Anda di halaman 1dari 20

ASIAN GAMES

Sejarah ASIAN GAMES

Asian Games merupakan salah satu kompetisi olahraga antarnegara yang selalu
ditunggu-tunggu oleh masyarakat di benua Asia, tak terkecuali orang-orang Indonesia. Siapa
sangka, ajang olahraga tingkat dunia ini memiliki sejarah yang panjang dan cukup berliku hingga
akhirnya bisa dilaksanakan secara periodik setiap empat tahun sekali. Mulanya, Asian Games
memiliki nama Far Eastern Championship Games. Kompetisi ini hanya berisikan tiga negara
saja, yaitu Kerajaan Jepang, Kepulauan Filipina dan Republik Tiongkok. Kompetisi ini nyatanya
tak berumur panjang.

Pada tahun 1983 Far Eastern Championship Games dihentikan dan tidak lagi digelar. Hal
ini didasari oleh tindakan Jepang yang melakukan penyerangan terhadap Republik Tiongkok
serta mencaplok wilayah kedaulatan Filipina.
Selama pergolakan perang dunia kedua, kompetisi tersebut sama sekali tak pernah digelar
kembali. Hingga akhirnya pasca perang dunia kedua, kompetisi sejenis mulai digaungkan
kembali.Banyaknya negara kecil di Asia yang mendapatkan kemerdekaan menjadi faktor utama
pendukung munculnya ide pembuatan kembali kompetisi olahraga antarnegara Asia.

Ide utama kompetisi yang terbaru adalah persaingan antarnegara Asia melalui
pengertian dan sportivitas antarnegara, bukannya ajang saling unjuk kekuatan dan kekerasan.
Ide tersebut dituangkan oleh Guru Dott Sondhi pada perhelatan Olimpiade 1948 di mana ide
tersebut disepakati oleh seluruh perwakilan negara Asia lainnya.

Hingga akhirnya pada Februari 1949 Asian Games Federation terbentuk dan
menetapkan bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Akhirnya
Asian Games yang pertama kali berhasil dilaksanakan. Pertandingan olahraga antarnegara Asia
tersebut diselenggarakan di New Delhi, India pada 1951.
Ajang yang pertama kali ini hanya diikuti oleh 11 negara saja dan Jepang keluar sebagai
juara umum pada Asian Games edisi perdana.

Ajang Empat Tahun Sekali

Setelah itu, Asian Games rutin digelar setiap empat tahun sekali. Terhitung hingga edisi
terakhir di Korea Selatan pada 2014 kemarin, Asian Games telah diselenggarakan sebanyak 17
kali. Selama 17 kali kompetisi tersebut digelar, hanya terdapat dua negara yang pernah menjadi
juara umum Asian Games, yakni Jepang dan Tiongkok.

Jepang memenangi 8 kali gelaran perdana Asian Games secara berturut-turut,


sementara Tiongkok berhasil memenangi 9 kali gelaran Asian Games setelahnya.

Namun, Asian Games bergulir bukan tanpa hambatan. Beberapa kali negara yang tengah
terkena masalah nasional terpaksa mengundurkan diri sebagai tuan rumah atau peserta. Belum
lagi masalah konflik antarnegara yang berujung pencoretan Israel pada 1974.

Banyaknya hambatan berujung pada revisi terhadap konstitusi Asian Games Federation
dilakukan. Hasilnya, pada 1982 lahirlah Olympic Council of Asia (OCA) yang menggantikan
pendahulunya dan resmi mengawasi perhelatan Asian Games hingga sekarang.

Penentuan Tuan Rumah Asian Games

Tidak sembarang negara bisa mendapuk dirinya menjadi tuan rumah Asian Games.
Terdapat proses penilaian persiapan hingga pemungutan suara untuk menentukan tuan rumah.
Sampai saat ini, terhitung baru ada sembilan negara yang pernah menjadi tuan rumah Asian
Games. Negara tersebut adalah Filipina, Jepang, Indonesia, Thailand, Iran, Korea Selatan,
Tiongkok, dan Qatar. Indonesia sendiri telah terpilih dua kali sebagai tuan rumah penyelenggara
Asian Games. Pertama kali Indonesia didapuk menjadi tuan rumah Asian Games di tahun 1962,
sebelum usia kemerdekaannya genap ke-20.

Meski menjadi tuan rumah, Indonesia gagal mendominasi Asian Games dan harus rela
takhtanya dikuasai oleh Jepang. Indonesia hanya mampu bercokol pada peringkat dua dari 11
peserta Asian Games 1962.

Tahun ini, Indonesia kembali menjadi tuan rumah kompetisi bergengsi di wilayah Asia.
Namun, apakah Indonesia akan berhasil menjadi juara umum dan merebut mahkota
kemenangan dari Tiongkok selama 32 tahun terakhir?

Prestasi Indonesia dalam Asian Games

Berbicara soal pertandingan, tentu kita akan berbicara tentang menang dan kalah.
Lantas dari sekian banyaknya negara yang berpartisipasi di Asian Games, apakah Indonesia
termasuk salah satu negara yang mendominasi kompetisi ini?

Sayangnya hal itu belum terjadi sepanjang pagelaran Asian Games. Jepang dan Tiongkok
lah negara yang paling dominan, dan belakangan Korea Selatan juga mulai menunjukkan
taringnya. Meski telah mengikuti ajang Asian Games sejak kompetisi tersebut diselenggarakan
pertama kali, prestasi Indonesia hanya jalan di tempat. Hanya pada Asian Games 1962 saja
Indonesia pernah mencatatkan prestasi terbaiknya.

Saat itu, Indonesia menjadi peringkat dua di bawah Jepang, itu pun didukung faktor
bahwa Indonesia sebagai tuan rumah. Pada edisi Asian Games tersebut, Indonesia berhasil
menyabet 77 medali yang terdiri dari 21 medali emas, 26 medali perak dan 30 medali
perunggu.
Namun, perolehan tersebut tertinggal jauh dari Jepang sebagai juara umum. Jepang
berhasil meraih 161 medali yang terdiri dari 73 medali emas, 65 medali perak dan 23 medali
perunggu. Sementara pada gelaran Asian Games berikutnya, prestasi serupa sulit terulang
kembali.

Indonesia seolah hanya menjadi tim penyemarak yang hanya mampu mendulang
perolehan medali pada cabang olahraga tertentu. Peringkat Indonesia pun tidak pernah jauh
berada di papan tengah klasemen perolehan medali.

Selama tiga edisi gelaran terakhir Asian Games yaitu 2006, 2010 dan 2014, Indonesia
bahkan tak mampu menembus 10 besar.

Pada gelaran Asian Games 2006 di Qatar, Indonesia tercecer pada peringkat 22 dari 38
peserta. Pada edisi tersebut Indonesia hanya berhasil meraih 2 medali emas, 3 medali perak
dan 15 medali perunggu.Tapi, Indonesia mengalami peningkatan pada Asian Games 2010, di
mana atlet-atlet Tanah Air berhasil memperbaiki peringkat pada klasemen dan jumlah medali
yang diraih.

Pada kompetisi yang dihelat di Tiongkok tersebut, Indonesia bertengger pada peringkat
15 dari 35 peserta dengan perolehan 4 medali emas, 9 medali perak dan 13 perunggu. Namun
sayang, pada Asian Games terakhir Indonesia gagal meningkatkan kualitas dan justru
mengalami penurunan peringkat dan perolehan medali.

Pada Asian Games 2014 di Korea Selatan, Indonesia berada pada peringkat 17 dengan 4
medali emas, 5 medali perak dan 11 medali perunggu.

Berikut peringkat serta perolehan medali Indonesia sepanjang keikutsertaannya dalam


Asian Games.
Pagelaran Asian Games 2018

Untuk kedua kalinya Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara Asian
Games. Jakarta dan Palembang menjadi kota utama penyelenggara kompetesi olahraga
antarnegara di Asia ini.

Gelaran Asian Games 2018 semulanya akan dilangsungkan di Vietnam. Namun, kondisi
dalam negeri Vietnam yang tengah tidak stabil membuat mereka mengundurkan diri.

Indonesia yang pada saat pemungutan suara berada di bawah Vietnam, kemudian
ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

Semula Surabaya merupakan kota yang akan ditunjuk sebagai tempat penyelenggaran.
Namun urung dilaksanakan karena Surabaya lebih memilih fokus pada perheletan Asian Youth
Games 2021 yang telah disepakati sebelumnya.

Mundurnya Surabaya, membuat OCA menjatuhkan pilihannya pada Jakarta. Jakarta


dinilai siap menjadi penyelenggara karena memiliki fasilitas olahraga, transportasi dan
akomodasi yang memenuhi standar.

Pada Asian Games 2018 setidaknya terdapat 40 cabang olahraga (cabor) yang akan
dipertandingkan. Dalam pertandingan tersebut diperkirakan akan ada 15.000 atlet yang berasal
dari 45 negara peserta Asian Games 2018. Para atlet tersebut akan saling bersaing dalam
memperebutkan 466 medali emas yang telah disiapkan.

Pemerintah rela menggelontorkan dana sebesar Rp6,6 triliun dalam upayanya


menyukseskan hajat empat tahunan ini.
Tak tanggung-tanggung, sejumlah moda transportasi disiapkan, berbagai gedung
dibangun sebagai akomodasi peserta, segala sarana olahraga dibangun serta diperbaiki guna
menampilkan Asian Games yang sempurna.

Pembukaan Asian Games akan dilaksanakan di Stadiun Utama Gelora Bung Karno
Jakarta pada 18 Agustus 2018 mendatang. Pembukaan tersebut akan dimeriahkan oleh
berbagai penampilan artis untuk menyemarakkan acara Asian Games 2018.

Jakarta sebagai kota utama akan menyelenggarakan 37 event Asian Games 2018. Di
antaranya adalah cabor atletik, bola basket, bulu tangkis, berkuda, akuatik, bela diri, dan lain
sebagainya.

Sementara Palembang sebagai kota penyokong akan menyelenggarakan 13 event Asian


Games 2018. Event-event tersebut yaitu sepak bola wanita, tenis, dayung, sepak takraw dan
lain sebagainya.

Beberapa kota di Jawa Barat juga menjadi penyelenggara beberapa event seperti sepak
bola pria, paralayang, dan balap sepeda.

Asian Games 2018 memiliki tiga maskot yaitu Bhin-Bhin, Kaka dan Atung. Ketiga maskot
ini diambil dari kata Bhinneka Tunggal Ika dan merepresentasikan wilayah-wilayah di Indonesia.

1. Bhin-Bhin merupakan maskot berwujud burung cendrawasih yang merepresentasikan


Indonesia bagian timur dan strategi.

2. Atung merupakan maskot berwujud rusa bawean merepresentasikan Indonesia bagian


tengah dan kecepatan.

3. Kaka merupakan maskot berwujudan Badak Jawa melambangkan Indonesia bagian barat dan
kekuatan.
Selain maskot, Asian Games 2018 juga memiliki original soundtrack berupa album musik
yang berjudul Energy of Asia.

Album ini berisikan 13 lagu yang dinyanyikan oleh berbagai artis ternama dan diiringi
dengan alunan serta alat musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Terdapat unsur kebaruan pada Asian Games 2018 kali ini. Untuk pertama kalinya cabang
eSports dan polo kano dipertandingkan sebagai olahraga eksibisi. Nantinya, olahraga tersebut
dijadwalkan menjadi pertandingan medali pada Asian Games 2022. Asian Games 2018 akan
ditutup pada 2 September 2018 mendatang.

Daftar 40 Cabang Olahraga yang dipertandingkan di ASIAN GAMES 2018

Berikut ini adalah Daftar 40 Cabang Olahraga yang dipertandingkan di ASIAN GAMES
2018 (ASIAN GAMES)

1. Akuatik (Loncat indah, Renang, Renang indah, Polo air) 24. Paralayang
2. Panahan 25. Pancalomba modern
3. Atletik 26. Dayung
4. Bulu tangkis 27. Panjat tebing
5. Bisbol (Bisbol, Softball) 28. Skuas
6. Bola basket (Bola basket, Bola basket 3-lawan-3) 29. Menembak
7. Boling 30. Tenis meja
8. Tinju 31. Tenis (Soft tenis)
9. Kano (Sprint, Slalom, Perahu naga) 32. Layar
10. Bridge 33. Angkat besi
11. Balap sepeda (BMX, Sepeda gunung, Jalan raya, Trek) 34. Bola voli
12. Berkuda (Tunggang serasi, Trilomba, Lompat rintangan) 35. Sepak takraw
13. Anggar 36. Taekwondo
14. Hoki lapangan 37. Jet ski
15. Sepak bola 38. Rugbi 7
16. Golf 39. Gulat
17. Senam (Artistik, Ritmik, Trampolin) 40. Trilomba
18. Bola tangan
19. Judo
20. Kabaddi
21. Karate
22. Bela diri (Jujitsu, Kurash, Pencak silat, Sambo, Wushu)
23. Olahraga rol (Sepatu roda, Seluncur papan)
A. Inilah Olahraga Bela Diri yang Ada di Dalam Asian Games

Di dalam Asian Games, ada banyak cabang olahraga yang dipertandingkan, beberapa di
antaranya adalah olahraga bela diri ini.

1. Anggar

Anggar adalah olahraga ketangkasan yang menggunakan senjata runcing. Kalau


diperhatikan, senjata runcing ini mirip seperti jarum raksasa. Anggar dibawa ke Indonesia oleh
tentara Kerajaan Belanda pada masa penjajahan. Pada tahun 1896, olahraga ini
dipertandingkan dalam Olimpiade untuk pertama kalinya.

2. Gulat

Olahraga gulat sudah dikenal sejak tahun 2500 SM di Tiongkok. Gulat juga sudah
dipertandingkan sejak Olimpiade I tahun 1896. Olahraga ini diperkenalkan ke Indonesia oleh
tentara Kerajaan belanda, sebelum adanya Perang Dunia II. Gulat ada di dalam Asian Games
pada tahun 1954. O iya, gulat ada dua jenis, yakni Greco roman dan freestyle.

3. Judo

Pada tahu 1882, judo dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang yang disebut jiu Jitsu
oleh kano Jigoro. Pemain judo disebut Judoka atau Pejudo. Kini, judo menjadi cabang bela diri
yang popular, bahkan telah menjadi cabang olahraga resmi Olimpiade dan juga Asian Games.

4. Kabaddi

Olahraga ini berkembang di India Selatan. Kabaddi mulai dikenal banyak orang setelah
dipertandngkan dalam Asian games tahun 1990. Di tingkat internasional, olahraga ini dimainkan
di lapangan berukuran 10 x 13 meter (untuk laki-laki) dan 8 x 12 meter (untuk wanita). Ada dua
tim yang bertanding dalam olahraga ini. Setiap tim beranggotakan tujuh orang.
5. Karate

Karate dikenal sebagai seni bela diri sejak abad ke-19 di jepang. Ada dua jenis
pertarungan karate, yaitu kata dan kumite. Kata artinya gerakan harmonis, sedangkan kumite
artinya bertarung. Karate mulai dilombakan pada Asian Games di tahun 1994.

6. Martial Art

Teman-teman mungkin agak asing dengan martial art. Ini adalah olahraga yang
menggabungkan teknik bela diri, kekuatan, dan kelenturan fisik.
Dalam Asian games 2018, martial art tediri dari jiu jitsu (seni bela diri dari Jepang yang
menyerupai judo) dan kurash (seni bela diri dari Uzbekistan yang menyerupai gulat).
Ada juga pencak silat (seni bela diri dari indonesia), sambi (seni bela diri dari Rusia), dan
wushu (seni bela diri dari Tiongkok).

7. Taekwondo

Taekwondo adalah seni bela diri asal korea yang mengedepankan kemahiran, kekuatan,
dan kecepatan tendangan.
Olahraga ini berkembang sejak tahun 37 Masehi, tepatnya di masa Dinasti Gogureyo di
Korea. Sudah lama juga, ya!
Taekwondo ada di Asian games sejak tahun 1986. Taekwondo terbagi dalam nomor
disiplin kyorugi dan poomsae di Asian games 2018.

8. Tinju

Tinju mulai dipertandingkan pada masa Yunani Kuno, tepatnya saat Olimpiade tahun
688 Sebelum Masehi.
Olahraga tinju kini dibagi dalam dua kategori utama, yaitu tinju amatir dan tinju
profesional. Itulah beberapa olahraga bela diri yanga suka ada di Asian Games.
B. Inilah Olahraga Air yang Ada di Dalam Asian Games

Di dalam Asian Games, ada banyak cabang olahraga yang dipertandingkan, beberapa di
antaranya adalah olahraga Air ini.

1. Kano/Kayak

Olahraga yang mengadu kecepatan mendayung ini berkembang sejak pertengahan abad
ke-19. Olahraga ini semakin popular di abad ke-20 di sekitar Eropa. Kano merupakan salah satu
olahraga yang dipertandingkan di Asian Games. Kategori sprint dipertandingkan pada tahun
1990, sedangkan kategori slslom dimasukkan tahun 2010.

2. Berlayar

Arena untuk cabang olahraga ini ada di Ancol, Jakarta. Arena itu milik Persatuan
Olahraga Layar Seluruh Indonesia (POLRASI). Konon, pada Asian Games 2018 nanti, olahraga
berlayar akan diadakan di Ancol, Jakarta, menggunakan arena milik POLRASI.

3. Dayung

Dayung mulai dijadikan sebagai olahraga yang positif pada awal abad ke-18. Untuk
mengatur seluruh aktivitas internasional olahraga dayung. Federasi Dayung Internasional (FISA)
dibentuk pada 1892. Kini, FISA sudah memiliki anggota dari 148 negara. Sejak tahun 1900,
dayung pun resmi menjadi salah satu cabang olahraga Olimpiade.

4. Jet Ski

Jet ski menjadi cabang olahraga non-olimpik yang juga baru pertama kali
dipertandingkan di Asian games 2018. Olahraga ini diajukan karena Indonesia punya atlet-atlet
jet ski berbakat. Bahkan, atlet jet ski Indonesia ada yang sudah menjadi juara dunia, lo.
C. Inilah Olahraga Bola Kecil yang Ada di Dalam Asian Games

Di dalam Asian Games, ada banyak cabang olahraga yang dipertandingkan, beberapa di
antaranya adalah olahraga Bola Kecil ini.

1. Bowling

Bowling dimainkan dengan menggelindingkan bola menggunakan satu tangan. Menurut


sejarah, permainan bowling mirip dengan permainan kuno yang dilakukan anak-anak Mesir
pada tahun 5200 Sebelum Masehi. Permainan pin bowling yang modern dan sesuai standar
pertama kali didirikan di New York pada 9 September 1895.

2. Bisbol dan Softball

Bisbol dan softball dimainkan secara beregu. Setiap tim biasanya terdiri dari 9 orang.
Kedua permainan ini dilakukan di lapangan berbentuk bujur sangkar. Bisbol pertama kali
dimainkan pada abad ke-18 di Inggris.

3. Golf

Olahraga yang berasal dari Skotlandia ini sudah ada sejak tahun 1100-an. Lapangan golf
tertua di Skotlandia bernama The Old Links. Di Indonesia, golf dikenalkan oleh pemerintah
Kolonial Belanda. Pada tahun 1872, didirikan klub golf Batavia.

4. Hoki

Hoki adalah permainan antara dua regu, setiap pemainnya memegang alat pemukul
(stik) untuk menggerakkan bola.
Ada tiga jenis permainan hoki, yakni hoki lapangan, hoki ruangan, dan hoki es. Hoki
diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda dan mulai dimainkan pada tahun 1920.
5. Badminton

Badminton atau bulu tangkis diciptakan oleh tentara Inggris yang sedang berada di
Pune, India, pada abad ke-19.
Olahraga ini dipertandingkan secara resmi dalam Olimpiade Musim Panas pada tahun
1992. Ada lima jenis pertandingan dalam badminton, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda
putra, ganda putri, dan ganda campuran.

6. Sepak takraw

Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli. Olahraga ini
dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis. Pemain sepak takraw tidak boleh menyentuh bola
dengan tangan. Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melayu dan pertama kali
dimainkan pada abad ke-15.

7. Squash

Negara yang terkenal banyak melahirkan pemain squash atau tenis dinding adalah
britania Raya dan Pakistan. Olahraga ini dimainkan oleh dua orang dalam ruangan tertutup.
Squash termasuk olahraga raket yang berasal dari Inggris. Para pemain saling berbalas
memukulkan bola ke sebuah sisi ruangan atau rally.

8. Tenis

Asal mula tenis adalah permainan kuno yang dimainkan di bagian utara Prancis pada
abad ke-12. Sedangkan permainan tenis modern baru muncul pada abad ke-19.
Di Asian games, tenis pertama kali dilombakan pada 1958. Di Asian Games 2018, cabang
olahraa tenis terbagi dalam regular tennis dan soft tennis.

9. Tenis Meja

Olahraga yang sering disebut ping pon ini sudah ada sejak abad ke-19 di Inggris. Di
Indonesia, permainan tenis meja baru dikenal pada tahun 1930.
Pada masa itu, tenis meja hanya dilakukan di balai-nalai pertemuan orang Belanda. Saat
itu, tenis hanya dijadikan permainan rekreasi saja.
D. Inilah Olahraga Bola Besar yang Ada di Dalam Asian Games

Di dalam Asian Games, ada banyak cabang olahraga yang dipertandingkan, beberapa di
antaranya adalah olahraga Bola Besar ini.

1. Basket

Olahraga ini dimainkan oleh dua tim, setiap tim terdiri dari lima orang pemain. Setiap
tim akan berusaha memasukkan bola ke dalam ring lawan. Basket diciptakan pada tahun 1981
secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga asal Kanada Bernama Dr. James Naimith.
Olahraga basket mulai dipertandingkan dalam Olimpiade pada tahun 1936. Saat ini,
basket juga dipertandingkan dalam Asian Games.

2. Voli

Voli merupakan olahraga bola besar yang dimainkan oleh dua grup, setiap grup terdiri
dari enam orang pemain.
Pada awal penemuannya di tahun 1895, olahraga ini diberi nama Mintonette.
Perubahan nama menjadi volleyball terjadi pada tahun 1896.
Pada tahun 1964, olahraga yang satu ini mulai di pertandingkan dalam Olimpiade.
Sekarang voli juga dipertandingkan di Asian Games.

3. Bola Tangan

Mirip dengan sepakbola, bola tangan dimainkan oleh dua regu. Setiap regu terdiri dari
tujuh orang pemain. Di dalam permainan ini, para pemain harus bisa memasukkan bola ke
gawang lawan. Uniknya, bola tersebut dimasukkan menggunakan tangan, bukan kaki.
Lapangan untuk olahraga ini berukuran 40 meter x 20 meter. Olahraga ini mulai
diperkenalkan sejak Olimpiade Musim Panas tahun 1939.
4. Sepak Bola

Sejarah sepak bola dimulai pada abad ke-3 Sebelum masehi di Tiongkok. Di Indonesia,
sepak bola diawali denga berdirinya PSSI.
PSSi bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian PSSI bergabung dengan AFC
pada tahun 1954.

E. Inilah Olahraga Akuatik yang Ada di Dalam Asian Games

Di dalam Asian Games, ada banyak cabang olahraga yang dipertandingkan, beberapa di
antaranya adalah olahraga Akuatik ini.

1. Loncat indah

Loncat indah merupakan salah satu cabang olahraga air yang paling menarik perhatian.
Memadukan kemampuan akrobatik, kelenturan tubuh, dan kekuatan otot para atletnya,
olaharaga ini mempunyai daya tariknya tersendiri. Terdapat 5 nomor kompetisi untuk pria dan
wanita yakni papan 1m, papan 3m, menara 10m, sinkronisasi 3m, dan sinkronisasi 10m. Loncat
indah sendiri telah diikutsertakan sejak Asian Games pertama di New Delhi tahun 1951.

2. Polo Air

Olaharaga lain dalam cabang akuatik adalahpolo air. Permainan ini dipertandingkan
antar regu. Masing-masing tim beranggotakan 7 orang (6 striker dan 1 kiper). Permainan dibagi
dalam 4 babak, masing-masing dilaksanakan selama 8 menit. Olahraga yang menuntut
ketahanan fisik yang luar biasa ini telah dipertandingkan sejak Asian Games pertama di New
Delhi tahun 1951.
3. Renang Indah

Cabang selanjutnya adalah renang indah. Menggabungkan renang, senam, dan tari,
hanya atlet wanita yang berkompetisi dalam cabang olahraga ini. Renang Indah terbagi menjadi
3 nomor yakni duet, regu, dan kombinasi. Renang indah sendiri secara resmi dimasukkan dalam
Asian Games XII di Horoshima tahun 1994.

4. Renang

Cabang olaharaga akuatik lain adalah Renang. Ya, ini adalah salah satu olahraga air yang
paling dikenal publik luas.Renang dilombakan dalam nomor individual maupun beregu. Para
atlet berlomba untuk menjadi yang tercepat di kolam renang sepanjang 50 m. Terdapat Ada 19
nomor perlombaan untuk pria dan wanita. Renang sendiri dipertandingkan sejak Asian Games I
di New Delhi tahun 1951.

Inilah Olahraga Lainnya yang ada di Asian Games

1. Atletik

Sejak dahulu, atletik dikenal sebagai ibu dari semua cabang olahraga. Semua jenis
olahraga berawal dari atletik yang merupakan olahraga paling mendasar. Berdasarkan cara
bermainnya, atletik dibagi menjadi tiga yaitu lari, lompat, dan lempar atau 3L. Cabang olahraga
ini dilombakan sejak Asian Games pertama yaitu di tahun 1951 yang bertempat di New Delhi.
Kini di ajang Asian Games 2018 ada sebanyak 24 nomor yang dilombakan untuk atlet pria dan
23 nomor untuk wanita. Mulai dari lari sprint 100m, lari 10.000 meter, maraton, relay, lompat
jauh, lompat tinggi, hingga lempar cakram. Ada pun negara terkuat dalam sejarah lomba atletik
Asian Games adalah Jepang dan Cina.
2. Balap Sepeda

Di sektor balap sepeda, Asian Games 2018 diramaikan degan empat nomor lomba balap
sepeda. Keempat nomor tersebut adalah balap sepeda BMX, balap sepeda gunung, balap
sepeda jalan raya, dan balap sepeda trek. Dengan banyaknya jenis lomba balap sepeda,
diharapkan setiap atlet dapat menunjukkan spesialisasinya.

3. Senam

Sama seperti atletik, olahraga senam memerlukan kondisi fisik yang prima. Tak hanya
itu, keluwesan dan fleksibilitas badan juga menjadi requirement utama dalam olahraga senam.
Dalam Asian Games 2018, terdapat tiga jenis olahraga senam yang diperlombakan. Pertama,
senam artistik yang terdiri atas 14 nomor (delapan untuk pria dan enam untuk wanita), mulai
dari individual all around hingga senam lantai. Kedua adalah senam ritmik yang
menggabungkan unsur balet, senam, tari, dan manipulasi alat. Terakhir adalah trampoline
gymnastics yang melibatkan keahlian akrobatik.
4. Olahraga Target

Tidak jauh berbeda dengan lomba panahan umum, atlet panahan Asian Para Games
2018 akan dikategorikan berdasarkan nomor kursi roda dan nomor berdiri. Sedangkan, untuk
kategori lomba panahan sendiri terdiri dari Recurve Open untuk kategori pria, Recurve Open
untuk kategori wanita, Compound Open untuk kategori pria, Compound Open untuk kategori
pria, W1 untuk kategori pria, W1 untuk kategori wanita dan kategori regu campuran: Recurve,
Compound and W1.

5. Boccia

Namanya mungkin masih asing, namun olahraga Boccia 1984 di Italia. Boccia termasuk
kedalam cabang olahraga Paralimpik yang diatur oleh Federasi Olahraga Internasional Boccia
(BISFed). Olahraga ini baru dikenalkan di Indonesia tahun 2016. Boccia merupakan permainan
yang membutuhkan strategi dan akurasi dan diperuntukkan khusus untuk para atlet
penyandang cerebral palsy (kelumpuhan otak besar). Olahraga ini mengandalkan ketangkasan
dalam melemparkan bola dengan posisi duduk di kursi roda.

6. Goalball

Salah satu jenis olahraga baru yang akan dipertandingkan di ajang Asian Para Games
2018, Goal Ball. Dari namanya saja sudah dapat dipastikan bahwa cabang olahraga ini akan
melibatkan bola. Goalball merupakan olahraga sejenis futsal yang dimainkan dengan mata
tertutup dan mengandalkan pendengaran.
7. Catur

Catur adalah cabang olahraga baru di Asian Para Games 2018. Pecatur Asian Para
Games 2018 bertanding menggunakan ketangkasan otak dan mengatur strategi dalam
memenangkan permainan. Dalam pertandingan Asian Para Games, permainan dibagi menjadi
dua kategori yaitu standard chess dan rapid chess.

8. Bulu tangkis

Satu lagi cabor Asian Para Games 2018 yang menggunakan kursi roda, yaitu Bulu
tangkis. Mirip dengan pertandingan badminton umum, pertandingan badminton Asian Para
Games dibagi menjadi kategori tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan
ganda campuran. Atlet yang ditandingkan dalam cabor Asian Para Games 2018 ini berkualifikasi
sebagai berikut: Two Wheelchair Classes (WH), Two Standing Class for Lower Limb Impairment
(SL), One Standing Class for Upper Limb Impairment (SU), dan One Class for Short Stature
Athletes (SS).

9. Para Cycle

Bersepeda menjadi salah satu cabang olahraga bergengsi yang dipertandingkan dalam
Asian Para Games 2018. Debut pertama olahraga ini di Paralimpiade New York pada tahun
1984. Berbeda dengan balap sepeda pada umumnya, kategori yang dipertandingkan dalam
Asian Para Games 2018 adalah H, hand bike, yang menggunakan tangan karena kakinya lemah.
Kategori B, blind, atlet penyandang tunanetra untuk nomor tandem menggunakan sepeda dua
orang dan kemudian kategori C, normal, yang tidak punya tangan dan kaki, tapi badannya
normal dan sepedanya normal.
10. Angkat besi

Berbeda dengan olahraga angkat besi pada umumnya, cabor Asian Para Games 2018 ini
akan diikuti oleh atlet-atlet yang mengalami kelumpuhan setengah maupun hingga dada.

11. Bola basket kursi roda

Kompetisi bola basket menggunakan kursi roda diperkenalkan pertama kali di tahun
1960. Olahraga ini merupakan permainan antara dua regu yang terdiri dari lima orang yang
masing-masing saling mencocokan poin penilaian dengan memasukkan bola ke keranjang
lawan.
ASIAN GAMES

Disusun Oleh :

Nama : Anita Rachma Musvika


Kelas : X11-IPA

SMA MANGGALA

JL.HOS.COKROAMINOTO GG. H. ILYAS N0 63


KARANG TENGAH – KOTA TANGERANG
TELP: 021 7307250

Anda mungkin juga menyukai