Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : MURTAFI’AH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 048753934

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 45 - YOGYAKARTA

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Tugas hidup manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat difahami dari firman Allah dalam
Q.S. al-Baqarah: 30:”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan
berfirman: Manusia adalah makhluk yang termulia di antaramakh•luk-makhluk yang lain (Q.S. al-Isra’:
70) dan ia dijadikan oleh Allah dalam sebaik-baik bentuk/kejadian, baik fisik maupun psikhisnya (Q.S. al-
Tin: 5), serta dilengkapi dengan berbagai alat potensial dan potensi-potensi dasar (fitrah) yang dapat
dikembangkan dan diaktualisasikan seoptimal mungkin melalui proses pendidikan. Karena itulah maka
sudah selayaknya manusia menyandang tugas sebagai khalifah Allah di muka bumi. Tugas manusia
sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut tugas mewujudkan kemakmuran di muka
bumi (Q.S. Hud : 61), serta mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di muka bumi (Q.S. al-
Maidah : 16), dengan cara beriman dan beramal saleh (Q.S. al-Ra’d : 29), bekerjasama dalam
menegakkan kebenaran dan bekerjasama dalam mene•gakkan kesabaran (Q.S. al-’Ashr : 1-3). Karena itu
tugas kekhalifahan merupakan tugas suci dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga manusia
pada akhir zaman yang akan datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan
pengabdiankepadaNya (’abdullah). Tugas-tugas kekhalifahan tersebut menyangkut: tugas kekhalifahan
terhadap diri sendiri; tugas kekhalifahan dalam keluarga/rumah tangga; tugas kekhalifahan dalam
masyarakat; dan tugas kekhalifahan terhadap alam. Tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri meliputi
tugas-tugas: (1) menuntut ilmu pengetahuan (Q.S.al-Nahl: 43), karena manusia itu adalah makhluk yang
dapat dan harus dididik/diajar (Q.S. al-Baqarah: 31) dan yang mampu mendi•dik/mengajar (Q.S. Ali
Imran: 187, al-An’am: 51); (2) menjaga dan memelihara diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan
bahaya dan kesengsaraan (Q.S. al-Tahrim: 6) termasuk di dalamnya adalah menjaga dan memelihara
kesehatan fisiknya, memakan makanan yang halal dan sebagainya; dan (3) menghiasi diri dengan akhlak
yang mulia.“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”etos kerja dalam Islam (bagi
kaum Muslim) adalah: “Cara pandang yang diyakini seorang Muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk
memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, tetapi juga sebagai suatu manifestasi dari amal
shaleh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur.”Etoss kerja adalah sebuah nilai
yang didasarkan pada kerja keras dan ketekunan. Kaum kapitalis percaya dengan kebutuhan terhadap
kerja keras dan kemampuannya untuk meningkatkan karakter moral.Etos kerja adalah sikap yang muncul
atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja
(Sukardewi, 2013:3). Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang artinya sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu
2. Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masingbersumber
dari bahasa Yunani (politika – yang berhubungan dengan negara) dengan akarkatanya polites (warga
negara) dan polis (negara kota). Secara etimologi kata “politik” masih berhubungan dengan policy
(kebijakan). Sehingga Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.[1] Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang
dikenal dalam ilmu politik.Di dalam bahasa Arab, Politik dikenal dengan istilah siyasah. Oleh sebab itu, di
dalam buku- buku para ulamasalafush shalih dikenal istilah siyasah syar’iyyah, misalnya. Dalam Al
Muhith, siyasah berakar kata sâsa – yasûsu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusuha siyasatan berarti
Qama ‘alaiha wa radlaha wa adabbaha (mengurusinya, melatihnya, dan mendidiknya). Bila dikatakan
sasa al amra artinya dabbarahu (mengurusi/mengatur perkara). Jadi, asalnya makna siyasah (politik)
tersebut diterapkan pada pengurusan dan pelatihan gembalaan.Lalu, kata tersebut digunakan dalam
pengaturan urusan-urusan manusia; dan pelaku pengurusan urusan-urusan manusiatersebut dinamai
politikus(siyasiyun). Dalam realitas bahasa Arab dikatakan bahwa ulil amrimengurusi (yasûsu) rakyatnya,
mengaturnya, dan menjaganya. Dengan demikian, politik merupakan pemeliharaan (ri’ayah), perbaikan
(ishlah), pelurusan (taqwim), pemberian arah petunjuk (irsyad), dan pendidikan (ta`dib).[2] Rasulullah
SAWsendiri menggunakan kata politik (siyasah) dalam sabdanya : “Adalah Bani Israil, mereka diurusi
urusannya oleh para nabi(tasusuhumul anbiya). Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain datang
menggantinya. Tidak ada nabi setelahku, namun akan ada banyak para khalifah”.[3] Teranglah bahwa
politik atau siyasah itu makna awalnya adalah mengurusi urusan masyarakat. Berkecimpung dalam
politik berarti memperhatikan kondisi kaum muslimin dengan cara menghilangkan kezhaliman penguasa
pada kaum muslimin danmelenyapkan kejahatan musuh kafir dari mereka. Untuk itu perlu mengetahui
apa yang dilakukan penguasa dalam rangka mengurusi urusan kaum muslimin, mengingkari
keburukannya, menasihati pemimpin yang mendurhakai rakyatnya, serta memeranginya pada saat
terjadi kekufuran yang nyata (kufran bawahan) seperti ditegaskan dalam banyak haditsterkenal. Ini
adalah perintah Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Berkaitan denganpersoalan ini Nabi MuhammadSAW
bersabda : “Siapa saja yang bangun pagi dengan gapaiannya bukan Allah maka ia bukanlah (hamba)
Allah, dan siapa saja yang bangun pagi namum tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia
bukan dari golongan mereka.” (HR. Al Hakim)
3. Islam memiliki peran yang sangat besar dalam menjamin kerukunan dalam masayarakat yang plural.
Karena banyak ajaran islam yang memiliki dampak dalam menjamin kerunanandalam masyarakat seperti
dalam islam kita harus saling mengahrgai dan tidak boleh saling menggangu. Sehingga dengan umat
islam menerapkan ajaran islam tersebut dapat membantu menjamin kerukunan dalam masayarakat
yang plural.Agama islam adalah agama yang paling mulia disisi Allah. Datangnya agama islam
memberikan dampak positif bagi seluruh alam. Karena ajaran islam bukan hanya untuk umatislam aja,
tetapi juga bagi seluruh makhluk. Contohnya dalam islam juga diatur tentang intraksi kiota dengan
hewan dan tumbuhan sehingga tidak memberi mudharat kepada hewan dan tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai