Anda di halaman 1dari 11

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary

Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023


https://journal.csspublishing/index.php/ijm

Pengetahuan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia


Terhadap Sustainable Development Goals

Faza Agniya Wiyana¹, Hana Fahira²,


Salsabila Zhafirah Ramadhani³, Salsabilla Azzahra⁴
Universitas Pendidikan Indonesia1, 2, 3, 4
e-mail: fazaagniya04@upi.edu

Abstract
The challenges of global issues facing the world today require collaborative efforts from the
government and society to find sustainable solutions. This collaborative effort has been designed
through world organizations, namely through the SDGs program. This study aims to analyze
the knowledge of Indonesian University of Education students regarding SDGs and their
understanding of concepts or issues related to SDGs. The methods used in this study were
interviews and questionnaires aimed at a sample of students from various study programs at
the Indonesian University of Education. The questionnaire contains questions related to their
knowledge of the SDGs, their understanding of the SDGs concepts, and their level of
involvement in activities relatedto the SDGs. This article discusses how students understand
and contribute to understanding SDGs targets and indicators. In addition, highlighting the
importance of strengthening their understanding of the more in-depth SDGs concepts. By
increasing students' knowledge and understanding, it is hoped that they can become agents of
change in achieving the SDGs goals and contributing to sustainable development.
Keywords : Knowledge, Students, SDGs.

Abstrak
Tantangan-tantangan isu global yang dihadapi dunia saat ini memerlukan upaya
kolaboratif dari pemerintah dan masyarakat untuk mencari solusi yang berkelanjutan.
Upaya kolaboratif itu sudah dirancang melalui organisasi dunia, yaitu melalui
program SDGs. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia mengenai SDGs dan pemahaman mereka tentang
konsep atau masalah yang berhubungan dengan SDGs. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner yang ditujukan kepada sampel
mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas Pendidikan Indonesia.
Kuesioner berisi pertanyaan terkait pengetahuan mereka tentang SDGs, pemahaman
mereka tentang konsep-konsep SDGs, serta tingkat keterlibatan mereka dalam
kegiatan yang terkait dengan SDGs.Artikel ini membahas bagaimana pemahaman dan
kontribusi mahasiswa dalam memahami target dan indikator SDGs. Selain itu,
menyoroti pentingnya memperkuat pemahaman mereka tentang konsep-konsep
SDGs yang lebih mendalam. Dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mencapai
tujuan SDGs dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Mahasiswa, SDGs.

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 612
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

PENDAHULUAN
Melihat perkembangan zaman yang semakin pesat, tidak memungkiri
munculnya berbagai masalah yang dihadapi oleh dunia. Karena pada
hakikatnya kehidupan seorang manusia tidak pernah lepas dari berbagai
macam permasalahan yang kompleks dan rumit. Dalam era globalisasi yang
semakin berkembang, dunia dihadapkan pada berbagai permasalahan
kompleks yang mempengaruhi kehidupan manusia (Dewi, Krishnabudi and
Kumalasari, 2023). Permasalahan berikut melintasi batas geografis, banyak
negara, serta memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Tantangan-
tantangan isu global yang dihadapi dunia saat ini memerlukan upaya
kolaboratif dari pemerintah dan masyarakat untuk mencari solusi yang
berkelanjutan (Astuti, 2020). Upaya kolaboratif itu sudah dirancang melalui
organisasi dunia, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui program
SDGs. SDGs ini merupakan lanjutan dari program MDGs atau The Millennium
Development Goals yang berhenti pada tahun 2015 yang berhasil mengurangi
penduduk miskin dunia hampir setengahnya (Cahya et al., 2022). Dengan
adanya SDGs memberikan indikasi bahwa masalah kemiskinan juga menjadi
salah satu masalah besar dunia yang harus ditanggulangi. Pada sisi positif dan
dalam konteks Indonesia, SDGs dapat menjadi momentum dan aset positif bagi
kepala daerah dan birokrasi daerah, jika berhasil melaksanakan dan meraih
tujuan dan target SDGs selama 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun ke depan
(Cahyani, 2020).

Dikutip dari laman Sustainable Development Goals Indonesia, Sustainable


Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati
oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan,
mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan
dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. 17 tujuan SDGs
yaitu: 1) Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun; 2)
Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih
baik, dan mendukung pertanian berkelanjutan; 3) Memastikan kehidupan yang
sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia; 4)
Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua; 5) Mencapai kesetaraan gender
dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan; 6) Memastikan
ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi
semua; 7) Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat
diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semu; 8) Mendukung
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua; 9) Membangun
infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan
berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi; 10) Mengurangi
ketimpangan di dalam dan antar negara; 11) Membangun kota dan pemukiman
yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan; 12) Memastikan pola

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 613
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

konsumsi dan produksi yang berkelanjutan; 13) Mengambil aksi segera untuk
memerangi perubahan iklim dan dampaknya; 14) Mengkonservasi dan
memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim
untuk pembangunan yang berkelanjutan; 15) Melindungi, memulihkan dan
mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan,
mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan),
dan menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan menghambat
hilangnya keanekaragaman hayati; 16) Mendukung masyarakat yang damai
dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap
keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel
dan inklusif di semua level; 17) Menguatkan ukuran implementasi dan
merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Tujuan penelitian ini mengangkat penelitian terkait SDGs ialah untuk


mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang SDGs, kemudian peran
apa yang sudah dilakukan oleh mahasiswa dalam mendorong SDGs, seperti
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, ataupun
menyebarkan tentang SDGs kepada masyarakat, SDGs bertujuan untuk
menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara
berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat,
menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan
terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas
kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pencapaian SDGs tidak
bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, maka dibutuhkan kerjasama antar
pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa (Inayah and Amalia, 2022);
(Harini, 2014).

Artikel yang berjudul "Gambaran Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa


Universitas Hasanuddin tentang Perwujudan Sustainable Development Goals
(SDGs) 2030 di Indonesia". Di dalam artikel ini membahas mengenai
pengetahuan dan sikap mahasiswa Universitas Hasanuddin terhadap
perwujudan SDGs di Indonesia. Penelitian yang dilakukan: 1) Pupin Astuti; 2)
Nur Hanifah JS; 3) Aulia Nur Aziza; 4) Nurfadilah Alwan; dan 5) Fahira
menggunakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif yang didasarkan pada
fenomena atau bukti-bukti nyata di lapangan dengan pendekatan Cross
Sectional Study dimana pengambilan data dilakukan hanya sekali saja pada
setiap responden. Populasi penelitian adalah mahasiswa Universitas
Hasanuddin untuk semua angkatan, kemudian untuk sampel sebanyak 180
mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
mahasiswa adalah baik atau dapat dikatakan bahwa mahasiswa mengetahui
pengetahuan umum terkait SDGs, yaitu sebanyak 143 (79 persen) mahasiswa.
Tetapi fakta ditemukan masih terdapat beberapa mahasiswa yang tidak
mengetahui mengenai SDGs (Inayah and Amalia, 2022). Hal ini disebabkan
beberapa dari mereka masih pada tahap awal perkuliahan atau mahasiswa

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 614
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

baru (Nasib, Koem and Lahay, 2022). Adapun gambaran sikap mahasiswa
terkait SDGs menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap yang baik, yaitu
sebanyak 171 (95 persen) mahasiswa memiliki sikap baik terkait perwujudan
SDGs 2030. Sustainable Development Goals (SDGs) sendiri merupakan program
pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 target yang
terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan. SDGs bertujuan untuk
kesejahteraan manusia dan planet bumi. Semakin luas pengetahuan seseorang
mengenai SDGs maka akan semakin ia akan semakin mampu juga menentukan
sikap dalam setiap tindakan yang dilakukannya (Paryanti, Yosepha and
Widodo, 2021); (Pertiwi, 2018).

Penelitian ini membahas tentang strategi pencapaian SDGs sebagai upaya


peningkatan pendidikan berkualitas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
metode kajian kualitatif atau deskriptif dengan dasar pembahasannya
menggunakan studi literatur melalui beberapa sumber buku, artikel ilmiah dari
sumber jurnal yang relevan dari hasil penelitian sebelumnya yang sesuai
dengan topik pembahasan. Dalam penelitian menjelaskan tentang bagaimana
strategi dari SDGs dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia yang merupakan tujuan dari suatu negara berkembang, karena pada
kenyataannya masih banyak beberapa masalah dan kualitas pendidikannya
yang belum sepenuhnya memadai dan merata. Dalam penerapannya, SDGs
masih mengalami berbagai hambatan seperti sulitnya akses ke sekolah,
perbedaan adat istiadat, kualitas kompetensi mutu serta kualitas tenaga
pengajar di wilayah pelosok yang sama sekali tidak memuaskan (Pribadi, 2017).
Pemerintah melakukan upaya untuk menangani hal tersebut diantaranya
adalah: 1) Program Satu Atap (SATAP); 2) Program mendidik di wilayah 3T; 3)
Program Baca, Tulis, Hitung (Calistung). Diharapkan dengan adanya program
SDGs dapat mengatasi permasalahan pendidikan yang masih belum merata
serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan demi mewujudkan bangsa
Indonesia yang lebih maju. Tujuan ke-4 dari SDGs adalah Pendidikan
Berkualitas adil serta merata dan kesempatan untuk belajar sepanjang hidup
bagi seluruh usia. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa kondisi
pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan dan belum sepenuhnya
merata di berbagai daerah.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif-kualitatif (kuesioner
dan wawancara). Pertanyaan kuesioner disebar melalui Google Form,
sedangkan wawancara dilakukan dengan mencari informasi pada narasumber
melalui pertanyaan terstruktur. Objek dari kedua metode penelitian tersebut
adalah Mahasiswa/i Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini
menggunakan data sampel dari 40 responden. Halaman selanjutnya terletak
pada algoritma sosial media yang sering anda gunakan, isu global mana yang
sering muncul pada pilihan (multiple choice). Jenis Penelitian ini Merujuk pada

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 615
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

permasalahan yang terjadi, penelitian ini termasuk kategori penelitian


deskriptif kualitatif (kuesioner dan wawancara) Pertanyaan kuesioner disebar
melalui google form, sedangkan wawancara dilakukan dengan mencari
informasi pada narasumber melalui pertanyaan terstruktur. Objek dari kedua
metode penelitian tersebut ialah Mahasiswa/i Universitas Pendidikan
Indonesia. Selain itu, ruang lingkup dan objek penelitian dilakukan pada
penelitian ini dilakukan pada mahasiswa/i Universitas Pendidikan Indonesia.

Kegiatan wawancara dan kuesioner meliputi: pelaksanaan (pengumpulan


data), pengelolaan data dan analisis dan penyusunan hasil dari penelitian.
Fokus penelitian adalah menganalisis bagaimana pengetahuan mahasiswa/i
Universitas Pendidikan Indonesia terhadap Sustainable Development Goals
(SDGs). Data deskriptif-kualitatif didapat melalui wawancara dan observasi
yang dikumpulkan dan diolah oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Sumber data penelitian utama
melalui kuesioner dengan menyebarkan pertanyaan lewat google form.
Sedangkan kami melakukan wawancara sebagai data pelengkap yang akan
dilakukan dengan mendapatkan informasi dari narasumbernya langsung. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisis data deskriptif-kualitatif, yaitu menggambarkan secara realistis, faktual
dan akurat mengenai data-data yang didapat. Proses analisis dimulai dari
menelaah data dari kuesioner yang disebar kepada Mahasiswa/i yang ada di
Universitas Pendidikan Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data
menggunakan wawancara dan kami menarik kesimpulan berdasarkan
pernyataan narasumber. Pengumpulan data pertama pada penelitian ini
dengan menyebarkan kuesioner berupa link google form untuk mencari 35
responden yang sesuai dengan kriteria. Para responden yang diharapkan
dengan kriteria yaitu, mahasiswa/i aktif Universitas Pendidikan Indonesia.
Sedangkan pengumpulan data kedua, peneliti melakukan wawancara
sebanyak 5 orang secara tatap muka dan tatap maya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis data kuesioner yang disebar melalui google form
1. Apakah Anda pernah mendengar mengenai SDGs?71,1 persen Responden
menjawab Ya
28,9 persen Responden menjawab Tidak
2. Dari skala berikut, seberapa paham anda mengenai SDGs?31,6 persen
responden menjawab Skala 1
7,9 persen responden menjawab Skala 2
34,2 persen responden menjawab Skala 3
23,7 persen responden menjawab Skala 4
2,6 persen responden menjawab Skala 5

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 616
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

3. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan SDGs?


6 dari 38 responden tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut
32 dari 38 responden dapat menjawab pertanyaan tersebut
4. Menurut anda, bagaimana urgensi SDGs?
2 dari 38 responden tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut 36 dari 38
responden dapat menjawab pertanyaan tersebut
5. Apakah anda telah melakukan suatu upaya untuk mencapai tujuan SDGs?
73,7 persen responden menjawab Ya
26,3 persen responden menjawab Tidak
6. Menurut anda, bagaimana agar SDGs diketahui oleh seluruh lapisan
masyarakat?
38 responden menjawab melalui media sosial, internet, dan sosialisasi
kepada lapisan masyarakat
7. Apa saja sosial media yang anda gunakan sehari-hari?97,4 persen
responden menjawab dari Instagram
63,2 persen responden menjawab dari Twitter 60,5 persen responden
menjawab dari Tiktok 18,4 persen responden menjawab dari Facebook 5,3
persen responden menjawab dari Google news2,6 persen responden
menjawab dari WhatsApp 2,6 persen responden menjawab dari Telegram

Pada algoritma sosial media yang sering anda gunakan, isu global mana
yang sering muncul pada pilihan berikut:
86,8 persen responden menjawab Pendidikan 68,4 persen responden menjawab
Kemiskinan. 60,5 persen responden menjawab Pekerjaan Layak dan
Pertumbuhan Ekonomi. 52,6 persen responden menjawab Kehidupan Sehat
dan Sejahtera. 44,7 persen responden menjawab Kesenjangan. 39,5 persen
responden menjawab Kelaparan. 36,8 persen responden menjawab Kesetaraan
Gender. 36,8 persen responden menjawab Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
28,9 persen responden menjawab Penanganan Perubahan Iklim. 26,3 persen
responden menjawab Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Yang Tangguh
23,7 persen responden menjawab Kota dan Komunitas Berkelanjutan 23,7
persen responden menjawab Ekosistem Laut 21,1 persen responden menjawab
Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggungjawab 21,1 persen responden
menjawab Ekosistem Daratan. 15,8 persen responden menjawab Air Bersih dan
Sanitasi Layak 10,5 persen responden menjawab Energi Bersih dan Terjangkau
7,9 persen responden menjawab Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan 2,6 persen
responden menjawab Motivasi diri dan Self Development 2,6 persen responden
menjawab Pelanggaran HAM.

Analisis dari Wawancara


Narasumber 1 :
Pertanyaan 1 : Apakah anda pernah mendengar SDGs?
Jawaban narasumber : "Iyaa tentu pernah. Dari yang sebelumnya mungkin
nggak mengenal apa itu SDGs tapi semenjak kuliah akhirnya jadi tau."

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 617
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

Pertanyaan 2 : Dari skala 1-5 seberapa tahu mengenai SDGs?


Jawaban narasumber : "ya mungkin 2 atau 3 kali yaa, karena baru mengetahui
dan memahami sependek pengetahuan aja, belum terlalu mendalami."

Pertanyaan 3 : Menurut anda apa yang dimaksud dengan SDGs?


Jawaban narasumber : "SDGs itu Sustainable Development Goals atau juga bisa
diartikan ke bahasa Indonesia menjadi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB), yang setau aku ini ialah rumusan pembangunan yang mana didalamnya
ada 17 poin kalau tidak salah. Salah lima diantara 17 poin yang kuingat itu
berfokus pada kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender, perubahan iklim,
kehidupan yang sehat. Jadi mungkin kalau bisa disingkat salagi, sependek
pengetahuanku yaa sederhananya SDGs ini merupakan sebuah cara untuk
mencapai tujuan global yaitu kesejahteraan dunia."

Pertanyaan 4 : Menurut anda bagaimana urgensi SDGs?


Jawaban narasumber : "Ini pendapat pribadi aja yaa, tidak tau bener atau
tidaknya. Ya mungkin, urgensinya itu sendiri terdapat pada permasalahan
yang banyak terjadi di dunia. contohnya, kemiskinan, kelaparan, hak asasi
manusia dan poin-poin lainnya, itu semua masih banyak terjadi atau di alami
di banyak negara. Yang mana hal-hal tersebut juga bisa jadi menurunkan
suatu ketahanan negara tersebut, contohnya semisalkan negara A banyak
penduduk miskinnya, maka hal itu juga berpengaruh pada kualitas negaranya.
Alhasil negara tersebut sulit berkembang dan mempengaruhi aspek lainnya.
Semisal nya karena penduduk miskin jadi, jadi ber-impact ke pendidikan,
kualitas kesehatan dan sebagainya. Jadi mungkin urgensi nya ini, untuk
memecahkan berbagai permasalahan di dunia SDGs ini hadir sebagai sebuah
solusi untuk dapat memecahkan masalah tersebut."

Pertanyaan 5 : Apakah anda telah melakukan suatu upaya untuk mencapai


tujuan SDGs?
Jawaban narasumber : "Ya sedikit sedikit berupaya lah yaa, kalau untuk hemat
energi kebetulan aku pernah ikut lomba hemat energi yang diselenggarakan
sama kesdm, pas smp lamanya kurang lebih 2 periode. Disitu cukup membuka
mata ku terhadap penghematan energi salah satunya penghematan listrik.
implementasinya dimulai dari gunain penerangan (lampu) secukupnya, di jam-
jam seperlunya, mengurangi nonton tv (karena informasi kebanyakan ada di
hp), terus juga kalau abis nge-charge itu langsung dicabut jangan didiemin,
terus juga terhadap penghematan air pun begitu. Food waste yaa sedikit sedikit
juga, kayak selalu berupaya menghabiskan makanan yang ada dan juga ga
nyisain makanan. Kemudian juga, mulai memilah jenis-jenis sampah makanan
tapi ini susah banget(aku terinspirasi dari divisi zero waste nya salman) mereka
mostly dibanyak kegiatan itu selalu ada panitia zero waste yang misah-misahin
sampah makanan berdasarkan kategori biar di olah nya lebih mudah."

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 618
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

Pertanyaan 6 : Menurut anda bagainana agar SDGs diketahui oleh seluruh


lapisan masyarakat?
Jawaban narasumber : "Sosialisasi melalui banyak platform di media sosial
yang dikemas dengan menarik, semisal lewat tiktok dan sebagainya. Ya intinya
memanfaatkan media sosial aja"

Pertanyaan 7 : Apa saja sosial media yang anda gunakan sehari-hari?Jawaban


narasumber : "whatsapp, instagram, tiktok itu top 3 sih."

Pertanyaan 8 : Pada algoritma sosial media yang sering anda gunakan, isu
global mana yang sering muncul?
Jawaban narasumber : "Kemiskinan kali yaa, terbukti dari banyak content
creator di tiktok terutama, yang sering bikin konten tentang bagi-bagi makanan,
belanjain orang dan situasi-situasi lainnya yang menunjukkan bahwa orang
yang nggak punya dan punten dalam artian bisa disebut miskin tuh banyak
sekali."

Hasil dari data tersebut dapat diketahui bahwa Mahasiswa Aktif Universitas
Pendidikan Indonesia sebenarnya mengetahui akan hal SDGs (Sustainable
Development Goals), hal ini disebabkan karena mahasiswa telah diarahkan
untuk lebih peka mengenai isu-isu global yang menjadi target perubahan di
masa mendatang. Namun terdapat mahasiswa yang masih belum mengetahui,
terkadang mereka masih sulit untuk menyadari isu-isu global yang ada.
Dengan mengetahui isu-isu global, tingkatan sensitivitas dan pemahaman
mahasiswa menjadi lebih luas sehingga dapat melakukan upaya yang dapat
membantu pencapaian target pembangunan berkelanjutan. Hal ini
memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam
mengenai tantangan yang dihadapi masyarakat dunia dalam mencapai
pembangunan yang berkelanjutan. Pemahaman yang lebih luas ini akan
memberdayakan mahasiswa untuk merancang dan mengimplementasikan
tindakan yang lebih efektif dan berkelanjutan, baik di wilayahnya sendiri
maupun wilayah yang lebih luas.

Mahasiswa yang mempunyai pemahaman tentang SDGs berarti mereka


memiliki kesadaran tinggi terhadap isu-isu global yang sedang terjadi di dunia.
Karena SDGs berkaitan dengan dengan isu-isu global seperti: 1) Perubahan
iklim; 2) Kesetaraan gender; dan 3) Ketimpangan sosial. Mahasiswa tersebut
menggunakan sosial media dengan bijak dan efektif untuk memperluas
pengetahuan mengenai masalah-masalah yang relevan terhadap zaman
sekarang. Terlebih pada era sekarang ini, sosial media tidak jarang digunakan
untuk hal-hal negatif. Dengan memanfaatkan platform-platform digital,
mereka mampu mencari informasi dan mendorong tindakan nyata pada
kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Melalui penggunaan sosial media yang baik, mahasiswa dapat menjadi agen

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 619
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

perubahan yang aktif dalam mempengaruhi opini publik tentang pengetahuan


SDGs, membangun kesadaran banyak orang bahwa SDGs itu perlu diketahui
dan dipahami secara komprehensif, serta mendorong pemerintah dan lembaga
lainnya untuk memberitahukan secara massal tentang pembangunan
berkelanjutan. Setelah itu dari masyarakat dan pemerintah akan berkolaborasi
secara aktif guna mencapai semua tujuan yang sudah direncanakan.

Pembangunan berkelanjutan ini merupakan target dari komunitas global yaitu


PBB yang tentunyaharus ada upaya dari setiap negara di dunia untuk mencapai
target yang ada. Maka , peran dari mahasiswa ini cukup penting untuk
membantu menyuarakan dan mengupayakan usaha pembangunan yang lebih
baik di Indonesia maupun di negara nya masing masing. Karena mahasiswa
merupakan generasi penerus bangsa. Hasil penelitian melalui kuesioner dan
wawancara dalam rangka mencari tahu "Bagaimana Pengetahuan Mahasiswa
Aktif Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap SDGs?”, dimana para
responden diharapkan mengisi sebagaimana pemahaman yang ia miliki.
Sebagian besar dari mereka memiliki pengetahuan tentang SDGs, dan hanya
sebagian kecil yang tidak tahu akan SDGs. Dari pertanyaan yang terdapat di
kuesioner dan wawancara, lebih banyak mahasiswa yang mengetahui SDGs,
yaitu sebanyak 70 persen mahasiswa. Namun, dalam pemahamannya lebih
banyak mahasiswa yang kurang memahami konsep SDGs. hampir seluruh
mahasiswa dapat menalar urgensi SDGs. secara umum, mahasiswa setuju
penyebaran SDGs dilakukan melalui media sosial, internet, dan sosialisasi
kepada lapisan masyarakat. 97 persen mahasiswa menggunakan instagram
sebagai sosial media yang digunakan sehari-hari.

Hasil dari pertanyaan nomor 1 yaitu pengetahuan awal mahasiswa mengenai


SDGs, kami mendapatkan hasil bahwa mahasiswa sudah pernah mendengar
dan tahu mengenai SDGs walaupun masih ada yang belum tahu sama sekali
mengenai SDGs ini. Kemudian dari pertanyaan nomor 2 mengenai tingkat
pengetahuan mahasiswa tentang SDGs ini berkisar ditingkat cukup
mengetahui. Setelah itu pada pertanyaan nomor 3 kami mendapatkan hasil
mahasiswa sudah cukup mengetahui mengenai SDGs menurut pandangannya
masing masing. Lalu pada hasil nomor 4, mahasiswa merasa SDGs ini sangat
penting untuk pembangunan dan perbaikan dunia. Pada pertanyaan nomor 5
sebagian besar responden sudah merasa melakukan upaya untuk mencapai
tujuan SDGs. Hasil dari pertanyaan nomor 6, para mahasiswa berpendapat
bahwa penyebaran SDGs dapat dilakukan melalui media sosial, internet, dan
sosialisasi kepada lapisan masyarakat. Media sosial yang paling sering
digunakan mahasiswa adalah instagram, tiktok, dan WhatsApp. Berdasarkan
hasil pertanyaan nomor 8, topik isu-isu global yang paling sering ditampilkan
pada algoritma para mahasiswa adalah kemiskinan dan pendidikan.

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 620
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

KESIMPULAN
Peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang SDGs merupakan langkah
penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dibutuhkan
upaya untuk memasukkan materi SDGs ke dalam kurikulum pendidikan tinggi
dan mengembangkan langkah yang inovatif untuk meningkatkan kesadaran
dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan yang mendukung SDGs. Dari
pertanyaan yang terdapat di kuesioner dan wawancara, lebih banyak
mahasiswa yang mengetahui SDGs, yaitu sebanyak 70 persen mahasiswa.
Namun, dalam pemahamannya lebih banyak mahasiswa yang kurang
memahami konsep SDGs. hampir seluruh mahasiswa dapat menalar urgensi
SDGs. secara umum, mahasiswa setuju penyebaran SDGs dilakukan melalui
media sosial, internet, dan sosialisasi kepada lapisan masyarakat. 97 persen
mahasiswa menggunakan instagram sebagai sosial media yang digunakan
sehari-hari.

Pentingnya pengetahuan mahasiswa mengenai SDGs dalam mencapai tujuan


pembangunan berkelanjutan. Penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa
ada kekurangan dalam pemahaman mahasiswa tentang SDGs, dan tantangan
yang perlu diatasi dalam meningkatkan pengetahuan tersebut. Dalam rangka
mewujudkan SDGs, perlu adanya kolaborasi antara lembaga pendidikan,
pemerintah, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan,
dan partisipasi mahasiswa dalam implementasi SDGs. Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam memperdalam
pemahaman kita tentang pengetahuan mahasiswa mengenai SDGs dan cara-
cara untuk meningkatkannya.

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P. (2020) ‘Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Universitas
Hasanuddin Tentang Perwujudan Sustainable Development Goals (Sdgs)
2030 Di Inonesia’, Jurnal Abdi (Sosial, Budaya Dan Sains), 2(1).

Cahya, B. T. et al. (2022) ‘University Social Responsibility: Transformasi Pola


Kemitraan Universitas dan Stakeholders Berbasis Sustainable
Development Goals (SDGs)’, in The 4th International Conference on
University Community Engagement (ICON-UCE 2022), pp. 162–172.

Cahyani, I. R. (2020) ‘Upaya Perpustakaan Universitas Airlangga dalam


Mewujudkan Airlangga University Library Sustainable Development
Goals (SDGs)’, JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media
Informasi Dan Komunikasi Kepustakawanan, 10(2), pp. 83–93.

Dewi, A. F. D., Krishnabudi, N. G. and Kumalasari, D. S. (2023) ‘Peningkatan


Sumber Daya Mahasiswa dengan Komunikasi dan Public Speaking guna

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 621
Pengetahuan Mahasiswa Universitas...., Wiyana, et.all.,

Mencetak Generasi yang Mampu Mewujudkan Sustainable Development


Goals’, Jurnal Pengabdian Masyarakat Applied, 2(1), pp. 44–49.

Harini, R. (2014) ‘Pengaruh Pelatihan Konselor Sebaya Terhadap Pengetahuan,


Sikap, Dan Ketrampilan Mahasiswa Pengurus Pusat Informasi Dan
Konsultasi Kesehatan.’ Universitas Gadjah Mada.

Inayah, S. And Amalia, N. T. (2022) ‘Tinjauan Aksi Kesetaraan Gender (Uii


Career Centre) Terhadap Karir Alumni Dengan Pendekatan Sustainable
Development Goals Dan Fiqh Muamalah’, At-Thullab Jurnal Mahasiswa
Studi Islam, 4(2), pp. 1117–1130.

Ishartono., Raharjo, Santoso Tri. (2016). Sustainable Development Goals (Sdgs)


Dan Pengentasan Kemiskinan. Share : Social Work Jurnal 6(2), 159-167.

Hoelman, Mickael B., (2015) Bona Tua Parlinggoman Parhusip, Sutoro Eko,
Sugeng Bahagijo, Hamong Santono. Panduan SDGs untuk Pemerintah
Daerah (Kota dan Kabupaten) dan Pemangku Kepentingan Daerah.

Nasib, S. K., Koem, S. and Lahay, R. J. (2022) ‘Optimalisasi Potensi Desa Untuk
Pencapaian Sustainable Development Goals’, Jurnal Pengabdian Pada
Masyarakat, 7(3), pp. 621–630.

Paryanti, A. B., Yosepha, S. Y. and Widodo, S. (2021) ‘Peningkatan Pengetahuan


Masyarakat Kampus tentang PKM 5 Bidang Secara Online’, SENADA:
Semangat Nasional Dalam Mengabdi, 2(1), pp. 18–26.

Pertiwi, P. K. (2018) ‘Analisis persepsi mahasiswa akuntansi terhadap prioritas


sustainable development goals (sdgs)’, SKRIPSI-2018. Universitas Trisakti.

Pribadi, R. E. (2017) ‘Implementasi sustainable development goals (sdgs) dalam


meningkatkan kualitas pendidikan di Papua’, EJournal Ilmu Hubungan
Internasional, 5(3), pp. 917–932.

Safitri, A. O., Yunianti, V. D., & Rostika, D. (2022). Upaya peningkatan


pendidikan berkualitas di Indonesia: Analisis pencapaian sustainable
development goals (SDGs). Jurnal Basicedu, 6(4), 7096-7106.

IJM: Indonesian Journal of Multidisciplinary


Volume 1 Nomor 2 Tahun 2023 622

Anda mungkin juga menyukai