Anda di halaman 1dari 10

Memahami Muatan Sila-Sila dalam Pancasila

Prof. Dr. Rosnidar Sembiring, S.H.,M.Hum


3 Kategori Hakikat
1. Hakikat abstrak, merupakan hakikat umum yang mengandung unsur-unsur sama, tetap dan
tidak berubah. Hakikat abstrak ini merujuk kata : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, dan Keadilan.
2. Hakikat pribadi adalah hakikat yang memiliki sifat khusus, artinya terikat kepada barang
sesuatu. Artinya ciri-ciri khusus sila-sila Pancasila melekat pada bangsa Indonesia.
3. Hakikat konkret artinya bersifat nyata sebagaimana dalam kenyataannya. Hakikat konkret
Pancasila terletak pada fungsi Pancasila sebagai dasar filsafat negara.
Pancasila sebagai suatu kesatuan
organis atau suatu kesatuan
keseluruhan yang bulat.

• Contoh :
“ Paham kemanusiaan kiranya dimiliki pula
oleh bangsa-bangsa lain, tetapi bagi bangsa
Indonesia paham kemanusiaan sebagaimana
yang dirumuskan dalam sila II itu adalah paham
kemanusiaan yang dibimbing oleh Ketuhanan
Yang Maha Esa, tegasnya kemanusiaan
sebagaimana diajarkan oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Ini yang dimaksud dengan sila II diliputi
dan dijiwai oleh sila I. begitu pula hanya dengan
sila-sila yang lainnya. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa sila II,III,IV, dan sila V pada
hakikatnya merupakan penjabaran dan
penghayatan sila I”.
Muatan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
• Sila ini menekankan fundamen etis-religious dari Negara Indonesia
yang bersumber dari moral Ketuhanan yang diajarkan agama-agama
dan keyakinan yang ada.
• Sila ini merupakan bentuk pengakuan akan adanya berbagai agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di tanah air
Indonesia.
• Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, Yang Maha Esa berarti Yang
Maha Tunggal. Artinya, bahwa zat tuhan tidak terdiri dari zat-zat yang
banyak lalu menjadi satu, bahwa sifat tuhan adalah sesempurna-
sempurnanya. Jadi, Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
pengertian dan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa, pencipta
alam semesta beserta isinya.
Muatan Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab

• Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah


kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang
didasarkan kepada potensi budi Nurani manusia
dalam hubungan dengan norma-norma dan
kebudayaan umumnya, baik kepada diri sendiri,
sesame manusia, maupun terhadap alam dan
hewan.
• Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah
suatu rumusan sifat keluhuran budi manusia
(Indonesia). Dengan Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, maka setiap warga negara
mempunyai kedudukan yang sederajat dan sama
terhadap Undang-Undang negara, mempunyai
kewajiban dan hak-hak yang sama.
Muatan Sila Persatuan Indonesia
• Persatuan Indonesia ialah persatuan kebangsaan
Indonesia yang dibentuk atas bersatunya
beragam latar belakang social, budaya, politik,
agama, suku, bangsa, dan ideologi yang
mendiami wilayah Indonesia bersepakat
menyatakan sebagai satu bangsa, satu tanah air,
dan satu bangsa yang didorong untuk mencapai
kehidupan kebangsaan yang bebas.
• Bebas dalam wadah negara yang merdeka dan
berdaulat dengan satu bendera negara, satu
Bahasa negara, satu lambing Garuda Pancasila,
serta satu lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Muatan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Secara etimologi mengandung makna:
a. Kerakyatan, berarti sekelompok manusia yang berdiam dalam satu wilayah tertentu.
Hubungannya dengan sila IV ini ialah bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
b. Hikmat kebijaksaan, berarti penggunaan pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu
mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan dan atau
memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat, sehingga berdasarkan kebulatan pendapat
atau mufakat.
d. Perwakilan adalah prosedur mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam
kehidupan bernegara.
Muatan Sila Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
• Keadilan social berarti keadilan yang
berlaku dalam masyarakat di segala
bidang kehidupan, baik materiil maupun
spiritual.
• Seluruh rakyat berarti setiap orang yang
menjadi rakyat Indonesia sekaligus WNI
yang berada di luar negeri.
• Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia berarti setiap orang Indonesia
mendapat perlakuan yang adil dalam
bidang hukum, politik, ekonomi, dan
kebudayaan. Oleh karena itu menurut
UUD 1945 mencakup pula pengertian adil
dan Makmur.
Kakawin Sutasoma karya
Empu Tantular
Bhineka Tunggal Ika Tan “Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan,
Hanna Dharma Mangrua, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan.
artinya ialah walaupun Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut
berbeda, satu jua adanya, petunjuk Isa Al Masih, yang Islam menurut petunjuk Nabi
sebab tidak ada agama yang Muhammad Saw., orang Budha menjalankan ibadatnya
mempunyai tujuan yang menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi marilah kita
berbeda. semuanya ber-Tuhan. Hendaknya Negara Indonesia ialah
negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya
dengan leluasa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan. Secara
kebudayaan yakni dengan tiada “egoism agama”. Dan
hendaknya Negara Indonesia satu negara yang ber-Tuhan.
Korelasi Pancasila dengan Agama
• Tuhan menurut terminology Pancasila adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tak
terbagi, yang maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen, Budha, dan bahkan
juga Animisme.

Arti Pokok pernyataan Soekarno:


1. Eksistensi agama-agama di Indonesia mendapat tempat yang sebaik-baiknya.
2. Negara Indonesia merupakan Negara Bertuhan.

Anda mungkin juga menyukai