal 90-109
Underweight, mild 85-89
Undernourished, moderate 75-84
Undernourished, severe <75
Back
 Klasifikasi Wellcome

% TB/U  % BB/TB
 85 < 85

 90 Normal Wasted

< 90 Stunted Stunted

and Wasted

Back
 Klasifikasi WHO

Klasifikasi (BB/U) Z score

Lebih > 2 SD
Normal -2 SD s.d. 2 SD
Kurang -3 SD s.d. - 2 SD
Buruk < - 3 SD

Back
 Marasmus
 Dominan kekurangan energi
 Aktifitas fisik menurun
 Pertukaran sel melambat
 Kekebalan tubuh menurun
 Breast starvation
 Timbul pada semua umur
 Pertumbuhan terhambat
 Sangat kurus
 Little old man, monkey face
Tanda fisik
 Marasmik-Kwashiorkor

Gambaran klinik merupakan

campuran dari beberapa gejala
klinik kwasiorkor dan marasmus,
dengan BB/U < 60 % baku
median WHO_NCHS disertai
oedema yang tidak mencolok
Tanda Fisik
 Kwashiorkor

 Dominan kekurangan protein

 Ketidakseimbangan elektrolit akibat melemahnya
pompa Na/K
 Na di dalam sel meningkat
 K dalam sel keluar masuk ke dalam aliran darah dan di
ekskresikan
 Oedema
 Timbul pada usia 1-3 tahun
 Pertumbuhan terhambat
 Moon face, apatis
Tanda fisik
Ketidakseimbangan Elektrolit

Intracellular In blood stream

Na
K
K
Na
 Prevalensi KEP Balita (2012)

(Berdasarkan indeks BB/U)

 Gizi Lebih 2.2%

 Gizi Baik (normal) 70.5%
 Gizi Kurang 19.3%
 Gizi Buruk 8.0%
 SIFAT INDIKATOR BB/U
 MEMBERIKAN INDIKASI MASALAH GIZI SECARA
UMUM
 TIDAK MEMBERIKAN INDIKASI TENTANG
MASALAH GIZI YANG SIFATNYA KRONIS
ATAUPUN AKUT KARENA BERAT BADAN
BERKORELASI POSITIF DENGAN TINGGI BADAN.
 BERAT BADAN YANG RENDAH DAPAT
DISEBABKAN KARENA PENDEK (KRONIS) ATAU
SEDANG MENDERITA DIARE ATAU PENYAKIT
INFEKSI LAINYA (AKUT)
 DISTRIBUSI PERBANDINGAN STATUS GIZI
INDIKATOR BB / U BALITA ACEH #)
80 75,9
71,6 70,7
70

60

50

40

30 25,4 26,3
22,6
18,4
20 16,4 17,5

7,9 7,9
10 6,2
1,6 3,1 2,9

BURUK KURANG BAIK LEBIH BUKUR

PSG 2015 PSG 2014 RIKESDAS

 DISTRIBUSI STATUS GIZI BURUK (< - 3 SD)
INDIKATOR BB / U BALITA ACEH TAHUN 2015 #)
DISTRIBUSI STATUS GIZI BURUK DAN KURANG (UNDERWEIGHT <-2SD)
INDIKATOR BB / U BALITA ACEH TAHUN 2015
40,0

35,5
35,0 33,6 33,0 33,3 33,4
31,7
30,631,0
30,3
29,8 29,3
30,0 28,4 28,6
27,7
26,7 26,7 27,0 27,0 26,3
26,0 26,0
25,0 25,0
25,0 24,0 24,0
23,0 23,3
22,6 22,3 22,7 22,1 22,6
20,3 20,3 20,7
19,0 19,3
20,0 18,0 18,3 18,7 18,1 18,4
16,5 15,9
14,5
15,0

11,0
10,0 8,7 8,1

5,0

0,0

PSG 2015 RIKDESDAS

 DISTRIBUSI STATUS GIZI INDIKATOR BB / U BALITA ACEH TAHUN 2015 #)
BB/U PSG 2015 BB/U Riskesdas 2013
NO. KAB/KOTA Buruk Kurang Baik Lebih Buruk Kurang Baik Lebih
n % n % n % n % % % % %
1 SIMEULUE 17 5.7 40 238.0 238 79.3 5 1.7 16,0 17,6 64,8 1,6
2 SINGKIL 14 4.7 47 15.7 232 77.3 7 2.3 6,0 20,0 73,0 1,1
3 ACEH SELATAN 17 5.7 64 21.3 219 73.0 0 0.0 8,8 19,8 70,8 0,6
4 ACEH TENGGARA 25 8.3 56 18.7 215 71.7 4 1.3 7,7 10,7 73,3 8,3
5 ACEH TIMUR 27 9.0 45 15.0 227 75.7 1 0.3 8,6 26,9 63,1 1,4
6 ACEH TENGAH 5 1.7 21 7.0 267 89.0 7 2.3 3,8 12,7 82,7 0,8
7 ACEH BARAT 20 6.7 52 17.3 223 74.3 5 1.7 13,7 19,3 65,9 1,1
8 ACEH BESAR 25 8.3 55 18.3 218 72.7 2 0.7 6,7 15,4 74,4 3,6
9 PIDIE 20 6.7 68 22.7 212 70.7 0 0.0 10,5 22,9 65,7 1,0
10 BIREUEN 22 7.3 58 19.3 218 72.7 2 0.7 7,7 20,7 66,5 5,0
11 ACEH UTARA 30 10.0 48 16.0 216 72.0 6 2.0 10,6 22,7 64,9 1,9
12 ACEH BARAT DAYA 14 4.7 53 17.7 228 76.0 5 1.7 2,6 27,2 63,8 6,4
13 GAYO LUES 12 4.0 44 14.7 233 77.7 11 3.7 4,7 20,3 72,7 2,3
14 ACEH TAMIANG 10 3.3 23 7.7 261 87.0 6 2.0 8,9 14,1 72,4 4,6
15 NAGAN RAYA 14 4.7 61 20.3 222 74.0 3 1.0 12,4 15,3 64,3 8,0
16 ACEH JAYA 16 5.3 42 14.0 235 78.3 7 2.3 5,7 16,9 77,0 0,4
17 BENER MERIAH 17 5.7 38 12.7 238 79.3 7 2.3 3,3 12,6 82,9 1,2
18 PIDIE JAYA 18 6.0 73 24.3 206 68.7 3 1.0 11,2 19,4 63,9 5,5
19 BANDA ACEH 14 4.7 40 13.3 237 79.0 9 3.0 3,4 4,7 89,1 2,7
20 SABANG 16 5.3 45 15.0 233 77.7 6 2.0 3,6 10,9 82,0 3,5
21 LANGSA 19 6.3 51 17.0 226 75.3 4 1.3 5,8 12,3 79,5 2,5
22 LHOKSEUMAWE 35 11.7 58 19.3 205 68.3 2 0.7 4,6 16,1 75,4 4,0
23 SUBUSSALAM 21 7.0 47 15.7 225 75.0 7 2.3 6.3 25.4 63.5 4.9
PROVINSI ACEH 428 6.2 1129 16.4 5234 75.9 109 1.6
PSG ACEH 2014 7.9 17.5 71.6 3.1
RISKESDAS 2013 7.9 18.4 70.7 2.9
 SIFAT INDIKATOR TB/U

MEMBERIKAN INDIKASI MASALAH

GIZI YANG SIFATNYA KRONIS.
SEBAGAI AKIBAT DARI KEADAAN
YANG BERLANGSUNG LAMA.
KEMISKINAN, PHBS, POLA ASUH DLL
DIGUNAKAN UNTUK EVALUASI
PROGRAM
 DISTRIBUSI PERBANDINGAN STATUS GIZI
INDIKATOR TB / U BALITA ACEH #)
78,5
80

68,4
70

58,4
60

50

41,5

40 35,2
31,6
30

20,1 20 21,4
19
20 16,2
11,6
10

0
SGT PENDEK PENDEK NORMAL STUNTING

PSG 2015 PSG 2014 RIKESDAS

 DISTRIBUSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK (< -3 SD)
INDIKATOR TB / U BALITA ACEH TAHUN 2015 #)
35,0 33,9

30,4
30,0
29,2
27,4
25,6 25,0
24,5
25,0 23,7
22,0 22,2
20,1 20,4 20,1
20,0 18,7 18,4
17,4 17,117,0 17,0 17,3
16,0
14,7
15,0 13,8 13,7 14,0
12,3 12,0 12,0 12,3 12,7 12,7 12,4
11,110,7 10,7 11,0 11,6
10,3 10,3 10,3
9,0 9,3 9,7 10,0 9,6
10,0 8,3
7,3

5,0 3,3

0,0

PSG RIKESDAS
 STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK (STUNTING)
INDIKATOR TB / U BALITA ACEH TAHUN 2015 #)
59,3
60,0 57,5

50,2 49,7 49,9

50,0 48,5
46,9
45,0
43,5 43,7
40,9 40,4 41,7 41,5
39,4 39,3 39,9 40,3
38,3 39,0 39,0
40,0 37,7
36,5 36,3 37,0 37,0
34,7 34,3 34,3 33,3
31,7 32,3 31,6
30,7
29,3
30,3 31,3 29,3
28,7
30,0 27,3 28,0 27,5
25,3 25,3 25,7
24,0 25,0

20,0

13,0

10,0

0,0

PSG RIKESDAS
 STATUS GIZI INDIKATOR TB / U BALITA ACEH TAHUN 2015 #)
TB/U PSG 2015 TB/U Riskesdas 2013
NO. KAB/KOTA Sgt Pendek Pendek Normal Sgt pdk Pendek Normal
n % n % n % % % %
1 SIMEULUE 37 12.3 76 25.3 187 62.3 30.4 19.5 50,1
2 SINGKIL 38 12.7 73 24.3 189 63.0 18.4 22.0 59,6
3 ACEH SELATAN 52 17.3 79 26.3 169 56.3 27.4 14.3 58,3
4 ACEH TENGGARA 38 12.7 79 26.3 183 61.0 9.6 19.7 70,7
5 ACEH TIMUR 41 13.7 53 17.7 206 68.7 12.4 26.9 60,7
6 ACEH TENGAH 10 3.3 29 9.7 261 87.0 29.2 30.1 40,7
7 ACEH BARAT 48 16.0 61 20.3 191 63.7 17.1 23.8 59,1
8 ACEH BESAR 25 8.3 50 16.7 225 75.0 18.7 17.8 63,5
9 PIDIE 30 10.0 67 22.3 203 67.7 33.9 23.6 42,5
10 BIREUEN 31 10.3 53 17.7 216 72.0 13.8 25.6 60,6
11 ACEH UTARA 42 14.0 75 25.0 183 61.0 25.0 18.5 56,5
12 ACEH BARAT DAYA 32 10.7 54 18.0 214 71.3 17.4 32.8 49,8
13 GAYO LUES 33 11.0 58 19.3 209 69.7 24.5 25.2 50,3
14 ACEH TAMIANG 27 9.0 49 16.3 224 74.7 25.6 19.4 55,0
15 NAGAN RAYA 51 17.0 70 23.3 179 59.7 22.0 11.3 66,8
16 ACEH JAYA 22 7.3 55 18.3 223 74.3 14.7 20.0 65,3
17 BENER MERIAH 51 17.0 52 17.3 197 65.7 22.2 24.7 53,1
18 PIDIE JAYA 28 9.3 83 27.7 189 63.0 23.7 16.2 60,1
19 BANDA ACEH 29 9.7 43 14.3 228 76.0 12.3 18.4 69,3
20 SABANG 36 12.0 46 15.3 218 72.7 20.4 17.9 61,7
21 LANGSA 31 10.3 45 15.0 224 74.7 11.1 18.2 70,7
22 LHOKSEUMAWE 36 12.0 67 22.3 197 65.7 10.3 17.2 72,5
23 SUBUSSALAM 32 10.7 63 21.0 205 68.3 20.1 28.4 51.5
PROVINSI ACEH 800 11.6 1380 20.0 4720 68.4
PSG ACEH 2014 16.2 19.0 58.4

RISKESDAS 2013 20.1 21.4 58.5

 SIFAT INDIKATOR BB/TB

 MEMBERIKAN INDIKASI MASALAH GIZI YANG

SIFATNYA AKUT.
 SEBAGAI AKIBAT DARI KEADAAN YANG TIDAK LAMA
(SINGKAT).
 WABAH, KELAPARAN SEHINGGA ANAK KURUS
 DIGUNAKAN UNTUK IDENTIFIKASI KURUS DAN
GEMUK YANG BERAKIBAT PADA RISIKO BERBAGAI
PENY6AKIT DEGENERATIF PADA SAAT DEWASA
(TEORI BARKER)
 DISTRIBUSI PERBANDINGAN STATUS GIZI
INDIKATOR BB/TB BALITA ACEH #)
80 76,6 75,8
74,5

