Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu: Dr. Ali Martin, S.IP., M.SI.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Islam (Arab: al-islām, المAA اإلس: "berserah diri kepada Tuhan") Adalah agama wahyu yang
berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad
Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan
pun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Sedangkan pancasila secara
etimologis berasal dari istilah Pancasyila yang memiliki arti secara harfiah dasar yang memiliki
lima unsur. Kata Pancasila mula-mula terdapat dalam kepustakaan Budha di India.
Prinsip Ketuhanan berangkat dari keyakinan bahwa tindakan setiap manusia, termasuk dalam
mengelola bangsa dan negara akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak. Ini berarti
setiap tindakan manusia, baik yang bersifat personal maupun bersifat kenegaraan, berdimensi ke-
Tuhan-an atau berdimensi ibadah. Prinsip Ketuhanan juga berarti bahwa manusia merupakan
ciptaan Tuhan yang dilahirkan untuk mengemban tugas sebagai khalifah (wakil Tuhan, pengelola
alam semesta) di bumi dengan tugas utama mengelola alam.
Nilai-nilai atau inti-inti dari setiap sila yang ada didalam pancasila sebenarnya ada hubungannya
dengan ayat al Quran yang merupakan dirman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
seribu tahun yang lalu. Dan salah satu ayat al Qur’an yang berhubungan dengan pancasila ada
pada sila pertama yaitu ada pada surat Al-Baqarah ayat 163, yang artinya adalah “Dan Tuhanmu
adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang”.
Pancasila yang di dalamnya terkandung dasar filsafat hubungan negara dan agama
merupakan karya besar bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers Negara Republik
Indonesia. Dalam hubungan antara agama Islam dan Pancasila, keduanya dapat berjalan
saling menunjang dan saling mengokohkan. Keduanya tidak bertentangan dan tidak boleh
dipertentangkan. Juga tidak harus dipilih salah satu dengan sekaligus membuang dan
menanggalkan yang lain. Selanjutnya Kiai Achamd Siddiq menyatakan bahwa salah satu
hambatan utama bagi proporsionalisasi ini berwujud hambatan psikologis, yaitu kecurigaan
dan kekhawatiran yang datang dari dua arah. Hubungan negara dengan agama menurut
NKRI yang berdasarkan Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzia, Amelia, dkk. 2011. Modul Kebebasan Beragama dan Integrasi Sosial. Jakarta: CSRC
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kaelan & Zubaidi, Achmad. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.
Majelis Syura Partai Bulan Bintang. 2008. Syariat Islam dalam Berbangsa dan Bernegara.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sjamsuddin, Nazaruddin. 1993. Dinamika Sistem Politik Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Subiyanto, Masrukan, dkk. 1985. Pendidikan Pancasila. Malang: Lab. Pancasila Ikip Malang.
Syafii Maarif, Ahmad. 2006. Islam dan Pancasila Sebagai Dasar Negara. Jakarta: Pustaka LP3ES
Indonesia.
Ubaedillah, Rozak, dkk. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan (Demokrasi). Jakarta: Prenada
Media Group.