Anda di halaman 1dari 11

Prinsip Distribusi

Pendapatan Pada Faktor


Produksi menurut Islam
Lilis Juniyanti
Monika Lintang Prastiwi
Pengertian dan Prinsip

Distribusi pendapatan dalam Islam merupakan penyaluran harta yang ada, baik dimiliki oleh pribadi atau umum
(publik) kepada pihak yang berhak menerima yang ditunjukan untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat
sesuai dengan syariat. Fokus dari distribusi pendapatan dalam Islam adalah proses pendistribusiannya. Secara
sederhana bisa digambarkan, kewajiban menyisihkan sebagian harta bagi pihak surplus (berkecukupan) diyakini
sebagai kompensasi atas kekayaannya dan di sisi lain merupakan insentif (perangsang) untuk kekayaan pihak
defisit (berkkekurangan).

Titik berat dalam pemecahan permasalahan ekonomi adalah bagaimana menciptakan mekanisme distribusi
ekonomi yang adil di tengah masyarakat. Distribusi dalam ekonomi Islam mempunyai makna yang lebih luas
mencakup pengaturan kepemilikan, unsur-unsur produksi,dan sumber-sumber kekayaan. Dalam ekonomi Islam
diatur kaidah distribusi pendapatan, baik antara unsur-unsur produksi maupun distribusi dalam sistem jaminan
sosial.
Ayat yang berhubungan dengan Distribusi
adalah diantarannya : QS. Al-Hasyr (59) : 7

ِ ‫ول َولِ ِذي ْالقُرْ بَ)ى َو ْاليَتَا َم)ى َو ْال َم َس)ا ِك‬
)‫ين َواب ِْن‬ ِ ُ)‫اء) هَّللا ُ َعلَ)ى َرس)ُ ولِ ِه ِم ْن) َأ ْه ِل) ْالقُ َرى فَلِلَّ ِه) َولِلرَّس‬
َ َ‫َم)ا َأف‬
‫ون ُدولَةً بَي َْن األ ْغنِيَا ِء ِم ْن ُك ْم َو َما آتَا ُك ُم ال َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َو َما نَهَا ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنتَهُوا َواتَّقُوا‬
َ ‫ال َّس)بِي ِل َك ْي اَل يَ ُك‬
)7 ( ‫ب‬ ِ ‫هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬

Artinya : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari
penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu.
apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan
bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
Konsep "distribusi" rnenurut pandangan islam ialah peningkatan dan pembagian bagi hasil
kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan, sehingga kekayaan yang ada dapat
melimpah dengan merata dan tidak hanya beredar diantara golongan tertentu saja.
Persoalan yang paling mendasar dalam proses distribusi adalah bagaimana implementasi
dalam kehidupan masyarakat, sebab distribusi harus menggunakan prinsip keadilan
ekonomi. Peran pemerintah dalam hal ini sangat menentukan, pemerintah melalui regulasi
dan kebijakan yang dibuat harus lebih berpihak pada kepentingan masyarakat.
Distribusi dalam ekonomi Islam didasarkan pada nilai-nilai manusiawi yang sangat
mendasar dan penting, yaitu nilai kebebasan dan nilai keadilan

1. Keadilan dalam Islam merupakan pondasi yang kokoh meliputi semua ajaran dan hukum Islam.
Persoalan yang menjadi perhatian Islam dalam keadilan adalah pelarangan berbuat kezaliman.
Ketidak seimbangan distribusi kekayaan adalah sumber dari semua konflik individu dan sosial.
2. Kebebasan, nilai utama dalam bidang distribusi kekayaan adalah kebebasan. Nilai kebebasan dalam
Islam memberi implikasi terhadap adanya pengakuan akan kepemilikan individu. Setiap hasil usaha
seorang Muslim dapat menjadi miliknya menjadi motivasi yang kuat bagi dirinya untuk melakukan
aktivitas ekonomi.
Sektor-Sektor Distribusi

Distribusi Dalam Distribusi Dalam Distribusi dalam


Konteks Sektor Konteks Negara. Sektor Publik
Rumah Tangga (pasar)
Distribusi Dalam Konteks Sektor Rumah Tangga
1
Distribusi pendapatan dalam konteks rumah tangga akan sangat terkait dengan terminologi shadaqah.
Konteks shadaqah ini bukan pengertian bahasa Indonesia, tetapi dalam konteks termonologi Al-
Qur’an yaitu Shadaqah Wajibah, yaitu bentuk-bentuk pengeluaran rumah tangga yang berkaitan
dengan instrumen distribusi pendapatan berbasis kewajiban seperti nafkah, zakat dan warisan. Dan
kedua yakni shadaqah nafilah (sunnah) yang berarti bentuk-bentuk pengeluaran rumah tangga yang
berkaitan dengan isntrumen distribusi pendapatan berbasis amal seperti infaq, akikah, dan wakaf.
Ketiga, hudud (hukuman) adalah instrumen yang bersifat aksidental dan merupakan konsekuensi dari
berbagai tindakan. Atau dengan kata lain, instrumen ini tidak bisa berdiri sendiri, tanpa adanya
tindakan ilegal yang dilakukan sebelumnya seperti kafarat,dam atau diyat
Distribusi Dalam Konteks Negara.
2

Prinsip-prinsip ekonomi yang dibangun di atas nilai moral Islam mencanangkan kepentingan
distribusi pendapatan secara adil. Negara wajib bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan
materi bagi lingkungan sosial maupun individu dengan pemanfaatan sebesar-besarnya
sumber daya yang ada. Karena itu negara wajib mengeluarkan kebijakan yang mengupayakan
stabilitas ekonomi dan lain sebagainya hal itu juga amanah dari UUD 1945 pasal 27 ayat 3
yaitu Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Distribusi dalam Sektor Publik (pasar)
3

Perspektif teori ekonomi menyatakan bahwa pasar adalah salah satu mekanisme yang bisa
dijalankan oleh Manusia untuk mengatasi problem-problem ekonomi yang terdiri dari
produksi, konsumsi dan distribusi.
Dalam kacamata ekonomi pasar Islam, mekanisme pasar menekan
seminimal mungkin peranan pemerintah. Pembenaran atas dibolehkannya
pemerintah masuk sebagai pelaku pasar (intervensi) hanyalah jika pasar
tidak dalam keadaan sempurna, dalam arti ada kondisi-kondisi yang
menghalangi kompetisi yang fair terjadi atau distribusi yang tidak normal
seperti biaya transaksi, kepastian hukum serta masalah dalam distribusi.
kepentingan negara (pemerintah) dalam mendistribusikan pendapatan di
pasar adalah bagaimana pemerintah dapat ‘menjamin’ pendapatan
(barang dan jasa) seluruh bangsanya. Tidak hanya beredar pada kalangan
tertentu (orang kaya) tetapi keadilan bagi seluruh rakyat.
 
Firman Allah Swt.: ْ ‫ون ُدولَ ًة َب)))ي َْن‬
{)‫ا))ألغنِيَا ِء ِم ْن ُك ْم‬ َ ‫}ك) ْياَل َي)) ُك‬
َ

supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya


saja di antara kamu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai