Mata Kuliah :
Sejarah olahraga
Dosen Pengampu :
Apri setiawan chan,M.Pd
Disusun Oleh :
Ahmad syauqi (20198500044)
Ulul Azmi (20198500106)
Pendahuluan
6. Pokok Permasalahan
Tujuan POM, Tokoh Pendiri POM, Janji Atlet dan juga Sejarah perkembangan POM dan
penyelenggaraannya.
7. Batasan masalah
1. Data yang digunakan berdasarkan arsip yang tersimpan dalam media Internet dan
sumber-sumber lain
BAB II
ISI
I. Tujuan POM
II. Tokoh POM
POM didirikan oleh beberapa Tokoh yang dapat dianggap menjadi pemrakarsa hingga
berhasil terselenggarakennya Pekan Olahraga Mahasiswa yang berasal dari berbagai
perguruan tinggi yang tersebar dari sabang sampai merauke. Tokoh pertama yang berperan
dan tidak dapat ditinggalkan adalah Soemali dan Soewarno dari Universitas Gajah Mada
( UGM ) Yogyakarta, Soewarso dan Sie Swanpo dari Universitas Indonesia ( UI ) Bandung,
serta Padmosoemarta dari Universitas Indonesia ( UI ) Jakarta. Tokoh-tokoh tersebut sangat
berperan dalam pendirian dan pembebtukan POM.
Dalam penyelenggaraan Ivent olahraga, kita sering mendengar yang namanya Janji
Atlet dan Janji Wasit. Dalam PORPROV, PON, POPNAS, POMNAS, ASEAN GAMES,
sampai OLYMPIADEpun juga selalu dan wajib janji tersebut di ikrarkan pada waktu upacara
pembukaan Ebent tersebut. Buny/ teks Sumpah Atlet POM adalah sebagai berikut :
SUMPAH ATLET
sebagai pengikut yang akan menjunjung tinggi peraturan olahraga dengan semangat satria
di dalam suasana persaudaraan,
POM I
POM II
POM III
POM ketiga dilaksanakan di Bandung pada 17-24 Juni 1956 yang diselenggarakan di
stadion Siliwangi Bandung yang dibuka secara resmi oleh wakilpresiden RI
Mohammad Hatta. Pada event ketiga ini peserta mewakili Universitas/perguruan
tingginya dan tidak lagi mewakili kota seperti pada dua event POM sebelumnya. Di
Ivent POM ketiga ini juga telah disusun peraturan dasar POM yang disahkan dan
disempurnakan oleh Badan Koordinasi Keolahragaan Mahasiswa. Pada POM ketiga
ini mempertandingkan 17 cabang olahraga; anggar, bola keranjang, bulu tangkis,bola
tangan, voli, baseball, softball, hockey, tenis meja, judo, basket, catur, bridge,
sepakbola, tenis, renang dan atletik.
POM IV
POM keempat ini dilaksanakan di Yogyakarta kembali pada 20-26 Juli 1958 di
tempat yang sama, yaitu stadion Kridosono. Jumlah Perguruan tinggi yang
berpartisipasi dalam POM ke empat ini bertambah menjadi 34 Perguruan tinggi,
dengan 2500 atlet. Cabor yang dipertandingkan sebanyak 14 cabang olahraga; anggar,
atletik, baseball, basket, bola keranjang, bola tangan, voli, bulu tangkis, hockey, judo,
renang/polo air/loncat indah, sepak bola, tenis dan catur.
POM keempat ini pada awalnya diselenggarakan di Medan, dan akhirnya dibatalkan
karena pergolakkan politik yang memanas, khususnya daerah Sumatra. Terjadi
insiden kecurangan yang cukup menggemparkan, yang baru di kemukakan di
kemudian hari diketahui bahwa salah satu splinter wanita asal Universitas airlangga
Surabaya ternyata seorang laki-laki.
Pada POM ini cukup banyak pejabat penting yang hadir; Menteri PP dan K, Sri Sultan
Hamengkubuwono IX, Sartono selaku Ketua Parlemen, dan juga Prof. Dr. Sardjito.
POM V
POM kelima diselenggarakan di Medan pada 28-30 Juli 1960 di stadion Teladan
Medan dengan 35 Perguruan Tinggi yang ikut berpartisipasi. Jumlah atlet pada event
ke lima ini sebanyak 3000 atlet yang memperlombakan 16 cabang olahraga; anggar,
atletik, basket, sepakbola, bola keranjang, bola tangan, bola voli, bulu tangkis,
hockey, judo, renang/polo air/loncat indah, tenis meja dan lapangan, tinju dan catur.
Dibuka secara resmi oleh Pangdam III Kolonel Djamin Gintings, Beliau mewakili
pejabat Negara Jendral AH. Nasution dan Presiden RI, Ir. Soekarno.
POM VI
POM VIII
POM IX
Diselenggarakan di Palembang pada 29 Juni-7 Juli 1971 yang diikuti oleh 4000 atlet
dan mempertandingkan 11 cabang olahraga yaitu; Atletik, anggar, basket, baseball,
bridge, hocky, judo, renang,polo air, lompat indah, sepak bola, tenis lapangan, tenis
meja dan catur.
Ivent ini adalah ivent terakhir untuk POM karena pada waktu ini pula POM
ditiadakan dan digantikan dengan PORSENI, untuk wilayah masing-masing
KOPERTIS. Seiring kemajuan jaman, pada perkembangan berikutnya mulai tahun
1990 hingga sekarang Pekan Olahraga Mahasiswa dihidupkan kembali dan berganti
nama menjadi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional ( POMNAS ). Namun hal ini
disayangkan karena POMNAS kurang terdengar di publik karena publikasi dari media
masa maupun cetak sangat kurang.
JANJI ATLET
kami berjanji
dan dengan hasrat untuk berlomba dengan semangat kesatria yang sejati
POMNAS XI
Sebanyak 2.018 atlet dari perguruan tinggi se Indonesia mengikuti Pekan Olahraga
Mahasiswa Nasional (POMNAS) di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), 10-16 Oktober
2009. Para atlet yang berada di Palembang itu akan mengikuti 12 Cabang olahraga
dipertandingkan pada POMNAS XI, diketuai oleh H Anis Saggaf. Cabang olahraga yang
dipertandingkan pada POMNAS adalah Atletik, Renang, Pencaksilat, Taekwondo, Karate,
Sepak Takraw, Gulat,Sepak Bola,Panahan, Tenis Meja, Tenis Lapangan, Panjat Tebing.
Sementara lokasi pertandingan sendiri antara lain di kampus tinggi IAIN Raden Fatah
Palembang untuk cabang Tenis Meja, Unsri (Pencaksilat dan Panjat Tebing), Universitas IBA
(Panahan). Selain menggunakan lapangan di perguruan tinggi juga fasilitas bekas PON XVI
dimanfaatkan untuk menyukseskan pertandingan bagi mahasiswa dari kalangan perguruan
tinggi tersebut, ujar dia lagi.
Sarana yang dipergunakan untuk cabang olahraga POMNAS seperti Gedung Olahraga
Kampus Palembang untuk Karate dan Taekwondo, Lumban Tirta (Renang), Sepak Bola
(Pusri), Atletik di Stadion Bumi Sriwijaya. POMNAS XI yang dilaksanakan di Palembang ini
diikuti 32 provinsi, sementara satu daerah belum bisa ikut bertanding karena belum memiliki
Baban Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) sebagai salah satu syarat untuk
bisa ikut serta. Provinsi yang belum memiliki Bapomi itu yakni Sulawesi Barat, sementara
provinsi lainnya semua turun pada pekan olahraga antar mahasiswa tersebut, ujar dia lagi.
Dikatakannya, tujuan POMNAS tersebut untuk membina para atlet yang berada di kalangan
perguruan tinggi agar lebih berprestasi.
Selain itu POMNAS juga sebagai ajang mencari bibit berprestasi persiapan
menghadapi kejuaraan yang lebih tinggi seperti POM tingkat ASIAN.