Anda di halaman 1dari 4

Sebagai calon penerus bangsa, mahasiswa hendaknya dapat menyadari peran penting yang

dimilikinya. Mahasiswa adalah kelompok penggerak, dengan karakter kritis, independen, objektif,
dan juga merupakan aset bangsa selanjutnya yang akan dipercaya sebagai penerus bangsa. Dalam
hal ini, peran mahasiswa adalah sebagai agen pemercepat tercapainya tujuan SDGs di Indonesia.
Dengan tercapainya tujuan SDGs di Indonesia maka Indonesia akan dapat bersaing dan setara
dengan negara-negara maju lainnya di dunia. Mahasiswa merupakan penerus bangsa dengan
kualitas yang dapat diperhitungkan dan diandalkan dalam mempercepat tercapainya tujuan SDGs di
Indonesia.

Sebagai salah satu negara yang menerapkan SDGs, upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia
untuk mencapai tujuan dari SDGs adalah dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
59 Tahun 2017, mengenai Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Namun, sebagai
mahasiswa, kita hendaknya sadar bahwa peran pemerintah saja tidak cukup dalam upaya mencapai
target dari SDGs ini. Mahasiswa harus menyadari bahwa dengan peran penting yang dimilikinya,
kontribusi-kontribusi kecil yang dilakukan oleh mahasiswa dalam upaya untuk mensukseskan SDGs
di Indonesia akan sangat bermanfaat kedepannya bagi Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa hendaknya dapat berupaya ikut dan berkontribusi aktif
dalam mempercepat tercapainya tujuan SDGs di Indonesia.

Keberlangsungan program tersebut tidak lepas dari peran pemerintah dan masyarakat di dalamnya,
termasuk mahasiswa. Mahasiswa merupakan salah satu pilar untuk memajukan bangsa dan negara.
Mahasiswa turut memajukan negara melalui kegiatan akademik dan non-akademik. Salah satunya
adalah mengambil peran dalam menjalankan program SDGs untuk membawa Indonesia menjadi
negara maju.

Sustainable Development Goals atau yang dikenal sebagai SDGs merupakan tujuan pembangunan
berkelanjutan untuk meningkatkan pembangunan setiap negara melalui 17 program kerja yang
terbagi dalam 169 target untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Tujuh belas program
tersebut adalah sebagai berikut.

1) No Poverty (Menghapus Kemiskinan)

Memberantas kemiskinan dari segala sisi.

2) Zero Hunger (Mengakhiri Kelaparan)

Mempertahankan pangan dan nutrisi menuju yang lebih baik dan mendukung program pertanian.

ADVERTISEMENT

3) Good Health and Well-Being For People (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan)

Pelaksanaan program kehidupan yang sehat dan dukungan kesejahteraan hidup bagi masyarakat.

4) Quality Education (Pendidikan Bermutu)

Terpenuhinya pendidikan inklusif yang berkualitas dan setara serta mendukung masyarakat dalam
mendapatkan kesempatan pembelajaran.

5) Gender Equality (Kesetaraan Gender)

Penyetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak-anak, terutama anak perempuan.
6) Clean Water and Sanitation (Akses Air Bersih dan Sanitasi)

Tersedianya akses air bersih yang terus-menerus dan terselenggaranya sanitasi bagi masyarakat.

7) Affordable and Clean Energy (Energi Bersih dan Terjangkau)

Hadirnya akses terhadap energi yang terjangkau, kredibel, terus-menerus, dan terbarukan bagi
masyarakat.

8) Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi)

ADVERTISEMENT

Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja terpenuhi dan produktif, dan
pekerjaan layak bagi masyarakat.

9) Infrastructure, Industry, and Inovation (Infrastruktur, Industri, dan Inovasi)

Pembangunan infrastruktur yang andal, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan,
dan memberi persediaan untuk perkembangan bidang inovasi.

10) Reduced Inequalities (Mengurangi Ketimpangan)

Menurunkan ketimpangan negara.

11) Sustainable Cities and Communities (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan)

Memajukan kota dan pemukiman menjadi yang lebih global, aman, kukuh, dan berkelanjutan.

12) Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab)

Memastikan siklus produksi dan konsumsi tetap berlanjut.

13) Climate Action (Penanganan Perubahan Iklim)

Aksi tanggap dalam memerangi perubahan iklim dan dampak perubahan iklim.

14) Life Below Water (Menjaga Ekosistem Laut)

ADVERTISEMENT

Memanfaatkan sumber daya laut, samudra, dan maritim secara berkesinambungan untuk
pembangunan yang lebih baik.

15) Life On Land (Menjaga Ekosistem Darat)

Memayungi, memperbaiki, dan mendukung penggunaan terhadap ekosistem daratan, mengelola


hutan, memerangi disertifikasi (penggurunan), menghambat degradasi tanah, dan mencegah
punahnya keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.

16) Peace, Justice, and Strong Institutions (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat)

Dukungan kepada perdamaian dan inklusif dalam kehidupan masyarakat, akses yang tersedia
dibagikan secara adil, dan mendirikan institusi yang efektif, akuntabel, dan global di semua
golongan.
17) Partnerships For the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan)

Penguatan dalam pengukuran implementasi dan revitalisasi kemitraan inklusif.

SDGs merupakan program lanjutan dari MDGs (Millenial Developtment Goals). SDGs diharapkan
dapat menyelesaikan isu-isu sosial masyarakat. SDGs telah dilaksanakan sejak September tahun
2015 dan ditargetkan pada tahun 2030 telah diselesaikan.

Prinsip utama SDGs adalah tidak meninggalkan seorang pun di belakang. SDGs dirancang secara
partisipatif, yaitu semua pihak dilibatkan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah,
organisasi, pihak swasta, akademisi, dan masyarakat turut andil dalam kontribusi perwujudan SDGs,
tak terkecuali mahasiswa. Ada 4 peran penting yang harus dimiliki setiap mahasiswa, yaitu:

1) Agent of Change (Agen Perubahan)

Mahasiswa adalah agen perubahan bangsa untuk membentuk bangsa ke arah yang lebih baik.
Mahasiswa diharuskan berpikir secara kritis dan cepat tanggap dalam menangani masalah yang ada
di sekitarnya.

Contoh mahasiswa sebagai agen perubahan dalam masyarakat adalah mahasiswa menjadi penegur
jika ada yang salah dalam sistem pemerintah. Mahasiswa menjadi pengajar bagi masyarakat
menengah ke bawah yang tidak menempuh pendidikan. Dan mahasiswa menjadi penggerak
ekonomi untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa, dan kegiatan lainnya yang bisa dilakukan
mahasiswa sebagai agen perubahan.

ADVERTISEMENT

2) Moral Force (Kekuatan Moral)

Kekuatan moral dalam peran mahasiswa memegang peranan penting dalam masyarakat. Mahasiswa
berperan untuk menjaga nilai-nilai yang tertanam dan tertata di masyarakat. Jika ada hal yang
mengganggu nilai tersebut atau nilai-nilai masyarakat perlahan berubah ke arah negatif, mahasiswa
berperan bertindak untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

3) Social Control (Pengontrol Sosial)

Mahasiswa berperan sebagai pengontrol sosial di masyarakat, bangsa, dan negara. Jika ada yang
dirasa tidak sesuai dengan ideologi, cita-cita bangsa dan negara, mahasiswa akan memberikan
komentar, kritik, dan saran. Dengan tindakan yang dilakukan mahasiswa, diharapkan agar kejadian
tersebut tidak terulang kembali.

4) Iron Stock (Penerus Bangsa)

Setelah mahasiswa lulus dari pendidikan yang ditempuhnya, dia menjadi salah satu dari generasi
harapan bangsa yang menentukan nasib bangsa ke depannya. Di pundaknya tertanam masa depan
bangsa. Mahasiswa berperan untuk menentukan nasib bangsa ke depannya agar menjadi lebih baik.
Dengan terjaganya kondisi masyarakat, maka diharapkan kekuatan bangsa Indonesia menjadi lebih
kuat. Berbagai ragam adat, budaya, suku, dan ciri khas tiap daerah juga termasuk nilai yang harus
dijaga oleh mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai