Anda di halaman 1dari 4

MODERNISASI CHINA

A. BIDANG POLITIK

Menurut politik domestic China. Keunikan politik luar negeri China berdasarkan
investigasi Tony Tai-Ting Liu memproyeksikan diplomasi publik yang digambarkan oleh
China dengan memanfaatkan kisah yang baik dalam perjalanan politik China dan konsep
“China Dream” yang digunakan untuk mengatasi isu terkait penyebaran “teori ancaman
China” juga sebagai upaya meningkatkan citra China. Hasil dari diplomasi publik yang
dilakukan oleh China adalah sebagai usaha untuk menjauhkan diri dari bayangan terhadap
negara-negara di dunia atas kenyataan status China yang dianggap sebagai ancaman. Lebih
dari itu, China berusaha hadir sebagai negara yang ramah dan cinta damai. Contoh dari
proyek yang digunakan China untuk memengaruhi opini publik mancanegara adalah proyek
kereta cepat. Agenda ini tidak hanya menggambarkan keuntungan yang diperoleh China dari
sisi ekonomi, tetapi juga bertujuan untuk membentuk kembali tatanan politik dunia yang
berpihak pada China.

China menggunakan sistem ideologi sosialis-komunis, dimana partai komunis


menjadi partai pemegang otoritas kekuasaan di China. Dari dulu hingga saatini China adalah
salah satu negara yang menentang kapitalisme karena dianggap menindas kaum proletar.
Pada masa pemerintahan presiden Xi Jinping China akan selalu menjunjung tinggi
perdamaian dunia dan juga segala aturan internasional. China sangat menentang adanya
hegemoni, politik kekuasaan, unilateralisme, dan juga proteksionisme. China juga akan
banyak memfokuskan kerjasamanya dengan negara-negara lain maupun organisasi
internasional dalam bidang seperti konflik regional, terorisme, perubahan iklim, keamanan
baik militer maupun siber. (Repository, 2021). China sangatlah mendorong keterbukaan dan
modernisasi untuk dapat menciptakan perdamaian dan keamanan dunia. Dengan ini China
menerapkan lima prinsip yaitu :

1. Menghormati suatu kedaulatan dan juga integritas suatu wilayah


2. Tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri.
3. Tidak melakukan penyerangan terhadap siapapun.
4. Mengutamakan kesetaraan dan juga keuntungan Bersama.
5. Menciptakan hidup yang damai secara berdampingan.
B. BIDANG EKONOMI

Kebijakan reformasi dan pintu terbuka China telah dicanangkan mendiang Presiden
Deng Xiaoping saat berlangsungnya Kongres Rakyat Nasional pada 1983. Kebijakan tersebut
telah mengubah secara drastis sistem perekonomian China dari yang sebelumnya
dikendalikan oleh politik sosialis tertutup menjadi ekonomi yang liberal dan terbuka.
Reformasi tersebut antara lain meliputi pintu terbuka untuk dunia luar, mendorong
pembangunan ekonomi melalui mekanisme orientasi pasar, optimalisasi struktur ekonomi,,
peningkatan kualitas produk , mendorong investor asing menanamkan modalnya di China,
dan masih banyak lagi.

Pada 1997, saat berlangsungnya kongres ke-15 Partai Komunis China, pemimpin
China mengeluarkan fatwa yang menyebutkan bahwa kegiatan ekonomi yang bersifat
individu dan swasta adalah bagian penting ekonomi pasar sosialis. Selanjutnya pada kongres
2003, iklim dunia usaha kembali didorong melalui kebijakan antara lain memfasilitasi
kegiatan ekonomi swasta dan individu lewat perizinan yang cepat dan sederhana, akses
mudah ke bank, pembolehan swasta masuk ke bidang usaha infrastruktur, dan pembangunan
fasilitas umum, serta pemberian perlakuan yang sama terhadap semua perusahaan baik negara
maupun swasta.

Terhitung dari akhir tahun 1970-an negara China telah mengupayakan segala cara
untuk dapat meningkatkan perekonomiannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya perencanaan
yang agresif oleh pemerintah pusat, menggunakan keunggulan tenaga kerja yang murah,
melakukan evaluasi terhadap mata uang, serta melakukan pengembangan terhadap system
pabrik agar dapat menyebar luaskan hasil produksinya. Saat ini produk domestik bruto (PDB)
negara China adalah sebesar US$ 13,1 triliun atau sekitar Rp 184 ribu triliun (estimasi kurs
Rp 14.000/dolar). China juga diperkirakan akan memiliki lebih banyak 'supercities' dalam
beberapa tahun ke depan, dimana populasinya lebih besar dari New York. Selain itu China
melakukan banyak investasi dalam teknologi fifth generation atau 5G sebagai upaya dari
modernisasi dan urbanisasi.pertumbuhan China akan berkembang dalam sektor lainnya,
khususnya real estat, industri dan perawatan kesehatan. (Sebayang, 2019)

C. BIDANG KEAMANAN NASIONAL

Awal mula modernisasi China dalam bidang militer terbentuk pada masa
pemerintahan Deng Xiaoping. Akar dari modernisasi China tersebut dipengaruhi oleh
reformasi ekonomi dan politik keterbukaan (Gaige Kaifang) tahun 1970-1999. Politik
keterbukaan inilah yang mengawali China dalam membuka diri pada dunia luar. Pada masa
tersebut seringkali disebut sebagai “The Four Modernization” yang terdiri dari bidang
pertanian, industry, teknologi, dan pertahanan/militer. China percaya bahwa jika ketiga
bidang pertama berhasil tercapai maka sector militer pun akan menjadi kuat akibat dari
kekuatan finansial serta teknologi yang mencukupi. Keberhasilan ekonomi China juga
dilatarbelakangi oleh adanya liberalisasi perdagangan. Reformasi ekonomi ini dilakukan
secara bertahap oleh China untuk mengetahui kebijakan manakah yang
berhasil/menguntungkan dan mana yang tidak. Proses ini disebut sebagai crossing the river
by touching the stones oleh Deng Xiaoping. Awal tahun 1990, China memprioritaskan dalam
pengembangan Angkatan laut dan udara. Terdapat beberapa faktor yang mendorong China
dalam modernisasi militernya diantaranya sebagai berikut:
1. Kegusaran para pemimpin militer China Ketika melihat militer AS yang memiliki
kekuatan militer dengan teknologi tinggi pada saat Perang Teluk 1991.
2. Intervensi militer AS di Kosovo tahun 1999, dimana AS mengebom Kedutaan China
di Belgrade pada Operation Allied Force.
3. Terjadi peningkatan ekonomi di China akibat adanya reformasi ekonomi sehingga
alokasi anggaran bagi militer dapat bertambah.
4. Berakhirnya perang dingin menyebabkan pemerintah China merevisi strategi
keamanan agar menghindar dari People’s war.

Faktor-faktor diatas seolah menjadi momentum tersendiri bagi para petinggi PLA
(People’s Liberation Army). China sadar bahwa kekuataan militernya masih jauh dari militer
berteknologi tinggi yang dimiliki AS. Maka dari itulah, China semakin gencar dalam
membentuk militernya agar lebih kuat guna menghalau ancaman-ancaman militer yang
berasal dari luar. Doktrin militer China disebut sebagai Science of Military Strategy. Doktrin
tersebut perlu untuk mengelami perubahan seiring perkembangan zaman. Salah satu contoh
doktrin militer China adalah local war under the condition of informationalization. Doktrin
tersebut telah menjadi doktrin militer resmi PLA sejak 1993. Doktrin ini lebih mengacu pada
system teknologi informasi seperti misalnya sebuah tren di lingkup militer internasional yaitu
Revolution in Military Affairs. RMA diinisiasi oleh negara-negara barat. Konsep RMA
menggambarkan bahwa peperangan akan dominan dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi komunikasi. Dengan pertimbangan tersebutlah, China berusaha untuk
mewujudkannya selama tahun 1990an. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui jumlah pasukan
yang sengaja diperkecil dan lebih focus pada kualitas militernya.

References
Daniel Johanson, Jie Li, dan Tsunghan WU. (2019). New Perspective on China’s Relations
with the World. Bristol: International Relations Publishing, Bristol.

Kurniawan. (2021). Xi Jinping: China dengan tegas menentang semua bentuk hegemoni dan
politik kekuasaan. Retrieved from news setup:
https://newssetup.kontan.co.id/news/xi-jinping-china-dengan-tegas-menentang-
semua-bentuk-hegemoni-dan-politik-kekuasaan

Repository. (2021). BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA.


http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12872/BAB%20II
%20pdf.pdf?sequen, 1-10.

Sebayang, R. (2019). Ini Cara China Maju, Jadi Ekonomi Terbesar ke-2 Dunia. CNBC
Indonesia .

Anda mungkin juga menyukai