Anda di halaman 1dari 6

Pancasila Sebagai Dasar Negara

Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki beragam kebudayaan, suku, ras,
dan agama tentunya memiliki cita-cita dan ambisi yang besaruntukbisamenjadisuatubangsa
yang adil, Makmur, dan tentram dengan banyaknya perbedaan tersebut tentunya akan sulit
bagi bangsa Indonesia untuk bisa merealisasikan cita - cita, angan, serta harapan tersebut jika
kita tidak memiliki suatu fondasi, panutan, ataupun pandangan hidup kita dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Berangkat dari pertanyaan seluruh masyarakat ini,
maka para pendiri negara dengan penuh rasa cinta tanah air dan tanggung jawab menentukan
bahwa Pancasila akan menjadi dasar negara kita dengan harapan mampu memperkukuh rasa
persatuan, kesatuan, serta keutuhan bangsa bagi masyarakat Indonesia. Pancasila menjadi
jiwa bangsa Indonesia, nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya merupakan gambaran
dari kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Pancasila juga menjadi sebuah kaidah tertinggi
di dalam sebuah kesatuan tatanan hukum pada suatu negeri, yaitu di Indonesia(Riyanto,
2007).
Pancasila sebagai dasar negara karena dianggap sudah sangat lengkap serta
menggambarkan sekali pandangan hidup bangsa Indonesia. Jadi Pancasila memegang peran
penting yaitu sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, serta akan selalu
hadir dalam kehidupan kita bernegara kita. Sebagai masyarakat Indonesia kita harus
mengimani nilai - nilai yang terkandung di dalam kelima sila pada Pancasila, karena ini
mampu menjadi tujuan kita dalam menghadapi permasalahan ataupun ancaman yang datang
dari luar maupun dar idalam. Hal ini terbukti dengan nilai - nilai vital yang menjadi dasar dari
segala jalan keluar permasalahan yang sekiranya akan dihadapi bangsa Indonesia, yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai kebudayaan dan
religi juga ikut andil dalam membentuk pandangan hidup masyarakat Indonesia ini. Oleh
karena itu sangat diperlukan adanya penguatan implementasi agar eksistensi bangsa
Indonesia sebagai Negara demokrasi dengan Pancasila sebagai dasar negara senantiasa
terjaga. Menjadi pandangan hidup dan dasar negara berarti bahwa di dalam Pancasila tersirat
hasil pemikiran mendalam serta gagasan hidup yang baik. Kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara yang dijelaskan secara yuridis adalah dalam pembukaan UUD 1945 pada Alinea
keempat(Safitri & Dewi, 2021)

A. Konsep Negara dan Tujuan Negara


Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republic dengan menganut
system desentralisasi. Dalam negara kesatuan, istilah "kesatuan" digunakan. Dalam keadaan
ini, Jimly Asshiddiqie mengklaim bahwa istilah bersatu harus dikembalikan kebunyi rumusan
sila ketiga Pancasila, yaitu "Persatuan Indonesia", bukan "Kesatuan Indonesia". Sebab,
menurut Jimly, persatuan adalah jenis teknis negara, tetapi persatuan adalah konsep filosofis
dan prinsip negara. Bentuk negara kesatuan tertuang dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (1)
“Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk republik.” Republik adalah gagasan
tentang bentuk pemerintahan yang dipilih dalam konteks UUD 1945, sedangkan negara
kesatuan adalah konsepsi tentang bentuk negara.
Sementara pemerintah pusat negara kesatuan memegang tingkat kekuasaan tertinggi
atas semua urusan negara, tanpa pendelegasian atau pendelegasian kekuasaan kepada
pemerintah daerah, konsep negara kesatuan adalah bahwa pemerintah pusat memegang
tingkat kekuasaan tertinggi atas semua negara bagian. masalah. Semua urusan negara tidak
dibagi antara pemerintah pusat (central government) dan pemerintah daerah (local
government) dalam suatu negara kesatuan, menjamin bahwa urusan negara dalam negara
kesatuan memelihara kebulatan suara (eenheid) dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
negara kesatuan. Pemerintah pusat adalah negara.

Dalam negara kesatuan, pemerintah pusat tetap memiliki tanggung jawab utama
dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan. Namun, struktur pemerintahan Indonesia
yang didasarkan pada pengertian negara kesatuan yang terdesentralisasi memungkinkan
kegiatan-kegiatan tertentu untuk dikelola secara bebas, sehingga terjadi hubungan
kewenangan dan pengawasan yang timbal balik. Kedua, negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi, di mana daerah diberi kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan rumah tangganya (otonomidaerah), yang disebut dengan otonomi,
dengan derajat desentralisasi menunjukkan perbeda anantara negara kesatuan dan federal.
Desentralisasi diberikan kepada daerah-daerah otonom dalam suatu negara kesatuan agar
dapat mengatur dan mengurus sendiri urusan dalam negerinya, dengan fungsi pengawasan
dari pemerintah di atasnya (pemerintah pusat). Keterkaitan antara pemerintah pusat dan
daerah dalam kerangka negara kesatuan menentukan adanya fungsi pengawasan
ini(Indonesia, 2000).

B. Kajian Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa pancasila dijadikan sebagai landasan dalam
penyelenggaran urusan kenegaraaan. Pancasila sebagai dasar negara juga berarti bahwa,
seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah harus mencerminkan nilai-nilai
Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan pancasila itu sendiri.
Pancasila bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi kita sebagai warga Indonesia. Seperti
yang telah kita ketahui pancasila diterapkan dalam pembukaan UUD 1945, yaitu pada alenia
ke-4 dan dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari 5 butir sila.
Meskipun di dalam UUD 1945 sendiri tidak secara langsung dijelaskan mengenai Pancasila,
namun Pancasila sudah tertanam di dalam jiwa masyaarkat Indonesia bahwa Pancasila
merupakan pedoman yang harus ditanamkan dalam diri setiap warga negara Indonesia.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan bahwa
hakikat Pancasila adalah sesuatu yang terkandung dalam nilai-nilai pada sila pancasila yang
harus dijadikan sebab, sehingga dijadikan sebagai dasar negara. Pancasila menunjukan
hakikat atau substansi Pancasila yaitu dasar atau kata dasar Tuhan, manusia, rakyat, dan adil.
Menurut Natonagoro hakikat atau substansi dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a) Hakikat abstarak, disebut juga dengan hakikat jenis atau hakikat umum yang
memiliki unsure-unsur yang sama, tetap dan tidak berubah. Sifat tetap dan tidak
berubah tersebut karena sejak dahulu sampai sekarang diakui oleh setiap umat
manusia.
b) Hakikat pribadi, yaitu unsure-unsur yang tetap yang menjadikan hal tersebut tetap
dalam diri pribadi
c) Hakikat konkrit yaitu sesuati yang secara nyata dan jelas dan disesuaikan denga
kenyataan. Maksudnya adalah hakikat konkrit ini sebagai pedoman praktis dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan kenyataan sehari-hari,
tempat, waktu, dan keadaan.

2. Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila Sebagai Dasar Negara


Dengan adanya Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia dapat dihindari karena
Pancasila bertumpu pola hidup yang berdasarkan keseimbangan, dan keserasian sehingga
perbedaan dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan
keanekaragaman yang berada dalam suatu keseragaman yang kokoh (Muzayin, 1992:16)
Dengan adanya peraturan yang di landasi oleh nilai nilai Pancasila, maka perasaan
adil dan tidak adil dapat diminimalisir. Oleh karena itu, Pancasila memberikan arahan tentang
hukum demi menciptakan kondisi atau keadaan negara yang lebih baik dengan
memegang/berlandasan pada nilai nilai ketuhanan, persatuan, kemanusiaan, kerakyatan dan
keadilan. Dan hal tersebutlah yang diharapkan dapat membuat warga negara memahami dan
melaksanakan nilai-nilai pancasila, Contoh nya ikut dalam gotong royong di lingkungan
sekitar kita dan saling tolong menolong
3. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara juga berarti bahwa Pancasila merupakan dasar dalam
mengatur sebuah pelaksaan pemerintahan. Dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000,
pancasila adalah sumber hukum nasional. Sebagai hukum nasional tentu saja pancasila
memiliki makna yang sangat luas sebagai hukum nasional, Dalam pancasila sendiri memiliki
banyak makna yang terkandung di dalamnya. Berikut makna dari pancasila sebagai dasar
negara:
1. Sebagai dasar untuk menata negara yang merdeka dan berdaulat
2. Sebagai dasar dalam mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang bersih dan
bertanggung jawab. Sehingga dapat tercapai tujuan nasional seperti yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4
3. Sebagai petunjuk/pedoman, arahan, dan dasar untuk menjalani kehidupan berbangsa
dan bernegara di indonesia dalam kehidupan sehari hari
Adapun beberapa makna dalam setiap sila pada pancasila:
1. Ketuhanan yang maha esa
 Negara mengakui keberadaan agam yang berketuhanan dan membebaskan
penduduk untuk memilih agamanya
 Mengakui eksistensi adanya tuhan yang maha esa
 Negara menjamin pendudukannya untuk beribadah menurut agama yang di
anut masing masing
 Toleransi antar umat beragama
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam berhubungan dengan individu lain
 Setiap manusia Indonesia mengakui dan menghormati martabat orang lain
 Berperilaku sesuai adab dan sopan dalam berhubungan sosial dengan orang
lain
3. Persatuan Indonesia
 Warga negara Indonesia cinta dengan tanah airnya
 Menjunjung tinggi rasa persaudaraan setanah Air
 Warga Negara diharapkan memiliki jiwa Nasionalisme dan patriotisme
 Selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di manapun dan kapanpun
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan
 Tidak menggunakan kekerasan ketika menyelesaikan masalah atau konflik
 Mengambil keputusan selalu dengan musyawarah dan mufakat
 Saat melakukan musyawarah selali dilandasi dengan kejujuran bersama
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
 Pemerataan kemakmuran bagi seluruh rakyat indonesia
 Seluruh warga negara diperlakukan adil di depan hukum
 Pembangunan merata di seluruh indonesia
 Negara/pemerintah berpihak pada mayoritas rakyat yang kurang mampu dan
melindungi setiap warga negara untuk mendapat kehidupan yang lebih layak
CONTOH KASUS
PEMBERONTAKAN PKI
Pada masa setelah kemerdekaan Indonesia pernah terjadi suatu peristiwa
pemberontakan dengan strategi dan agenda untuk menggantikan dasar negara Indonesia yaitu
Pancasila menjadi ideologi Komunis, para pembelot melakukan aksi strategi ini dengan
didahului aksi teror dan pembunuhan di berbagai daerah termasuk juga di Sumatra. Usaha
yang dilakukan oleh PKI-MUSO di Madiun pada tahun 1948 untuk mengganti Pancasila
sebagai ideologi atau dasar negara dengan memproklamasikan “Negeri Soviet RI” dan juga
dengan menaikkan bendera merah.
Pemberontakan kembali terjadi pada tahun 1965 yang dikenal dengan G30SPKI yang
dilakukan oleh Letkol Untung, peristiwa tersebut merupakan kegiatan berdarah dan termasuk
kedalam sejarah kelam bangsa Indonesia. Pemberontak membunuh para menteri dan jendral
untuk mendapatkan atau menggulingkan kekuasaan yang sah dan bertujuan untuk
menggantikan dasar negara dan ideologi Indonesia yaitu Pancasila menjadi ideologi
Komunis. Pada masa itu, saat PKI ingin menggantikan ideologi Indonesia, saat itu juga PKI
dianggap sangat berbahaya dan di bubarkan pada tanggal 12 Maret 1966. Letjen Soeharto
mendapat mandat surat keputusan yang berisi pembubaran dan larangan PKI dan segala
organisasinya yang berlindung dan bernaung di wilayah Indonesia.

 LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN PKI

Pemberontakan PKI Madiun terjadi dengan diawali jatuhnya Kabinet Amir


Syarifuddin, karena tidak lagi mendapat dukungan setelah kesepakatan Perjanjian Renville
yang dianggap merugikan pihak Indonesia. Amir yang dibantu oleh Muso berusaha
menggulingkan Kabinet baru yang dibentuk oleh Presiden Soekarno. Muso merupakan
pemimpin PKI yang pernah belajar di Uni Soviet, dengan berusaha untuk menguasai daerah-
daerah strategis seperti Surakarta, Madiun, Kediri, dan sebagainya.

 KESIMPULAN KASUS

Gerakan pemberontakan dan separatisme ini berhasil ditumpas dengan menggunakan


operasi militer. Pasukan TNI berhasil memburu para pemberontak dan berhasil
menyelesaikan ancaman separatisme. Selain itu, Soekarno memperlihatkan pengaruhnya
dengan meminta rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir. Indonesia pun berhasil
mempertahankan dasar negara kita yaitu Pancasila.
Berdasarkan penjelajahan historis Pancasila dijadikan sebagai dasar negara, yaitu
sewaktu ditetapkannya Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia tahun 1945 pada 8 Agustus 1945, akan tetapi Pancasila telah lebih dahulu
diusulkan sebagai dasar filsafat negara Indonesia merdeka yang akan didirikan, yaitu pada 1
Juni 1945, dalam rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Mahfud MD menyatakan bahwa Pancasila yang berlaku sekarang merupakan hasil karya
bersama dari berbagai aliran politik yang ada di BPUPKI, yang kemudian disempurnakan dan
disahkan oleh PPKI pada saat negara didirikan.
References:

Riyanto, A. (2007). Pancasila Dasar Negara Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan,
37(3), 457. https://doi.org/10.21143/jhp.vol37.no3.151
Safitri, A. O., & Dewi, D. A. (2021). Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasinya
dalam Berbagai Bidang. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and
Counseling, 3(1), 88–94. https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1302
Indonesia, U. I. (2000). Konsep Negara Kesatuan, Sistem Pemerintahan Daerah Dan Desa
Dalam Peraturan Perundang-Undangan Pasaca Reformasi. 3.
Novia Aisyah (2021). Mengapa Pancasila Dijadikan Dasar Negara Indonesia? Ini Alasanya,
DetikEdu. https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-5720940/
mengapa-pancasila-dijadikan-dasar-negara-indonesia-ini-alasannya/amp
Aisyah Baby Sutina, Febriana Eka Putri, Intan Diah Nita Safitri, Raya Bagus Tri Fawzi.
(2021). Pancasila Menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Program Studi Perbankan
Fakultas Sekolah Vokasi. Vol. 3-8.

Anda mungkin juga menyukai