Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk melengkapi kompetensi mahasiswa agar menjadi lulusan yang
memiliki kecerdasan komprehensif adalah melaksanakan berbagai kegiatan khususnya kompetisi
di bidang olahraga, antara lain Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat Nasional (POMNAS).
POMNAS diselenggarakan sebagai bagian dari sistem kompetisi olahraga Mahasiswa dan
merupakan ajang penyelenggaraan olahraga yang dilaksanakan secara multi-event tingkat
Nasional yang diselenggarakan 2 (dua) tahun sekali oleh Badan Pembina Olahraga Mahasiswa
(BAPOMI).

POMNAS juga sebagai event olahraga yang merupakan bagian dari sejarah dan
keterlibatan anak bangsa dalam membangun dunia olahraga di tanah air karena perannya dalam
pembinaan dan pencarian bibit unggul khususnya mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi
di seluruh Indonesia.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
a. Apa fungsi dan tujuan Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat Nasional (POMNAS) ?
b. Pengertian Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat Nasional (POMNAS) ?
c. Sejarah Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat Nasional (POMNAS)?

3. TUJUAN

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:

a. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat Nasional
(POMNAS)
b. Untuk mengetahui Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat Nasional (POMNAS)
c. Untuk mengetahui Sejarah Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat Nasional (POMNAS)

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas)

Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) adalah ajang olahraga nasional antar
provinsi untuk mahasiswa perguruan tinggi tingkat sarjana dan diploma di Indonesia. POMNas
diadakan setiap 2 tahun sekali. POMNas diselenggarakan pertama kali di Yogyakarta pada
tahun 1990. Nomor urut penyelenggaraan selanjutnya didasarkan pada POMNas pertama tersebut.
Penyelenggaraan POMNas merupakan tanggungjawab Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga
Mahasiswa Indonesia (BAPOMI).

Keberadaan POMNAS tidak terlepas dari sejarah perjalanan BAPOMI sebagai induk olah
raga kemahasiswaan di Tanah Air. Pada awal 1950, perkumpulan dan organisasi olah raga
mahasiswa telah terbentuk dan tumbuh berkembang. Di Jakarta telah membentuk suatu wadah
olah raga mahasiswa yaitu UFIA (khusus untuk mahasiswa Jakarta UFI), di Bandung IOMA, dan
di Bogor UFA yang telah mampu mengoordinasi dan melaksanakan kegiatan kegiatan olah raga
mahasiswa.

Organiasi-organisasi itulah yang telah mendorong, menciptakan, dan mewujudkan suatu


pertemuan para olahragawan dalam suatu Pekan Olahraga Mahasiswa (POM). POM I berhasil
diselengarakan pada Desember 1951, di Yokyakarta. Kegiatan tersebut terus berlangsung secara
kontinyu setiap dua tahun sekali.

POM IX/1971 di Palembang, tercatat sebagai POM terbesar yang diprakarsai mahasiswa
sekaligus penyelengaraanya adalah mahasiswa, juga sebagai POM yang terakhir yang
diselengarakan oleh BKMI (Badan Keolahragaan Mahasiswa Indonesia). POM berikutnya yang
sedianya akan diselenggarakan di Bandung 1975, tidak dapat diselengarakan karena situasi dan
kondisi waktu itu tidak memungkinkan.

Sejak 1974, praktis kegiatan olah raga mahasiswa tidak terkoordinasi. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan kemudian memprakarsai pertemuan di Bandungan, Jateng, pada 1978

2
dan dibentuklah tim Pembina olah raga mahasiswa tingkat nasional dan mengadakan Pekan
Olahraga dan Seni Mahasiswa (Porseni) Nasional I pada 1978.

Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan berkewajiban bukan saja mengembangkan


ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, akan tetapi juga berkewajiban menyiapkan mahasiswa
menjadi calon pemimpin bangsa masa depan yang memiliki kecerdasan yang menyeluruh, baik
intelektual, emosional, sosial, spiritual dan fisikal. Olahraga merupakan salah satu medium
pendidikan yang mampumemberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan nilai-nilai
yang diperlukan dalam kehidupan sebagai calon pemimpin masa depan. Kegiatan olahraga yang
kompetitif akan bermanfaat bagi mahasiswa untuk pengembangan kepribadian berkarakter yang
mengandung nilai-nilai kecerdasan, ketrampilan, pengendalian emosional, disiplin, sportivitas,
demokrasi, persatuan dan kesatuan, serta perdamaian.

Berdasarkan umur mahasiswa bahwa usia mereka merupakan “golden age” untuk meraih
prestasi yang terbaik di bidang olahraga, oleh karena itu perlu adanya kesempatan bagi mereka
untuk membentuk kepribadian yang berkarakter, sekaligus untuk meningkatkan prestasinya.
Selain itu, diperlukan juga adanya koordinasi di antara Pembina atau pendamping/pembimbing
kemahasiswaan dalam pengembangan olah raga kampus. Dengan dilatarbelakangi hal-hal tersebut
di atas, maka dirasakan perlu diselenggarakan kegiatan Pekan Olahraga Mahasiswa Tingkat
Nasional (POMNas).

2.2 Tujuan POMNAS

Tujuan dan sasaran penyelenggaraan POMNas adalah untuk :

1. Memupuk dan meningkatkan persatuan, kebersamaan, dan persahabatan antar mahasiswa.


2. Memupuk dan meningkatkan kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Pancasila, UUD 1945,
NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Meningkatkan dan mengembangkan minat dan bakat olahraga mahasiswa.
4. Meningkatkan kebugaran jasmani, disiplin, dan sportivitas mahasiswa.
5. Meningkatkan dan mengembangkan prestasi olahraga mahasiswa.
6. Membantu pemerintah dalam meningkatkan dan mengembangankan prestasi olahraga
nasional dan internasional.
7. Menanamkan pendidikan karakter mahasiswa melalui olahraga.

3
2.3 Tokoh Pendiri POMNAS

POMNAS didirikan oleh beberapa Tokoh yang dapat dianggap menjadi pemrakarsa
hingga berhasil terselenggarakennya Pekan Olahraga Mahasiswa yang berasal dari berbagai
perguruan tinggi yang tersebar dari sabang sampai merauke. Tokoh pertama yang berperan dan
tidak dapat ditinggalkan adalah Soemali dan Soewarno dari Universitas Gajah Mada ( UGM )
Yogyakarta, Soewarso dan Sie Swanpo dari Universitas Indonesia ( UI ) Bandung, serta
Padmosoemarta dari Universitas Indonesia ( UI ) Jakarta. Tokoh-tokoh tersebut sangat berperan
dalam pendirian dan pembentukan POMNAS.

2.4 Sejarah Penyelenggaraan POMNAS

KEGIATAN TAHUN TUAN RUMAH

POMNas I 1990 Yogyakarta

POMNas II 1992 Surabaya

POMNas III 1994 Medan

POMNas IV 1996 Makassar

POMNas V 1998 Kalimantan Timur

POMNas VI 2000

POMNas VII 2001 Denpasar

POMNas VIII 2003 Pekanbaru

POMNas IX 2005 Bandung

POMNas X 2007 Banjarmasin

4
POMNas XI 2009 Palembang

POMNas XII 2011 Batam/Kepulauan Riau

POMNas XIII 2013 Yogyakarta

POMNas XIV 2015 Aceh

2.5 Cabang Yang di Pertandingkan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan atletik, renang, dan pencak
silat sebagai cabang olahraga wajib yang diperlombakan di POMNas.

Terdapat 14 cabang yang dipertandingkan yaitu :

1. Atletik

2. Bola Basket

3. Bola voli dalam ruangan

4. Bola voli pantai

5. Bulu tangkis

6. Catur

7. Futsal

8. Karate

9. Panahan

10. Pencak silat

11. Renang

12. Sepak bola

13. Tenis lapangan

14. Tenis meja

5
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berlandasan dengan data diatas, bahwa makalah berjudul “Pekan Olahraga Mahasiswa
Nasional (POMNas)” yaitu ajang olahraga nasional antar provinsi untuk mahasiswa perguruan
tinggi tingkat sarjana dan diploma di Indonesia. POMNas diadakan setiap 2 tahun sekali. POMNas
diselenggarakan pertama kali di Yogyakarta pada tahun 1990. Nomor urut penyelenggaraan
selanjutnya didasarkan pada POMNas pertama tersebut. Penyelenggaraan POMNas merupakan
tanggungjawab Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI).

SARAN

Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggung jawabkan dari banyaknya
sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta
sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://www.konisumbar.or.id/2017/10/sejarah-pekan-olahraga-mahasiswa.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Olahraga_Mahasiswa_Nasional#Sejarah

http://dankjogja.blogspot.com/

http://kemahasiswaandikti.blogspot.com/2015/11/pekan-olahraga-mahasiswa-nasional-
pomnas.html

Anda mungkin juga menyukai