Abstract
The challenges of global issues facing the world today require collaborative efforts from the
government and society to find sustainable solutions. This collaborative effort has been designed
through world organizations, namely through the SDGs program. This study aims to analyze
the knowledge of Indonesian University of Education students regarding SDGs and their
understanding of concepts or issues related to SDGs. The methods used in this study were
interviews and questionnaires aimed at a sample of students from various study programs at
the Indonesian University of Education. The questionnaire contains questions related to their
knowledge of the SDGs, their understanding of the SDGs concepts, and their level of
involvement in activities relatedto the SDGs. This article discusses how students understand
and contribute to understanding SDGs targets and indicators. In addition, highlighting the
importance of strengthening their understanding of the more in-depth SDGs concepts. By
increasing students' knowledge and understanding, it is hoped that they can become agents of
change in achieving the SDGs goals and contributing to sustainable development.
Keywords : Knowledge, Students, SDGs.
Abstrak
Tantangan-tantangan isu global yang dihadapi dunia saat ini memerlukan upaya
kolaboratif dari pemerintah dan masyarakat untuk mencari solusi yang berkelanjutan.
Upaya kolaboratif itu sudah dirancang melalui organisasi dunia, yaitu melalui
program SDGs. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia mengenai SDGs dan pemahaman mereka tentang
konsep atau masalah yang berhubungan dengan SDGs. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner yang ditujukan kepada sampel
mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas Pendidikan Indonesia.
Kuesioner berisi pertanyaan terkait pengetahuan mereka tentang SDGs, pemahaman
mereka tentang konsep-konsep SDGs, serta tingkat keterlibatan mereka dalam
kegiatan yang terkait dengan SDGs.Artikel ini membahas bagaimana pemahaman dan
kontribusi mahasiswa dalam memahami target dan indikator SDGs. Selain itu,
menyoroti pentingnya memperkuat pemahaman mereka tentang konsep-konsep
SDGs yang lebih mendalam. Dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mencapai
tujuan SDGs dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Mahasiswa, SDGs.
PENDAHULUAN
Melihat perkembangan zaman yang semakin pesat, tidak memungkiri
munculnya berbagai masalah yang dihadapi oleh dunia. Karena pada
hakikatnya kehidupan seorang manusia tidak pernah lepas dari berbagai
macam permasalahan yang kompleks dan rumit. Dalam era globalisasi yang
semakin berkembang, dunia dihadapkan pada berbagai permasalahan
kompleks yang mempengaruhi kehidupan manusia (Dewi, Krishnabudi and
Kumalasari, 2023). Permasalahan berikut melintasi batas geografis, banyak
negara, serta memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Tantangan-
tantangan isu global yang dihadapi dunia saat ini memerlukan upaya
kolaboratif dari pemerintah dan masyarakat untuk mencari solusi yang
berkelanjutan (Astuti, 2020). Upaya kolaboratif itu sudah dirancang melalui
organisasi dunia, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui program
SDGs. SDGs ini merupakan lanjutan dari program MDGs atau The Millennium
Development Goals yang berhenti pada tahun 2015 yang berhasil mengurangi
penduduk miskin dunia hampir setengahnya (Cahya et al., 2022). Dengan
adanya SDGs memberikan indikasi bahwa masalah kemiskinan juga menjadi
salah satu masalah besar dunia yang harus ditanggulangi. Pada sisi positif dan
dalam konteks Indonesia, SDGs dapat menjadi momentum dan aset positif bagi
kepala daerah dan birokrasi daerah, jika berhasil melaksanakan dan meraih
tujuan dan target SDGs selama 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun ke depan
(Cahyani, 2020).
konsumsi dan produksi yang berkelanjutan; 13) Mengambil aksi segera untuk
memerangi perubahan iklim dan dampaknya; 14) Mengkonservasi dan
memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim
untuk pembangunan yang berkelanjutan; 15) Melindungi, memulihkan dan
mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan,
mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan),
dan menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan menghambat
hilangnya keanekaragaman hayati; 16) Mendukung masyarakat yang damai
dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap
keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel
dan inklusif di semua level; 17) Menguatkan ukuran implementasi dan
merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
baru (Nasib, Koem and Lahay, 2022). Adapun gambaran sikap mahasiswa
terkait SDGs menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap yang baik, yaitu
sebanyak 171 (95 persen) mahasiswa memiliki sikap baik terkait perwujudan
SDGs 2030. Sustainable Development Goals (SDGs) sendiri merupakan program
pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 target yang
terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan. SDGs bertujuan untuk
kesejahteraan manusia dan planet bumi. Semakin luas pengetahuan seseorang
mengenai SDGs maka akan semakin ia akan semakin mampu juga menentukan
sikap dalam setiap tindakan yang dilakukannya (Paryanti, Yosepha and
Widodo, 2021); (Pertiwi, 2018).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif-kualitatif (kuesioner
dan wawancara). Pertanyaan kuesioner disebar melalui Google Form,
sedangkan wawancara dilakukan dengan mencari informasi pada narasumber
melalui pertanyaan terstruktur. Objek dari kedua metode penelitian tersebut
adalah Mahasiswa/i Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini
menggunakan data sampel dari 40 responden. Halaman selanjutnya terletak
pada algoritma sosial media yang sering anda gunakan, isu global mana yang
sering muncul pada pilihan (multiple choice). Jenis Penelitian ini Merujuk pada
Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisis data deskriptif-kualitatif, yaitu menggambarkan secara realistis, faktual
dan akurat mengenai data-data yang didapat. Proses analisis dimulai dari
menelaah data dari kuesioner yang disebar kepada Mahasiswa/i yang ada di
Universitas Pendidikan Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data
menggunakan wawancara dan kami menarik kesimpulan berdasarkan
pernyataan narasumber. Pengumpulan data pertama pada penelitian ini
dengan menyebarkan kuesioner berupa link google form untuk mencari 35
responden yang sesuai dengan kriteria. Para responden yang diharapkan
dengan kriteria yaitu, mahasiswa/i aktif Universitas Pendidikan Indonesia.
Sedangkan pengumpulan data kedua, peneliti melakukan wawancara
sebanyak 5 orang secara tatap muka dan tatap maya.
Pada algoritma sosial media yang sering anda gunakan, isu global mana
yang sering muncul pada pilihan berikut:
86,8 persen responden menjawab Pendidikan 68,4 persen responden menjawab
Kemiskinan. 60,5 persen responden menjawab Pekerjaan Layak dan
Pertumbuhan Ekonomi. 52,6 persen responden menjawab Kehidupan Sehat
dan Sejahtera. 44,7 persen responden menjawab Kesenjangan. 39,5 persen
responden menjawab Kelaparan. 36,8 persen responden menjawab Kesetaraan
Gender. 36,8 persen responden menjawab Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
28,9 persen responden menjawab Penanganan Perubahan Iklim. 26,3 persen
responden menjawab Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Yang Tangguh
23,7 persen responden menjawab Kota dan Komunitas Berkelanjutan 23,7
persen responden menjawab Ekosistem Laut 21,1 persen responden menjawab
Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggungjawab 21,1 persen responden
menjawab Ekosistem Daratan. 15,8 persen responden menjawab Air Bersih dan
Sanitasi Layak 10,5 persen responden menjawab Energi Bersih dan Terjangkau
7,9 persen responden menjawab Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan 2,6 persen
responden menjawab Motivasi diri dan Self Development 2,6 persen responden
menjawab Pelanggaran HAM.
Pertanyaan 8 : Pada algoritma sosial media yang sering anda gunakan, isu
global mana yang sering muncul?
Jawaban narasumber : "Kemiskinan kali yaa, terbukti dari banyak content
creator di tiktok terutama, yang sering bikin konten tentang bagi-bagi makanan,
belanjain orang dan situasi-situasi lainnya yang menunjukkan bahwa orang
yang nggak punya dan punten dalam artian bisa disebut miskin tuh banyak
sekali."
Hasil dari data tersebut dapat diketahui bahwa Mahasiswa Aktif Universitas
Pendidikan Indonesia sebenarnya mengetahui akan hal SDGs (Sustainable
Development Goals), hal ini disebabkan karena mahasiswa telah diarahkan
untuk lebih peka mengenai isu-isu global yang menjadi target perubahan di
masa mendatang. Namun terdapat mahasiswa yang masih belum mengetahui,
terkadang mereka masih sulit untuk menyadari isu-isu global yang ada.
Dengan mengetahui isu-isu global, tingkatan sensitivitas dan pemahaman
mahasiswa menjadi lebih luas sehingga dapat melakukan upaya yang dapat
membantu pencapaian target pembangunan berkelanjutan. Hal ini
memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam
mengenai tantangan yang dihadapi masyarakat dunia dalam mencapai
pembangunan yang berkelanjutan. Pemahaman yang lebih luas ini akan
memberdayakan mahasiswa untuk merancang dan mengimplementasikan
tindakan yang lebih efektif dan berkelanjutan, baik di wilayahnya sendiri
maupun wilayah yang lebih luas.
KESIMPULAN
Peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang SDGs merupakan langkah
penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dibutuhkan
upaya untuk memasukkan materi SDGs ke dalam kurikulum pendidikan tinggi
dan mengembangkan langkah yang inovatif untuk meningkatkan kesadaran
dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan yang mendukung SDGs. Dari
pertanyaan yang terdapat di kuesioner dan wawancara, lebih banyak
mahasiswa yang mengetahui SDGs, yaitu sebanyak 70 persen mahasiswa.
Namun, dalam pemahamannya lebih banyak mahasiswa yang kurang
memahami konsep SDGs. hampir seluruh mahasiswa dapat menalar urgensi
SDGs. secara umum, mahasiswa setuju penyebaran SDGs dilakukan melalui
media sosial, internet, dan sosialisasi kepada lapisan masyarakat. 97 persen
mahasiswa menggunakan instagram sebagai sosial media yang digunakan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P. (2020) ‘Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Universitas
Hasanuddin Tentang Perwujudan Sustainable Development Goals (Sdgs)
2030 Di Inonesia’, Jurnal Abdi (Sosial, Budaya Dan Sains), 2(1).
Hoelman, Mickael B., (2015) Bona Tua Parlinggoman Parhusip, Sutoro Eko,
Sugeng Bahagijo, Hamong Santono. Panduan SDGs untuk Pemerintah
Daerah (Kota dan Kabupaten) dan Pemangku Kepentingan Daerah.
Nasib, S. K., Koem, S. and Lahay, R. J. (2022) ‘Optimalisasi Potensi Desa Untuk
Pencapaian Sustainable Development Goals’, Jurnal Pengabdian Pada
Masyarakat, 7(3), pp. 621–630.