70

60

50

40

30

17,6 16,1
20 15,7
10,2 9,2 9,6 9,8
7,4 6,9 6,1 8,1
10 5,7

0
SGT KURUS KURUS NORMAL GEMUK WASTING/KURUS

PSG 2015 PSG 2014 RIKESDAS

DISTRIBUSI STATUS GIZI SANGAT KURUS (<-3 sd)
INDIKATOR BB/TB BALITA ACEH TAHUN 2015
STATUS GIZI SANGAT KURUS DAN KURUS ( WASTING) < -2 SD
INDIKATOR BB/TB BALITA ACEH TAHUN 2015
29,7
30,0 29,0

26,3
25,3
24,6
25,0
22,3 22,3
21,522,0 22,0
21,3
20,3 20,3
20,0 19,118,7
18,7
18,0 18,5
17,1 17,7
16,9 16,7 17,0 17,0
16,4
15,7 15,7 16,0 15,9 15,7
14,3 14,7 14,5
15,0 13,3 13,3 13,7 13,6
12,0 12,3
10,2 10,1 10,4
10,0 8,3 8,9
7,4
6,8
5,6
4,8
5,0

0,0

PSG RIKESDAS
 STATUS GIZI INDIKATOR BB/TB BALITA ACEH TAHUN 2015 #
BB/TB PSG 2015 BB/TB Riskesdas 2013
NO. KAB/KOTA Sgt Kurus Kurus Normal Gemuk Sgt Krs Kurus Normal Gemuk
n % n % n % n % % % % %
1 SIMEULUE 14 4.7 26 8.7 247 82.3 13 4.3 11.6 10.7 65,4 12.3
2 SINGKIL 20 6.7 20 6.7 239 79.7 21 7.0 8.1 9.0 76,1 6.8
3 ACEH SELATAN 21 7.0 26 8.7 243 81.0 10 3.3 6.6 10.3 69,4 13.8
4 ACEH TENGGARA 24 8.0 32 10.7 224 74.7 20 6.7 3.5 6.9 80,5 9.0
5 ACEH TIMUR 17 5.7 31 10.3 241 80.3 11 3.7 2.4 9.9 84,6 3.2
6 ACEH TENGAH 9 3.0 27 9.0 251 83.7 13 4.3 3.6 2.0 81,6 12.8
7 ACEH BARAT 18 6.0 23 7.7 235 78.3 24 8.0 15.1 14.6 64,3 5.9
8 ACEH BESAR 36 12.0 31 10.3 222 74.0 11 3.7 5.3 8.3 77,9 8.5
9 PIDIE 38 12.7 38 12.7 208 69.3 16 5.3 10.3 8.2 66,4 15.1
10 BIREUEN 22 7.3 32 10.7 238 79.3 8 2.7 7.0 8.9 75,6 8.5
11 ACEH UTARA 29 9.7 37 12.3 217 72.3 17 5.7 8.0 16.6 67,3 8.1
12 ACEH BARAT DAYA 23 7.7 33 11.0 228 76.0 16 5.3 2.0 17.1 76,8 4.1
13 GAYO LUES 19 6.3 25 8.3 234 78.0 22 7.3 2.9 4.5 84,7 7.9
14 ACEH TAMIANG 8 2.7 17 5.7 260 86.7 15 5.0 1.4 8.8 71,5 18.2
15 NAGAN RAYA 16 5.3 27 9.0 238 79.3 19 6.3 19.7 9.3 55,6 15.4
16 ACEH JAYA 20 6.7 27 9.0 237 79.0 16 5.3 1.9 8.2 86,8 3.0
17 BENER MERIAH 22 7.3 39 13.0 205 68.3 34 11.3 0.3 6.5 86,8 6.5
18 PIDIE JAYA 28 9.3 36 12.0 216 72.0 20 6.7 12.9 8.6 65,0 13.5
19 BANDA ACEH 29 9.7 32 10.7 218 72.7 21 7.0 2.4 6.5 67,9 23.5
20 SABANG 17 5.7 34 11.3 224 74.7 25 8.3 3.6 1.2 78,9 16.4
21 LANGSA 27 9.0 39 13.0 219 73.0 15 5.0 5.6 11.4 78,9 4.0
22 LHOKSEUMAWE 33 11.0 46 15.3 206 68.7 15 5.0 4.9 9.6 78,6 6.9
23 SUBUSSALAM 21 7.0 29 9.7 238 79.3 12 4.0 6.0 10.4 76.9 6.7
PROVINSI ACEH 511 707 5288 394
7.4 10.2 76.6 5.7
PSG ACEH 2014 6.9 9.2 75.8 8.1

RISKESDAS 2013 6.1 9.6 74.5 9.8

PERBANDINGAN ANTAR INDIKATOR STATUS GIZI HASIL
PSG 2015 (WHO STANDAR BAIK : BB/U <5%, BB/TB <10%, TB/U <20% )
BB/U TB/U BB/TB
80 80 90
75,9

80 76,8
70 70 68,4

70
60 60

60
50 50

50

40 40

40
31,6
30 30
30
22,6
20
20 20
16,4 20 17,6
11,6
10 10 10,2
6,2 10 7,4
5,7
1,9
0 0 0
BURUK KURANG BAIK LEBIH BUKUR BURUK KURANG BAIK STUNTING SGT KURUS KURUS NORMAL GEMUK WASTING
STATUS GIZI INDIKATOR IMT/U BALITA ACEH 2015
 DISTRIBUSI STATUS GIZI INDIKATOR IMT/U BALITA ACEH TAHUN 2015
IMT/U PSG 2015
NO. KAB/KOTA Sgt Kurus Kurus Normal Gemuk
n % n % n % n %
1 SIMEULUE 17 5.7 16 5.3 251 83.7 16 5.3
2 SINGKIL 19 6.3 23 7.7 233 77.7 25 8.3
3 ACEH SELATAN 20 6.7 26 8.7 239 79.7 15 5.0
4 ACEH TENGGARA 21 7.0 28 9.3 229 76.3 22 7.3
5 ACEH TIMUR 13 4.3 27 9.0 246 82.0 14 4.7
6 ACEH TENGAH 9 3.0 20 6.7 256 85.3 15 5.0
7 ACEH BARAT 17 5.7 20 6.7 237 79.0 26 8.7
8 ACEH BESAR 34 11.3 32 10.7 219 73.0 15 5.0
9 PIDIE 36 12.0 36 12.0 213 71.0 15 5.0
10 BIREUEN 17 5.7 28 9.3 247 82.3 8 2.7
11 ACEH UTARA 29 9.7 25 8.3 228 76.0 18 6.0
12 ACEH BARAT DAYA 23 7.7 32 10.7 226 75.3 19 6.3
13 GAYO LUES 17 5.7 22 7.3 238 79.3 23 7.7
14 ACEH TAMIANG 10 3.3 15 5.0 255 85.0 20 6.7
15 NAGAN RAYA 13 4.3 25 8.3 235 78.3 27 9.0
16 ACEH JAYA 20 6.7 22 7.3 241 80.3 17 5.7
17 BENER MERIAH 22 7.3 31 10.3 211 70.3 36 12.0
18 PIDIE JAYA 31 10.3 28 9.3 222 74.0 19 6.3
19 BANDA ACEH 32 10.7 28 9.3 217 72.3 23 7.7
20 SABANG 15 5.0 35 11.7 227 75.7 23 7.7
21 LANGSA 30 10.0 35 11.7 219 73.0 16 5.3
22 LHOKSEUMAWE 34 11.3 34 11.3 216 72.0 16 5.3
23 SUBUSSALAM 19 6.3 28 9.3 239 79.7 14 4.7
PROVINSI ACEH 2015 498 7.2 616 8.9 5344 77.4 442 6.4
PSG ACEH 2014 7.0 8.5 74.5 10.0
 BATASAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
INDIKATOR GIZI MENURUT WHO
PREV. BALITA PREV. BALITA GIZI PREV. BALITA PREV. BALITA PENCAPAIAN
KURUS DAN BURUK+ KURANG PENDEK+ GEMUK
SANGAT KURUS (BB/U) SANGAT (BB/TB)
(BB/TB) PENDEK
(TB/U)

<5% : baik <10% : baik <20% : baik <5% : baik HIJAU

5-10%: 10-15% : 20-30%: 5-10% : BIRU

masalah ringan masalah ringan masalah ringan masalah ringan

10,1-15% : 15,1-20% : 30,1-40% : 10,1-15% : KUNING

masalah masalah sedang masalah masalah sedang
sedang sedang

>15% : >20% : >40% : >15% : MERAH

masalah berat masalah berat masalah berat masalah berat
IPKM SULAWESI UTARA TAHUN 2013 48
 DAERAH BERMASALAH GIZI MENURUT WHO HASIL PSG 2015
KURUS BUKUR PENDEK OBESE
NO. KAB/KOTA WASTING UNDERWEIGHT STUNTING OBESITAS
BB/TB BB/U TB/U BB/TB
1 SIMEULUE 13.3 19.0 37.7 4.3
2 SINGKIL 13.3 20.3 37.0 7.0
3 ACEH SELATAN 15.7 27.0 43.7 3.3
4 ACEH TENGGARA 18.7 27.0 39.0 6.7
5 ACEH TIMUR 16.0 24.0 31.3 3.7
6 ACEH TENGAH 12.0 8.7 13.0 4.3
7 ACEH BARAT 13.7 24.0 36.3 8.0
8 ACEH BESAR 22.3 26.7 25.0 3.7
9 PIDIE 25.3 29.3 32.3 5.3
10 BIREUEN 18.0 26.7 28.0 2.7
11 ACEH UTARA 22.0 26.0 39.0 5.7
12 ACEH BARAT DAYA 18.7 22.3 28.7 5.3
13 GAYO LUES 14.7 18.7 30.3 7.3
14 ACEH TAMIANG 8.3 11.0 25.3 5.0
15 NAGAN RAYA 14.3 25.0 40.3 6.3
16 ACEH JAYA 15.7 19.3 25.7 5.3
17 BENER MERIAH 20.3 18.3 34.3 11.3
18 PIDIE JAYA 21.3 30.3 37.0 6.7
19 BANDA ACEH 20.3 18.0 24.0 7.0
20 SABANG 17.0 20.3 27.3 8.3
21 LANGSA 22.0 23.3 25.3 5.0
22 LHOKSEUMAWE 26.3 31.0 34.3 5.0
23 SUBUSSALAM 16.7 22.7 31.7 4.0
ACEH 17.7 22.6 31.6 5.7
INDONESIA 12.12 19.63 37.21 11.76
 Prevalensi Balita Gizi Kurang (BB/U = < - 2 SD #22,6%) dan
Komposisinya Berdasarkan Gabungan Indeks TB/U dan BB/TB
PSG 2015
 Stunting
 “Kelihatannnya menggambarkan
keseluruhan indikator sosial ekonomi”
(WHO 1986)
 Treatment?
 Food? No!
 Dollar? Yes!
Tanda fisik
 Dampak KEP
 Daya tahan tubuh menurun
 Perkembangan mental terhambat
 66% berat otak < 1 tahun
 90% berat otak < 4 tahun
 Irriversible impairment
 Prilaku abnormal
 Cengeng, apatis, tak ada perhatian
 Beban sosial ekonomi tinggi
 Produktifitas rendah, morbiditas dan mortalitas
tinggi, usia kerja rendah
 Kehilangan IQ 5-10 point
 Dampak Gizi dan kesehatan terhadap
kualitas manusia

Gizi kurang & infeksi Gizi cukup & sehat

“tumbuh kembang otak”

Anak cerdas
tidak optimal”
bersifat permanen
dan produktif
Tak terpulihkan

MUTU SDM RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN ASET
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
 Sebagai INDIKATOR STATUS GIZI

ANTROPOMETRI YANG UMUM

DIPAKAI

UNTUK ASSESMENT UNTUK PENELITIAN

BB,PB atau TB,LILA BB,PB atau TB,LILA,LK,LD

Yg sering dipakai : BB,PB atau TB,DAN LILA

POSYANDU
DI MASYARAKAT
PUSKESMAS
RUMAH SAKIT
MEKANISME PELAYANAN GIZI
BALITA KEP BERAT
RUMAH TANGGA
 Ibu bawa anak ke posyandu
 Ibu hanya memberi ASI kepada bayi umur 0-4
bulan
 Ibu tetap memberi ASI samapai anak berumur 2 th
 Ibu memberi MP ASI sesuai dg anjuran pemberian
makanan
 Ibu memberikan makanan BERANEKA RAGAM
 Ibu membritahukan petugas kesehatan/kader bila
anak mengalami GANGGUAN PERTUMBUHAN
 Ibu menerapkan nasehat yang di anjurkan.
2.Di Posyandu

1. Kader melakukan penimbangan dan mencatat

hasipenimbangan dalam KMS
2. Kader memberikan penyuluhan tentang ASI Ekslusive
3. Penganeka ragaman makanan
4. Gizi seimbang
5. Memberikan PMT Pemulihan bagi balita BGM dan 3 kali
tdk naik timbangannya
6. Merujuk balita BGM ke Puskesmas
7. Melakukan kunjungan rumah
 Intervensi
1. PENYULUHAN
2. PMT- PENYULUHAN
3. PMT PEMULIHAN
4. PELACAKAN KASUS
5. PENGOBATAN
6. RUJUKAN
 DEPNAKER, LAPANGAN
KOPERASI KERJA

PKK/BKKBN,
DEP AGAMA PENYULUHAN