Anda di halaman 1dari 6

Notulensi kelompok 1 APLN

A. Level of analysis terdiri dari actor-aktor yang mempunyai pandangan. Actor-aktor unit
analisis politik luar negeri antara lain:
1. Individu
2. Domestic, berada diatas individu seperti organisasi, suatu kelompok, dan partai
3. Regional, seperti ASEAN
4. Global, seperti PBB
Politik merupakan tujuan yang ingin dicapai suatu negara, dan kebijakan-kebijakan yang
dibuat merupakan cara yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Begitu pula dengan
politik luar negeri, yang merupakan tujuan dari suatu negara, dan kebijakan luar negeri
merupakan cara suatu negara dalam mencapai tujuan tersebut.
B. APLN lahir berawal dari rasa ketidakpuasan terhadap dominannya realisme dalam hubungan
internasional setelah perang dunia ke-2. APLN muncul dengan 3 generasi
1. Generasi pertama yaitu pada tahun 1954-1974, yang dimana kemunculan APLN pada
generasi pertama ini untuk mengurangkan dominannya realisme dalam suatu negara.
2. Generasi kedua yaitu pada tahun 1974-1997, yang dmana pada generasi ini
ditekankannya konsep birokratif pada proses organisasi.
3. Generasi ketiga yaitu pada tahun 1997-sekarang, pada generasi ini kelompok dan
organisasi-organisasi kecil sudah mulai di dengarkan dan dipertimbangkan suaranya
dalam pengambilan keputusa-keputusan negara.

C. POLITIK LUAR NEGERI CHINA DAN INDONESIA


Meskipun Indonesia dengan china berkerja sama dalam bidang ekonomi, tetapi hubngan
antara Indonesia dengan china selalu memiliki masalah terutama dengan masalah di
kepulauan natuna. Seperti yang kita ketahui, bahwa china menganggap bahwa kepulauan
natuan adalah Kawasan dari negara nya. Meskipun dalam hal tersebut Indonesia dengan
china terdapat masalah, hal tersebut tidak menjadi penghalang Indonesia berkerja sama
dengan china dalam bidang ekonomi.
Didalam kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan china tersebut, terdapat tumpeng tindih
antara kedaulatan laut natuna dengan Kerjasama ekonomi tersebut. Namun hal tersebut tidak
menjadi penghalang untuk kedua negara tersebut melakukan Kerjasama dibidang lain.
Terdapat beberapa kebijakan dari presiden Jokowi, yaitu 5 pilar penting perhatian utama
politik luar negeri Indonesia antara lain:
1. Keamanan dan perdamaian, kebijakan ini dapat kita rasakan langsung dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan tentramnya kehidupan dalam bernegara.
2. Diplomasi ekonomi, seperti kerjassama antara china dan Indonesia di atas
3. Perlindungan WNI di luar negeri, dalam Kerjasama perlindungan WNI ini terdapat
kaitannya dengan kerja sama antar anggota ASEAN
Dalam kebijakan luar negeri pemerintahan Jokowidodo tersebut dapat disimpulkan bahwa,
presiden jokowidodo menjunjung tinggi perdamaian. Dalam hal ini untuk didalam negeri
seperti melindungi tumpah darah segenap rakyat Indonesia.
 Sesi Tanya Jawab Kelompok 1

Pertanyaan dari Wida Suryani


1. Dalam generasi kedua APLN, seperti apa konsep birokratik yang di tekankan pada
masa itu?
Jawaban Alif: konsep birokratik yang diterapkan yaitu sudah mulai mendengarkan
suara-suara dari kalangan bawah, dan organisai-organisasi kecil. Jadi keputusan di
atas harus sesuai dengan keputusan di bawah, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa
keputusan yang di atas lebih dominan.

