Anda di halaman 1dari 8

PAPER SOSIOLOGI

“KEKUASAAN, WEWENANG, DAN KEPEMIMPINAN”


Dosen Pengampu: Kurnia Zulhandayani Rizki, S. Hub. Int., MPM.

Disusun oleh:
Farouq (L1A021042)
Gesta Tri Anjani (L1A021045)
Gusti Bagus Nauval (L1A021046)
I Made Budi (L1A021048)
Ratu Shila Safitri (L1A021068)
Wida Suryani (L1A021072)
Zahratul Kamila (L1A021075)
Zikry Aulia Ghifary (L1A021077)
Tirza Yakadewa (L1A021079)

UNIVERSITAS MATARAM
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
2021
Daftar Isi

Halaman Judul
Daftar Isi
Bab 1 (Pendahuluan)
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab 2 (Pembahasan)
2.1 Pengantar Kekuasaan, Wewenang, dan Kepemimpinan
2.2 Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya
2.3 Unsur-Unsur Saluran Kekuasaan
2.4 Cara-Cara Mempertahankan Kekuasaan
2.5 Bentuk-Bentuk Lapisan Kekuasaan
2.6 Wewenang
2.7 Kepemimpinan
Kesimpulan
Lampiran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Kekuasaan, Wewenang, dan Kepemimpinan

2.2 Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya


Di dalam tiap-tiap hubungan yang berada pada individu maupun kelompok sosial selalu
memiliki kesimpulan mengenai kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan sendiri biasanya
diartikan sebagai kemampuan yang bertujuan untuk dapat mempengaruhi pihak lain
berdasarkan kehendak yang dipegang dan ada pada mereka yang memegang kekuasaan.
Kekuasaan ada dan dapat dijalankan pada segala bidang kehidupan manusia. Kekuasaan juga
mencakup adanya kemampuan untuk memerintah agar yang mereka perintah patuh serta untuk
memberkan keputusan-keputusan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung yang
nantinya akan mempengaruhi tindakan dari pihak-pihak lainnya. Menurut Max Weber,
kekuasaan itu merupakan kesempatan bagi individu maupun kelompok untuk dapat
menyadarkan pihak-pihak lain akan keinginannya sendiri serta sekaligus melaksanakannya
terhadap tindakan-tindakan penolakan dari individu maupun kelompok-kelompok tertentu.
Kekuasaan memiliki berbagai jenis bentuk serta bermacam-macam sumber. Hak milik
kebendaan dan tingkatan adalah sumber dari kekuasaan. Birokrasi juga merupakan salah satu
dari sumber kekuasaan, di samping keahlian khusus dalam bidang ilmu-ilmu pengetahuan yang
tertentu maupun atas dasar peraturan-peraturan hukum yang tertentu. Sehingga, kekuasaan
dapat ditemukan dimana-mana, baik dalam hubungan sosial maupun dalam organisasi-
organisasi sosial. Namun pada umumnya kekuasaan yang tertinggi terdapat pada organisasi
yang disebut dengan “negara”.
Secara formal negara memiliki hak untuk dapat melaksanakan kekuasaannya yang
tertinggi. Jika diperlukan, mereka akan melakukan suatu paksaan agar tujuannya dapat tercapai.
Negara pula membagi-bagikan kekuasaan yang derajatnya lebih rendah. Hal itulah yang lalu
dinamakan dengan kedaulatan (sovereignity). Kedaulatan biasanya dilaksanakan oleh
sekelompok kecil masyarakat yang menamakan dirinya dengan sebutan the rulling class. Hal
ini adalah gejala umum yang berada dalam setiap masyarakat. Pada kenyatannya, di antara
orang-orang yang masuk ke dalam the rulling class ini pasti ada yang menjadi pemimpinnya,
walaupun jika dilihat pada hukum yang ada, dia bukanlah orang yang memiliki kekuasaan
tertinggi. Contohnya seperti negara-negara yang berbentuk kerajaan, sering terlihat pada
faktanya bahwa seorang perdana menteri memiliki kekuasaan yang lebih besar jika
dibandingkan dengan raja dalam menjalankan suatu kedaulatan negara.
Gejala lain yang tampak pula ialah perasaan tidak puas. Bagi mereka yang diperintah
memiliki pengaruh-pengaruh terhadap kebijakan yang dilakukan oleh the rulling class. Golong
yang memiliki kuasa tidak mungkin akan terus-terusan bertahan tanpa adanya dukungan dari
masyarakat. Maka dari itu, golongan tersebut akan terus-menerus berusaha untuk memperbaiki
dan membenarkan kekuasaannya terhadap masyarakat agar hal itu dapat diterima sebagai
kekuasaan yang resmi dan baik bagi masyarakat yang bersangkutan. Usaha-usaha dari golongan
yang memiliki kekuasaan seperti perkataan yang dijelaskan oleh Mosca, di dalam masyarakat-
masyarakat yang baru saja bebas dari penjajahan dan mendapatkan kemerdekaan pada
politiknya pasti akan mengalami kesulitan-kesulitan. Sebab utama dari kesalahan yang ada itu
biasanya terjadi karena adanya perbedaan pola pikiran antar masyarakat yang memilikin
kekuasaan tinggi, yang secara realtif maju dan dibandingkan pada masyarakat yang dikuasai
dimana pola pemikirannya masih tradisional dan pengetahuannya belum luas. Maka dari itu,
para golongan yang berkuasa haruslah berusaha untuk menanamkan kekuasaannya dengan jalan
menghubungkannya dengan kepercayaan dan perasaan-perasaan yang kuat di dalam masyarakat
bersangkutan, yang pada umumnya terwujud dalam norma dan nilai.
Sehingga dapat pula dikatakan bahwa sifat serta hakikat dari kekuasaan dapat terwujud
dalam hubungan simetris dan asimetris. Masing-masing hubungan terwujud dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga dapatlah diperoleh penggambaran seperti berikut:
a) Simetris
 Pertentangan antara mereka yang memiliki kesejajaran dalan kedudukan.
 Hubungan yang bersifat ambivalen.
 Hubungan sehari-hari.
 Hubungan persahatan.
b) Asimetris
 Hubungan sehari-hari.
 Pertentangan pada mereka yang memiliki ketidaksejajaran kedudukan.
 Tunduk pada seorang ahli.
 Tunduk pada pimpinan formal maupun informal.
 Mengikuti perintah.
 Peniruan.
 Popularitas.(N Dare, Jeanne. Manik SH., 2013)
Kekuasaan juga memiliki berbagai sumber-sumber yang digolongkan dalam beberapa
bidang, seperti berikut:
a) Militer, digunakan untuk pengendalian kekerasan
b) Ekonomi, digunakan untuk mengendalikan tanah, buruh, kekayaan material, produksi
c) Politik, digunakan untuk pengambilan keputusan
d) Hukum, digunakan untuk mempertahankan, mengubah, melancarkan interaksi
e) Tradisi, digunakan untuk sistem kepercayaan nilai-nilai
f) Ideologi, digunakan untuk Pandangan hidup
g) Diversionary power, digunakan untuk kepentingan rekreatif. (Sejarah, 2008)
2.3 Unsur-Unsur Saluran Kekuasaan

2.4 Cara-Cara Mempertahankan Kekuasaan

2.5 Bentuk-Bentuk Lapisan Kekuasaan

2.6 Wewenang

2.7 Kepemimpinan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
N Dare, Jeanne. Manik SH., M. H. (2013). KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN SEBAGAI
PROSES SOSIAL DALAM BERMASYARAKAT Jeanne Darc N. Manik SH., M.Hum .
Jurnal Society, 1(1), 64–75.
Sejarah, J. P. (2008). Bahan ajar struktur sosial :

Anda mungkin juga menyukai