Anda di halaman 1dari 20

PANDANGAN ISLAM

TERHADAP PANCASILA
DAN RADIKALISME
KELOMPOK DUA

Riska Nabila Nur Rismawati Juliya


2240202072 2240202010 2240202049

Suriyanti Fauziah Ismawati Azizah


2240202078 2240202056 2240202017

Abdul Kadir Yuliaatry Ayu Arlia Imran Mahdarury


2240202082 2240202022 2240202094
PENDAHULUAN
Islam merupakan sebuah agama universal, ia bukan
sekedar pelaksanaan ibadah kepada tuhan melainkan
merupakan bentuk pelaksanaan hubungan kebajikan
antara sesama makhluk juga kepada alam ciptaan tuhan.
PEMBAHASAN
 APA HUBUNGAN ISLAM DALAM PANCASILA?

 BAGAIMANA NILAI KEISLAMAN DALAM SETIAP SILA?

 PRO DAN KONTRA PEMAHAMAN PENYATUAN ISLAM DAN


PANCASILA?
01
HUBUNGAN ISLAM
DALAM PANCASILA
ISLAM DAN PANCASILA

Islam dan pancasila sebuah landasan ideologi dan .pancasila bukanlah islam,
tetapi pancasila memperoleh ruh yang menghidupkannya melalui islam.
02
NILAI KEISLAMAN
DALAM SETIAP SILA
1.Sila Ketuhanan Yang Maha
ESA
Ketuhanan yang maha Esa adalah sila pertama dari pancasila. Pada sila pertama ini
bangsa indonesia menyatakan keyakinannya terhadap tuhan yang maha esa. Jika dilihat
dari pandangan islam, maka ini yang disebut sebagai tauhid; mengesakan Allah
subhanahu wa ta’ala. Memberikan makna ibadah hanya kepada Allah subhanahu wa
Ta’ala. Menyerahkan puncak kerendahan diri hanya kepada Allah subhanahu wa Ta’ala.
Tidak meyakini ada tuhan selain Allah yang berhak disembah. Puncak ketaatan ini jika
diberikan kepada selain Allah,maka dalam pandangan islam orang itu telah terjatuh pada
kemusyrikan. Menyakini adanya tuhan selain Allah.
2.Kemanusian Yang Adil
Yang Beradab
sila kedua ini mengajar kan kepada kita untuk memperlakukan
manusia sesuai dengan harkat dan martabaknya sebagai mahluk
tuhan yang maha esa. Islam pun mengajarkan juga kepada kita
untuk memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabaknya sebagai mahluk tuhan yang maha esa hal ini sesuai
dengan firman Allah SWT.
“ hay manusia, sesungguhanya kami
menciptakan kamu dari seorang laki” dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal mengenal”
(QS. Al-hujurat: 13).
3. Sila Persatuan Indonesia

Sila ketiga Dalam pandangan islam, persatuan adalah perkara yang sangat
dianjurkan untuk dilakukan. Yakni hal ini dikarenakan bahwa manusia
dianggap sama dari segi bentuk penciptaan, maka tidak ada alasan untuk
saling berbeda. Persatuan berdiri bukan diatas asas warna kulit, suku, dan
ras. Akan tetapi persatuan berdiri atas perbedaan yang berarti bahwa kita
semua adalah manusia memiliki nenek moyang yang satu ; Nabi adam’
alaihisalam. Didalam al-qur’an juga ada beberapa ayat yang dimulai
dengan Yaa ayyuhannaas yang bermakna wahai manusia, maka hal ini
mencakup seluruh manusia apapun bentuk rupa dan warna kulitnya serta
agamanya.
“ Dan kami telah tetapkan terhadap mereka didalamnya ( At Taurat ) bahwasanya
jiwa ( Dibalas ) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga
dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka ( pun ) ada qishaashnya” (Q.S. Al-
Maidah : 45)
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Dalam sila ini sangat ditekankan untuk menjujung tinggi nilai kerakyatan dan
kebijaksanaan. Nilai kerakyatan tersebut dapat dijunjung dengan melakukan
musyawarah atas setiap keputusan yang diambil. Islam pun menganjurkan untuk selalu
melakukan musyawarah disetiap keputusan yang akan diambil. Bhakan dalam Al-
qur’an ada satu surah yang dinamakan dengan asy-Syura yang memliki makna
musyawarah.
Dengan bermusyawarah, masalah yang akan dihadapi terselesaikan
tanpa menimbulkan masalah yang lain atau lebih ringan dari pada
masalah yang dihadapi. Menghilangkan kemungkaran juga perlu
kepada kebijaksanaan. Jangan sampai bukannya menghilangkan
kemungkaran justru menambah kemungkaran yang lebih besar.
“Sesungguhnya Allah menyuruh ( kamu ) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan dia melarang ( melakukan
) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan “ (Q.S. An-Nahl : 90 ).
5. Sila Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Islam sangat
memperhatikan mengenai keadilan, sampai-sampai Al-qur’an menyebutkan nilai-
nilai keadilan sebanyak 78 kali (“ Abd Al-Baqiy, 1981 : 448 ). Keadilan yang
terambil dari kata adil bermakna lurus dan sama ; maknanya orang yang adil adalah
orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama.
Orang yang adil tidak pernah memndang status sosial orang lain. Semuanya
mendapatkan keadilan yang sama walaupun berbeda suku, agama, dan bangsa.
C. Pro Dan Kontra Pemahaman
Penyatuan Islam Dan Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara dengan rumusan sekarang, yakni : Ketuhanan yang maha
esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia. Rumusan pancasila yang demikian itu adalah secara langsung, merupakan hasil
harmonisasi, kompromi indah antara kelompok yang mengatasnamakan wakil masyarakat
muslim yang menghendaki dasar islam dengan kelompok nasionalis yang mengedapankan
dasar kebangsaan ; dan secara tidak langsung sebagai hasil dialog yang menyejukan antara
mayoritas dan minoritas.
Kesimpulan
pancasila sebagai ideologi bangsa kita tidak dapat bertentangan dengan ajaran islam,hal ini
bisa dilihat dari nilai-nilai pancasila yang sesuai apa yang diajarkan didalam agama
islam,Sila pertama menjelaskan mengenai ketuhanan yang maha esa sudah sesuai dengan
konsep tauhid yang ada didalam ajaran islam.Sila kedua,yang menekankan bahwa manusia
memiliki persamaan derajat,hak,dan kewajiban sesuai dengan apa yang ditekankan didalam
agama islam bahwa semua manusia tidak ada yang membedakan antara arab dan non arab
kecuali ketakwaan kepada Allah SWT. Sila ketiga,yang menekankan pada persatuan juga
sesuai dengan yang diajarkan oleh islam untuk bagaimana kita menjaga ukhuwa atau
( persaudaraan) baik itu ukhuwa islamiyah ( persaudaraan segama ),Ukhuwa wathania
(persaudaraan sebangsa),ukhuwa insania (persaudaraan sesama manusia). Sila keempat
bagaimana ditekankan untuk selalu mengedepankan musyawarah yang mana hal ini didalam
islam adalah sesuatu yang sangat dianjurkan,bahwa ada satu surat dalam Al-Qur’an yang
bermakna musyawarah. Sila kelima menyerukan kepada kita untuk berlaku adil dan tidak
berbuat zalim.

Anda mungkin juga menyukai