Pertanyaan dari Innaya Amalia Santoso


2. Apakah politik luar negeri dari suatu negara di pengaruhi system politik luar negeri
dari negara lain?
Jawaban dari Zikri Aulia Ghifari Fajar: Hal tersebut bisa saja terjadi, misalnya
jika sebuah negara diumpakan dengan individu terjadi skema sebagai berikut.
Misalnya si A ingin menghadiri sebuah pertemuan pada jam 4, tetapi si A tidak
memiliki kendaraan sehingga mengharuskan si A untuk menumpang kepada si B.
Akan tetapi ternyata si B mempunyai kendala sehingga tidak bisa datang ke
pertemuan tersebut pada jam 4 melainkan jam 5. Mau tidak mau si A harus mengikuti
si B karena si A tidak memiliki pilihan lain jika ingin menghadiri pertemuan tersebut

Pertanyaan dari Gusti Bagus Nauval


3. Apakah NGO berperan dalam membantu negara dalam politik luar negeri?
Jawaban: salah satu peran NGO yang pernah berkontribusi dalam politik luar negeri
yaitu Green Peace dari Canada, namun menurut kelompok 1 justri NGO telah
menganggu kebijakan yang telah dibuat oleh negara, dan peran dari NGO sendiri
hanya memberikan pendapat dan saran kepada pemerintah.
Notulensi APLN kelompok 2
Pemateri, Vidrian Azzandra Xeriscky:
APLN lahir pada tahun 1953 setelah perang dunia kedua. realis menyebutkan bahwa negara
menjadi actor tunggal. kemudian APLN hadir untuk menyangkal pemikiran dari kaum realis
tersebut. Pada saat itu terdapat 3 orang paragdimatic yang melakukan diskusi bersama, yang
kemudian menjadi pondasi dasar lahirnya APLN. Setelah berlangsungnya diskusi yang
menjadi dasar lahirnya APLN tersebut, kemudian dibentuk beberapa generasi. Ada 3 generasi
dari APLN. Generasi pertama yaitu pada tahun 1953-1973, yang dimana pada saat itu disebut
dengan Classic Foreign Policy. Generasi kedua yaitu oada tahun 1973-1993, dan generasi
yang terakhir yaitu dari tahun 1993-sekarang, dan masih terus berkembang hingga saat ini.
Pemateri, Elsa Rusmayani:
Generasi APLN:
1. Generasi pertama yaitu pada tahun 1954-1974, pada generasi pertama ini merupakan
menjadi peletak dasar dari berdirinya APLN yang dimana nanti akan menjadi
landasan analisis politik selanjutnya. Teori-teori penting yang muncul dari generasi
pertama ini adalah proses pemimpin, orientasi, personalitas politik, dinamika
kelompok kecil, politik birokrasi budaya, dan analisi politik luar negeri.
2. Generasi kedua yaitu oada tahun 1974-1993, yang dimana melanjutkan generasi
pertama dan masih disebut dengan pemikir classic, pengkritik, sekaligus
menghadirkan metode-metode baru. Tokoh-tokoh pada generasi ini juga masih
menggunakan teori-teori pada generasi pertama.
3. Generasi ketiga yaitu pada tahun 1993-sekarang, dimana pada generasi ini terdiri dari
kaum pospositivis dan konstruktivis yang menawarkan solusi yang lebih lugas untuk
analisis kebijakan luar negeri serta menghadirkan berbagai alternatif pemikiran baru
yang selama ini termaginalkan. Actor dalam generasi ini tidak lagi didominasi oleh
negara.
Pemateri, Wahyu Zepria Sasaki:
Konsep Politik Luar Negeri:
1. Konsep Lingkungan
Didalam konsep lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu konsep lingkungan psikologis
dan konsep lingkungan nasional. Konsep lingkungan psikologis adalah suatu kondisi
atau keadaan suatu negara yang menjadi fokus analisis. Konsep lingkungan nasional
merupakan ruang lingkup kerja dari politik luar negeri dan dapat diartikan
berdasarkan pada suatu kesepakatan yang telah dibuat untuk mengambil suatu
tindakan melalui analisis data oleh pembuat keputusan seperti pemerintah, non
pemerintah maupun NGO.
2. Konsep Motivasi atau Tujuan
Didalam politik luar negeri memiliki motivasi atau tujuan. Motivasi atau tujuan ini
untuk memelihara kelangsungan hidup suatu negara. Setiap negara akan menjalin
hubungan diplomasi, sehingga nanti akan diperoleh suatu tujuan atau motivasi untuk
membuat keputusan untuk melakukan suatu tindakan dengan adanya pertimbangan
dari aktor eksternal, seperti pemerintah, sedangkan aktor internal, yaitu aktor
domestik dari suatu negara. Pembuat keputusan akan membuat perencanaan dan
perencanaan tersebut akan memperoleh suatu kebijakan nasional serta akan
mempengaruhi kepentingan suatu negara.
3. Konsep Kepentingan Nasional
Kepentingan nasional akan berdampak pada keberlangsungan terhadap aspek politik,
ekonomi, hukum, sosial, sumber daya. Melalui proses analisis, observasi,
pengambilan keputusan dari aktor negara, nantinya output tersebut berupa suatu
kebijakan yang disepakati oleh aktor-aktor negara.

Pemateri, Nafira Aulia Rohima


Penerapan Politik Luar Negeri
Politik luar negeri merupakan langkah dari pemerintah untuk melakukan hubungan
internasional antar negara maupun dengan organisasi internasional. Politik luar negeri
disetiap negara memiliki perbedaan. Landasan dari kebijakan pemerintah merupakan
dasar dari ideologi yang dianut. Setiap negara memiliki ideologi yang berbeda, hal itu
dipengaruhi oleh ciri khas dari masyarakat disuatu negara. Hal lain yang
mempengaruhi kebijakan luar negeri adalah adanya model pemerintahan yang diambil
oleh pemerintah dalam suatu negara. Contohnya, Donald Trump membuat kebijakan
luar negeri pada Amerika dengan membuat hubungan Amerika dan China menjadi
kurang baik karena adanya rasa ingin diakui oleh dunia. Jadi, kedua negara ini
memiliki persaingan yang ketat. Politik luar negeri memiliki 3 tujuan, yaitu tujuan
panjang, menengah, pendek. Tujuan panjangnya, yaitu menjaga perdamaian dan
keamanan. Tujuan pendeknya, yaitu mempertahankan kepribadian negara Indonesia
yang dipengaruhi oleh Blok Barat dan Blok Timur.

Pemateri, Putri Dewi Wimalasari


Tokoh-Tokoh Dalam Perkembangan Analisis Politik Luar Negeri
1. James N. Rosenau
Seorang ilmuwan dan akademisi hubungan internasional dari Amerika Serikat.
Beliau memiliki fokus ajaran tentang dinamika politik dunia dan percampuran
antara hubungan dalam negeri dan luar negeri. Foreign Policy edisi November dan
Desember 2005 menempatkan Rosenau ke dalam daftar akademisi hubungan
internasional.
2. Graham Allinson
Seorang ilmuwan politik Amerika. Tahun 1970-an Graham Allison menjadi analis
yang terkemuka kebijakan dan keamanan nasional Amerika dengan minat khusus
senjata nuklir dan terorisme.
3. Irving Janis
Seorang psikolog yang terkenal dengan teorinya tentang pemikiran kelompok
yang menggambarkan kesalahan sistematis yang dibuat oleh kelompok saat
membuat keputusan kolektif.
4. Richard Carlton Snyder
Seorang ilmuwan politik dari Amerika Serikat yang meneliti tentang kebijakan
luar negeri. Tahun 1965-1970 Snyder memiliki jabatan sebagai dekan dan dosen
administrasi dan ilmu politik di Universitas California. Jabatan terakhir dari
Snyder adalah Direktur Mershon Center di Universitas Ohio.

Kesimpulan
Analisis Politik luar negeri lahir karena adanya kritik dari masyarakat yang tidak
terima dan tidak setuju dengan pendapat dari realisme mengenai negara menjadi
aktor individu dalam politik luar negeri. Kemudian, analisis politik luar negeri
menghadirkan generasi pertama, generasi kedua dan generasi ketiga. Sehingga
muncul para tokoh-tokoh para analisis politik luar negeri.

 Sesi Tanya Jawab Kelompok 2

Pertanyaan dari Lalu Satria


1. Apakah ada hal selain statement dari para realis, karena analisis politik luar negeri
lahir dari para realis yang tidak diterima oleh masyarakat. Jadi, apakah ada hal lain
yang melatarbelakangi analisis politik luar negeri?
Jawaban Vidrian : analisis politik luar negeri juga terpengaruh dari adanya
liberalisme. Liberalisme lebih mementingkan kebebasan, sedangkan realisme, yaitu
kekuatan atau power. Power memiliki pengaruh yang besar. Oleh karena itu, membuat
para pemikir liberal berfikir bahwa bagaimana politik luar negeri dapat berjalan
dengan cara yang dinamis.

Pertanyaan dari Zuhri Al Hadid


2. Analisis politik luar negeri terbentuk pada tahun 1954, jadi dizaman sebelumnya
terdapat Uni Soviet yang ingin bergabung, tetapi tidak disetujui. Setelah hal itu
terjadinya, keputusan yang diterima oleh Uni Soviet tidak baik dan untuk mencegah
perang dunia terjadi dan muncul politik luar negeri. Setelah beberapa tahun kemudian,
perang dingin muncul. Mengapa Uni Soviet mengeluarkan kebijakan tidak diterima,
tetapi mengapa tidak Amerika yang tidak menanggulangi adanya perang dingin.
Jawaban dari Vidrian : Faktor yang pertama karena adanya perbedaan ideologi
antar kedua negara. Amerika menganut ideologi demokrasi, sedangkan Uni Soviet
menganut ideologi komunis. Jadi, Amerika memiliki ketakutan untuk terpengaruh
dengan ideologi komunis. Pada saat itu perang dingin merupakan perang anatara Uni
Soviet dengan Amerika memperebutkan pengaruh dari dari negera-negara lain.
Sehingga pada saat itu, Amerika menjadi pemenang Perang Dunia kedua atau sebagai
pemimpin blok sekutu dan takut akan ideologinya yang akan terusik dengan ideologi
yang anut oleh Uni Soviet. Hubungan kedua negara ini masih panas, terutama Uni
Soviet yang terpuruk. Dimana, Uni Soviet menagalami ekonomi dan dalam negerinya.
Amerika berfikir bahwa ideologi komunis berbahaya jika menyebar ke seluruh dunia.
Pertanyaan dari Yasmin Maulani
3. Setiap negara memiliki ideologi yang berbeda, apakah perbedaan ideologi antar
negara berpengaruh terhadap politik luar negeri itu sendiri, alasannya?
Jawaban dari Nafira Aulia Rohima: Politik luar negeri merupakan langkah yang
diambil pemerintah dalam berhubungan dengan negara lain maupun dengan
organisasi internasional. Jadi, ideologi ini sangat mempengaruhi, karena diambil dari
karakteristik atau kebiasaan warga yang tinggal.

Pertanyaan dari Zahratul Kamila


4. Apabila politik luar negeri, yang misalnya politik luar negeri yang mempengaruhi
suatu negara. Apakah politik luar negeri negara yang terpengaruhi tersebut termasuk
gagal dalam menjalankan politik luar negeri? Bagaimana pendapat kelompok 2?
Jawaban dari Putri Dewi Wimalasari : politik luar negeri tidak bisa dikatakan
gagal, karena politik luar negeri setiap negara telah disesuaikan dengan negara si A,
karena dalam pembuatan kebijakan politik luar negeri, negara tersebut telah
memikirkan sisi sejarah, budaya dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai