Disusun oleh :
AHDAN HAMBALI
6201111032
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 1948. Saat itu, ketika usia Republik Indonesia
menginjak tahun ketiga, harkat bangsa Indonesia seperti dilecehkan. Indonesia melalui
PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia), yang dibentuk pada Januari 1946,
berhasrat mengikutsertakan atlet-atletnya berlaga pada Olimpiade 1948 London. Namun,
panitia Olimpiade London menolak keikutsertaan atlet-atlet Indonesia dengan alasan
mereka belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC),
sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam
peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan
Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha
menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris,
sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London
dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi
Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Sebenarnya,
baik Indonesia maupun Inggris mengusung isu politik pada kasus ini. Indonesia berharap
mendapat pengakuan dunia sebagai negara merdeka, sebaliknya Inggris sebagai sekutu
Belanda berusaha menahan pengakuan itu. Paspor Indonesia tidak diakui oleh pemerintah
Inggris. Atlet-atlet Indonesia diperbolehkan masuk London apabila mereka memakai
paspor Belanda. Tentu saja penolakan itu menyakitkan bangsa Indonesia sehingga
muncul rasa kebangsaan yang menggebu. Kehadiran atlet-atlet Indonesia pada Olimpiade
ke-14 itu untuk mengibarkan Dwi Warna Sangsaka Merah Putih.
Masalah itu kemudian dibahas dalam konferensi darurat PORI di Solo pada 1 Mei 1948 .
Pada konferensi itu akhirnya para pengurus PORI sepakat untuk mengadakan Pekan
Olahraga, seperti yang pernah diadakan ISI (Ikatan Sport Indonesia) pada tahun 1938
yang dikenal dengan nama "ISI Sportweek" atau Pekan Olahraga ISI. Kemudian, Solo
atau Surakarta dipilih sebagai tempat penyelenggaraan karena dipandang sebagai kota
dengan fasilitas olahraga terlengkap. Akhirnya, PON pertama pun terselenggara pada 9
s.d. 12 September 1948. Satu hal yang harus dicatat bahwa PON pertama lahir karena
semangat kebangsaan yang menggebu
B. TUJUAN DAN MANFAAT
Untuk mengetahui :
Alasan pon pertama diadakan d solo
Perkembangan pon
Data statistik perolehan medali dari pon
BAB II
PEMBAHASAN
PON I adalah PON pertama Indonesia yang diadakan di Kota Praja Surakarta pada 9–
12 September 1948. Tanggal pembukaannya, 9 September, kemudian diperingati setiap
tahunnya sebagai Hari Olahraga Nasional.Pekan Olahraga Nasional I ini diikuti oleh sekitar
600 atlet yang bertanding pada 9 cabang olahraga yang memperebutkan sebanyak 108
medali. Pesertanya bukan pada tingkat provinsi melainkan pada tingkat Kota dan
Karesidenan, sebanyak 13 partisipan ikut serta. Juaranya adalah Karesidenan Surakarta
dengan total medali sebanyak 36 medali. Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan
Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik
Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi KONI - mempersiapkan para
atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948.
Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI
sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota
Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat
diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas
kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi
penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui
oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa
berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya
karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia.
Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus
besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat
PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.
Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus
besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan
semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan
berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin
menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang
terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI). Dilihat dari penyediaan
sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya
stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Stadion Sriwedari
termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh
pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan
pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara
Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September
1948. Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa
bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih
dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.
Peringka
Status Provinsi Total
t
1
1 Karesidenan Surakarta 16 10 36
0
2 Karesidenan Yogyakarta 11 9 3 23
3 Karesidenan Kediri 6 4 2 12
4 Bandung 3 0 1 4
5 Karesidenan Madiun 2 5 2 9
6 Magelang 1 2 5 8
7 Karesidenan Malang 1 1 2 4
Peringka
Status[2] Provinsi Total
t
1
1 ▲ 4 Jawa Barat 24 14 50
2
Perolehan medali akhir PON I 1948
1
2 ▲ 10 Jakarta Raya 9 14 39
Peringka Statu medali akhir PON II 1951 6
Perolehan
Provinsi Total
t s
3
Peringka ▲ 13 Jawa Timur 9 8 12 29
Status[2] Provinsi Total
8t Karesidenan Semarang 1 0 4 5
[3] 1
5 Sulawesi Selatan 6 16 34
10
7 [3]
Karesidenan Jakarta 1 02 5 2 2 2 8 4
Sulawesi Utara
[3]
11
8 Karesidenan
Sumatra Selatan
Kedu 1 01 05 1 7 1
[3]
−
9 Banyuwangi
Kalimantan Timur 0 01 03 0 4 0
[3]
10
− Karesidenan
Maluku Surabaya 0 0 0 0 0 0 0 0
6 3
Total 4263 85 33 203108
5 3
PON KETIGA – 1953
Peringka
Status[2] Provinsi Total
t
1
1 Jawa Barat 24 14 50
2
1
2 Jakarta Raya 9 14 39
6
3 Jawa Timur 9 8 12 29
7 Sulawesi Utara 5 4 2 11
Peringka
Status[2] Provinsi Total
t
Sumatra
8 2 0 2 4
Selatan
9 ▲ 10 Maluku 1 5 2 8
[3] Nusa
10 1 1 5 7
Tenggara
[3] Sumatra
11 0 1 3 4
Tengah
[3] Kalimantan
12 0 0 0 0
Barat
Kalimantan
13 ▼ 9 0 0 0 0
Timur
Total 68 72 75 215
PON KEEMPAT – 1957
Peringka
Status[3] Provinsi Total
t
1
1 ▲ 2 Jakarta Raya 21 18 55
6
1
3 ▲ 5 Jawa Tengah 16 9 40
5
1
4 ▼ 1 Jawa Barat 9 17 37
1
1
5 Sumatra Utara 4 11 28
3
1
6 ▲ 7 Sulawesi Utara 2 10 22
0
1
7 ▼ 6 Sulawesi Selatan 1 6 17
0
Peringka
Status[3] Provinsi Total
t
11 ▼ 9 Maluku 0 3 2 5
[4]
12 Sulawesi Tenggara 0 0 0 0
[4]
13 Riau 0 0 0 0
[4]
14 Sulawesi Tengah 0 0 0 0
[4]
16 Nusa Tenggara Barat 0 0 0 0
[4]
17 Nusa Tenggara Timur 0 0 0 0
9
Total 72 87 255
6
2
1 ▲ 4 Jawa Barat 41 25 87
1
1
2 ▼ 1 Jakarta Raya 25 26 70
9
1
3 ▼ 2 Jawa Timur 21 14 48
3
1
4 ▼ 3 Jawa Tengah 14 17 49
8
1
5 Sumatra Utara 10 11 31
0
1
6 ▲ 7 Sulawesi Selatan 9 7 26
0
1
7 ▼ 2 Yogyakarta 7 11 33
5
9 ▲ 11 Maluku 2 5 6 13
[3]
10 Sumatra Barat 1 3 2 6
12 ▲ 13 Riau 1 1 2 4
Perolehan medali akhir PON V 1961
Peringka
Status[2] Provinsi Total
t
[3]
13 Aceh 0 2 1 3
[3]
14 Bali 0 2 1 3
Nusa Tenggara
15 ▲ 17 0 1 2 3
Timur
[3]
16 Kalimantan Tengah 0 1 0 1
[3]
23 Jambi 0 0 0 0
Peringka
Status[2] Provinsi Total
t
10 4
1 ▲ 2 Jakarta Raya 69 210
1 0
5
2 ▲ 3 Jawa Timur 65 59 176
2
3
3 ▼ 1 Jawa Barat 33 52 119
4
3
4 Jawa Tengah 12 24 71
5
2
5 Sumatra Utara 12 18 50
0
1
6 Sulawesi Selatan 10 16 41
5
9 ▼ 7 Yogyakarta 2 0 9 11
10 ▲ 14 Bali 2 1 2 5
11 ▼ 9 Maluku 1 1 3 5
Peringka
Status[2] Provinsi Total
t
21 ▼ 13 Aceh 0 0 2 2
Nusa Tenggara
22 ▼ 15 0 0 2 2
Timur
23 ▼ 12 Riau 0 0 0 0
25 ▼ 23 Jambi 0 0 0 0
[3]
26 Bengkulu 0 0 0 0
Peringka
Status Provinsi Total
t
12
1 DKI Jakarta 139 63 329
7
2 Jawa Timur 58 58 46 162
6 Sulawesi Selatan 6 12 19 37
7 Kalimantan Selatan 6 1 2 9
8 Kalimantan Timur 4 1 8 13
9 Yogyakarta 3 2 6 11
10 ▲ 17 Lampung 3 1 3 7
11 Maluku 2 5 2 9
12 ▼ 10 Bali 2 2 6 10
Peringka Statu
Provinsi Total
t s
14 ▲ 21 Aceh 2 1 6 9
15 ▲ 22 Nusa Tenggara Timur 2 4 2 8
20 Kalimantan Tengah 0 2 1 3
24 ▲ 26 Bengkulu 0 0 0 0
25 Jambi 0 0 0 0
26 ▼ 23 Riau 0 0 0 0
31
Total 324 311 946
1
Kalimantan
6 ▲ 7 9 7 9 25
Selatan
Sulawesi
7 ▼ 6 9 7 7 23
Selatan
9 Yogyakarta 5 6 17 28
10 ▲ 11 Maluku 2 4 5 11
11 ▲ 26 Riau 3 2 6 11
Nusa
12 ▲ 21 Tenggara 3 2 0 5
Barat
13 ▼ 10 Lampung 3 0 1 4
14 ▼ 12 Bali 2 4 5 11
Nusa Tenggara
17 ▼ 15 1 0 1 2
Timur
20 ▼ 14 Aceh 0 1 7 8
23 ▲ 25 Jambi 0 0 0 0
26 ▼ 24 Bengkulu 0 0 0 0
[2]
27 Timor Timur 0 0 0 0
Tota 30 31
314 938
l 7 7
Berikut adalah daftar juara umum Pekan Olahraga Nasional, tuan rumah, dan tanggal
pelaksanaan.
Sulawesi 27 September - 6
IV Makassar Jakarta
Selatan Oktober 1957
23 September - 1
V Bandung Jawa Barat Jawa Barat
Oktober 1961
8 Oktober - 10 Batal sehubungan
VI Jakarta Jakarta November 1965 peristiwa G 30 S/PKI
26 Agustus - 6
VII Surabaya Jawa Timur Jakarta
September 1969
4 Agustus - 15
VIII Jakarta Jakarta Jakarta
Agustus 1973
IX Jakarta Jakarta 23 Juli - 3 Agustus 1977 Jakarta
19 September - 30
X Jakarta Jakarta Jakarta
September 1981
9 September - 20
XI Jakarta Jakarta Jakarta
September 1985
18 Oktober - 28
XII Jakarta Jakarta Jakarta
Oktober 1989
9 September - 19
XIII Jakarta Jakarta Jakarta
September 1993
9 September - 25
XIV Jakarta Jakarta Jakarta
September 1996
XV Surabaya Jawa Timur 19 - 30 Juni 2000 Jawa Timur
Sumatra 2 September - 14
XVI Palembang Jakarta
Selatan September 2004
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pekan Olahraga Nasional atau disingkat PON merupakan suatu event olahraga terbesar
dan event yang telah berlangsung sangat lama yaitu sejak tahun 1948. PON pertama kali
diselenggarakan di Kota Solo dengan maksud dan tujuan untuk menunjukan kepada dunia
luar bahwa bangsa Indonesia masih dapat membuktikan, sanggup menggalang persatuan
dan kesatuan bangsa, yang berbeda-beda suku dan agamanya, akan tetapi tetap bersatu
kokoh dalam Bhinneka Tunggal Ika. Pada saat ini PON dijadikan sebagai ajang adu bakat
antar atlet-atlet daerah. Selain itu juga, penyelenggaraan PON dapat dijadikan sebuah
keuntungan bagi daerah penyelenggara karena daerah penyelenggara secara tidak
langsung mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan atau memperkenalkan
kekayaan dan kebudayaan khas daerah tersebut kepada khalayak.
B. SARAN
Penulis menyadari kelemahan-kelemahan yang terkandung di dalam makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.facebook.com/ArsipNasionalRI/posts/pekan-olahraga-nasional-pon-ke-2-
diselenggarakan-21-28-oktober-1951-di-jakarta-m/1820981458065189
http://akhirmh.blogspot.com/2016/09/pon-iii-di-medan-adalah-pekan-olahraga.html
https://www.kompasiana.com/jurnalgemini/5b45f9cef13344729333ad62/pon-v-1961-jabar-
juara-sepak-bola-gagal?page=all
https://sport.bisnis.com/read/20120918/59/96203/pon-riau-2012-hadapi-kaltim-di-final-
sumut-ingin-akhiri-puasa-emas-sepakbola-sejak-pon-1989
http://www.jejamo.com/amril-yusam-legenda-taekwondo-lampung.html
http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/pekan-olahraga-nasional--pon--jakarta-1996--
peristiwa?lang=id
https://klikpositif.com/baca/1307/sumbar-dibayang-bayangi-sejarah-kelam-pon-2000.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Olahraga_Nasional_2004
https://money.kompas.com/read/2008/07/17/00100537/jatim.juara.umum.pon.xvii
https://sport.tempo.co/read/320979/persiapan-pon-2012-dan-isg-2013-selesai-awal-2012
https://sport.detik.com/sport-lain/d-4988116/4-alasan-pon-2020-harus-ditunda-jadi-tahun-
depan
https://jabarprov.go.id/index.php/artikel/detail_artikel/285/2016/09/30/PON-XIX2016-Jabar-
Catat-Sejarah
http://disarsipus.tasikmalayakab.go.id/index.php/pengumuman/161-selamat-hari-olahraga-
nasional
http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/pekan-olahraga-nasional--pon--vi-jakarta-
1965- peristiwa?lang=id#:~:text=PON%20Jakarta%201965%20merupakan
%20penyelenggaraan,olahraga%20Gelora%20Bung%20Karno%20Jakarta.
https://rri.co.id/surabaya/olahraga/872510/cerita-sujiharto-dibalik-suksesnya-pon-1969-pada-
masa-paceklik?
utm_source=terbaru_widget&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General
%20Campaign