Anda di halaman 1dari 3

ISU STRATEGIS DALAM POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

1. Politik dan Keamanan di Asia Pasifik

Berakhirnya perang dingin melahirkan konfigurasi baru dalam politik internasional. Begitu pula bagi
negrara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia yang terlibat aktif di dalamnya. Isu
keamanan di Asia Pasifik melahirkan persepsi yang cenderung mendua. Di satu pihak, ada optimisme
bahwa berakhirnya konflik ideologi dan meningkatnya saling ketergantungan dalam bidang ekonomi
akan berdampak positif terhadap hubungan antarbangsa di kawasan Asia Pasifik. Di lain pihak muncul
sikap pesimis terutama berkaitan dengan prospek keamanan kawasan dalam jangka panjang.
Berakhirnya perang dingin melahirkan situasi ketidakpastian yang disebabkan oleh berkurangnya
kehadiran Amerika Serikat serta munculnya beberapa kekuatan regional baru seperti Jepang, Cina,
Korea Selatan dan Korea Utara.

2. Demokratisasi dan Hak Asasi Manusia

Hubungan antaranegara kini lebih diwarnai oleh isu-isu non ideologis. Berakhirnya konflik ideologi
mencuatkan masalah demokratisasi dan hak asasi manusia. Sejak tahun 1980-an, arus demokratisasi
makin menyebar dan menguat di dunia. Banyak negara-negara dengan sistem otoriter berganti menjadi
sistem demokrasi. Contohnya di Asia Tenggara, dimulai dengan Filipina, sebuah kekuatan rakyat
(People’s power) berhasil menggulingkan kekuasaan otoriter Presiden Ferdinand Marcos pada tahun
1986. Kemudian dialami Indonesia, sebuah gerakan reformasi pada tahun 1997 berhasil menggulingkan
pemerintahan Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 30 tahun.

Isu hak asasi manusia merupakan konsekuensi dari arus gelombang demokratisasi yang melanda dunia.
Hal itu makin dikuatkan dengan bubarnya Uni Soviet sebagai simbol sistem komunis yang anti-
demokrasi. Hal asasi manusia adalah salah satu tonggak dasar demokrasi yang secara umum dapat
didefinisikan sebagai “hak dasar yang dimiliki dan melekat pada diri setiap manusia secara inheren,
kodrati serta bersifat universal dan fundamental”.

Penyelesaian pelanggaran HAM beratdi masa lalu dilakukan dengan transparan, sehingga sumber hidup
dari benih-benih demokratisasi akan berkembang seiring dengan ditegakannya hukum meialui
mekanisme hukum yang menjunjung tinggi kepastian hukum dengan

bersandar pada keadilan.

Upaya yang dilakukan pemerintah adalah menerbitkan berbagai peraturan perundang-undangan


sebagai instrumen nasional HAM, Membentuk Komisi Nasional HAM dan Pengadilan HAM, serta
lembaga-lembaga lain yang berwenang dalam penegakan HAM, Menyelesaikan berbagai pelanggaran
HAM dengan menyeret para pelakunya ke pengadilan HAM

3. Lingkungan Hidup
Isu perlindungan lingkungan hidup kali ini tela menjadi isu nasional, regional dan global. Mencuatnya isu
lingkungan hidup didasari oleh suatu kesadaran internasional bahwa pertumbuhan ekonomi bukanlah
segalanya. Pembangunan ekonomi harus juga mempertimbangkan masalah lingkungan yang
keseimbangannya mulai terganggu oleh berbagai kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia yang
semakin meningkat.

Indonesia harus memberi perhatian pada masalah ini. Isu-isu lingkungan baik domestik, regional dan
internasional, mempengaruhi pembangunan ekonomi dan stabilitas politik. Misalnya, kasus perusakan
lingkungan di pertambangan Freeport, sebuah pertambangan emas di Papua, yang memasukkan
Indonesia sebagai negara perusak lingkungan, kebakaran hutan di Kalimantan yang mengganggu
hubungan baik dengan negara tetangga. Penanganan yang tepat atas masalah lingkungan hidup akan
memberi dampak positif bagi pelaksanaan politik luar negeri. Apalagi di tengah menguatnya lobi
kelompok-kelompok lingkungan hidup, seperti Green Peace, yang pengaruhnya melintasi batas negara.

Pemerintah terus mengupayakan adanya keseimbangan antara pembangunan dengan kelestarian


lingkungan hidup. Salah satu upaya tersebut adalah dengan pembentukan kelembagaan. Efektivitas
kelembagaan lingkungan hidup dapat dilihat dari kinerja instansi pemerintah, perangkat hukum dan
peraturan perundang-undangan, serta program yang dijalankan pemerintah dalam rangka menjaga
kelestarian lingkungan hidup dan melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah telah
melakukan berbagai cara termasuk dengan memperbaiki instrument-instrumen hukum terutama yang
terkait dengan lingkungan hidup. Salah satu produk hukum terbaru yang disahkan oleh pemerintah
adalah UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya
terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian

4. Terorisme

Isu terorisme menjadi perhatian dunia setelah serangan udara yang meruntuhkan gedung World Trade
Center (WTC) di kota New York dan menewaskan ribuan orang. Presiden Amerika Serikat George W.
Bush, kemudian menyerukan perang terhadap terorisme, termasuk memerangi pemerintahan negara
yang diduga melindungi para teroris. Afganistan dan Irak adalah dua negara yang diserang Amerika
Serikat pasca pemboman WTC karena dianggap melindungi para teroris.

Secara umum terorisme diartikan sebagai “penggunaan kekerasan untuk tujuan politik atau memaksa
pemerintah bertindak sesuai keinginan kelompok tertentu dan secara khusus penggunaan kekerasan itu
menimbulkan ketakutan di dalam masyarakat”.

Isu terorisme adalah isu yang harus disikapi secara baik oleh Pemerintah Indonesia. Peristiwa bom Bali
pada tahun 2001 lalu diikuti oleh peledakan bom di sejumlah tempat termasuk di depan Kebudes
Australia pada tahun 2004 menjadikan Indonesia sebagai salah satu target serangan teroris. Sejauh ini
tujuan politik yang hendak dicapai oleh aksi-aksi terorisme di Indonesia belum jelas, namun diduga aksi
terorisme di Indonesia terkait dengan jaringan terorisme internasional. Hal itu ditunjukkan dengan lokasi
peledakan bom yang cenderung terkait dengan kepentingan asing, terutama Amerika dan Australia.
Indonesia telah melakukan banyak hal untuk mengatasi masalah ini dengan salah satunya membentuk
badan khusus mengatasi terorisme yaitu Densus 88. Selain itu, kepolisian Indonesia juga telah berhasil
menangkap dan menghukum teroris di Indonesia. Hal ini juga terkait dengan kebutuhan Indonesia untuk
memulihkan kembali nama baik Indonesia di mata dunia dengan serius menangani masalah terorisme.
Indonesia memiliki metode tersendiri yang dipergunakan untuk penanggulangan terorisme yaitu dengan
mengedepankan pendekatan lunak kepada pihak yang dicurigai atau pelaku tindak terorisme. Metode
pendekatan lunak yang dijalankan Indonesia adalah sebagai bentuk pemberantasan terorisme yang
terbukti mempunyai hasil yang maksimal dalam penanganan dan pencegahan tindak terorisme di
Indonesia hingga sejauh ini. pendekatan Indonesia ini merupakan wujud nyata dari penghormatan hak
asasi manusia (HAM) meskipun kepada pelaku tindak terorisme. Selain itu, pengalaman mengatakan
bahwa metode kekerasan kepada pelaku teroris sejauh ini tidak memberikan hasil diharapkan. Dengan
pendekatan lunak ini maka sebagian besar pelaku bersedia bekerja sama dengan aparat kemanan
sehingga dapat diperoleh informasi bagi penyidikan selanjutnya, dan dapat membongkar jaringan yang
lebih luas.

Referensi

https://elfridaismi.wordpress.com/2014/06/25/isu-strategis-dalam-politik-luar-negeri-indonesia/

https://frenndw.wordpress.com/2010/01/12/politik-luar-negeri-indonesia-dalam-menyikapi-isu-isu-
internasional/

http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/499

Anda mungkin juga menyukai