TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kelompok penyaji dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya berdasarkan kemampuan kami. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah “FILSAFAT EKONOMI
ISLAM” dengan materi makalah “ PENDISTRIBUSIAN DALAM ISLAM DAN
LARANGAN-LARANGAN DALAM KONOMI ISLAM”.
Kami menyadari atas banyaknya kekurangan pada makalah ini. Terutama dari segi
penulisan maupun penyampaian penjelasan. Oleh sebab itu kami mohon maaf atas
kesalahan tersebut. Semoga dengan kesalahan ini kami dapat memperbaiki
kedepannya. Terima kasih kepada pembaca yang menyempatkan waktu untuk
membaca makalah ini serta dukungan dan bantuan dari teman-teman dan dosen
pengampu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Jambi, 29 November
Penyusun (kelompok 7)
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang diatur oleh Islam adalah dalam bidang ekonomi.
Pemngaturan tersebut tentunya tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang ingin
diwujudkan bagi masyarakat. Salah satu tujuannya adalah untuk mewujudkan
keadilan dalam pendistribusian harta, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun
individu. Distribusi merupakan masalah yang sangat rumit, hingga saat ini masih
sering dijadikan bahan perdebatan di antara ahli ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis
memandang seseorang individu dapat secara bebas mengumpulkan dan menghasilkan
kekayaan (pendapatan) dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki serta tidak
ada batasan. Sementara sistem ekonomi sosialis berpendapat bahwa kebebasan secara
mutlak dapat membahayakan masyarakat. Oleh karena itu hak individu atas harta
harus dihapuskan dan wewenang dialihkan kepada negara sehingga pemerataan dapat
diwujudkan. Pengertian distribusi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat;
pembagian barang keperluan sehari-hari (terutama dalam masa darurat) oleh
pemerintah kepada pegawai negeri, penduduk, dsb. Dasar karakteristik
pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam sekecil apapun perbuatan
yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Pelaksanaan
distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat dan menguntungkan satu sama
lain. Distribusi juga memiliki suatu tujuan dalam ekonomi Islam, dimana tujuan
distribusi dalam ekonomi Islam di kelompokkan kepada tujuan dakwah, pendidikan,
sosial dan ekonomi.
Syari’at Islam terdiri dari perintah dan larangan, maka seorang muslim
mukallah dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan Allah. Baik perintah
maupun larangan yang berlaku terhadap para hamba didasarkan atas hikmah dan
kemaslahatan. Dalam kajian Ekonomi Islam, hal-hal yang dilarang dalam transaksi
ekonomi jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang dibolehkan. Maka
1
dari itu penting untuk mengetahui hal tersebut agar tidak terjerumus pada laarangan
Allah swt.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Islam adalah agama yang sempurna, Islam telah mengatur seluruh aspek
Kehidupan manusia, bentuk kesempurnaan Islam sebagai agama diungkapkan dalam
ayat al-Qur’an surah Al-Maidah/5: 3. Selain itu juga sebagaimana Hadits Rasulullah
Saw. Yang diriwayatkan oleh Hakim dan Daruquthni “Telah kutinggalkan untuk
kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh dengan keduanya) kalian
tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah (al-Quran) dan Sunnah-ku”. Dari ayat dan hadis
tersebut menyatakan bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan mempunyai
sistem tersendiri dalam menghadapi permasalahan kehidupan baik yang bersifat
materiil maupun non materiil, dan sistem yang dapat digunakan sebagai panduan bagi
manusia dalam menjalankan kegiatan ekonomi itu sendiri(termasuk distribusi) garis
besarnya sudah diatur dalam al-Qur’an dan Sunnah.
Salah satu aspek yang diatur oleh Islam adalah dalam bidang ekonomi.
pengaturan tersebut tentunya tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang ingin diwujudkan
bagi masyarakat. Salah satu tujuannya adalah untuk mewujudkan keadilan dalam
pendistribusian harta, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun individu.
Distribusi merupakan masalah yang sangat rumit, hingga saat ini diwujudkan
sering dijadikan bahan perdebatan di antara ahli ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis
memandang seseorang individu dapat secara bebas mengumpulkan dan menghasilkan
kekayaan (pendapatan) dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki serta tidak
ada batasan. Sementara sistem ekonomi sosialis berpendapat bahwa kebebasan secara
mutlak dapat membahayakan masyarakat. Oleh karena itu hak individu atas harta
harus dihapuskan dan wewenang dialihkan kepada negara sehingga pemerataan dapat
diwujudkan. Kedua sistem ekonomi tersebut ternyata belum dapat memberikan solusi
yang adil dan merata terhadap masalah penditribusian dalam masyarakat. Untuk itu
Islam memberikan prinsip dasar distribusi kekayaan dan pendapatan.
3
1. Pengertian Distribusi dalam Islam
Pengertian distribusi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa
tempat; pembagian barang keperluan sehari-hari (terutama dalam masa darurat)
oleh pemerintah kepada pegawai negeri, penduduk, dan lain sebagainya. Dapat di
simpulkan bahwa distribusi merupakan proses penyaluran hasil produksi berupa
barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia,
baik primer maupun sekunder.
Mengingat eksistensi al-nahyu atau larangan itu dibangun diatas hikmah dan
maslahat, maka pelanggaran terhadap larangan dan perbuatan dosa pasti akan
menimbulkan mudharat, baik didunia maupun diakhirat.
6
2) Haram Selain Zatnya (Cara Bertransaksinya)
Suatu transaksi dilarang karena ada masalah pada proses/cara
transaksinya yang tidak dibenarkan dalam hukum Islam. Berikut
bentuk-bentuk transaksi:
a. Riba
b. Maysir atau Qimar
c. Garar
d. Bay’u Najasy
e. Ihtikar
f. Talaqqi al-Jalab atau Talaqqi Rukban
g. Risywah (suap)
7
BAB III
PENUTUP
Allah swt. telah menetapkan beberapa rambu yang harus dipegangi dalam
aktivitas ekonomi, sehingga seorang yang melanggar batasan/larangan tersebut
menyebabkan aktivitas ekonomi yang dikerjakannya menjadi bāṭil. Bāṭil menurut
bahasa berarti tidak terpakai, tidak berfaedah, tidak sah, rusak dan sia-sia. Maka
transaksi yang bāṭil, artinya transaksi tersebut tidak sah atau mengandung unsur-unsur
yang menjadikannya tidak sah. ecara umum, landasan hukum/ dalil larangan Allah
8
kepada hambanya untuk berekonomi/bertransaksi yang batil disebutkan dalam QS. al-
Nisā/4: 29.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Suwiknyo, SEI, MSI., Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar), 2010.
Azhary Husni dan Alvira, Makalah Ayat Dan Hadis Ekonomi; Distribusi Menurut Ekonomi
Islam, Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009.
Rafiq Yunus, Fiqh al-Mu'amalat al-Maliyah (Damaskus: Dar al-Qalam, 2012), h. 59.
10
SOAL KELOMPOK
Pertanyaan Kelompok 1:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari praktek pendistribusian pada zaman Nabi
Muhammad SAW dan para sahabat? (Tiara Sinta (504220143))
Jawaban : Salah satu praktek pendistribusian yang dapat kita amalkan yaitu,
solidaritas sosial: Praktek pendistribusian pada masa itu menekankan pentingnya
solidaritas sosial. Yang mana para sahabat saling membantu satu sama lain dan
berbagi harta mereka pada umat muslim yang membutuhkan. Prinsip saling tolong
menolong sesama umat muslim sangat di tekankan.
3. Bagaimana cara agar tidak terjadi penyimpangan dalam pendistribusian dalam islam?
(Dika Priawan (504220139)
Jawaban : Cara yng bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam
pendistribusian IsIam:
a. Pemahaman yang benar
b. Penerapan hukum syariah
c. Transparansi dan akuntabilitas
d. Pengawasan dan regulasi
e. Pendidikan dan kesadaran
f. Pengawasan masyarakat
11
Pertanyaan Kelompok 2:
Sistem ekonomi dan keuangan Islam bersifat inklusif, berlaku pada semua umat
manusia, dan dapat menjadi solusi terbaik untuk pemulihan dan pengembangan
kehidupan ekonomi yang lebih baik.
Berbanding dengan Sistem Ekonomi Islam, Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem
Ekonomi Sosialis hanya merupakan urusan kebendaan. Pelaksanaannya tidak berkait
dengan tanggung jawab keagamaan dan tidak mempunyai nilai kerohanian dan
12
ketuhanan. Malah urusan-nya memisahkan antara urusan keagamaan dan urusan
kebendaan. Caranya pula dihasilkan oleh pemikiran manusia.
3. Apa kekurangan dan kelebihan sistem distribusi dalam ekonomi Islam? (Faizal
Fahmi)
Jawaban : Sistem distribusi dalam ekonomi Islam memiliki kelebihan dan
kekurangan. Beberapa kelebihannya adalah pemerataan kekayaan, keadilan distributif,
dan keselarasan antara kebutuhan material dan kebutuhan akan pemenuhan etika dan
moral. Sementara itu, kekurangannya meliputi risiko buruh dan peningkatan biaya
pendapatan, serta belum memberikan solusi yang adil dan merata terhadap masalah
pendistribusian dalam masyarakat.
Pertanyaan Kelompok 3:
1. Jelaskan konsep "mudarabah" dalam sistem distribusi ekonomi Islam dan berikan
contoh nyata bagaimana konsep ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jawaban : Mudarabah adalah konsep kerjasama antara dua pihak, yaitu pemilik
modal (shahib al-mal) dan pengelola modal (mudarib). Pemilik modal menyediakan
dana, sementara pengelola modal bertanggung jawab atas pengelolaan dan investasi
dana tersebut. Keuntungan dari investasi dibagi sesuai kesepakatan, namun kerugian
ditanggung oleh pemilik modal. Dalam konteks ekonomi Islam, mudarabah
merupakan salah satu bentuk akad atau kontrak yang digunakan dalam sistem
keuangan syariah.
13
2. Sebutkan dan jelaskan tiga larangan dalam ekonomi Islam yang berkaitan dengan
transaksi riba. Berikan contoh situasi di mana orang mungkin melanggar larangan
tersebut tanpa disadari.
Jawaban : Larangan dalam ekonomi Islam yang berkaitan dengan transaksi riba
adalah sebagai berikut:
a. Larangan riba : Riba adalah pertambahan atau pengurangan dalam jumlah
pokok pinjaman atau hutang yang harus dibayar oleh pemberi pinjaman
kepada pemberi pinjaman. Dalam ekonomi Islam, riba dilarang karena
dianggap merugikan kedua belah pihak dan melanggar prinsip keadilan.
b. Larangan gharar : Gharar adalah intimidasi atau ketidakjelasan dalam suatu
transaksi yang dapat menyebabkan salah satu pihak merugi. Dalam ekonomi
Islam, transaksi yang mengandung unsur gharar juga dilarang karena dianggap
tidak adil.
c. Larangan maisir : Maisir adalah perjudian atau spekulasi yang tidak memiliki
dasar yang jelas. Dalam ekonomi Islam, transaksi yang mengandung unsur
maisir juga dilarang karena dianggap merugikan kedua belah pihak.
Contoh situasi dimana orang mungkin melanggar larangan tersebut tanpa disadari
adalah ketika mereka terlibat dalam transaksi yang mengandung unsur riba tanpa
menyadari bahwa itu melanggar prinsip-prinsip ekonomi Islam. Misalnya, ketika
mereka membeli rumah dengan menggunakan sistem pembiayaan yang mengandung
unsur riba seperti KPR konvensional.
Pertanyaan Kelompok 4:
2. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari konsep distribusi kekayaan Islam? (M.iksan
didi)
Jawaban : Konsep distribusi kekayaan dalam ekonomi Islam memiliki kelebihan dan
kekurangan.
a. Kelebihannya adalah sistem distribusi dalam ekonomi Islam didasarkan pada
prinsip keadilan distributif, yang bertujuan untuk memperkecil kesenjangan
dan ketidakseimbangan distribusi kekayaan di masyarakat. Sistem distribusi
dalam ekonomi Islam juga menekankan pentingnya bantuan ekonomi kepada
sesama, dengan niat mencari keridaan Allah semata, sebagai tabungan yang
nyata dan kekal.
b. Kekurangannya adalah kurangnya pengembangan dan penerapan mekanisme
distribusi yang efektif dan efisien. Selain itu, konsep distribusi kekayaan
dalam ekonomi Islam juga masih mengandung beberapa kelemahan karena
dominasi sistem ekonomi pasar (kapitalis)
15
3. Bagaimana mekanisme distribusi dalam Islam dapat membantu menciptakan ekonomi
Islam yang lebih adil dan merata?(Anisa)
Jawaban : Mengedepankan prinsip larangan riba dan gharar, keadilan dalam
distribusi, konsep kepemilikan dalam Islam dan larangan menumpuk harta. Hal
tersebut bertujuan agar harta itu jangan hanya beredar di antara golongan kaya
dikalangan kamu.
Pertanyaan Kelompok 5:
16
Pertanyaan Kelompok 6:
3. Apa tujuan yang paling penting dari distribusi dalam ekonomi Islam? (Caca maisari)
Jawaban : Tujuan yang paling penting dari distribusi dalam ekonomi Islam adalah
untuk mengurangi ketidakseimbangan pendapatan dan kekayaan dalam masyarakat.
Hal ini sejalan dengan prinsip keadilan distributif dalam Islam, yang bertujuan untuk
memastikan bahwa kekayaan didistribusikan secara adil di antara anggota masyarakat.
Selain itu, distribusi dalam ekonomi Islam juga bertujuan untuk menyucikan jiwa dan
harta dari segala bentuk kotoran lahiriah ataupun batin, serta untuk membangun
generasi yang unggul karena generasi muda merupakan penerus dalam kepemimpinan
suatu bangsa. Dengan demikian, distribusi dalam ekonomi Islam memiliki tujuan
yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan spiritual masyarakat.
17