EKONOMI SYARIAH
Dosen Pengampu:
Surahman Thalib, S.E., M.E.
Dikerjakan oleh:
Ari Akbar
Bintang Muhammad Arif
Jeprian Mungkur
Rosalina Hanum Siregar
Sepri Sellia
Zulfa Khusnatun
Islam muncul sebagai sumber kekuatan yang baru pada Abad ke-7 Masehi,
menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan itu ditandai dengan
berkembangnya peradaban baru yang sangat mengagumkan. Kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta kehidupan sosial lainnya termasuk ekonomi
berkembang secara menakjubkan.
7. Kesimpulan
Pada dasarnya tujuan hidup setiap manusia adalah untuk mencapai
kesejahteraan, meskipun manusia memaknai kesejahteraan dengan perspektif yang
berbeda-beda. Sebagian besar paham ekonomi memaknai kesejahteraan sebagai
kesejahteraan material duniawi. Islam memaknai kesejahteraan dengan istilah
Fala>h yang berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara dimensi material-
spiritual, individual-sosial dan kesejahteraan di kehidupan duniawi dan di akhirat.
Ekonomi merupakan bagian integral dari ajaran Islam, dan karenanya ekonomi
Islam akan terwujud hanya jika ajaran Islam diyakini dan dilaksanakan secara
menyeluruh. Ekonomi islam mempelajari perilaku ekonomi individu-individu
yang secara sadar dituntun oleh ajaran Islam, al-Quran dan Sunnah dalam
memecahkan masalah ekonomi yang dihadapinya
8. Diskusi
Pertanyaan dari Rahimawan dari kelompok 4:
definisi ekonomi islam dari 4 tokoh tersebut mreka smua sangat condong dan
sangat percaya bahwasanya ekonomi islam lah yang sangat baik dilaksanakan di
perkenomian.
1. Pertanyaan saya, apakah orang yang bukan beragama islam bisa
mempraktikkan bagaimana bertransaksi dengan hal yang sama seperti
ekonomi islam? dan apakah tetap dinamakan ekonomi Islam jikalau seluruh
manusia yang memiliki berbagai agama melakukan perekonomian tersebut?
atau ekonomi islam akan berubah manjadi ekonomi umum atau ekonomi saja?
2. di negara ini mayoritas beragama islam, tetapi perekonomian yang ada di
Indonesia rata rata tidak melaksanakan ekonomi islam,, bagaimana pandangan
kelompok anda menanggapi hal tersebut?
Jawab:
1. Tentu saja sangat boleh, ekonomi islam 4 sifat yaitu yang pertama kesatuan
(Unity), kedua keseimbangan (equilibrium), ketiga kebebasan (free will),
tanggung jawab (responsibility), dari ke empat sifat tersebut dapat di Tarik
kesimpulan bahwa ekonomi syariah di tunjukkan agar dilaksanakan oleh
seluruh umat manusia sebagai kesatuan dan ketahanan ekonomi untuk
menciptakan keseimbangan sosial dan menimalisir adanya ketimpangan di
masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial,budaya,politik, maupun
agamanya artinya ekonomi islam juga bersifat universal asalkan sesuai dengan
kaidah-kaidah islam, dan sebagai tanggung jawab manusia sebaagai khalifah
di muka bumi.
Didunia ini ada beberapa sistem ekonomi yang dikenal oleh masyarakat
umum, contohnya seperti sistem ekonomi komando, campuran, sosialis, atau
pun sistem ekonomi liberal (pasar bebas). Bagaimana jika seluruh umat
manusia hanya mengenal dan mempraktikkan ekonomi syariah saja dan tidak
ada sistem ekonomi lainnya?
Tentu saja menurut kami kata “Ekonomi Syariah” mungkin saja dikenal oleh
masyarakat sebagai “Ekonomi umum” atau “ekonomi saja”
2. Dalam pandangan kami ada beberapa sebab mengapa Indonesia yang
mayoritas beragama Islam tidak menjalankan ekonomi syariah secara
menyeluruh, yang pertama ada faktor eksternal yaitu karena ketidakmampuan
pemerintah dalam mengambil keputusan secara sepihak untuk menjalankan
ekonomi syariah/Islam , karena harus disertai dengan musyawarah dan
mufakat. Dan faktor kedua yaitu faktor internalnya yaitu karena adanya
perbedaan pendapat dan keyakinan dalam setiap diri masyarakat.
Menurut kami inti dari kendala atau masalah pokok “Mengapa ekonomi
syariah kurang diterapkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia” karena
kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi
syariah itu sendiri, dan juga kurangnya kesadaran individual umat muslim
Indonesia terhadap ekonomi syariah itu sendiri.
Maka dari itu kami sangat mengapresiasi pemerintah maupun kalangan
pendidik yang telah mengajarkan Pendidikan ekonomi syariah di sekolah,
maupun universitas di Indonesia.