Anda di halaman 1dari 5

PAPER KELOMPOK UAS

MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN


“Pendekatan Penyelesaikan Konflik Terhadap Gerakan Separatis di Aceh”
Dosen pengampu:
Syaiful Anam, S.IP., M.Sc.,MIS.

Disusun oleh:
Fitria Annisya (L1A021044)
Wida Suryani (L1A021072)
Zikry Aulia Ghifary Fajar (L1A021077)
UNIVERSITAS MATARAM
PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL
2021
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Sejarah Terbentuknya Aceh..................................................................................................5
2.2 Sistem Pemerintahan di Aceh...............................................................................................6
2.3 Faktor-faktor Konflik GAM..................................................................................................7
2.4 Solusi dan Langkah-Langkah Penyelesaian Konflik di Aceh...............................................8
2.5 Kritik dan Solusi.................................................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................14
KESIMPULAN........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
LAMPIRAN.............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konflik adalah suatu fenomena yang terjadi dan tumbuh dari pertentangan antara dua belah pihak.
Konflik bisa terjadi antara individu dengan individua tau kelompok dengan kelompok. Konflik dapat
disebebkan oleh beberapa factor seperti perebutan material, pertentangan, perselisihan dan lain
sebgaianya yang dapat mengakibatkan terjadinya kekerasan baik secara pribadi maupun dalam lingkup
masyarakat. Selain menimbulkan kekerasan konflik juga dapat mengakibatkan trauma dan ketakutan
karena banyak dari masyarakat yang kehilangan anggota keluargannya akibat dari kerusuhan konflik
tersebut.
Seperti yang kita ketahui bahwa setelah Perang Dingin banyak catatan sejarah mengatakan sering
terjadi konflik diberbagai tempat, terutama konflik yang terjadi didalam suatu negara. Hal ini terjadi
akibat dari kejolak politik yang terus meningkat. Perang Dingin atau Cold War adalah ketegangan
politik dan militer antara Blok Barat yang dipimpin Amerika beserta sekutu NATO-nya, dengan Blok
Komunis yang dipimpin Uni Soviet beserta negara-negara satelitnya. Amerika dan Uni Soviet bersaing
dalam bentuk ideologinya guna menjadikan negara yang adidaya. Dampak dari Perang Dingin adalah
terjadinya konflik disuatu nagara akibat dari perbedaan paham yang dianutnya. Seperti halnya pada
Yugolslavia, Kroasia, Macedonia, Bosnia dan Indonesia. Konflik yang terjadi di Indonesia salah
satunya adalah konflik Aceh dimana dalam konflik tersebut telah memakan banyak korban, baik
korban jiwa maupun korban materi.
Konflik pertama kali terjadi bertepatan dengan di prokmarikannnya Kmeredekaan Aceh pada tanggal 4
Desember 1976. Konflik antara pemerintah Indonesia dengan Aceh telah terjadi sebanyak dua kali
sejak dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Konflik yang pertama yaitu konflik
Darul Islam-Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dan konflik Gerakan Aceh Merdeka. Pada tahun 1976
muncul suatu organisasi separatisme yang dinamakan GAM yaitu Gerakan Aceh Merdeka. Gerakan ini
juga dikenal dengan nama Aceh Sumatera National Liberation Front (ASNLF). Tujuan utama dari
organsasi ini adalah ingin melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membentuk
negara baru. Hal ini tentu saja menjadi ancaman dari dalam negri terhadap kesatuan dan persatuan
Bangsa Indonesia. Menjaga kesatuan bangsa merupakan peran dari seluruh lapisan masyarakat, bukan
hanya peran pemerintah saja tetapi tanggung jawab semua orang. Maka penting adanya integritas
nasional untuk menciptakan keselarasan bangsa dan mempertahankan kesatuan dan persatuan ditengah-
tengah keadaan masyarakat yang beragam dan wilayah Indonesia yang sangat luas.
Dalam menyelesaikan konflik tersebut pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara, mulai dari
pendekatan miiliter dengan mengirim pasukan militer ke Aceh. Selain itu pemerintah Indonesia juga
melakukan negosiasi dengan GAM. Dengan dilakukannya dialog antara pemerintah Indonesia dengan
kelompok GAM akhirnya menemukan titik temu dalam menyelesaikan konflik Aceh.

1.2 Rumusan Masalah


1) Mengapa gerakan separatisme bisa terjadi dan apa saja faktor penyebab konflik yang terjadi di
Aceh?
2) Bagaimana solusi yang dilakukana oleh pemerintah dalam upaya mengatasi konflik separatisme
di Aceh?
3) Bagaimana kritik terhadap solusi dan upaya penyelesaian konflik yang telah dilakukan?

1.3 Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui penyebab terjadinya gerakan separatism dan mengetahi faktor-faktor dari
konflik yang terjadi di Aceh
2) Untuk dapat mengetahu solusi yang dilakukan pemerintah dalam upaya mengatasi konflik
separatism di Aceh
3) Untuk mengetahui serta memberikan kritik terhadap solusi dan upaya penyelesaian konflik
yang telah dilakukan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Terbentuknya Aceh
Aceh adalah sebuah wilayah yang terletak di ujung utara Pulau Sumatera. Aceh sejak zaman
dahulu dikenal sebagai negeri “Serambi Makkah” karena tradisi keislaman yang sangat kuat. Pada
zaman dulu bahwa Aceh menjadi tempat berdirinya kerajaan-kerajaan islam seperti kerajaan Samudra
Pasai, dll. Secara singkat wilayah ini Aceh sebagai salah satu daerah yang oleh Soekarno dianggap
status quo, kemudian dimasukkan ke dalam Republik Indonesia dengan cara meleburkankan ke dalam
provinsi sumatera utara. Wilayah Aceh pada mulanya dikenal dengan sebutan Aceh Darusallam
tepatnya pada tahun 1956 diresmikan mejadi sebuah provinsi di Indonesia. Dan pernah beberapa kali di
ubah Namanya yaitu Daerah Istimewa Aceh pada tahun 1959-2001, kemudian menjadi Nanggroe Aceh
Darusallam pada tahun 2001-2009 dan Kembali mengubah Namanya menjadi Aceh hingga saat ini.
Wilayah aceh merupakan wilayah yang dapat dikatakan sering terjadi konflik. Diantaranya ada Perang
Aceh. Perang ini Aceh melawan Belanda pada saat itu Indonesia masi dijajah oleh Kolonial Belanda.
Terjadi pada tahun 1873-1912 yang berlangsung ±40 tahun diwarnai oleh rangkaian pertumpahan
darah, ketegangan sosial, pergolakan rakyat, kekacauan sosial-ekonomi yang berkepanjangan hingga
perubahan tatanan sosial-politik di seluruh Aceh1

1
muhajir, a. (2018). Langkah Politik Belanda di Aceh Timur: Memahami Sisi lain sejarah perang aceh, 1873-1921.
MUKADIMAH. diakses pada tanggal 4 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai