Anda di halaman 1dari 4

20 Tim Voli Ikut Bertanding Saat Popda di Nagekeo

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Sebanyak 20 tim bola voli ikut dalam turnamen Pekan
Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Kabupaten Nagekeo di Mbay tahun 2019.

Terdapat 10 tim putra dan 10 tim putri yang merupakan utusan dari sejumlah Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan SMK serta MA di Nagekeo.

Turnamen Popda digelar sejak, Selasa (1/10/2019) hingga Minggu (6/10/2019) bertempat di
Lapangan Voli Berdikari Danga Kota Mbay.

"Yang ikut ada 20 tim. 10 tim Putri dan tim voli Putri ada 10. Sebenarnya 23 SMA. Namun
karena ada beberapa kendala sehingga dari beberapa kecamatan itu menggunakan utusan.
Kalau di kecamatan 1 - 3 SMA berarti utus 1 sekolah. Jika dikecamatan ada 3-5 sekolah utus
2 dan diatas 5 utus 3 sekolah. Itu yang kita laksanakan," ungkap Kepala Dinas Kepemudaan
dan Olahraga (PPO) Kabupaten, Kristoforus Aja, Kamis (3/10/2019).

Kristo begitu ia akrab disapa mengatakan, pihaknya ingin agar semua SMA (23 sekolah) di
Nagekeo ikut. Sehingga pesertanya semakin banyak, namun kendalnya adalah anggaran yang
terbatas sehingga tahun ini hanya bisa diikuti 20 tim saja yang merupakan perwakilan setiap
kecamatan.

"Kita kepingin agar semua sekolah ikut. Kita tergantung provinsi untuk ikut lomba sampai ke
tingkat provinsi. Sampai saat ini memang belum ada lanjutan ke tingkat Provinsi," jelas
Kristoforus.

Ia mengatakan antusiasme peserta tinggi. Guru-guru olahraga dari setiap utusan


menginginkan agar event ini terus ditingkatkan.
"Guru-guru ingin agar turnamen ini dilaksanakan secara kontinyu. Dan antusiasme mereka
sangat tinggi," ungkap Kristoforus.

Ia mengatakan event ini sebagai ajang untuk mengasa minat dan bakat serta menghasilkan.
"Kami akan siapkan piagam penghargaan, sejumlah uang pembinaan," jelasnya
Hasil Semifinal Voli Putra SEA Games 2019: Indonesia
Lolos ke Final

tirto.id - Tim nasional (Timnas) bola voli putra Indonesia berhasil melaju ke partai final SEA
Games 2019. Hal ini dipastikan setelah mereka berhasil mengalahkan Myanmar di babak
semifinal pada Minggu (8/12) melalui 3 set langsung dengan skor 25-19, 25-23, dan 25-15.

Dalam laga Indonesia vs Myanmar, dari kubu Merah-Putih, Rivan Nurmulki, menjadi pemain
yang paling moncer lewat spike-spike keras maupun back attack. Sementara di kubu
Myanmar, Wai Ya Htike menjadi pemain yang paling merepotkan untuk pemain-pemain
Indonesia yang berada di area blocker.

Indonesia langsung memimpin di set pertama. Sebuah block yang dilakukan oleh Yuda
Mardiansyah Putra, berhasil membawa Indonesia unggul 8-3 pada technical time out pertama
set pertama.
Mampu menunjukkan performa yang konsisten, spike keras dari Sigit Ardian dari back attack
memberikan kemenangan Indonesia di set pertama dengan skor 25-19.

Memasuki set kedua, Indonesia tetap mampu menguasai jalannya pertandingan. Kendati
mendapat perlawanan sengit, kemudian sempat tertinggal 7-8 saat laga memasuki technical
time out pertama, Indonesia mampu mengejar poin demi poin. Bahkan, sukses merebut set
kedua.
Permainan ciamik dari Nizar Zulfikar, yang berperan sebagi tosser tim Indonesia, mampu
memberikan bola-bola matang kepada Rivan Nurmuki, dan Doni Haryono. Selain itu, umpan-
umpan Nizar, juga kerap dieksekusi dengan baik oleh Putu Randu dan Hernanda Zulfi, yang
turun dari bench.
Smash keras dari Rivan di poin-poin krusial membuat Indonesia meraih set poin di set kedua
dengan skor 24-22. Sempat kehilangan satu poin, Indonesia akhirnya menang dengan skor
25-23, setelah back attack Rivan Nurmulki menghasilkan poin. Bola mengenai block pemain
Myanmar dan keluar dari lapangan.
Permainan Indonesia kian lepas di set ketiga. Sebaliknya, Myanmar yang harus memenangi
set ketiga untuk menjaga asa lolos ke partai final, justru kerap melakukan kesalahan. Sempat
memberikan perlawanan di awal set, performa mereka kian menurun selepas technical time
out pertama di set ketiga.

Permainan Myanmar yang mengandalkan Wai Ya Htike mulai mampu diredam oleh blocker
Indonesia. Konsisi itu membuat Myanmar kesulitan. Smash Doni Haryono menutup
perlawanan Myanmar di set ketiga dengan skor 25-15.
Hasil ini membuat Indonesia melaju ke final bola voli putra SEA Games 2019. Di partai
puncak, Indonesia masih menunggu pemenang semifinal lain, antara Filipina vs Thailand
yang baru bertanding pada Minggu (8/12) malam.

Indonesia berpeluang meraih medali emas dan melampaui capaian mereka di SEA Games
2017, ketika hanya medali perak. Terakhir kali Indonesia meraih medali emas di cabor bola
voli putra, terjadi pada SEA Games 2009 yang berlangsung di Laos.

Anda mungkin juga menyukai