Anda di halaman 1dari 10

BAB 7

Hubungan Pancasila Dan Agama Islam


KELOMPOK 7
KELAS Ekonomi Syariah 1A

No Nama NIM No Nama NIM


1. Ade Abdurahman 1199220003 3. Aini Sumarniah 1199220007
2. Ade Yadi 1199220004 4. Alda Sri 1199220010
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila Dan Agama Islam
B. Hubungan Pancasila Dan Agama Islam
C. Relevansi Ayat Al-Quran Dengan Pancasila

DESKRIPSI
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila Dan Agama Islam
1. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah lima dasar negara yang tercantum dalam pembukaan
UUD ’45, yaitu dasar:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
e. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari Segi Etimologi pancasila adalah lima tingkah laku yang baik.
(Fuad, 2012)
2. Pengertian Islam
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah
agama semua nabi, agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama
yang menjadi petunjuk manusia, mengatur hubungan antara manusia
dengan Rabbnya dan manusia dengan lingkungannya. Agama rahmah
bagi semesta alam, dan merupakan satu-satunya agama yang diridhoi
Allah, agama yang sempurna.(Effendy, 1998)
B. Hubungan Pancasila Dengan Islam
Diskursus Islam dan Pancasila sebagai sebuah ideologi di indonesia
menarik untuk dikaji, untuk itu dalam bagian ini akan diulas serta dianalisis
sila-sila Pancasila dalam kaitan dengan Islam melalui ayat-ayat Quran.
Quran digunakan sebagai pisau analisis dalam tulisan ini karena ia adalah
sumber acuan tertinggi dalam ranah hukum Islam. Ideologi Islam selalu
mengacu kepada hukum tertingginya yang digunakan pula sebagai
Grundnorm dalam konsep hukum Islam. Mengkaitkan keduanya dengan
membedah sila serta ayat memiliki tujuan untuk melihat titik taut selain itu
juga dikaji apakah terdapat benturan filosofis diantara keduanya.

1. Sila ketuhanan yang maha esa


Sila ini merupakan sila pertama dalam urutan sila Pancasila (Latif, 2011).
Perdebatan sila Pancasila yang memuat nilai Ketuhanan ini menjadi me-
ngemuka ketika muncul pertanyaan mendasar siapakah yang dimaksud
dengan Ketuhanan Yang Maha Esa? Secara historis kultural, Bangsa
Indonesia telah mengenal konsep Tuhan melalui beragam cara. Sejak masa
penyembahan roh, arwah, dewa-dewa yang mengacu kepada konsep
politheisme hingga pengakuan tnggal atas Tuhan (monotheisme). Jiwa dan
semangat religiusitas manusia Indonesia sejak dahulu yang mengakui Tuhan
dalam beragam keyakinan menolak faham ketiadaan Tuhan (ateisme) dalam
kehidupan manusia (Adian, 2009).Nilai Ke-tuhanan Yang Maha Esa jelas
mengadopsi konsep bertuhan Islam, hal ini begitu jelas dan tegas Tuhan
berfirman dalam Quran: “Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa”
(Qs.an-Nahl [16]: 22), “Dan Allah berfirman: “Janganlah kamu menyembah
dua tuhan, hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa (Qs.an-Nahl [16]: 51). Islam
sebagai ajaran agama yang menerapkan bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu
Tuhan Allah.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Dalam konteks kemanusiaan yang adil juga beradab, maka Islam juga
turut memasukkan nilai-nilai dasarnyanya yaitu sifat adil yang merupakan
sifat utama Allah Swt yang wajib diteladani oleh manusia. Sifat beradab
merupakan lawan dari sifat zalim, dan sifat adil serta beradab terdapat secara
tegas di dalam Quran Surah an-Nahl [16]:90: “Sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari berbuat keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dapat
mengambil pengajaran”.
Ayat tersebut di atas mengandung garis hukum, yaitu: pertama,
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan”.
merupakan perintah berlaku adil dan berbuat kebajikan kepada manusia yang
berasal dari Allah Swt. Terdapat dua perintah Allah Swt, berlaku adil dan
berbuat kebajikan. Keduanya merupakan perintah setaraf dan seimbang,
dimana seseorang wajib berbuat adil sekaligus berbuat kebajikan. Berbuat
kebajikan merupakan bentuk dari nyata manusia yang telah dikeluarkan dari
kegelapan masa jahiliyah. Sebuah masa dimana manusia berbuat
menyimpang dari ketentuan Tuhan. Masyarakat manusia mengalami proses
pencerahan (enlightment) ketika berada dalam kondisi yang tercerahkan
secara pola fikir dan perbuatan.
Ketiga Firman Allah Swt tersebut menunjukkan sebuah perilaku
kesusilaan, sebuah sikap manusia Indonesia yang bebrudi luhur, menghargai
manusia tanpa memandang keyakinan religiusnya. Islam bukanlah agama
yang merusak kemanusiaan, Islam adalah agama yang membangun
peradaban manusia. Sikap dan perilaku manusia yang adil dan beradab
adalah pencerminan sifat Tuhan yang Maha Adil, dan Maha Memuliakan
HambaNya. Sifat inilah yang wajib diteladani oleh manusia Indonesia yang
menyatakan keadilan dan keberadaban sebagai sebuah ideology. (Azhary,
1992)

3. Sila Persatuan Indonesia


Persatuan Indonesia mengandung makna sebuah persatuan berbagai
ragam bahasa, budaya, suku, dan beragam kehidupan manusia Indonesia.
Inilah semangat nasionalisme Indonesia yang beragam. Penghargaan atas
keberagaman dalam persatuan dalam Islam tergambar jelas dalam firman
Allah Swt: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
laki-laki dan perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal” (Qs. al-Hujuurat [49]:13)
Ayat tersebut di atas menggambarkan bagaimana Tuhan menciptakan
manusia dalam beragam budaya (multikultur). Bangsa Indonesia diciptakan
Nya dalam beragam suku, dan tentunya setiap suku dibekaliNya dengan alat
komunikasi berupa bahasa kaumnya. Beragamnya suku bangsa dari manusia
ciptaan Tuhan ini menyadarkan kita bahwa kita hidup bersama dengan
manusia lainnya yang beragam suku bangsa. Menyatunya berbagai ragam
suku bangsa dalam bingkai Indonesia ini adalah akibat terjadinya penjajahan
yang telah menyengsarakan manusia Indonesia.
Masyarakat dan Bangsa Indonesia menciptakan kesadaran dalam sikap
batin akan kesamaan nasib yang menyatukan semua komponen anak bangsa
dalam sebuah semangat Nasional. Faham nasionalisme dalam konteks Islam
juga dilakukan oleh Rasulullah Saw ketika mengadakan sebuah perjanjian
perdamaian dalam sebuah piagam yang dikenal dengan nama Piagam
Madinah. Piagam Madinah memuat hubungan persaudaraan antara Kaum
Muslimin dengan Kaum Yahudi yang bersma- sama tinggal di Madinah.
Kedua belah pihak bersepakat untuk saling membantu dalam hal terjadinya
peperangan yang mereka hadapi. (Sukardja, 2012)

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


Permusyawaratan Perwakilan.
“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu” (Qs.Ali Imran
[3]:159).
Islam adalah agama yang mengutamakan kemaslahatan umat, dengan
demikian menjadi logis bahwa Islam mengutamakan musyawarah dan
kerjasama konstruktif untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan.
Kerjasama dan sikap saling menolong begitu utama dalam Islam sehingga
Rasulullah Saw dalam menghadapi berbagai peperangan perlu mengundang
para sahabat untuk bermusyawarah. Rasulullah adalah orang yang suka
bermusyawarah dengan para sahabatnya, bahkan beliau adalah orang yang
paling banyak bermusyawarah dengan sahabat. (Al-Hasyimi, 2009)
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Keadilan sosial berkait dengan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat yang Indonesia, dan Islam telah mencanangkan bentuk masyarakat
yang berkeadilan. Allah Swt berfirman dalam Qs. Az-Dzariyat [51]:19: “Dan
pada harta-harta mereka, ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian.”
Berdasarkan ayat tersebut di atas maka harta harus beredar secara adil
kepada masyarakat secara adil. Harta yang Allah Swt turunkan kepada setiap
hambaNya juga dititpkan harta bagi orang miskin. Harta yang dititpkan
menjadi hak orang miskin, sehingga dalam penguasaan harta tidak dikenal
penguasaan harta secara mutlak. Harta yang didistribusikan oleh manusia
adalah harta milik manusia lainnya.
Konsep keadilan sosial dalam Islam juga berbeda dengan keadilan sosial
dalam sistem sosialisme. Keadilan sosial dalam Islam memiliki basis tauhid,
dimana Allah Swt sebagai Maha Pencipta menciptakan segala benda bagi
kesejahteraan umat manusia.(Madjid, 1998) Harta diyakini sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa dan setiap orang berhak untuk memperoleh karunia
ciptaanNya tersebut.
.
C. Relevansi Ayat Al-Quran Dengan Pancasila
1 Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, berarti
bahwa semua rakyat indonesia bebas memilih satu kepercayaan,dari
beberapa kepercayaan yang diakui di indonesia.Al-Qur’an dalam
beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu mengajarkan kepada
umatnya untuk selalu mengesakan Tuhan. Diantaranya firman allah :

