Anda di halaman 1dari 14

Nama : Aini Sumarniah

NIM : 1199220007

Kelas : Ekonomi Syariah/2/A

PRINSIP-PRINSIP DISTRIBUSI DALAM ISLAM

1. Definisi Distribusi
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke
konsumen dan para pemakai.20 Saluran distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran
dalam berbagai aspek barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen.1
Secara lebih eksplisit, telah dijelaskan dalam al-Qur'an akan maksud distribusi,
sebagaimana firman Allah, yang artinya : (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib,
yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada
mereka. (AIBaqarah : 3) Apa saja harta rampasan (Fa'i) yang diberikan Allah kepada Rasul-
Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah,-untuk Rasul, kaum
kerabatnya. anak-anak yatim. orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan.
supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu. Apa
yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah ; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras
hukuman-Nya. (AI-Hasyr: 7)
Selain itu dikemukakan pula bahwa segala apa yang ada dilangit , ataupun dibumi
adalah milik Allah SWT, akan tetapi kesemuanya kembali pada bagaimana manusia
mengelola "sumberdaya" tersebut, lebih jauh lagi yang dimaksudkan ialah : bagaimana
sebuah negara mampu mengelolanya.. untuk selanjutnya mendistribusikannya kembali pada
masyarakat. Hal diatas, sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Hud ayat 61, yang artinya
: "Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan ksmu pemakmurnya". Kiranya
jelas, bahwa disamping adanya partisipasi dari masyarakat untuk mengelola sumberdaya
yang ada, maka negarapun merniliki peranan yang penting mengalokasi dan mendislribUsi
pendapatan yang ada pada masyarakatnya.
Senada dengan pendapat diatas, Afzalur Rahman mengemukakan bahwa, untuk
mencapai keadilan ekonomi yang ideal dalam masyarakat, maka islam menawarkan suatu
1
Widya Sari,”Produksi, Distribusi, Konsumsi dalam
Islam”.Islamiconomic. Vol.5 No. 2, 2014, hal. 17.
gagasan dimana nilai atau usaha untuk menumbuhkan semangat diantara penganutnya
berupa kesadaran (baca : keyakinan) bahwa bantuan ekonomi kepada sesama (dengan niat
mencari keridlaan Allah semata) merupakan tabungan yang nyata dan kekal yang akan
"dipetik" hasilnya dihari akhirat kelak. Adapun maksud distribusi ditinjau dari segi bahasa.
adalah : Proses penyimpanan dan penyaluran produk kepada pelanggan, diantaranya sering
kali melalui perantara.2
2. Tujuan Distribusi dalam Islam
Ekonomi Islam datang dengan system distribusi yang merealisasikan beragam tujuan
yang mencakup berbagai bidang kehidupan, dan mengikuti politik terbaik dalam
merealisasikan tujuan – tujuan tersebut. Secara umum dapat kami katakana bahwa system
distribusi ekonomi dalam ekonomi islam mempunyai andil bersama system dan politik
syariah lainnya-dalam merealisasikan beberapa tujuan umum syariat islam. Dimana tujuan
distribusi dalam ekonomi islam di kelompokkan kepada tujuan dakwah, pendidikan, sosial
dan ekonomi. Berikut ini hal yang terpenting kedalam tujuan tersebut adalah :
1) Tujuan Dakwah
Yang dimaksud dakwah disini adalah dakwah kepada islam dan menyatukan hati
kepadanya. Diantaranaya contoh yang paling jelas adalah bagian muallaf di dalam zakat,
dimana muallaf itu adakalnya orang kafir yang diharapkan keislamannya atau dicegah
keburukannya, atau orang islam yang di harapkan kuat keislamannya. Sebagaimana
system distribusi dalam ghanimah dan fa’i juga memiliki tujuan dakwah yang jelas.
Pada sisi lain, bahwa pemberian zakat kepada muallaf juga memiliki dampak dakwah
terhadap orang yang menunaikan zakat itu sendiri. Sebab Allah berfirman pada Firman
Allah QS Ali Imran: 140 “Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka
Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan
masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka
mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan
orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada' dan
Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,”
2) Tujuan Pendidikan
Di antara tujuan pendidikan dalam distribusi adalah seperti yang di sebutkan dalam
firman Allah QS At-Taubah : 103 3 “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan

2
Mad Nasir, “Distribusi dalam Islam”. Asas: Jurnal Hukum dan Ekonomi
Islam. Vol. 2, No. 1, Januari 2010, hal. 35
3
Widya Sari, Op.cit., hal 19.
zakat itu kamu membersihkan (Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari
kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda)dan
mensucikan(Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka
dan memperkembangkan harta benda mereka) mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Secara umum, bahwa distribusi dalam perspektif ekonomi islam dapat mewujudkan
beberapa tujuan pendidikan, dimana yang terpenting adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan terhadap akhlak terpuji, seperti suka memberi, berderma dan
mengutamakan orang lain.
b. Mensucikan dari akhlak tercela, seperti kikir, loba dan mementingkan diri
sendiri (egois).
3) Tujuan Sosial
Tujuan sosial terpenting dalam distribusi adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan kelompok yang membutuhkan, dan menghidupkan prinsip
solidaritas di dalam masyarakat muslim. Dapat di lihat pada Firman Allah QS Al
Baqarah:273 “(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di
jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara diri dari minta-minta. kamu
kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang
secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan
Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.” 4
b. Menguatkan ikatan cinta dan kasih sayang diantara individu dan kelompok di
dalam masyarakat .
c. Mengikis sebab – sebab kebencian dalam masyarakat, dimana akan berdampak
pada terealisasinya keamanan dan ketentraman masyarakat, sebagai contoh bahwa
distribusi yang tidak adil dalam pemasukan dan kekayaan akan berdampak adanya
kelompok dan daerah miskin, dan bertambahnya tingkat kriminalitas yang
berdampak pada ketidak tentraman.
d. Keadilan dalam distribusi mencakup : pendistribusian sumber –sumber kekayaan,
pendistribusian pemasukan diantara unsur – unsur produksi, pendistribusian
diantara kelompok masyarakat yang ada, dan keadialan dalam pendistribusian
diantara generasi yang sekarang dan generasi yang akan datang.
4
Ibid., hal 20.
4) Tujuan Ekonomi Distribusi dalam ekonomi islam mempunyai tujuan – tujuan ekonomi
yang penting, dimana yang terpenting diantaranya dapat kami sebutkan seperti berikut
ini:
a. Pengembangan harta dan pembersihannya, karena pemilik harta ketika menginfakkan
sebagian hartanya kepada orang lain, baik infak wajib maupun sunnah, maka
demikian itu akan mendorongnya untuk menginvestasikan hartanya sehingga tidak
akan habis karena zakat.
b. Memberdayakan sumber daya manusia yang menganggur dengan terpenuhi
kebutuhannya tentang harta atau persiapan yang lazim untuk melaksanakannya
dengan melakukan kegiatan ekonomi. Pada sisi lain, bahwa system distribusi dalam
ekonomi islam dapat menghilangkan faktor–faktor yang menghambat seseorang dari
andil dalam kegiatan ekonomi ; seperti utang yang membebani pundak orang – orang
yang berhutang atau hamba sahaya yang terikat untuk merdeka. Karena itu Allah
menjadikan dalam zakat bagian bagi orang-orang yang berhutang dan bagian bagi
hamba sahaya.
c. Andil dalam merealisasikan kesejahteraan ekonomi, di mana tingkat kesejahteraan
ekonomi berkaitan dengan tingkat konsumsi. Sedangkan tingkat konsumsi tidak
hanya berkaitan dengan bentuk pemasukan saja, namun juga berkaitan dengan cara
pendistribusiannya di antara individu masyarakat. Karena itu kajian tentang cara
distribusi yang dapat merealisasikan tingkat kesejahteraan ekonomi terbaik bagi umat
adalah suatu keharusan dan keniscayaan.5
3. Prinsip Distribusi dalam Islam
Sistem ekonomi yang berbasis Islam menghandaki bahwa dalam hal pendistribusian
harus berdasarkan dua sendi, yaitu sendi kebebasan dan keadilan kepemilikan. Kebebasan
disini adalah kebebasan dalam bertindak yang di bingkai oleh nilai-nilai agama dan keadilan
tidak seperti pemahaman kaum kapitalis yang menyatakannya sebagai tindakan
membebaskan manusia untuk berbuat dan bertindak tanpa campur tangan pihak mana pun,
tetapi sebagai keseimbangan antara individu dengan unsur materi dan spiritual yang
dimilikinya, keseimbangan antara individu dan masyarakat serta antara suatu masyarakat
dengan masyarakat lainnya. Keberadilan dalam pendistribusian ini tercermin dari larangan
dalam al-Qur’an agar supaya harta kekayaan tidak diperbolehkan menjadi barang dagangan

5
Ibid., hal 21.
yang hanya beredar diantara orang-orang kaya saja, akan tetapi diharapkan dapat memberi
kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat sebagai suatu keseluruhan (59:7) 6
Sistem ekonomi islam sangat melindungi kepentingan setiap warganya baik yang
kaya maupun yang miskin dengan memberikan tanggung jawab moral terhadap si kaya
untuk memperhatikan si miskin. Islam mengakui sistem hak milik pribadi secara terbatas,
setiap usaha apa saja yang mengarah ke penumpukan kekayaan yang tidak layak dalam
tangan segelintir orang dikutuk. Al-Qur’an menyatakan agar si kaya mengeluarkan sebagian
dari rezekinya untuk kesejahteraan masyarakat, baik dengan jalan zakat, sadaqaah, hibah,
wasiat dan sebagainya, sebab kekayaan harus tersebar dengan baik.
Islam memang tidak mengharuskan persamaan dalam kepemilikan kekayaan, namun
Islam tidak membiarkan buruknya distribusi kekayaan. Islam memandang individu sebagai
manusia yang harus dipenuhi kebutuhan-kebutuhan primernya secara menyeluruh. Sebagai
buktinya, banyak sekali ayat al-Quran dan al-Hadits yang memerintahkan manusia
menginfakkan harta dan memberi makan orangorang fakir, miskin, dan kekurangan, seperti
dalam QS al-Hajj [22]: 28; al-Baqarah [2]: 177, 184, 215; al-Insan [76): 8, al-Fajr (90):13-
14; dan al-Maidah [5]: 89. Al-Quran menyatakan bahwa dalam setiap harta terdapat hak bagi
orang miskin. Allah Swt berfirman:
‫ق ِلل ه سائِ ِل َو ْال َمحْ رُوْ م‬
ٌّ ‫ِ َوفِي أَ ْم َوالِ ِه ْم َح‬
Artinya :”Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak mendapat bahagian. (Qs. al- Dzariyat [51]:19).” 7
Rasulullah Saw juga memberikan ancaman keras bagi orang yang tidak peduli nasib
orang miskin dan kelaparan. Rasulullah Saw: “Tidak beriman kepada-Ku, seseorang yang
tidur malam hari dalam keadaan kenyang, sementara dia mengetahui tetangganya
kelaparan.” Islam mencegah berputarnya harta kekayaan hanya di kalangan orang-orang
kaya, sementara kelompok lainnya tidak memperoleh bagian. Allah Swt berfirman:
‫والَ ُك ْم‬d ُ ْ‫أ‬ddَ‫وْ ا اَل ت‬ddُ‫َ ْغنِيَا ِء ِم ْن ُك ْم يَا أَيُّهَا اله ِذ ْينَ آ َمن‬d‫ق لِل ه سائِ ِل َو ْال َمحْ رُوْ ِم َك ْي ال يَ ُكوْ نُ ُدوْ لَة بَ ْينَ ا َْْْْل‬
َ d‫وْ ا أَ ْم‬ddُ‫ك ل‬ ٌّ ‫َوفِي أَ ْم َوالِ ِه ْم َح‬

ٍ ‫بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل إِ ه ال أَ ْن تَ ُكوْ نَ تِ َجا َرةً ع َْن ت ََر‬


‫اض‬
Artinya:”Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orangorang kaya saja di antara
kamu.” (Qs. al-Hasyr [59]: 7).8

6
Marabona Munthe,”Konsep Distribusi dalam Islam”, Jurnal Syariah,
Vol. 2, No. 1, April 2014, hal 76.
7
Ibid., hal 77.
8
Ibid., hal 78.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nasir, Mad. "Distribusi Dalam Islam." Asas: Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam, vol. 2,
no. 1, Jan. 2010, doi:10.24042/asas.v2i1.1367.
2. Sari, Widya. "Produksi, Distribusi, dan Konsumsi dalam Islam." vol. 5, no. 2, 2014,
doi:10.32678/ijei.v5i2.24.
3. Munthe, Marabona. “ Konsep Distribusi Dalam Islam”.Jurnal Syariah, vol. 2, no. 1,
April 2014.
HARTA DALAM ISLAM
PRINSIP-PRINSIP SYARIAH TERKAIT PRODUKSI DALAM EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai