Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KEBIJAKAN MIGRANT PROTECTION

PROTOCOL (MPP) PADA ERA DONALD TRUMP


TAHUN 2019

Putu Ditha Tilottami Upaningtyas1), Penny Kurnia Putri2), A.A. Ayu Intan Parameswari3)
1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email: dithatilottami@gmail.com1, penny.tjokrodihardjo@gmail.com2,
prameswari.intan@unud.ac.id3

ABSTRACT

United States of America is a superpower country known as the nation of immigrants. Under
Donald Trump’s administration, immigrants, asylum seekers, and refugees were considered an
existential threat to the national security. Thus, Trump issued a policy to protect his country. The
focus of this research is to find out why the US implemented the Migrant Protection Protocol
(MPP) Policy under Donald Trump’s era in 2019. The scientific framework used in this research
are Populism Perspective, Securitization Concept, and Realist Foreign Policy. The analysis that
has been carried out by the author finds that the reasons for Trump's implementation of the
MPP, are the illegal immigrant crisis, domestic-based crime, and eliminating jobs for local
residents. As a populist actor, the arrival of immigrants, asylum seekers, and refugees are
depicted as a threat to the security of the American people, which is why a firm policy is
needed.

Keywords: Asylum Seekers, MPP, Populism, Securitization.

1. PENDAHULUAN turut dipengaruhi oleh pemimpin negaranya.


Amerika Serikat merupakan salah satu Ketika AS berada dibawah kepemimpinan
negara demokratis yang membuka jalur
perbatasannya bagi para imigran maupun
pencari suaka. Predikatnya sebagai negara Presiden Ronald Reagan, George H. W.
adidaya yang memiliki super power inilah Bush, dan Barack Obama, kebijakan imigrasi
yang menjadi daya tarik tersendiri bagi AS memiliki sebuah persamaan yaitu, mereka
gelombang imigrasi yang masuk ke AS. menerapkan kebijakan imigrasi yang
Sebagai negara demokratis yang menjunjung menjunjung tinggi nilai-nilai fundamental AS
tinggi nilai-nilai fundamental hak asasi yakni demokrasi (The Sacramento Bee,
manusia (HAM), hal itu dimanifestasikan 2018). Di sisi lain, Donald Trump selaku
dengan memberikan hak masuk dan berbagai Presiden AS ke-45, memiliki perubahan
fasilitas penunjang bagi imigran yang mencari kebijakan imigrasi yang cenderung bersifat
suaka di negaranya. kontradiktif terhadap pendahulunya.
Dinamika perubahan arah kebijakan Pada masa kampanyenya, Trump berjanji
imigrasi AS mengalami perkembangan yang bahwa ia akan menjadi presiden yang paling
sukses dalam menciptakan banyak lapangan

104
pekerjaan. Ia juga sangat berambisi dalam 2. KAJIAN PUSTAKA
menjadikan Amerika Serikat menjadi negara Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
yang hebat lagi atau sering kita dengar slogan empat penelitian sebelumnya untuk
“Make America Great Again.” dalam setiap membantu penulis dalam memahami topik
pidatonya. yang akan diteliti. Penelitian pertama adalah
Pada tahun 2018 dibawah kepemimpinan tulisan dari Ardianti (2015), yang berjudul
Trump, AS dan Meksiko merundingkan “Kebijakan Australia Dalam Menangani
sebuah kebijakan baru terkait isu imigran Imigran Ilegal Dibawah Kepemimpinan
yaitu, kebijakan Migrant Protection Protocol Perdana Menteri Tony Abbott Tahun 2013.”
(MPP) yang secara tidak resmi dikenal Penelitiannya berpendapat bahwa kebijakan
sebagai kebijakan Remain in Mexico (RIM). tersebut diperuntukkan demi menjaga
Kebijakan MPP merupakan kebijakan yang kepentingan dan keamanan nasional dari
memaksa baik itu imigran maupun pencari ancaman eksternal, yaitu pencari suaka dan
suaka yang tiba di Port of Entry (POE) di imigran ilegal yang berusaha untuk masuk ke
perbatasan selatan AS, agar dikembalikan ke Australia.
Meksiko untuk menunggu durasi proses Penelitian Ardianti memberikan kontribusi
imigrasi mereka. Dimana sebelumnya, berupa pemahaman mengenai faktor
mereka diizinkan untuk menunggu didalam eksternal yang memengaruhi kebijakan
wilayah AS. imigrasi Australia. Namun, penelitian Ardianti
Laporan Human Rights First (2021) telah belum membahas terkait faktor domestik yang
mendokumentasikan lebih dari 1.500 kasus turut memengaruhi kebijakan imigrasi suatu
pembunuhan, pemerkosaan, penculikan, dan negara. Maka dari itu, penulis akan
serangan kekerasan lainnya yang dilaporkan menggambarkan serta menonjolkan faktor
kepada publik akibat dari penerapan domestik yang memengaruhi kebijakan
kebijakan MPP. Dapat dilihat bahwa pada imigrasi di AS yakni, fenomena domestik dan
masa pemerintahan Trump, kebijakan yang karakter ideologi pemimpin negara.
diterapkan sangat bersifat kontradiktif Tulisan kedua yang penulis gunakan
terhadap nilai-nilai demokrasi yang dijunjung adalah karya Amini (2018) yang berjudul
tinggi oleh AS sejak dulu. “Kebijakan Anti-Immigration Swiss Tahun
AS menunjukkan kebijakan konservatif 2014.” Amini berargumen bahwa dalam
frontal yang mengakibatkan kontroversi pembuatan kebijkan Anti-Immigration, alasan
kemanusiaan dari dunia internasional yakni, utama yang mendorong Swiss
hal-hal yang dianggap melanggar HAM. mengimplementasikan kebijakan tersebut
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini adalah untuk memproteksi warga negaranya
dibuat untuk mengetahui alasan Amerika dari beberapa isu keamanan internasional
Serikat menerapkan kebijakan Migrant yang dianggap berpotensi mengancam
Protection Protocol (MPP) pada era Donald keseimbangan dan kesejahteraan rakyatnya.
Trump Tahun 2019. Penelitian ini berkontribusi dalam
memberikan pemahaman tentang bagaimana

105
teori sekuritisasi dapat digunakan sebagai oleh Presiden Trump, serta untuk mengetahui
pisau analisis dalam menjelaskan alasan implikasinya terhadap pembuatan kebijakan
suatu negara menerapkan kebijakan untuk luar negeri di AS.
memproteksi dirinya dari ancaman khususnya Magcamit dalam tulisannya berasumsi
dalam aspek imigrasi. Penulis kemudian bahwa “sekuritisasi populis” merupakan
melihat perbedaan terhadap penelitian ini, sebuah saluran dimana para pemimpin yang
yaitu subjek yang diteliti. Penelitian Amini berideologi populis dapat merumuskan,
menggunakan Swiss sebagai subjek melaksanakan serta membenarkan kebijakan
penelitian, sedangkan dalam penelitian ini luar negeri realis mereka.
penulis menggunakan Amerika Serikat Penelitian Magcamit memberikan
sebagai subjek penelitian. kontribusi bagi penulis terkait pemahaman
Tulisan ketiga yang penulis gunakan yakni karakter dan ideologi politik Donald Trump
karya Andani (2019) yang berjudul “Alasan yang tergolong ke dalam populisme. Kendati
Pemerintah AS Donald Trump Menerapkan demikian, penulis masih menemukan celah
Kebijakan Kontroversial Terhadap Meksiko untuk melengkapi analisis populisme Trump
melalui Pembangunan Tembok dan tersebut. Maka dari itu, dalam penelitian ini
Pembatasan Imigran Ilegal (2016-2020).” penulis akan melengkapi celah tersebut
Penelitian Andani berkontribusi dalam dengan memberikan berbagai data
menunjukkan skenario terkait dengan analisis pendukung yang mampu menonjolkan sisi
faktor domestik yang menjadi alasan dari populisme Trump di Amerika Serikat.
diterapkannya kebijakan imigrasi oleh Trump.
Dapat disimpulkan bahwa tulisan Andani 3. METODE PENELITIAN
berfokus pada kepentingan Trump selama ia Jenis penelitian ini merupakan penelitian
menjabat sebagai Presiden AS. Kebaruan eksplanatif-kausalitas dengan menggunakan
yang ditawarkan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif. Data yang digunakan
peneliti ingin menganalisis alasan yakni, data primer dan data sekunder. Level
diterapkannya kebijakan Migrant Protection analisis dalam penelitian ini adalah Amerika
Protocols (MPP) menggunakan perspektif Serikat selaku sebuah negara yang berdaulat.
populisme agar dapat memberikan Teknik analisis data yang digunakan adalah
pemahaman mengenai pengaruh faktor politik teknik coding. Coding merupakan sebuah
domestik yang lebih rinci dan komprehensif. proses yang digunakan untuk mengorganisir
Tulisan terakhir yang penulis gunakan data ke beberapa segmentasi yang bervariatif
yakni, tulisan milik Michael Magcamit (2017) (Saldana, 2009: 78).
yang berjudul “Explaining the Three-Way Teknik coding terbagi menjadi first cycle
Linkage Between Populism, Securitization, coding dan second cycle coding. Metode
and Realist Foreign Policies.” Magcamit pengkodean siklus pertama mencakup hingga
menggunakan model hubungan tiga arah dua puluh lima pendekatan yang memiliki
untuk menjelaskan alasan dan rasionalisasi fungsi serta tujuan yang berbeda-beda
dibalik doktrin ‘America First’ yang diprakarsai (Saldana, 2009: 79). Dari dua puluh lima

106
pendekatan tersebut, penulis hanya akan 4.1.1 Isu Imigrasi yang Terjadi di
menggunakan tiga pendekatan yang paling Amerika Serikat
sesuai dengan penelitian ini, yakni descriptive 4.1.1.1 Permasalahan Imigran Ilegal
coding, process coding, dan causation coding.
Penduduk pendatang yang tidak sah atau
Descriptive coding dalam penelitian ini
ilegal didefinisikan sebagai semua penduduk
ialah “Donald Trump selaku elit politik Amerika
asing yang bukan warga negara dan bukan
Serikat”. Process coding-nya menjadi
penduduk resmi AS. Sebagian besar imigran
“implementasi kebijakan MPP”. Causation
ilegal memasuki AS tanpa pemeriksaan atau
coding-nya ialah “isu imigran dan pencari
menetap melewati batas berlakunya visa yang
suaka menyebabkan AS mengeluarkan
diizinkan. Department of Homeland Security
kebijakan MPP”.
(DHS) memperkirakan sebanyak 11,4 juta
Second cycle coding dilihat dari first cycle
imigran tidak sah tinggal di AS pada 1 Januari
coding yang memiliki persamaan. Penulis
2018.
mengambil beberapa contoh dari koding
Sebanyak 50% imigran tidak sah pada
siklus pertama yakni, “Donald Trump selaku
2018 berasal dari Meksiko dengan perkiraan
elit politik AS”, “implementasi kebijakan MPP”,
sebanyak 5,42 juta orang. Lima negara
dan “isu imigran dan pencari suaka
terkemuka berikutnya termasuk kedalam
menyebabkan AS mengeluarkan kebijakan
NTCA yakni, El Salvador (730.000 orang),
MPP”. Dengan demikian, koding siklus
Guatemala (620.000 orang), dan Honduras
keduanya dapat berupa “alasan/penyebab
(450.000 orang). Pada 15 Oktober 2018,
diterapkannya kebijakan MPP”.
diperkirakan sebanyak 1.600 orang dari
Data yang disajikan dalam penelitian ini
Honduras telah berkumpul di perbatasannya
merupakan data dalam bentuk narasi yang
dengan Guatemala (Vox.com, 25/10/2018).
disusun secara sistematis dan sesuai dengan
Kelompok tersebut akan melakukan
fokus pembahasan. Data yang disajikan
perjalanan menggunakan sebuah caravan.
dalam sub-bab gambaran umum diantaranya
Kemudian jumlah karavan terus meningkat
yakni, gambaran terkait isu imigrasi yang
menjadi sebanyak 3.000 orang yang telah tiba
terjadi di AS, serta informasi terkait proses
di perbatasan Meksiko-Guatemala pada 19
perumusan dan penerapan kebijakan MPP.
Oktober 2018 dan akan melanjutkan
Kemudian data yang disajikan dalam sub-bab
perjalanan ke AS (Vox.com, 25/10/2018).
hasil temuan dan analisis diantaranya yaitu,
Dapat dilihat bahwa permasalahan imigran
analisis populisme Trump, analisis upaya
yang tidak sah masih kerap terjadi di AS sejak
sekuritisasi yang dilakukan terkait isu
dulu hingga sekarang. Meskipun jumlah
tersebut, dan analisis output atau realist
imigran tidak sah tersebut sempat menurun,
foreign policy sebagai respon atas isu yang
permasalahan imigran ilegal tetap terjadi
ada.
setiap tahunnya dan hal tersebut merupakan
sebuah ancaman bagi AS selaku negara yang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN berdaulat terlebih apabila mereka merupakan
4.1 Gambaran Umum

107
orang-orang yang berusaha untuk masuk ke para pengedar narkoba menghasilkan fentanil
AS tanpa dokumen yang resmi. dan opioid sintetik lainnya dalam operasi
Akibatnya pada pemerintahan Trump, AS klandestin (DEA, 2019: 13). Para
berusaha untuk melakukan tindakan restriktif penyelundup menyelundupkan fentanil ke
dalam mengatasi hal tersebut. Misalnya, Amerika Serikat baik melalui darat melewati
pembatasan kuota masuknya pencari suaka perbatasan barat daya, dan melalui udara
dan pengungsi ke AS. Selain pembatasan menggunakan pos internasional dan
kuota, pemerintah AS dibawah Trump juga pembawa konsinyasi ekspres.
kerap mengimplementasikan berbagai Permasalahan tersebut tentu menjadi
kebijakan restriktif untuk mempertahankan salah satu alasan kuat mengapa Amerika
keamanan negara, salah satunya ialah Serikat dibawah kepemimpinan Trump sangat
kebijakan MPP. kontra terhadap masuknya kelompok imigran
dan berusaha untuk memperketat
4.1.1.2 Meningkatnya Tindakan pengamanan perbatasannya.
Kriminalitas
Menurut laporan “National Drug Threat 4.1.1.3 Perebutan Lapangan Pekerjaan
Assesment” tahun 2019 oleh Drug Permasalahan terakhir yang menjadi
Enforcement Administration (DEA), Obat- dampak dari kuatnya arus masuk imigrasi di
obatan terlarang, serta organisasi kriminal AS ialah, fenomena berkurangnya lapangan
transnasional maupun domestik yang pekerjaan bagi penduduk asli (native
memperdagangkannya, terus menjadi americans). Jesse Bennet (2020), seorang
ancaman signifikan terhadap kesehatan peneliti Pew Research Center, mengatakan
masyarakat, penegakan hukum, dan bahwa imigran mulai terlibat dalam pekerjaan
keamanan nasional di AS. yang memprioritaskan keterampilan analitis,
Pada tahun 2017 kematian akibat seperti sains, dan matematika, atau
keracunan narkoba mencapai tingkat tertinggi keterampilan dasar, seperti menulis dan
yang tercatat dan setiap tahun sejak 2011, berbicara.
melebihi jumlah kematian akibat senjata api, Hasil riset yang sama mengatakan bahwa
kecelakaan kendaraan bermotor, bunuh diri, telah terjadi pergeseran dimana para imigran
dan pembunuhan. Sebanyak 192 orang yang masuk ke AS mulai berkembang dan
meninggal setiap hari karena keracunan obat menjamah lapangan pekerjaan yang
(DEA, 2019: 9). Melalui laporan tersebut, memerlukan berbagai keterampilan tinggi.
dikatakan bahwa fentanil menjadi pendorong Imigran diharapkan memainkan peran utama
utama dibalik krisis opioid yang sedang dalam pertumbuhan tenaga kerja negara
berlangsung, dimana fentanil terlibat dalam hingga tahun 2035.
lebih banyak kematian daripada obat Polemik tersebut kemudian menjadi
terlarang lainnya. sebuah tantangan tersendiri bagi pemerintah
Dua negara yang menjadi sumber utama AS. Di satu sisi, pemerintah tentu saja harus
fentanil adalah Meksiko dan Tiongkok tempat melindungi dan mengutamakan kepentingan

108
domestik dan penduduk asli demi menjamin tindakan kriminal seperti smuggling dan
kesejahteraan rakyatnya. Dalam trafficking serta permasalahan lainnya yang
permasalahan lapangan pekerjaan ini, dapat tentu saja berpotensi untuk mengganggu
dinilai bahwa terlepas dari itu adalah kestabilan dan keamanan kedua negara ini
pekerjaan yang memerlukan keterampilan (US Department of Homeland Security,
tingkat tinggi ataupun rendah, negara sebagai 25/01/2019).
aktor utama akan mementingkan kepentingan Sebelum MPP diterapkan, para imigran
rakyatnya diatas kepentingan orang asing serta pencari suaka diizinkan untuk
yang berada di negaranya. menunggu di Amerika Serikat selama kasus
suaka mereka dipersidangkan. Namun pasca
4.1.2 Kebijakan Migrant Protection diterapkannya MPP, kelompok tersebut kini

Protocol (MPP) terpaksa menunggu di kota-kota perbatasan

Kebijakan Migrant Protection Protocol Meksiko. Mayoritas pencari suaka yang

(MPP) merupakan salah satu dari sekian kembali ke Meksiko dibawah MPP berasal

banyak kebijakan imigrasi yang dikeluarkan dari Northern Triangle of Central America

oleh AS dibawah masa kepemimpinan Trump. (NTCA) yang terdiri dari El Salvador,

MPP adalah sebuah kebijakan di mana Guatemala dan Honduras.

individu asing tertentu yang memasuki atau Menurut laporan The Strauss Center yang

mencari izin masuk ke AS dari Meksiko berjudul “Migrant Protection Protocols:

secara ilegal atau tanpa dokumentasi yang Implementation and Consequences for

sesuai, dapat dikembalikan ke Meksiko dan Asylum Seekers in Mexico” (2020) oleh

menunggu di luar AS selama proses imigrasi Leutert, sejak MPP pertama kali diterapkan

mereka (US Department of Homeland pada Januari 2019, lebih dari 64.000 orang

Security, 25/01/2019). Kebijakan ini telah diproses ke dalam program tersebut dan

merupakan hasil dari sebuah diskusi dan dikembalikan ke Meksiko. Sesuai dengan

kerja sama antara pemerintah AS dan data dalam tabel diatas, per 31 Desember

Meksiko yang sama-sama merasakan 2019, INM mengatakan bahwa sebagian

besarnya dampak yang ditimbulkan akibat besar imigran pencari suaka telah

derasnya arus masuk imigrasi di perbatasan. dipulangkan ke Ciudad Juárez (18.728

Sebuah Memorandum tentang Policy orang), disusul Matamoros (17.121 orang),

Guidance for Implementation of the Migrant Nuevo Laredo (11.225 orang), Tijuana (7.223

Protection Protocols menunjukkan bahwa orang), Mexicali (6.739 orang) dan Piedras

perumusan dari kebijakan MPP muncul akibat Negras (1.108 orang). MPP baru dimulai di

berbagai fenomena dan polemik tertentu yang Nogales pada tahun 2020 sehingga daerah

terjadi akibat kuatnya arus masuk imigrasi di tersebut tidak termasuk kedalam data INM.

perbatasan antara AS dengan Meksiko


diantaranya yakni, imigran dan pencari suaka 4.2 Hasil Temuan dan Analisis
yang kerap datang ke wilayah tersebut tanpa 4.2.1 Analisis Populisme Donald
dokumentasi yang resmi, terjadi berbagai Trump

109
4.2.1.1 Biografi Singkat dan Populisme Telah menjadi sebuah rahasia publik

dalam Karir Politik Donald Trump bahwasannya Trump merupakan seseorang

Donald John Trump atau kerap dikenal yang terkenal dengan sikap anti-imigrannya.

dengan Donald Trump lahir di Queens, New Sisi tersebut telah ditunjukkan secara terbuka

York, pada 14 Juni 1946. Pasca kepada publik oleh Trump sejak masa

menyelesaikan jenjang pendidikannya, Trump kampanye kepresidenannya tahun 2016.

mengikuti jejak ayahnya berkarir di bidang Kelompok yang menjadi sasaran utama

real estate, guna memenuhi ambisinya untuk kebencian Trump ialah kelompok imigran,

mengembangkan bisnis keluarganya yaitu, pencari suaka, serta pengungsi, terutama

The Trump Organization (Infobiografi.com, mereka yang dianggap memasuki AS secara

20/10/2021). ilegal.

Selain memiliki passion sebagai seorang Dalam pidato kampanyenya pada tahun

entrepreneur, Trump juga berkeinginan untuk 2016 silam, Trump menuduh imigran yang

memasuki arena politik. Pada tahun 2015, berasal dari Meksiko sebagai kelompok

Trump mempersiapkan diri untuk kriminal atau penjahat. Pernyataan tersebut

berpartisipasi dalam pencalonan presiden AS dikutip melalui The Washington Post

periode 2016. Ia secara resmi mengumumkan (11/01/2018):

pencalonannya pada Juni 2015. Semenjak itu “When Mexico sends its people, they’re not

Trump mulai aktif berkampanye untuk sending their best. They’re not sending ‘you’.

mendapatkan simpatisme dari masyarakat They’re not sending ‘you’. They’re sending

AS. Dalam kampanye tersebut Trump memilih people that have lots of problems, and they’re

tema besar yakni “Make America Great bringing those problems with us. They’re

Again”. bringing drugs. They’re bringing crime.

Tema ini seakan menjadi cerminan dari They’re rapists. And some, I assume, are

Trump dalam memimpin AS kedepan yang good people.”

mengacu pada ideologi politik yang Pada saat yang bersamaan, Trump juga

mendasari jati diri sekaligus identitas politik mengatakan:

Trump yakni, populisme. Trump berusaha “What can be simpler or more accurately

untuk menunjukkan bahwa ia berpihak stated? The Mexican Government is forcing

sepenuhnya kepada rakyat (the people) their most unwanted people into the United

dengan memberikan janji-janji dimana ia akan States. They are, in many cases, criminals,

memfokuskan pemerintahannya untuk drug dealers, rapists, etc.”

melayani rakyat dan negara. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa


Trump menganggap kelompok tersebut

4.2.1.2 Pembingkaian Politik: Imigran menjadi sumber kejahatan dan kriminalitas


seperti penyebaran narkoba, dan tindakan
dan Pencari Suaka Sebagai
kriminal lainnya. Kalimat “They’re not sending
Sumber Ancaman Keamanan
‘you’ ditujukan untuk masyarakat AS.
Domestik Amerika Serikat
Tujuannya adalah untuk memuji audiens

110
bahwa mereka adalah orang-orang terbaik penolakannya terhadap pluralisme di AS.
dan mereka tidak seperti orang-orang yang Dimana ia berjanji akan memberlakukan
dikirim oleh Meksiko ke AS. Hal ini juga pelarangan imigrasi terhadap imigran yang
secara tidak langsung menunjukkan bahwa datang dari negara-negara Islam yang
Trump membeda-bedakan struktur menjadi tempat asal dari pelaku terorisme.
masyarakatnya dimana ia menganggap Kedua pernyataan tersebut pada dasarnya
bahwa masyarakat AS merupakan ‘kelompok sangat sesuai dengan asumsi dari perspektif
yang berperilaku baik’ sedangkan para populisme, dimana Jan-Werner Muller dalam
imigran, pencari suaka, serta pengungsi dari bukunya yang berjudul “What is Populism?”
Meksiko merupakan ‘kelompok yang mengatakan bahwa disamping mengadopsi
berperilaku buruk’. gerakan anti-elitis, populisme juga cenderung
Selain menunjukkan kebenciannya bersifat anti-pluralis atau menolak keberadaan
terhadap kelompok imigran, pencari suaka pluralisme dalam tatanan sosial tertentu
dan pengungsi dari Meksiko, pada tanggal 15 (Muller, 2016: 3). Dalam konteks ini, Trump
Januari 2016, melalui akun twitternya, Trump meganggap kelompok imigran, pencari suaka,
mengunggah: serta pengungsi sebagai sebuah kelompok
“More radical Islam attacks today - it never asing dan ‘berbeda’ dari kelompok yang ia
ends! Strengthen the borders, we must be anggap sebagai warga negara AS dimana
vigilant and smart. No more being politically mereka menjadi sumber dari permasalahan
correct.” yang terjadi.
Pernyataan tersebut mengindikasikan
populisme Trump dengan menyudutkan 4.2.2 Analisis Tindakan Sekuritisasi
kelompok Islam sebagai sumber dari yang Dilakukan oleh Donald
serangan radikal yang telah terjadi. Atau Trump Terkait Isu Imigrasi
dengan kata lain, Trump tidak segan-segan
Konsep sekuritisasi pertama kali
menunjukkan kebenciannya terhadap
diperkenalkan oleh Copenhagen School
kelompok masyarakat yang dianggap asing
melalui pakar akademisi seperti Barry Buzan
atau ‘berbeda’ dari masyarakat Amerika
dan Ole Weaver yang berpendapat bahwa
Serikat.
masalah keamanan sejatinya tidak muncul
Lebih lanjut, kebencian tersebut turut
begitu saja, tetapi dibangun sedemikian rupa
dipertegas melalui tweet nya pada 13 Juni
dengan melakukan upaya sekuritisasi oleh
2016, dimana Trump mengunggah:
aktor tertentu melalui tindak tutur (speech
“In my speech on protecting America, I
act).
spoke about a temporary ban, which includes
Terdapat beberapa elemen utama dalam
suspending immigration from nations tied to
proses sekuritisasi diantaranya yaitu, referent
Islamic terror.” Pernyataan ini
objects (objek keamanan), speech act (tindak
mengindikasikan bahwa Trump akan
tutur), securitizing actors (aktor sekuritisasi),
melakukan segala hal yang diperlukan untuk
functional actors (aktor fungsional) serta
menyalurkan populismenya, serta

111
existential threats (ancaman eksistensial) (31/08/2019) mengatakan: “A 2011 report
(Hadiwinata, 2017). from the Government Accountability Office
found that illegal immigrants and other non-

4.2.2.1 Speech Act citizens, in our prisons and jails together, had

Dalam Konsep Sekuritisasi yang around 25,000 homicide arrests to their

dipopulerkan oleh Mazhab Copenhagen names, 25,000.” Dalam pernyataan tersebut,

School, tindak tutur merupakan sebuah Trump secara halus mengatakan bahwa

komponen yang sangat penting untuk imigran ilegal merupakan isu yang sangat

menentukan arah sekuritisasi terhadap suatu penting karena menjadi sumber dari tindakan

isu. Speech act dapat berupa usaha untuk kejahatan pembunuhan yang terjadi di AS.

membingkai (framing) suatu permasalahan Dalam kesempatan yang sama, Trump

atau isu. Framing memberikan definisi dan menambahkan:

interpretasi khusus tentang isu-isu politik “While there are many illegal immigrants in

terhadap publik (Hadiwinata, 2017: 14). our country who are good people, many,

Dikutip dari laman thetrumparchive.com, many, this doesn't change the fact that most

pada 9 Pebruari 2016, Trump dalam akun illegal immigrants are lower skilled workers

twitternya membagi unggahan pernyataan: with less education, who compete directly

“We will stop heroin and other drugs from against vulnerable American workers, and

coming into New Hampshire from our open that these illegal workers draw much more out

southern border. We will build a wall and have from the system than they can ever possibly

security.” Melalui kalimat tersebut, dapat pay back. And they're hurting a lot of our

diinterpretasikan bahwa Trump berusaha people that cannot get jobs under any

untuk mem-framing isu imigrasi yang terjadi di circumstances.”

perbatasan selatan AS sebagai sebuah Melalui pernyataan tersebut, Trump

ancaman bagi keamanan nasional. berusaha menciptakan narasi dan

Ia menegaskan bahwa imigran ilegal yang membingkai kelompok imigrasi yang masuk

masuk melalui perbatasannya dengan ke AS bersifat mengancam masyarakatnya

Meksiko menjadi sumber dari meningkatnya dalam segi aspek kesejahteraan. Dimana

penyebaran obat-obatan terlarang dan selain berpotensi meningkatkan angka

narkotika lainnya ke Amerika Serikat. Trump kriminalitas, para imigran ilegal yang dinilai

juga mengatakan bahwa ketika terpilih berpendidikan lebih rendah, dianggap

menjadi presiden nantinya, ia akan menciptakan persaingan lapangan pekerjaan

membangun tembok besar diperbatasan dengan masyarakat AS yang berada dalam

tersebut demi menciptakan dan menjaga posisi rentan.

keamanan perbatasan. Pada tahun 2018, AS mengalami krisis

Pernyataan lainnya disampaikan melalui imigrasi di perbatasan selatan akibat

pidato imigrasinya pada rapat umum di gelombang besar masuknya pencari suaka

Phoenix pada 31 Agustus 2016 yang dikutip yang datang dari Central America

melalui laman Lost Angeles Times menggunakan caravans atau rumah yang

112
didesain menyerupai mobil dan memiliki roda. besar yang memperkuat pertahanan di
Menanggapi hal tersebut, Trump perbatasan antara AS dan Meksiko,
menyampaikan pidatonya di Gedung Putih, mendeportasi imigran ilegal yang masuk
yang dilansir melalui laman American Public melalui perbatasan selatan AS,
Broadcast Service (01/11/2018), mengatakan mengimplementasikan kebijakan Travel Ban,
“This is an invasion.” Kemudian ia Zero Tolerance, serta kebijakan Migrant
menambahkan, “We’re not releasing them into Protection Protocol (MPP).
our country anymore.”
Pemilihan diksi dalam pidato yang 4.2.2.2 Referent Object, Securitizing
disampaikan Trump, mengindikasikan bahwa Actor, Functional Actor, dan
situasi tersebut dianggap memiliki urgensi Existential Threat
yang sangat tinggi sehingga hal itu menjadi
Dalam penelitian ini objek keamanan yang
suatu ancaman bagi keamanan nasional.
digunakan ialah AS selaku sebuah negara
Selain itu, Trump juga turut memanfaatkan
yang berdaulat. Pada penelitian ini,
celah yang ada dengan cara membangun
securitizing actor yang dimaksud ialah Donald
wacana sekuritisasi dalam rangka
Trump sejak beliau maju sebagai calon
menyalurkan karakter populismenya yaitu,
presiden dari Partai Republik hingga secara
sikap anti-imigran dan anti-pluralisnya. Lebih
resmi menjabat sebagai Presiden AS ke-45.
lanjut, Trump kemudian mengumumkan
Aktor fungsional (functional actors) ialah aktor
rencananya untuk menandatangani perintah
yang turut serta memengaruhi proses
imigrasi (kebijakan MPP) sebagai upaya
penyampaian pidato (speech act) yang
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
diterima oleh audiens, tetapi aktor ini
Berdasarkan pernyataan-pernyataan
bukanlah objek keamanan maupun aktor
Trump diatas, usaha framing terhadap isu
sekuritisasi. Dalam konteks penelitian ini
imigrasi yang terjadi di AS pada akhirnya
audiens yang dimaksud ialah masyarakat AS
mampu menciptakan narasi bahwa imigran,
dan aktor fungsional yang dimaksud
pencari suaka dan pengungsi dianggap
merupakan para pendukung Trump baik itu
sebagai sebuah ancaman yang nyata.
mereka yang berasal dari anggota Partai
Dimana mereka dianggap menyebabkan
Republik maupun simpatisan.
permasalahan-permasalahan diantaranya
Menurut tulisan milik Hadiwinata dalam
yakni, meningkatnya imigran ilegal yang
bukunya yang berjudul “Studi dan Teori
masuk ke AS, meningkatkan tindakan
Hubungan Internasional: Arus Utama,
kriminalitas, dan terjadinya persaingan
Alternatif & Reflektivis” (2017), proses
perebutan lapangan pekerjaan antara orang
sekuritisasi mencakup logika retorika tertentu
asing dan penduduk asli AS.
yang terdiri dari tiga hal. Pertama, adanya
Hal tersebut memberikan justifikasi dan
sebuah klaim bahwa suatu objek tertentu
kemudahan bagi Trump untuk merealisasikan
dikatakan sedang menghadapi ancaman
berbagai usulan kebijakan terkait keamanan
eksistensial. Kedua, adanya permintaan untuk
nasional. Diantaranya, pembangunan tembok

113
melakukan tindakan diluar kebiasaan sebagai
respon untuk menghadapi ancaman tersebut 4.2.3 Analisis Realist Foreign Policy
yang sekaligus akan menjustifikasi tindakan- Mengutip Barry Buzan, Ole Waever, Jaap
tindakan darurat yang dilakukan. Ketiga, de Wilde, dalam tulisan yang berjudul
adanya upaya untuk meyakinkan publik “Security: A New Framework for Analysis”
bahwa tindakan luar biasa yang dilakukan di (1998), dikatakan bahwa Mazhab
luar prosedur normal tersebut dapat Copenhagen School telah menambahkan
dibenarkan atas dasar untuk menghadapi formasi diskursif kedalam konteks sejarah
ancaman eksistensial yang ada. perkembangan keamanan. Mazhab ini
Dalam konteks penelitian ini, Trump selaku menggambarkan bagaimana suatu negara
pemimpin negara berperan sebagai aktor mampu mengonstruksi wacana, dan pada
sekuritisasi yang mengklaim dan membangun akhirnya hal tersebut berdampak besar pada
konstruksi kepada audiens melalui tindakan perumusan kebijakan luar negeri.
speech act berupa pidato bahwa, AS selaku Dalam konteks ini, AS dibawah masa
referent object diklaim sedang menghadapi pemerintahan Trump yang populis,
ancaman eksistensial yang meliputi mengonstruksikan wacana yang mengklaim
datangnya gelombang besar imigran, pencari bahwa krisis imigrasi yang terjadi di AS
suaka, dan pengungsi yang ingin masuk ke merupakan sebuah ancaman eksistensial
AS secara ilegal melalui perbatasannya yang nyata bagi keamanan negara. Maka dari
dengan Meksiko, meningkatnya tindakan itu, diperlukan sebuah upaya sekuritisasi
kriminalitas, dan berkurangnya lapangan untuk merespon ancaman yang ada, dimana
pekerjaan. Kemudian, publik selaku audiens pada akhirnya pemerintahan Trump
menyepakati klaim dan konstruksi yang mengeluarkan Kebijakan Migrant Protection
dibangun oleh Trump. Protocol (MPP).
Proses tersebut pada akhirnya Haviland Smith, melalui tulisannya yang
menghasilkan sebuah produk berupa berjudul “Idealist vs. Realist Foreign Policy”
kebijakan-kebijakan imigrasi, baik itu (2011), mengatakan bahwa pada dasarnya
kebijakan domestik maupun luar negeri yang terdapat dua pendekatan yang berbeda untuk
disebut dengan tindakan diluar kebiasaan kebijakan luar negeri. Pertama, kebijakan luar
sebagai respon untuk menghadapi ancaman negeri yang bersifat “realis”, menempatkan
yang ada. Aktor sekuritisasi akan berusaha kepentingan dan keamanan nasional diatas
untuk meyakinkan publik dengan upaya ideologi, etika, dan moralitas suatu negara.
framing-nya bahwa tindakan luar biasa yang Kedua, Aliran kebijakan luar negeri yang
dilakukan di luar prosedur normal tersebut “idealis”, berpendapat bahwa kebijakan luar
dapat dibenarkan atas dasar untuk negeri harus mencerminkan nilai-nilai etika,
menghadapi urgensi dari ancaman moral dan filosofis suatu negara.
eksistensial yang dianggap sebagai sebuah Dalam konteks ini, AS dibawah
prioritas utama dan harus segera diatasi kepemimpinan Trump menerapkan kebijakan
dengan cepat (Hadiwinata, 2017: 27). luar negeri imigrasi yang realis. Dimana

114
Trump selalu menegaskan bahwa keamanan Sesuai dengan pemaparan dan analisis
nasional merupakan sebuah prioritas utama, diatas terkait dengan Kebijakan Migrant
terlepas dari ideologi dan nilai-nilai demokrasi Protection Protocol (MPP), pada akhirnya
yang dijunjung tinggi oleh AS. Maka dari itu, kebijakan tersebut dapat digolongkan sebagai
Trump selalu menerapkan kebijakan- sebuah kebijakan luar negeri yang realis
kebijakan yang bersifat agresif terhadap (realist foreign policy). Hal tersebut sesuai
kelompok imigran, pencari suaka, dan dengan asumsi Haviland Smith, melalui
pengungsi. Salah satunya ialah Kebijakan tulisannya yang berjudul “Idealist vs. Realist
Migrant Protection Protocol (MPP). Foreign Policy” (2011), dimana ia mengatakan
Seperti yang sudah penulis paparkan pada bahwa kebijakan luar negeri yang realis
bagian gambaran umum, dapat dilihat menempatkan kepentingan dan keamanan
bahwasanya AS dibawah era Trump berada nasional diatas ideologi, etika, dan moralitas
ditengah-tengah konstruksi yang suatu negara.
menganggap bahwa kelompok pendatang Dalam konteks ini, Trump selaku Presiden
yakni, imigran, pencari suaka dan pengungsi AS menempatkan keamanan nasionalnya
merupakan sebuah ancaman bagi keamanan diatas ideologi dan nilai demokrasi yang
nasional dan kestabilan domestik AS. Dapat dijunjung tinggi oleh AS selaku negara yang
ditarik pemahaman bahwa konstruksi tersebut demokratis, dengan menerapkan kebijakan
tidak semata-mata dibuat tanpa alasan. MPP yang cenderung bersifat agresif dan
Konstruksi itu, didukung dengan fakta acapkali memberikan dampak negatif
lapangan bahwa kelompok-kelompok terhadap imigran dan pencari suaka yang
pendatang tersebut pada akhirnya berpotensi ingin masuk ke AS.
memberikan ancaman eksistensial bagi Alasan utama AS menerapkan kebijakan
keamanan nasional AS. ini ialah karena para imigran, pencari suaka
Dapat dinilai bahwasanya kebijakan MPP dan pengungsi dianggap sebagai sebuah
ini diimplementasikan dengan tujuan untuk ancaman eksistensial yang menyebabkan
menjaga keamanan nasional AS di maraknya fenomena imigran ilegal,
perbatasannya dengan Meksiko. Dimana AS meningkatnya tindakan kriminalitas, dan
melihat bahwa untuk menjaga keamanan terjadinya persaingan lapangan pekerjaan
domestik masyarakatnya, perlu dilakukan yang cukup ketat antara penduduk asli AS
sebuah pengamanan yang ketat di pintu dengan orang asing atau para pendatang
masuk perbatasan selatan AS yakni yang tersebut.
berbatasan langsung dengan Meksiko.
Kebijakan ini ditujukan untuk menyaring serta
5. KESIMPULAN
membatasi masuknya imigran dan pencari
Berdasarkan pada apa yang telah peneliti
suaka ke AS agar kedepannya mampu
paparkan di atas, dapat dilihat bahwasanya
mengurangi permasalahan-permasalahan
Donald Trump selaku pemimpin negara yang
domestik yang muncul akibat kuatnya arus
populis dapat dengan mudah memanfaatkan
masuk para pendatang.

115
ideologinya untuk melakukan upaya Jurnal:
sekuritisasi terkait isu imigrasi yang terjadi di
Amini, N. A. (2016). KEBIJAKAN ANTI-
AS. Selaku aktor yang teridentifikasi populis, IMMIGRATION SWISS TAHUN
2014.
Trump menyalurkan populismenya dengan
Ardianti, A. (2015). Kebijakan Australia
melakukan upaya sekuritisasi terhadap isu dalam Menangani Imigran Ilegal
Dibawah Kepemimpinan
imigrasi yang dianggap sebagai ancaman
Perdana Menteri Tony Abbott
eksistensial bagi AS dibawah Tahun 2013 (Doctoral
dissertation, Riau University).
kepemimpinannya dengan menerapkan
Magcamit, Michael. 2018. “Explaining The
kebijakan yang bersifat realis. Three-Way Linkage Between
Populism, Securitization, And
Berdasarkan analisis yang penulis lakukan
Realist Foreign Policies:
menggunakan kerangka keilmuan yang terdiri President Donald Trump and the
Pursuit of ‘America First’
dari Perspektif Populisme, Konsep
Doctrine:”
Sekuritisasi dan Realist Foreign Policy, https://doi.org/10.1177/00438200
17746263 180(3): 6–35. (October
ditemukan hasil bahwa alasan Donald Trump
31, 2021).
menerapkan Kebijakan Migrant Protection
Skripsi:
Protocol (MPP) ialah karena terjadi krisis
imigran ilegal, meningkatnya kriminalitas Tiya, Andani (2019). “ALASAN
PEMERINTAH AMERIKA
domestik, serta mengeliminasi lapangan
SERIKAT DONALD TRUMP
pekerjaan bagi penduduk lokal. Sebagai aktor MENERAPKAN KEBIJAKAN
KONTROVERSIAL TERHADAP
yang teridentifikasi populis, maka kehadiran
MEKSIKO MELALUI
imigran, pencari suaka dan pengungsi PEMBANGUNAN TEMBOK DAN
PEMBATASAN IMIGRAN
kemudian diproyeksikan sebagai pihak yang
ILEGAL (2016 - 2020)”
mengancam keamanan rakyat AS, sehingga
Laman Resmi Pemerintah:
perlu diberi kebijakan tegas.
DHS. 2019. U.S. Border Patrol Southwest
Border Apprehensions by Sector
6. DAFTAR PUSTAKA Fiscal Year 2019 | U.S. Customs
and Border Protection.
Buku: https://www.cbp.gov/newsroom/s
tats/sw-border-migration/usbp-
Buzan, B. (1991). New Patterns of Global sw-border-apprehensions-fy2019
Security in the twentieth century. (October 30, 2021).
International Affairs, 67(3). Garunay, Melanie. 2015. “President
Buzan, Barry, Ole Wæver, and Jaap De Obama: ‘Immigrants and
Wilde. 1998. “Introduction. Refugees Revitalize and Renew
Security Analysis: Conceptual America’ | The White House.”
Apparatus. - Security: A New https://obamawhitehouse.archive
Framework for Analysis.” 239. s.gov/issues/immigration/econom
Hadiwinata, B. S. (2017). Studi dan Teori y (October 28, 2021).
Hubungan Internasional: Arus The White House. 2019. “Immigration |
Utama, Alternatif, dan Reflektivis. The White House.”
Yayasan Pustaka Obor https://trumpwhitehouse.archives
Indonesia. .gov/issues/immigration/
Ullman, R. H. (1983). Redefining security. (October 29, 2021).
International security, 8(1), 129- UNHCR “Viewpoint: ‘Refugee’ or ‘Migrant’
153 – Which is right?”.

116
https://www.unhcr.org/news/lates population residing in the United
t/2016/7/55df0e556/unhcr- States: January 2015–January
viewpoint-refugee-migrant- 2018. Population Estimates.
right.html. (January 12, 2022). Drug Enforcement Administration. (2019).
The Trump Archive.com National drug threat assessment.
https://www.thetrumparchive.com Drug Enforcement Administration
/ (March 5, 2022). Strategic Intelligence Section, US
Department of Justice. Published
Laman Berita: December, 2020-01.
HRF. 2021. “Delivered to Danger | Human
Washington Post.com Editors (2017). Rights First.”
“How Donald Trump came up https://www.humanrightsfirst.org/
with ‘Make America Great campaign/remain-mexico
Again’”. (October 30, 2021).
https://www.washingtonpost.com/ Leutert, Stephanie. 2020. “Migrant
politics/how-donald-trump-came- Protection Protocols:
up-with-make-america-great- Implementation and
again/2017/01/17/fb6acf5e-dbf7- Consequences for Asylum
11e6-ad42- Seekers in Mexico (2019-20) -
f3375f271c9c_story.html The Strauss Center.”: 1–75.
(February 19, 2022). https://www.strausscenter.org/pu
Washinton Post.com Editors (2019). blications/migrant-protection-
“Trump’s ‘Migrant Protection protocols-implementation-and-
Protocols’ hurt the people they’re consequences-for-asylum-
supposed to help” seekers-in-mexico-2019-20/
https://www.washingtonpost.com/ (November 6, 2021).
outlook/2019/07/18/trumps- Pew Research Center. (2019). "Measuring
migrant-protection-protocols-hurt- illegal immigration: How Pew
people-theyre-supposed-help/ Research Center counts
(February 20, 2022). unauthorized immigrants in the
Washington Post.com Editors. (2019). U.S."
“Opinion: Yes, undocumented https://www.pewresearch.org/fact
immigrants take jobs from -tank/2019/07/12/how-pew-
Americans. Here’s the proof.” research-center-counts-
https://www.washingtonpost.com/ unauthorized-immigrants-in-us/
opinions/2019/08/16/yes- (February 27, 2022).
undocumented-immigrants-take- United States. Office of Immigration
jobs-americans-heres-proof/ Statistics. (2008). Yearbook of
(March 1, 2022). Immigration Statistics. US
Department of Homeland
Laman Artikel: Security, Office of Immigration
Statistics.
Biography.com Editors. (2021). "Donald United States Department of Homeland
Trump Biography". Security. (2010). Yearbook of
https://www.biography.com/us- immigration statistics: 2009.
president/donald-trump US Department of Homeland Security.
(February 10, 2022) (2016). 2014 yearbook of
Smith, Haviland. (2011). "Idealist vs. immigration statistics.
Realist Foreign Policy".
https://americandiplomacy.web.u
nc.edu/2011/04/idealist-vs-
realist-foreign-policy/. (February
13, 2022)

Laporan:

Baker, Bennet. (2021). Estimates of the


unauthorized immigrant

117

Anda mungkin juga menyukai