NIM : E1111201021
1. Pada artikel (1) Ernawati Batubara" Kebijakan Proteksionisme Amerika Serikat Terhadap
Republik Rakyat China". Jelaskan fenomena, teori dan analisis pembahasan yang digunakan
oleh penulis tersebut.
Jawaban:
- Penjelasan Fenomena
Perbaikan konsep ekonomi liberal ekonomi RRC telah menyebabkan kerugian bagi
Amerika Serikat, karena neraca perdagangan telah disembunyikan oleh defisit. Hubungan
dalam hal perdagangan kedua negara pada akhirnya hanya akan membawa interest bagi
RRC, karena mengalami surplus perdagangan hampir setiap tahun, sedangkan Amerika
Serikat mengalami defisit dalam waktu jangka panjang. RRC sendiri merupakan negara
yang memiliki mitra terbesar selain Amerika Serikat, dan ada ketergantungan ekonomi di
antara keduanya. Selain itu, kedua negara tersebut merupakan anggota WTO. Namun, sejak
Presiden Trump menjabat ke-47 di Amerika Serikat Sejak menjabat sebagai presiden,
kebijakan AS telah sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan
Dunia dan telah mengubah pandangan Amerika Serikat tentang RRC. RRC dipandang
sebagai negara yang memiliki niat yang berbeda terhadap AS dalam hal kebijakan ekonomi
yang dimana 6 Juli 2018, AS kembali menerapkan tarif sebesar 25% dengan nilai $34
miliar terhadap produk-produk impor RRC. Meresponi hal ini, RRC tidak tinggal diam.
Pada tanggal 2 April, RRC meningkatkan tarif impor AS sebesar 15% sampai 25% yang
dinilai mencapai sekitar $3 miliar yang secara garis besar RRC menargetkan produk –
produk agrikultur yang berasal dari AS.
- Penjelasan Teori
Dalam penelitian ini, penulisan mengadopsi kerangka teori pandangan merkantilisme dan
berbentuk teoritis. Dalam hal ini, teori mekanistik dapat menggambarkan situasi saat ini di
Amerika Serikat, yaitu produk yang berasal dari Amerika Serikat lebih rendah dari produk
Cina. Realitas ini menunjukkan bahwa kebijakan proteksionis yang diterapkan Amerika
Serikat merupakan cara yang tepat untuk mengarahkan kegiatan ekonomi negara dari
perspektif merkantilisme.
2. Pada artikel (2) Fuad Hasan Lubis " Sosialisme Pasar di China". Jelaskan kritik Sosialisme
terhadap Kapitalisme pasar yang terjadi di China.
Jawaban:
- Penjelasan
Ada banyak konsekuensi dan hasil dari sosialisme pasar yang diterapkan ini. Tidak hanya
mempengaruhi perekonomian China, tetapi juga kehidupan sosial dan politik China. Sebagai
contohnya adalah perkembangan yang dialami oleh masyarakat sipil, yang pada gilirannya
mempengaruhi perkembangan ekonomi China. Dengan berkembangnya pasar sosialis mereka,
jika Cina menerapkan sistem pasar kapitalis, kemungkinan perkembangan ekonomi tidak akan
secepat sekarang, karena dalam pengertian pasar kapitalis, setiap orang memiliki haknya
masing-masing tanpa ada campur tangan. Dari partai politik lain, seperti pemerintah.
Penyebaran sistem kapitalis ini tidak juga akan terkena terhadap ekonomi China yang perlahan
naik, tetapi impor dan ekspornya tidak akan tumbuh secepat sekarang, karena semua orang
menguasai pasarnya sendiri tanpa ada campur tangan. Antara pemerintah, antara yang kaya
dan yang miskin.
3. Pada artikel (3) Febriyani Damayanti,dkk "ASEAN di Tengah Rivalitas AS dan China :
Kerjasama ASEAN dengan RCEP dalam Mengurangi Dampak Perang Dagang". Jelaskan
fenomena, teori dan analisis pembahasan yang digunakan oleh penulis tersebut.
Jawaban:
- Penjelasan Fenomena
Rivalitas antara AS dan Cina saat ini memberikan dampak besar terhadap ASEAN secara
keseluruhan. Rivalitas yang berlangsung antara kedua negara adidaya ini juga tidak terjadi
tanpa alasan. Bisa dilihat pada peristiwa pada Maret 2018 lalu, Presiden Donald Trump
mencanangkan mosi untuk sweeping tariffs dari segala barang impor Cina yang masuk ke
dalam AS hingga mencapai US$60 miliar. Hal ini menjadi respon dari Presiden Trump
terkait dugaan Cina kepada AS terkait pencurian teknolo gi dan kekayaan intelektual.
Bahkan, menurut Senior White House Officials, US Trade Representative telah
mengidentifikasi 1.300 jenis barang lainnya yang dapat mencapai tarif US$50 miliar
sebagai target potensial selanjutnya. Barang-barang tersebut mencakup aerospace,
teknologi informasi dan komunikasi, dan mesin. Menanggapi kebijakan AS tersebut, Cina
memberlakukan langkah-langkah ‘balas dendam’ pada awal April terhadap berbagai
produk AS, yang memicu kekhawatiran akan perang dagang antara negara dengan ekonomi
terbesar di dunia. Untuk mengatasi atau meminimalisir permasalahan tersebut, ASEAN
berusaha meningkatkan kerja sama ke enam negara lainnya yang bergabung dalam
Regional Comprehensive Economic Forum (RCEP). RCEP sendiri bekerja sama untuk
meningkatkan perdagangan dan investasi yang diharapkan dapat memperkuat ekonomi
negara anggotanya. Kerja sama yang dilakukan menjadi suatu cara yang paling efektif
untuk menghadapi dampak buruk yang telah terjadi, ditambah dengan rivalitas antara AS
dan Cina yang berkaitan dengan ekonomi telah menjadi permasalahan seluruh negara. Aksi
yang dilakukan RCEP ini dijadikan fokus utama sebagai bentuk kerja sama untuk melihat
kapabilitas ASEAN dalam menjaga kepentingannya di tengah konflik AS dan Cina di
dalam bidang ekonomi.
- Penjelasan Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sudut pandang yang berisi argumentasi
bahwa ASEAN berusaha untuk bekerja sama dengan ASEAN dan negara-negara di luar
ASEAN, yang membantu menjawab tantangan dan juga membantu mengatasi dampak
perang dagang AS-China.
Perang dagang China-AS disebabkan oleh harapan Amerika Serikat untuk menjadi negara
paling baik daripada yang lain di dunia. Di sisi lain, China merupakan sebuah negara yang
menjadi pesaing Amerika Serikat untuk mencapai tujuan tersebut, dan upaya itu dapat
dilihat dari pesatnya kemajuan China. Di bidang militer sendiri, Amerika Serikat telah
memberikan dana yang jauh lebih banyak daripada China, sehingga dapat diketahui bahwa
Amerika Serikat masih lebih baik dan lebih terdepan daripada China. Di bidang ekonomi,
Presiden AS, Trump menerapkan strategi ekonomi untuk China, dengan asumsi China
mencuri hak kekayaan intelektual AS, menyebabkan kerugian besar, dan mengenakan tarif
pada barang-barang China. Untuk itu, ASEAN juga memiliki pengaruh yang kurang baik
terhadap perang dagang ini. Hubungan baik oleh RCEP juga mewujudkan gagasan bahwa
kerja sama negara-negara anggota lebih penting daripada kepentingan pribadi. Dengan
menggunakan ide-ide neoliberal, bentuk kerjasama lain dilakukan tanpa mempersoalkan
keuntungan yang besar. Oleh karena itu, kerja sama RCEP merupakan kerja sama yang
bisa dan dapat menghadapi pengaruh buruk perang dagang AS-China.