Artinya :''Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa''. (AL-IKHLAS


: 1)
Artinya:''Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang
ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang''.
(QS AL-HASYR : 22)

Artinya:''Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan:


"Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak
ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa
yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan
ditimpa siksaan yang pedih''. ( QS AL-MAIDAH : 73)
2. Sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab bermakna
bahwa bangsa Indonesia menghargai dan menghormati hak-hak yang
melekat pada pribadi manusia. Dalam konsep Islam, hal ini sesuai dengan
istilah hablun min al-nas, yakni hubungan antara sesama manusia
berdasarkan sikap saling menghormati. Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya
menyebutkan dan selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu
menghormati dan menghargai sesama. Diantaranya firman allah :

Artinya:''Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami


angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan''. (QS AL-ISRO : 70) 

Artinya:''sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang


sebaik-baiknya''.
(QS AT-TIN : 4)

3. Sila ketiga berbunyi Persatuan Indonesia bermakna bahwa bangsa


Indonesia adalah bangsa yang satu dan bangsa yang menegara. Dalam
konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah ukhuwah Islamiah(persatuan
sesama umat Islam) dan ukhuwah Insaniah (persatuan sesama umat
manusia). Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu
mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menjaga persatuan. Di
antaranya firman allah :

Artinya: ''Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu


damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat''. (QS AL-
HUJURAT : 10 )

Artinya:''Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang


laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal''. (QS AL-HUJURAT : 13 )

4. Sila keempat berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmad


Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan bermakna bahwa dalam
mengambil keputusan bersama harus dilakukan secara musyawarah yang
didasari oleh hikmad kebijaksanaan.Dalam konsep Islam, hal ini sesuai
dengan istilah mudzakarah (perbedaan pendapat) dan syura
(musyawarah).Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu
mengajarkan kepada umatnya untuk selalu selalu bersikap bijaksana dalam
mengatasi permasalahan kehidupan dan selalu menekankan musyawarah
untuk menyelesaikannya dalam suasana yang demokratis. Di antaranya
firman allah:
Artinya :''Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki
yang Kami berikan kepada mereka''. (QS ASY-SYURA : 38)

Artinya :''Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu Berlapang-


lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan''. (QS AL-
MUJADILAH : 11)
5. Sila kelima berbunyi Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia bermakna
bahwa Negara Indonesia     sebagai suatu organisasi tertinggi memiliki
kewajiban untuk mensejahterakan seluruh rakyat               Indonesia.Dalam
konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah adil. Al-Qur’an dalam beberapa              
ayatnya memerintahkan untuk selalu bersikap adil dalam segala hal, adil
terhadap diri sendiri,             orang lain dan alam. Di antaranya adalah firman
allah:

Artinya :''Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka


tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di
tengah-tengah antara yang demikian''.(QS AL-FURQON : 67)    
Artinya : ''Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian''. (QS AZ-ZARIYAT
: 19
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasyimi, M. A. (2009). Musyawarah dalam Islam. jakarta.


Azhary. (1992). Negara Hukum. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.
Effendy, B. (1998). Islam dan Negara. Jakarta Selatan: Paramadina.
Fuad, F. (2012). Islam dan Ideologi Pancasila, Sebuah Dialektika. Lex
Jurnalica, 9(3), 164–170. Retrieved from
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/44692935/346-
824-1-SM_1.pdf?
AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=154503
7010&Signature=mdtwE2z%2FhiKIUubWcaqnHO5K39s
%3D&response-content-disposition=inline%3B filename
%3DISLAM_DAN_IDEOLOGI_PANCASILA_SE
Latif, Y. (2011). Negara Paripurna, Historisitas, dan Aktualitas Pancasila.
Jakarta: Gramedia.
Madjid, D. N. (1998). Islam Kemodernan dan KeIndonesiaan. Bandung:
Mizan.
Sukardja, A. (2012). Piagam Madinah dan Undang-undang NRI 1945.
Jakarta: Sinar Grafika.
PROFIL PENULIS

No. Nama Foto Moto No. HP

Menjadi diri
sendiri dan
1. Ade Abdurahman lakukan apa 085749351591
yang kita bisa
lakukan

Hiduplah dalam
kematian,jangan
2. Ade Yadi 085861921317
mati dalam
kehidupan.

Yang berharga
3. Aini Sumarniah itu Iman. 083824567200

Seribu teori
akan kalah
4. Alda Sri Wahyuni 083149884002
dengan satu
tindakan

Anda mungkin juga menyukai