Anda di halaman 1dari 9

TUGAS WEEK 2

MATA KULIAH ANALISIS RESIKO


KONSEP RESIKO, KETIDAKPASTIAN, SERTA
SUMBER DAN TIPE RESIKO

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

1. INDRA SAPUTRA (1501220194)


2. RIFKI RAMDIKA (1501223348)
3. M. SOFYAN SANUSI (1501223108)
4. JOSE E HARRIS (1501223221)

ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
2023
PENDAHULUAN

Hidup di dunia penuh dengan ketidakpastian yang mau tidak mau menuntut manusia
untuk selalu siap sedia menghadapi berbagai kemungkinan yang ada bahkan dalam keadaan
tersulit sekalipun. Salah satu alat yang dapat membantu dalam menghadapi ketidakpastian
tersebut adalah analisis risiko.

Analisis resiko merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi, menilai, dan


mengelola adakah adanya potensi bahaya yang dapat terjadi dalam suatu situasi atau proyek.
Dengan memahami konsep dasar dan cara melakukan analisis resiko, setiap individu dan
organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih terarah dan terukur, serta meminimalkan
dampak negatif dari kejadian yang tidak terduga.
DEFINISI RESIKO

Definisi resiko menurut Bussey pada tahun 1978 serta Merret dan Sykes pada tahun 1983
mengatakan bahwa :

“Keputusan dikatakan sebagai sebuah resiko Ketika terdapat lebih dari satu hasil akhir
yang berpotensi dapat terjadi dan terdapat kemungkinan yang dapat diketahui pada setiap
hasil akhir tersebut.” (Bussey, tahun 1978)

“Ketidakpastian muncul Ketika terdapat beberapa hasil akhir yang berbeda, tetapi
kemungkinan terjadinya hasil akhir tersebut tidak dapat.” (Merret dan Sykes, tahun 1983)

Berikut adalah beberapa definisi risiko menurut para ahli lainnya:

• Menurut Bussey (1978): "Keputusan dikatakan sebagai sebuah risiko ketika terdapat lebih
dari satu hasil akhir yang berpotensi dapat terjadi dan terdapat kemungkinan yang dapat
diketahui pada setiap hasil akhir tersebut."
• Menurut Merret dan Sykes (1983): "Ketidakpastian muncul ketika terdapat beberapa hasil
akhir yang berbeda, tetapi kemungkinan terjadinya hasil akhir tersebut tidak dapat
diketahui."
• Menurut Dhillon (2007):"Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang dapat
berdampak negatif pada nilai suatu aset."
• Menurut Kaplan dan Garrick (1981) : "Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan
terjadinya suatu peristiwa dan konsekuensi dari peristiwa tersebut, diukur dalam satuan
moneter."
• Menurut Von Neumann dan Morgenstern (1947) : "Risiko adalah suatu ukuran variabilitas
dari hasil yang mungkin terjadi."
• Menurut Knight (1921) : "Risiko adalah situasi di mana terdapat ketidakpastian tentang
kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan konsekuensinya."
KOMPONEN PEMBENTUK RESIKO

Berdasarkan Allen pada tahun 1995, ia mangatakan bahwa resiko terbentuk atas empat
parameter, diantaranya adalah :

1. Kemungkinan kejadian
2. Seberapa besar dampak dari sebuah resiko
3. Kerentanan terhadap perubahan
4. Tingkat ketergantungan dengan faktor resiko yang lain

KETIDAKPASTIAN DALAM ANALISIS RESIKO


Ketidakpastian adalah elemen fundamental dalam analisis risiko. Hal ini mengacu pada
kurangnya informasi atau pengetahuan tentang kemungkinan terjadinya suatu peristiwa atau
dampaknya. Ketidakpastian dapat dibedakan menjadi dua jenis:
• ALEATORY UNCERTAINTY
Aleatory Uncertainty merupakan jenis ketidakpastian yang berkaitan dengan variasi
alami atau acak dalam suatu fenomena atau kejadian. Dalam konteks analisis resiko,
aleatory uncertainty mengacu pada ketidakpastian yang disebabkan oleh faktor yang di luar
kendali dan sulit diprediksi.
Contoh ketidakpastian dalam jenis aleatory uncertainty dalam investasi keuangan adalah
terjadi perubahan pasar yang dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti politik, perubahan
kebijakan moneter hingga faktor lainnya.
• EPISTEMIC UNCERTAINTY
Epistemic Uncertainty merupakan jenis ketidakpastian yang berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan ataupun informasi yang memadai terhadap suatu fenomena atau
kejadian. Dalam konteks analisis resiko, epistemic uncertainty mengacu pada ketidakpastian
yang disebabkan oleh ketidakjelasan ataupun ketidakpastian dalam pengetahuan, data, serta
pemahaman terhadap suatu situasi atau keadaan. Contoh ketidakpastian dalam jenis
epistemic uncertainty dalam penilaian resiko terhadap efek samping produk obat baru yang
terdapat keterbatasan dalam data klinis yang tersedia serta pemahaman tentang reaksi tubuh
terhadap obat baru tersebut.
DAMPAK KETIDAKPASTIAN DALAM ANALISIS RISIKO

• Kesulitan dalam pengambilan keputusan: Sulit untuk memilih strategi terbaik ketika terdapat
banyak ketidakpastian. Contoh: Sebuah perusahaan ingin berinvestasi di negara baru.
Ketidakpastian tentang stabilitas politik dan ekonomi negara tersebut dapat membuat
perusahaan ragu untuk mengambil risiko.
• Ketidakmampuan untuk memprediksi masa depan dengan tepat: Risiko dan peluang tidak dapat
diprediksi dengan pasti. Contoh: Dalam industri penerbangan, maskapai penerbangan harus
mempertimbangkan berbagai faktor risiko yang tidak pasti, seperti cuaca, kecelakaan pesawat,
dan perubahan harga bahan bakar, dalam membuat strategi bisnis mereka.
• Ketidak efisienan dalam alokasi sumber daya: Sumber daya mungkin dialokasikan untuk risiko
yang tidak terlalu penting. Contoh: Pemerintah harus memprioritaskan alokasi anggaran untuk
berbagai program dan proyek. Ketidakpastian tentang efektivitas program dan proyek tersebut
dapat menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien.

METODE MENGATASI KETIDAKPASTIAN DALAM ANALSIS


RISIKO

• Pengumpulan data: Semakin banyak data yang tersedia, semakin kecil ketidakpastian. Contoh:
Perusahaan asuransi mengumpulkan data tentang kesehatan dan gaya hidup nasabahnya untuk
memperkirakan risiko kesehatan mereka.
• Pengembangan model: Model dapat membantu memprediksi kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa dan dampaknya. Contoh: Bank menggunakan model statistik untuk memprediksi
kemungkinan kredit macet nasabahnya.
• Analisis skenario: Membangun skenario yang berbeda untuk membantu memahami berbagai
kemungkinan outcomes. Contoh: Pemerintah dapat membangun skenario-skenario berbeda
tentang dampak perubahan iklim untuk membantu mereka mengembangkan strategi adaptasi
yang tepat.
• Manajemen risiko: Menerapkan strategi untuk mengelola risiko dan mengurangi dampaknya.
Contoh: Perusahaan dapat membeli asuransi untuk melindungi diri dari risiko kerugian akibat
bencana alam.
SUMBER DALAM ANALISIS RESIKO
Terdapat empat belas sumber dalam analisis resiko berserta contohnya, diantaranya adalah :
1. Alam, contohnya adalah kebakaran, penemuan arkeologis, ledakan, dan bencana alam.
2. Ekonomi, contohnya adalah pajak, inflasi, kebijakan keuangan, dan perubahan terhadap
suku bunga.
3. Finansial, contohnya adalah jaminan, margin keuntungan, kebangkrutan, dan pengalihan
resiko.
4. Hukum, contohnya adalah perubahan legislative serta lainnya.
5. Kriminalisme, contohnya adalah korupsi. Vandalism, penipuan, pencurian, dan segala
kejahatan lainnya.
6. Lingkungan, contohnya adalah kebijakan internal, polusi lingkungan, izin usaha, opini
publik, dampak lingkungan, dan lainnya.
7. Pasar, contohnya adalah permintaan, kompetensi, kepuasan pelanggan, dan tren barang baru
yang ada.
8. Peraturan, contohnya adalah perubahan pertaturan.
9. Perencanaan, contohnya adalah dampak sosial dan ekonomi izin usaha, kebijakan dan
praktik bisnis, penggunaan lahan, dan opini publik.
10. Politik, contohnya adalah kebijakan pemerintah, opini publik, dogma, perubahan ideologi,
legislagi, kekacauan (perang, terorisme, dan lain-lain).
11. Proyek, contohnya adalah definisi, strategi pengadaan, syarat kinerja, kepemimpinan,
organisasi perencanaan, quality control, program, sumber daya alam dan manusia, serta
komunikasi dan budaya.
12. Teknis, contohnya adalah realiabilitas, kejelasan desain, dan efisiensi operasional.
13. Standar Keamanan, contohnya adalah peraturan (kesehatan dan keamanan dalam
pekerjaan), bahan kimia berbahaya, robohnya bangunan, terjadinya tabrakan, banjir,
kebakaran, dan ledakan.
14. Sumber Daya Manusia, contohnya adalah human eror, rendahnya kompetensi,
ketidaktahuan, ketidakpedulian, rasa lelah, kemampuan komunikasi, budaya, dan bekerja
malam hari.
JENIS-JENIS RESIKO
1. Global Risk
Risiko ini berasal dari hal-hal di luar proyek, seperti lingkungan atau negara,
meskipun dapat diprediksi akan terjadi, belum tentu dapat dimitigasi sepenunya. Risiko
politik, risiko hukum, risiko komersial, dan risiko lingkungan adalah empaat risiko global
yang paling signifikan, menurut Merna dan Smith (1996). Walalupun memiliki
kemungkinan besar untuk terjadi, risiko ini sering disebut sebagai risiko yang tidak dapat
dikendalikan. Penanganan risiko ini biasaynay direncanakan pada tingkat perusahaan.
Adapun contohnya sebagai berikut :
• Pandemi COVID-19: Menyebabkan gangguan ekonomi global, krisis kesehatan, dan
perubahan sosial.
• Krisis energi: Menyebabkan harga energi melonjak, inflasi meningkat, dan ketegangan
geopolitik.
• Perubahan iklim: Menyebabkan bencana alam, migrasi massal, dan kerawanan pangan.
2. Dynamic Risk
Sebuah risiko dinamis berarti bahwa ada dua kemungkinan dampak, yaitu dampak
positif dan dampak negatif. Fokus dari jenis risiko ini adalah memaksimalkan keuntungan.
Suatu contoh perusahaan industri angkat berat yang telah berhasil mencoba keberhasilannya
di inddustri telekomunikasi yang pasarnya belum jelas. Proses mengambil risiko sesuatu
untuk mendapatkan keuntungan di bidang lain dikenal sebagai risiko dinamis. Dalam
kenyataannya setiap keputusan manajemen memiliki aspek pengambilan risiko yang terus
berubah. Risiko yang menguntungkan dan merugikan dalam suatu proyek dapat
diidentifikasi terlebih dahulu dan dibandingkan. . Adapun contohnya sebagai berikut :
• Perkembangan teknologi yang pesat: Menyebabkan perubahan pola konsumsi, disrupsi
industri, dan munculnya pekerjaan baru.
• Perubahan regulasi: Menyebabkan perubahan biaya operasi, peluang pasar baru, dan
hambatan perdagangan.
• Persaingan yang ketat: Menyebabkan penurunan pangsa pasar, margin keuntungan yang
lebih kecil, dan kebutuhan untuk berinovasi.
3. Customer Risk
Customer risk adalah jenis risiko yang terkait dengan kemungkinan kerugian yang
dapat ditimbulkan dari hubungan dengan pelanggan atau klien tertentu. Risiko ini muncul
ketika pelanggan gagal memenuhi kewajibannya, seperti tidak membayar tagihan tepat
waktu atau menghadapi masalah keuangan yang menghalangi mereka untuk membeli
barang atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, customer risk juga dapat melibatkan risiko
reputasi, dimana interaksi negatid dengan pelanggan tertentu dapat menyebabkan mereka
tidak dapat membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Adapun contohnya sebagai berikut
:
• Credit risk: Kegagalan pelanggan untuk membayar pinjaman atau tagihan.
• Market risk: Perubahan permintaan pelanggan, preferensi, dan perilaku.
• Operational risk: Kesalahan dalam proses pemenuhan pesanan, layanan pelanggan, atau
penagihan.
• Reputational risk: Kerusakan reputasi perusahaan akibat keluhan pelanggan atau ulasan
negatif.

4. Destructive Technology Risk


Teknologi destruktif adalah teknologi baru yang melampaui teknologi sebelumnya.
Ini menjadi standar batu dan meninggalkan teknologi sebelumnya. Saat ini, teknologi
destruktif hampir selalu muncul, bahkan sampai titik dimana ia paling sering muncul dalam
dua dekade terakhir, terutama di industri yang berkaitan dengan IT dan peralatan elektronik.
Teknologi destruktif dianggap sebagai kesempatan baru bagi perusahaan yang telah
mengadopsinya dan beradaptasi dengannya, tetapi juga merupakan ancaman bagi
perusahaan yang telah lama berinvestasi dalam industri tersebut. Adapun contohnya sebagai
berikut :
• Artificial intelligence (AI): Menggantikan pekerjaan manusia, meningkatkan risiko bias,
dan menimbulkan dilema etika.
• Cybersecurity: Serangan siber, pencurian data, dan penipuan online.
• Biotechnology: Penyalahgunaan bioteknologi untuk bioterorisme atau pengembangan
senjata biologis.
KESIMPULAN

Resiko adalah situasi dimana terdapat kemungkinan lebih dari satu hasil akhir dengan
kemungkinan yang dapat diketahui. Resiko dibentuk oleh empat parameter: kemungkinan
kejadian, dampak, kerentanan terhadap perubahan, dan ketergantungan dengan faktor resiko
lain. Ketidakpastian adalah elemen penting dalam analisis resiko. Ada dua jenis ketidakpastian:
aleatory uncertainty (variasi alami) dan epistemic uncertainty (kekurangan pengetahuan).
Ketidakpastian dapat menyebabkan kesulitan dalam pengambilan keputusan, ketidakmampuan
memprediksi masa depan, dan alokasi sumber daya yang tidak efisien. Ketidakpastian dapat
diatasi dengan pengumpulan data, pengembangan model, analisis skenario, dan manajemen
resiko. Memahami resiko dan berbagai aspeknya sangat penting untuk pengambilan keputusan
yang efektif dan pengelolaan proyek yang sukses.

REFERENSI

Forum, W. E. (2023). The Global Risks . Geneva: World Economic Forum.


MORGAN, M. Granger. Risk analysis and management. Scientific American, 1993, 269.1:
32-41.

Anda mungkin juga menyukai