Anda di halaman 1dari 20

"Kegagalan Trump: Proteksionisme Amerika Serikat dampaknya pada

kesejahteraan ekonomi AS"

Oleh:

GERHITS THEODORE KAIKATUY

372019084

SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2022
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
1.4.2 Manfaat Teoritis
1.5 Batasan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Konsep
2.1.1 Kepentingan Nasional
2.2 Teori Neo-merkantilisme
2.3 Penelitian Terdahulu
2.4 Kerangka Pikir Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.2 Unit Amatan
3.3 Unit Analisis
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Jenis dan Sumber Data
3.5.1. Jenis Data
3.5.2. Sumber Data
3.6 Sistematika Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam hubungan internasional, perdagangan merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dan seringkali menjadi fokus perhatian antar negara-negara. Amerika Serikat (AS)
dan Republik Rakyat Tiongkok (China) adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia dan
memiliki keterkaitan yang erat dalam perdagangan. Pada beberapa tahun terakhir, AS
menghadapi defisit perdagangan yang signifikan dengan China. Defisit perdagangan ini
adalah selisih antara nilai impor dan ekspor AS dengan China, yang mencerminkan
ketidakseimbangan dalam perdagangan barang dan jasa antara kedua negara. Pada April
2014, defisit perdagangan AS mencapai rekor tertinggi dalam dua tahun sebesar $64 miliar.
Kebijakan Proteksionisme Trump sebagai Respon atas Defisit Perdagangan Dalam upaya
untuk mengatasi defisit perdagangan yang terus meningkat dengan China dan masalah
lainnya seperti pencurian hak kekayaan intelektual (HAKI), Presiden AS ke-45, Donald
Trump, memilih untuk mengambil pendekatan proteksionisme. Kebijakan ini, khususnya
kebijakan tarif terhadap barang impor, bertujuan untuk melindungi produsen dan pekerja
dalam negeri serta mengurangi ketergantungan terhadap impor dari China.

Kondisi Keamanan Ekonomi Amerika Serikat Sebelum Kebijakan Proteksionisme


Trump Sebelum kebijakan proteksionisme Trump, AS menghadapi beberapa tantangan dalam
keamanan ekonominya. Tingkat pengangguran yang tinggi, terutama selama resesi pada
tahun 2009, menjadi salah satu isu krusial. Statistik menunjukkan bahwa tingkat
pengangguran meningkat dari sekitar 4,4% pada bulan Maret 2007 menjadi 10,0% pada bulan
Oktober 2009. Namun, selama masa kepemimpinan Trump, tingkat pengangguran menurun
secara signifikan hingga mencapai sekitar 3,5% pada bulan Februari 2020, menandakan
kemajuan ekonomi yang diakui oleh beberapa pihak. Korelasi Proteksionisme Trump dengan
Human Security dalam Konteks Economic Security Kebijakan proteksionisme Trump berupa
kebijakan tarif dan lainnya berdampak pada konteks keamanan ekonomi AS yang lebih luas.
Melalui pendekatan ini, Trump berupaya untuk meningkatkan ekonomi dalam negeri dan
menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat AS. Namun, kebijakan ini juga dapat
menyebabkan konsekuensi tidak diinginkan, seperti potensi konflik dengan China yang
merupakan saingan utama dalam dunia ekonomi.

Human security, termasuk economic security, menjadi faktor penting dalam konteks
kebijakan proteksionisme. Kebijakan ini mencerminkan upaya untuk melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat AS, meskipun dampaknya bisa mencakup
reaksi negatif dari negara mitra perdagangan seperti China. Oleh karena itu, perlu dilakukan
analisis lebih mendalam mengenai dampak dan korelasi kebijakan proteksionisme Trump
dengan aspek human security, khususnya dalam konteks economic security. Pengaruh
Proteksionisme Trump terhadap Kebijakan Tarif dan Trade War dengan China
Proteksionisme Trump mengambil bentuk kebijakan tarif yang diberlakukan pada barang
impor dari China. Tarif adalah pajak atas produk yang diimpor melintasi perbatasan nasional.
Keputusan ini secara historis adalah cara yang populer yang digunakan pemerintah untuk
meningkatkan pendapatan dan melindungi industri dalam negeri. Namun, penerapan
kebijakan tarif ini juga berpotensi memicu trade war antara AS dan China, mempengaruhi
dinamika perdagangan dunia secara keseluruhan.

Dampak Proteksionisme Terhadap Ekonomi Amerika Serikat Dalam jangka pendek,


kebijakan proteksionisme Trump mungkin memberikan manfaat bagi beberapa sektor industri
dalam negeri AS dengan melindungi mereka dari persaingan asing. Namun, dalam jangka
panjang, kebijakan ini dapat menyebabkan kenaikan harga barang konsumen dan bahan baku
industri, mengurangi daya beli masyarakat, serta mengganggu rantai pasok global. Tantangan
dan Respon Global Terhadap Kebijakan Proteksionisme Kebijakan proteksionisme Trump
telah menimbulkan kekhawatiran dan reaksi dari berbagai negara di seluruh dunia.

Dari gambar diatas dapat dilihat bagaimana perbedaan antara Tahun pertama Trump
menjadi Presiden dan Tahun terakhir sebelum Trump menjadi presiden. Pada gambar tabel
diatas menunjukan bahwa Amerika mengalami defisit perdagangan sebesar $ -57,069 pada
tahun 2017 jika dibandingkan dengan tahun 2016. Data menunjukan bahwa Amerika
mengalami defisit bukan hanya di tahun 2017 saja melainkan sepanjang era pemerintahan
presiden Donald Trump. Maka dari tulisan ini penulis akan memberikan penjelasan dengan
menggunakan pendekatan teori terkait indikator yang menjadi penyebab kegagalan Trump
terkait neraca perdagangan dan dampaknya kepada perekonomian Amerika Serikat. Peneliti
juga akan membahas apakah kebijakan proteksionisme ini memiliki dampak terhadap
penurunan pengangguran di Amerika agar hasil yang diberikan menjadi utuh dan dapat
dipertanggungjawabkan secara akademis.
Beberapa negara merespons dengan menerapkan kebijakan serupa untuk melindungi
industri dalam negeri mereka, yang berpotensi memperburuk ketegangan perdagangan global.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) juga menjadi aktor penting dalam menangani
sengketa perdagangan dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak. Kesimpulan Penelitian
ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana kebijakan
proteksionisme Trump berdampak pada keamanan ekonomi Amerika Serikat. Penelitian ini
akan mencakup analisis terhadap hubungan internasional AS dengan China dalam konteks
defisit perdagangan, penerapan kebijakan proteksionisme, kondisi keamanan ekonomi AS
sebelum kebijakan tersebut, dan korelasinya dengan human security terutama dalam konteks
economic security. Data dan fakta yang relevan dari sumber-sumber yang telah disediakan
akan menjadi dasar untuk menyusun penelitian ini guna memberikan wawasan yang
komprehensif mengenai topik tersebut. Semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi
bagi pemahaman dan pengambilan kebijakan di masa depan terkait keamanan ekonomi AS.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka timbul
rumusan masalah dengan pertanyaan penelitian: “Bagaimana proteksionisme Trump
berdampak Terhadap Keamanan Ekonomi Amerika Serikat dan Apakah itu merupakan
kebijakan gagal?”

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara
deskriptif dan juga menganalisis Kebijakan Proteksionisme Presiden Amerika Donald
Trump terhadap Keamanan ekonomi Amerika Serikat 2017-2019.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis


Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat menjadi salah satu referensi bagi para
akademisi, praktisi pemerintah serta pembaca sebagai rekomendasi mengenai kebijakan
proteksionisme terhadap defisit perdagangan dan juga pertumbuhan dan keamanan
ekonomi Amerika Serikat. Adapun dari penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi
pembaca agar lebih memahami bagaimana kebijakan ini dapat mempengaruhi defisit
perdagangan, dan juga berpengaruh langsung keamanan ekonomi AS.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis dalam penelitian ini yakni harapan agar penelitian ini
kedepannya dapat menjadi pustaka acuan dalam hal penelitian yang sejenis. Penelitian
ini juga menjadi awal sumber wawasan tambahan bagi peneliti lainnya dalam kebijakan
terkait dengan adanya proteksionisme pemberlakuan tarif kepada barang impor dengan
memperhatikan dampak terhadap defisit perdagangan negara.

1.5 Batasan Penelitian

Dengan adanya sebuah batasan penelitian dimaksudkan penulis untuk menghindari


adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih
fokus sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun batasan masalah dalam
penulisan ini adalah pada tahun 2017-2020 sebagai tiga tahun terakhir dalam penerapan
kebijakan tarif Amerika Serikat pada masa pemerintahan presiden Donald Trump.
Dengan berpatokan pada kebijakan proteksionisme Amerika Serikat peneliti mendapati
bahwa hal ini memiliki dampak kepada pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Pada
akhir penulisan dapat memberikan sajian rekomendasi poin-poin apa saja yang menjadi
acuan kritik dan saran dalam penerapan proteksionisme sebuah negara.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Konsep


2.1.1 Human Security
Asal usul konsep keamanan manusia dapat ditelusuri pada publikasi Laporan
Pembangunan Manusia tahun 1994, yang dikeluarkan oleh Program Pembangunan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP 1994). Keamanan dalam ilmu hubungan
internasional dibagi menjadi dua bagian besar yaitu keamanan tradisional yang
bersifat militer dan kontemporer yang merujuk kepada keamanan manusia. Dalam
pendekatan keamanan manusia sendiri ada beberapa pembagian area dan juga
indikator seperti freedom from fear dan freedom from want. Keamanan manusia
merupakan konsep yang dikembangkang dari yang awalnya berupa keamanan negara
(keamanan tradisional) menjadi keamanan terkait peran pemerintah melakukan
tanggung jawabnya kepada rakyatnya. Kemudian pemahaman terkait keamanan
manusia dibagi menjadi tujuh bagian.

keamanan manusia merupakan pembahasan kemaman kontemporer yang meliputi


keamanan ekonomi, keamanan pangan, keamanan kesehatan, keamanan lingkungan,
keamanan pribadi,keamanan komunitas dan juga keamanan politik. Keamanan
ekonomi berkaitan dengan pendapatan pokok yang terjamin bagi individu, biasanya
dari pekerjaan produktif dan menguntungkan, atau, sebagai upaya terakhir, dari
beberapa jaring pengaman yang dibiayai publik. Ketahanan pangan memastikan
bahwa semua orang setiap saat memiliki akses fisik dan ekonomi terhadap makanan
pokok. keamanan kesehatan terkait Jaminan kesehatan-menjamin perlindungan
minimum dari penyakit dan gaya hidup tidak sehat. Keamanan lingkungan adalah
untuk melindungi dari kerusakan alam jangka pendek dan jangka panjang, ancaman
buatan manusia di alam, dan kerusakan lingkungan alam. Keamanan pribadi berkaitan
melindungi orang dari kekerasan fisik, baik dari negara atau negara eksternal, dari
kekerasan individu atau faktor sub-negara, dari kekerasan dalam rumah tangga, dan
dari orang dewasa pemangsa. Keamanan komunitas melindungi orang-orang dari
hilangnya hubungan dan nilai-nilai tradisional, dan dari kekerasan sektarian dan etnis.
Keamanan politik memastikan bahwa orang hidup dalam masyarakat yang
menghormati hak asasi manusia mereka, dan memastikan kebebasan individu dan
kelompok dari upaya pemerintah untuk melakukan kontrol atas ide dan informasi.
Dalam mengkaji kebutuhan anak-anak indonesia penting untuk mengetahui bagian
mana yang perlu dilindungi dan menjadi prioritas.

Human security adalah pendekatan dalam studi keamanan internasional yang


menempatkan individu sebagai fokus utama, bukan hanya negara atau entitas politik.
Salah satu aspek penting dari human security adalah ekonomi security, yang
berhubungan dengan kesejahteraan ekonomi individu dan komunitas. Konsep
ekonomi security dalam human security bertujuan untuk melindungi dan
meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat dalam rangka mencapai keamanan dan
kesejahteraan yang lebih luas. Pertama, ekonomi security mengakui bahwa
ketidakamanan ekonomi dapat menjadi ancaman serius bagi individu dan komunitas.
Ini bisa mencakup kemiskinan, pengangguran, kurangnya akses terhadap layanan
kesehatan, pendidikan, dan makanan, serta kerentanan terhadap gejolak ekonomi dan
bencana alam. Dalam konteks ini, ekonomi security berfokus pada upaya untuk
mengatasi ketidakamanan ekonomi sebagai bagian dari rangkaian strategi untuk
mencapai keamanan yang lebih komprehensif.

Kedua, ekonomi security juga mengacu pada pentingnya kebijakan ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan. Ini mencakup menciptakan peluang ekonomi yang adil
bagi semua warga negara, mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
dan mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Dengan memastikan bahwa individu
dan komunitas memiliki akses ke sumber daya ekonomi yang memadai, ekonomi
security berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan umum dan mengurangi
ketidakamanan ekonomi.

Ketiga, ekonomi security juga berhubungan dengan perlindungan terhadap


eksploitasi ekonomi dan pelecehan hak asasi manusia. Ini mencakup melawan
perdagangan manusia, perburuan ilegal sumber daya alam, eksploitasi buruh, dan
segala bentuk eksploitasi ekonomi lainnya. Upaya untuk melindungi individu dari
eksploitasi ini merupakan bagian integral dari konsep ekonomi security dalam human
security.

Keempat, ekonomi security menekankan pentingnya upaya bersama dan kerja


sama internasional dalam mengatasi masalah ekonomi yang bersifat lintas batas.
Karena masalah seperti perubahan iklim, krisis keuangan global, dan perdagangan
ilegal tidak mengenal batas negara, kerja sama antar-negara menjadi kunci dalam
mencapai ekonomi security yang lebih baik. Maka dari itu dengan penggunaan konsep
human security peneliti ingin melihat dan membandingkan kebijakan Proteksionisme
Trump dalam memenuhi kebutuhan ekonomi Amerika serikat berhasil maupun tidak,
yang kemudian dituang dalam bentuk literasi ilmiah untuk menjadi acuan bagi peneliti
lain dalam melakukan penelitian.

2.2 Teori Liberalisme

Liberalisme dalam konteks ekonomi politik adalah sebuah pandangan yang


menggabungkan aspek-aspek teori liberalisme ekonomi dengan unsur-unsur politik.
Pandangan ini berfokus pada prinsip-prinsip dasar liberalisme, seperti kebebasan
individu, hak milik pribadi, dan minimnya campur tangan pemerintah dalam ekonomi,
sambil menekankan pentingnya hukum dan ketertiban, perlindungan hak asasi manusia,
dan sistem politik demokratis. Dalam kerangka pemikiran ini, liberalisme ekonomi
berperan sebagai fondasi ekonomi, sementara sistem politik yang demokratis dan
kebebasan individu adalah aspek politiknya.

Salah satu pilar utama dalam teori ekonomi politik liberalisme adalah keyakinan
pada pasar bebas sebagai sarana utama untuk mengelola sumber daya ekonomi. Pasar
bebas dalam pandangan ini mencakup pengakuan akan hak milik pribadi, perlindungan
terhadap kontrak, dan minimnya regulasi ekonomi oleh pemerintah. Liberalisme
ekonomi menganggap pasar bebas sebagai mekanisme yang efisien dalam
mengalokasikan sumber daya, menentukan harga, dan mempromosikan pertumbuhan
ekonomi. Liberalisme ekonomi juga mengedepankan prinsip kepemilikan swasta. Ini
berarti individu, perusahaan, dan entitas swasta lainnya memiliki hak untuk memiliki,
mengendalikan, dan mengoperasikan properti dan bisnis mereka sendiri. Pandangan ini
mendorong inovasi, kreativitas, dan inisiatif dalam ekonomi, karena pemilik memiliki
insentif untuk mengoptimalkan hasil dari aset dan usaha mereka.

Dalam kerangka pemikiran liberalisme, campur tangan pemerintah dalam ekonomi


harus dibatasi sebanyak mungkin. Pemerintah dianggap harus memainkan peran
terbatas, fokus pada menjaga hukum dan ketertiban, melindungi hak milik, dan
memastikan keberlangsungan persaingan bebas di pasar. Regulasi ekonomi yang
berlebihan dan intervensi yang tidak diperlukan dianggap dapat mengganggu
mekanisme pasar alami dan menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien.

Pendekatan liberalisme menekankan pentingnya efisiensi ekonomi sebagai alat untuk


mencapai kesejahteraan masyarakat. Dalam sistem yang mengutamakan pasar bebas,
perusahaan bersaing untuk konsumen, mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas
produk dan layanan sambil mempertahankan harga yang wajar. Ini berpotensi
menghasilkan lebih banyak barang dan jasa berkualitas tinggi dengan harga yang
terjangkau, yang menguntungkan konsumen dan masyarakat pada umumnya.

Liberalisme ekonomi juga mengkritik intervensi pemerintah yang berlebihan dalam


ekonomi. Tindakan seperti subsidi besar-besaran atau regulasi yang terlalu rumit
dianggap dapat merusak prinsip efisiensi pasar. Subsidi, misalnya, dapat menciptakan
distorsi dalam alokasi sumber daya dengan menguntungkan satu industri atau kelompok
tertentu sementara mengabaikan kepentingan umum. Dalam konteks perdagangan
internasional, liberalisme ekonomi menentang kebijakan proteksionisme.
Proteksionisme perdagangan, seperti penerapan tarif tinggi atau kuota impor, dianggap
sebagai penghalang bagi perdagangan internasional yang merugikan. Kebijakan ini
dapat meningkatkan harga barang-barang impor, mengurangi pilihan konsumen, dan
menghambat efisiensi alokasi sumber daya di tingkat global.

Dalam teori perdagangan internasional, liberalisme ekonomi mengacu pada teori


keuntungan komparatif yang dikemukakan oleh ekonom Inggris David Ricardo. Teori
ini menjelaskan bahwa perdagangan internasional dapat menguntungkan semua negara
karena setiap negara dapat memanfaatkan keunggulan komparatifnya dalam
memproduksi barang dan jasa tertentu. Dengan perdagangan bebas, negara-negara dapat
memaksimalkan produksi barang yang mereka hasilkan dengan biaya relatif lebih
rendah, meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Teori ekonomi politik
liberalisme tidak hanya mengenai ekonomi, tetapi juga tentang politik dan hak asasi
manusia. Liberalisme mendukung perlindungan hak asasi manusia sebagai nilai
fundamental. Ini mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, kebebasan pers,
dan kebebasan beragama. Sistem politik yang demokratis dilihat sebagai mekanisme
yang memungkinkan individu untuk mengontrol pemerintah dan memastikan
perlindungan hak-hak mereka.

Dalam liberalisme ekonomi politik, pemerintah yang dikelola secara demokratis


cenderung lebih terbuka terhadap kerja sama dengan negara-negara lain dan lebih
mungkin mencari solusi diplomatik dalam menyelesaikan konflik internasional. Sistem
politik yang demokratis memberikan rakyat kontrol terhadap pemerintahan mereka
melalui pemilihan umum, menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengambilan keputusan politik. Liberalisme ekonomi politik menyoroti pentingnya
perdamaian dan kerjasama internasional. Pemerintah yang dikelola secara demokratis
cenderung berpartisipasi dalam kerjasama internasional, seperti lembaga-lembaga PBB,
sebagai forum bagi negara-negara untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah global. Konflik internasional yang sering dikaitkan dengan
perbedaan sistem politik dapat diatasi melalui diplomasi dan kerja sama.

Oleh karena itu teori ekonomi politik khususnya liberalisme menggabungkan


prinsip-prinsip liberalisme ekonomi dengan nilai-nilai politik seperti demokrasi, hak
asasi manusia, dan perdamaian internasional. Pendekatan ini menekankan pentingnya
pasar bebas, hak individu, dan sistem politik demokratis sebagai fondasi untuk
pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Meskipun memiliki kritikannya,
liberalisme ekonomi politik tetap menjadi pandangan yang penting dalam pemikiran
politik dan ekonomi global, membentuk dasar bagi kebijakan ekonomi dan politik di
banyak negara di seluruh dunia.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan segmen yang dimaksudkan untuk memperlihatkan


orisinalitas atau keaslian dari tulisan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Tujuan
penelitian terdahulu juga dimaksudkan untuk melanjutkan penelitian yang sebelumnya
sudah ada; dengan maksud agar supaya komponen yang sebelumnya belum sempat
diteliti atau belum sempat dijelaskan oleh peneliti terdahulu. Penelitian terdahulu yang
dimaksud adalah

Tahun 2021

Peneliti Latifa Suhada Nisa

Asal FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK,


Instansi UNIVERSITAS LAMPUNG.

Judul KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DALAM


MENGATASI DEFISIT PERDAGANGAN DENGAN
TIONGKOK TAHUN 2018-2020

Tujuan Penelitian ini bertujuan menganalisis kebijakan


Penelitian Amerika Serikat dalam mengatasi defisit perdagangan
dengan Tiongkok. Penelitian ini menggunakan teori
Neo-Merkantilisme dan konsep kebijakan perdagangan
sebagai landasan analisis

Hasil hasil penelitian, kebijakan perdagangan AS terhadap


Penelitian Tiongkok memiliki motif ekonomi dan politik, namun
tujuan dari kebijakan perdagangan AS lebih didorong
oleh keuntungan politik yakni mempertahankan
dominasi kekuatan AS yang dapat mempengaruhi
kebijakan Tiongkok di tengah kenaikan kekuatan
ekonomi Tiongkok yang mengalami surplus
perdagangan.

Persamaan Penelitian ini membahas terkait Kebijakan tarif dan


hasilnya kepada neraca perdagangan AS. Perdagangan
yang merupakan kebijakan proteksionisme dan
berkorelasi langsung dengan kesejahteraan dan
keamanan ekonomi Amerika Serikat.

Perbedaan Penelitian ini berfokus pada bagaimana kebijakan tarif


berdampak pada devisit perdagangan saja dan tidak
melihat dampak selanjutnya kepada perkembangan
ekonomi internal AS. Sedangkan penulis membahas
bukan hanya tentang kebijakan tarif tapi juga melihat
bagaimana korelasinya dengan keamanan manusia dan
mempertimbangkan dampak seperti angka
pengangguran dan lain sebagainya yang menjadi
indikator keamanan ekonomi.

Tahun 2022

Peneliti Wambrauw, M., & Menufandu, D. N

Asal Universitas Cendrawasih


Instansi

Judul DAMPAK PERANG DAGANG TERHADAP


NERACA PERDAGANGAN AMERIKA SERIKAT-
CHINA

Tujuan bertujuan untuk membahas perang dagang AS-


Penelitian Tiongkok dan dampaknya terhadap neraca perdagangan
kedua negara dan ekonomi global. Perang dagang
kedua negara terjadi pada 2018 ketika AS
memberlakukan tarif impor ke China. Artikel ini
mengadopsi penelitian deskriptif kualitatif.

Hasil terdapat beberapa hasil yang membuktikan bahwa


Penelitian ekspor-impor pada kedua negara telah berjalan tetapi
tidak seperti biasanya, dan berdampak pada
perdagangan AS – China yang bersifat surplus ataupun
defisit. Dapat dilihat bagaimana defisit yang dialami
Amerika Serikat

Persamaan Penelitian ini membahas kebijakan proteksionisme


Amerika serikat dan juga kebijakan balasan yang sama
dari Cina dengan fokus kepada dampak kebijakan yang
berupa defisit maupun surplus dalam ekspor bagi kedua
negara.

Perbedaan Penelitian ini hanya membahas hingga bagaimana hasil


dari kedua negara apakah hanya surplus atau defisit.
sedangkan penulis membahas terkait bagaimana
dampaknya hingga kepada kesejahteraan ekonomi
dalam konsep human security.
2.4 Kerangka Pikir Penelitian

Proteksionisme
Trump

Liberalisme Klasik Human Security Proteksionisme

Kepentingan Kegagalan Trump Defisit perdangan


Nasional

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, peneliti akan menggunakan teori Liberalisme


sebagai perspektif dalam kerangka umum penulisan. Dimulai dengan adanya kebijakan
Trump dan hasil dari defisit perdagangan. Kebijakan internal dan dampak kebijakan
proteksionisme terkait tarif. Teori Liberalisme (teori klasik) akan digunakan sebagai
perspektif dalam mengkaji dan mengkritik kebijakan yang dilakukan oleh Donald
Trump selaku Presiden Amerika Serikat. Kemudian dengan menggunakan konsep
human security penulis berupaya melakukan perbandingan sebelum nantinya meberikan
nilai pasti terkait kegagalan kebijakan proteksionisme Trump ini. Konsep yang
digunakan untuk mendukung hipotesis dengan data yang jelas dan juga sebagai
pembanding dalam penilaian studi kasus. Dengan adanya kerangka penelitian maka
dapat membantu peneliti melakukan penelitian dengan konsep yang jelas.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian (edit/selaraskan)

Pendekatan penelitian merupakan susunan rencana prosedur penelitian yang meliputi


langkah, asumsi dan metode terperinci dalam pengumpulan, analisis, dan interpretasi
data (Cresswell, 2016). Dalam mengeksplorasi dan memahami kajian, hingga mencapai
tujuan penelitian, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang
merupakan pendekatan interpretatif analisis terhadap data-data yang ditemukan yang
berkenaan dengan judul penelitian yakni "Kegagalan Trump: Proteksionisme Amerika
Serikat dampaknya pada kesejahteraan ekonomi AS."

Adapun penelitian ini didukung dengan analisis mendalam agar mampu memahami
lebih rinci tentang permasalahan yang diangkat. (Neuman, 2006). Untuk mendukung
hal tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif, di mana peneliti akan
menggunakan teori untuk menganalisis data. Penelitian deskriptif digunakan untuk
menggambarkan fenomena yang terjadi, subjek serta tindakan. Sehingga dengan sumber
data ini, penelitian secara deskriptif digunakan untuk melihat Kegagalan Trump:
Proteksionisme Amerika Serikat dampaknya pada kesejahteraan ekonomi AS.

3.2 Unit Amatan

Dalam melakukan penelitian, peneliti memahami pentingnya suatu unit yang


menyediakan informasi-informasi yang disebut sebagai unit amatan (Sugiono, 2014).
Dalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi Proteksionisme Trump sebagai
kebijakan Amerika Serikat 2017-2019 sebagai unit amatan .

3.3 Unit Analisis)

Unit analisis dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hakikat dari objek
yang diteliti. Peneliti akan menjabarkan tindakan Donald Trump aktor dalam kasus
kebijakan proteksionisme sebagai unit analisis. Sehingga melalui penelitian ini dapat
diketahui Apakah ada Kegagalan Trump terkait Proteksionisme Amerika Serikat
dampaknya pada kesejahteraan ekonomi AS.
3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, dengan mencari
data dari buku, dokumen publikasi pemerintah, hasil - hasil penelitian, artikel publikasi,
serta hasil - hasil penelitian.

3.5 Jenis dan Sumber Data


3.5.1. Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kualitatif. penggunaan data
kualitatif dalam bentuk verbal dan bukan dalam angka (Abdurahman, 2007). Dalam
penelitian kualitatif ini meliputi latar belakang Kebijakan proteksionisme dan
dampaknya dalam konsep human Security.
3.5.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Dalam
penulisan ini penulis menggunakan sumber data sekunder yaitu data yang dikumpulkan
oleh penulis sebagai pendukung dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang
tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Adapun data yang digunakan meliputi buku,
jurnal dan dokumen resmi dari situs pemerintah. Penelitian ini akan menghasilkan data
berupa kata, kalimat maupun gambar yang penulis dapat dari berbagai literatur.

3.6 Sistematika Penelitian

BAB I: PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

1. Kerangka Konsep Human Security


2. Teori Liberalisme
3. Penelitian Terdahulu
4. Kerangka Pikir

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.2 Unit Amatan
3.3 Unit Analisis
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Jenis dan Sumber Data
3.6 Sistematika Penelitian

BAB IV: Peran KSP (Kantor Staf Presiden) terkait Keamanan Manusia dalam
Menyediakan Hak Anak Saat Pandemi Covid 19
4.1 Kondisi keamanan manusia Indonesia saat covid 19
4.1.1 Kondisi masyarakat selama covid 19
4.1.2 Kondisi dan hak anak-anak Indonesia selama covid 19
4.2 Evaluasi peran KSP dalam meningkatkan Hak anak 2020-2023
4.3.1 Identifikasi peran potensial KSP
4.3 Dampak yang diberikan KSP kepada anak Indonesia
4.5 Status Hak Anak Indonesia dalam kerangka konsep Human Security
4.6 Peran aktif KSP dan peluang dalam menjamin Human Security pada anak
BAB V: PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Baylis, John, and Steve Smith, eds. The Globalization of World Politics: An
Introduction to International Relations. 6th ed. Oxford: Oxford University Press, 2017.

Jurnal
● GINTING, C. E. R. B. (2021). KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DALAM
MENGATASI DEFISIT PERDAGANGAN DENGAN TIONGKOK TAHUN 2018-
2020.
● Wambrauw, M., & Menufandu, D. N. (2022). DAMPAK PERANG DAGANG
TERHADAP NERACA PERDAGANGAN AMERIKA SERIKAT-CHINA. Citizen:
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(4), 627-636.

Artikel Internet

● N. Gregory, M. (2003). Pengantar Ekonomi edisi kedua jilid satu. Jakarta: Erlangga,
● 2003.
● Henry, T . (2006). International Economics Global Markets and Competion 2 nd
Edition. World Scientific Co. Pte. Ltd.
● Istanul, B. (2020). Analisis Ekonomi Politik International dalam studi kasus perang
dagang Amerika Serikat-Tiongkok periode 2018-2019. Padjajaran Journal of
International relation.
● Bureau of Economic Analysis U.S Department of Commerce. (2020). Personal
Income and Outlays October 2020 https://www.bea.gov/
● CNBC Indonesia. Rangkaian Kejadian Penyebab Perang Dagang AS-China. (2018).
● https://www.cnbcindonesia.com/news/20180620154637-4-19778/rangkaian-kejadian-
penyebab-perang-dagang-as-china/4
● House of committee on the budget chairman john yarmuth. (2020). Preident Trump
Has Failed the American Economy.
https://budget.house.gov/publications/report/president-trump-has-failed-american-
economy
● Bereau of Economic Analysis U.S Department of Commerce. (2020). U.S Economy
at a Glance. https://www.bea.gov/news/glance
● Tim BBC. US 2020 election: The economy under Trump in six charts. (2020).
https://www.bbc.com/news/world-45827430
● Tim CNN. Trump promised to win the trade war with China. He failed.
https://edition.cnn.com/2020/10/24/economy/us-china-trade-war-intl-hnk/index.html
● Bereau of Economic Analysis U.S Department of Commerce. New Foreign Direct
Investment in the United States. (2020). https://www.bea.gov/data/intl-trade-
investment/new-foreign-direct-investment-united-states
● Tim BBC. Trump tariffs: US President imposes levy on steel and aluminium. (2018).
https://www.bbc.com/news/world-us-canada-43337951
● TAX FOUNDATION. Tracking the Economic Impact of U.S. Tariffs and Retaliatory
Actions. (2020). https://taxfoundation.org/tariffs-trump-trade-war/
● Brokings. Edu. Did Trump’s tariffs benefit American workers and national security?.
(2020). https://www.brookings.edu/policy2020/votervital/did-trumps-tariffs-benefit-
american-workers-and-national-security/
● Trading Economics. United States Balance of Trade. (2020)
https://tradingeconomics.com/united-states/balance-of-trade

Anda mungkin juga menyukai