Anda di halaman 1dari 21

Dicurangi atau tidak, aksi tim sepak takraw Indonesia 'langgar aturan' di

SEA Games

Hak atas foto Instagram / nahrawi_imam Image caption Menpora menyebut


'keputusan wasit tidak adil.'
Aksi meninggalkan gelanggang (walk out) yang dilakukan tim sepak takraw putri saat
menghadapi tim Malaysia memang menyalahi aturan tetapi lolos dari sanksi, kata pelatih.
Tim sepak takraw Indonesia melakukan walk out pada Minggu (20/08) setelah memprotes
sejumlah keputusan wasit yang dianggap menguntungkan tim Malaysia di ajang pesta
olahraga negara-negara Asia Tenggara, SEA Games.Wasit Muhammad Radi dari Singapura
beberapa kali membatalkan servis yang dilakukan pemain Indonesia karena kaki pemain
terangkat ketika melakukan servis."Keputusan walk out berdasarkan undang-undang sepak
takraw tidak dibenarkan," kata manajer tim yang juga menjadi Presiden Persatuan Sepak
Takraw Indonesia Syafrizal Bakhtiar.Masih untung, setelah WO dari pertandingan lawan
Malaysia dan mundur dari pertandingan melawan Filipina, tim putri masih berhak mendapat
perunggu. Sempat muncul kekhawatiran bahwa perunggu ini tidak diberikan mengingat
pelanggaran tersebut.
Hak atas foto AFP Image caption Tim sepak takraw putra berlaga di Sea Games,
Malaysia. Tapi, Federasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF) tidak memberikan sanksi
setelah tim Indonesia melakukan komunikasi untuk meminta pertimbangan. "(Harusnya)
sanksinya tidak diberikan medali perunggu, serta bisa juga tidak dapat mengikuti nomor
pertandingan berikutnya. Namun atas komunikasi yang kita lakukan akhirnya medali
perunggu tetap diserahkan dan nomor event berikutnya dapat diikuti oleh tim putri
Indonesia," jelasnya.

Persoalan servis
Hak atas foto EPA Image caption Penyelenggara SEA Games memberikan medali
perunggu untuk tim sepak takraw putri Indonesia meski memutuskan untuk walk out. Tim
Indonesia mempersoalkan lima servis yang dibatalkan wasit dalam pertandingan. Dalam
peraturan disebutkan kaki yang menjadi tumpuan ketika melakukan servis harus berada di
dalam lingkaran. Hal ini memicu beragam pendapat di media sosial. Ada mengatakan pemain
Indonesia memang melakukan kesalahan, sementara lainnya mempertanyakan sikap
Indonesia yang harusnya tetap bertanding walau merasa dicurangi.
Pelatih tim Indonesia, Syafrizal Bakhtiar, mengatakan memang ada satu rekaman
yang memperlihatkan servis pemain Indonesia salah, tetapi dalam kesempatan lain, "ada
beberapa kali, yang dibatalkan oleh wasit itu, yang kita tidak menerimanya. Karena secara
kasat mata kita melihat itu tidaklah terangkat," jelasnya. Indonesia kini masih menduduki
peringkat tiga dengan 10 medali emas dalam perolehan medali sementara di bawah Singapura
dan Malaysia. Malaysia sebagai tuan rumah Sea Games sebelumnya dikritik karena dalam
buku panduan Sea Games bendera Indonesia tercetak terbalik.

Ditaklukkan Malaysia, Indonesia gagal ke final SEA Games 2017

Hak atas foto MOHD RASFAN/AFP Image caption Mendapat tekanan dari para pemain
Indonesia, Malaysia justru mencuri gol melalui tandukan pemain depannya, Thanabalan
Nadarajah (nomor punggung 12), pada menit-menit terakhir menjelang bubaran. Walaupun
kalah 0-1 dari timnas Malaysia di semifinal SEA Games 2017, timnas Indonesia secara
keseluruhan tampil lebih baik dan mampu menguasai pertandingan.Mendapat tekanan dari
para pemain Indonesia, Malaysia justru mencuri gol melalui tandukan pemain depannya,
Thanabalan Nadarajah, pada menit-menit terakhir menjelang bubaran.
Digelar di stadion Shah Alam, Sabtu (26/8/2017), timnas Indonesia beberapa kali
mendapatkan peluang untuk mencetak gol, tetapi gagal pada penyelesaian akhir.
Pada menit-menit awal babak pertama, tuan rumah Malaysia tampil agresif dan sempat
merepotkan barisan pertahanan Indonesia. Beberapa kali kiper Satria Tama harus berjibaku
menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.Namun secara perlahan, tim Merah Putih justru
mampu menguasai permainan dan membuat permainan Malaysia tidak berkembang seperti
laga-laga sebelumnya. Dimotori pemain tengah, sekaligus kapten, Evan Dimas, timnas
Indonesia mampu bermain sabar, tenang dan beberapa kali merepotkan pertahanan tuan
rumah yang cukup kokoh.
Image caption Pada pertengahan babak pertama, praktis lapangan tengah dikuasai pemain
gelandang Indonesia, sehingga memaksa pemain Malaysia lebih memanfaatkan tendangan
melambung ke pemain-pemain sayapnya. Kerjasama pemain-pemain tengah Indonesia, yaitu
Yabes Roni, Septian David Maulana, Febri Hariyadi, serta Evan Dimas, membuat barisan
tengah Malaysia secara keseluruhan tidak mampu berkembang. Pada pertengahan babak
pertama, praktis lapangan tengah dikuasai pemain gelandang Indonesia, sehingga memaksa
pemain Malaysia lebih memanfaatkan tendangan melambung ke pemain-pemain
sayapnya.Ujung tombak Indonesia, Ezra Walian, yang merupakan pemain naturalisasi asal
Belanda, lebih dari sekali mendapatkan peluang mencetak gol, tetapi gagal di penyelesaian
akhir. Babak pertama akhirnya berakhir 0-0.
Image caption Malaysia beberapa kali mendapatkan peluang melalui serangan balik, namun
juga tidak berbuah gol. Di babak kedua, Indonesia kembali berupaya mengendalikan
permainan dan tendangan jarak jauh Evan Dimas di menit ke-56 merupakan peluang
berikutnya, tetapi terlalu lemah sehingga mampu ditepis penjaga gawang tuan rumah. Namun
Indonesia harus kehilangan Septian David Maulana karena cedera, dan digantikan oleh Saddil
Ramdani. Beberapa kali gagal menyelesaikan peluang, ujung tombak Ezra Walian ditarik
keluar lapangan pada menit 70. Dia digantikan Osvaldo Haay yang kemudian beberapa kali
memperoleh peluang mencetak gol, tetapi gagal.
Image caption Pada pertengahan babak pertama, praktis lapangan tengah dikuasai pemain
gelandang Indonesia, sehingga memaksa pemain Malaysia lebih memanfaatkan tendangan
melambung ke pemain-pemain sayapnya. Malaysia beberapa kali mendapatkan peluang
melalui serangan balik, namun juga tidak berbuah gol.

Sampai akhirnya tendangan penjuru di pertahanan Indonesia, di menit 87, dimanfatkan


dengan baik oleh pemain depan Malaysia, Thanabalan Nadarajah. Dengan sundulan
kepalanya ke arah kiri atas gawang Indonesia, bola melesat masuk tanpa bisa dijangkau kiper
Satria Tama.Malaysia, yang lolos ke final SEA Games 2017, akan menghadapi Thailand
untuk merebut medali emas. Dan adapun Indonesia akan menghadapi Myanmar untuk
merebut medali perunggu.

Susunan Pemain
Malaysia: Muhammad Haziq; Matthew Davies, Muhammad Zainudin, Muhammad Rasid,
Muhamad Azih, Adam Azlin, Kumaahran Sathasivam, Thanabalan Nadarajah, Mohamed
Abba, Muhammad Ishak, Muhammad Zakaria.

Pelatih: Ong Kim Swee (Malaysia)

Indonesia: Satria Tama; I Putu Gede, Ricky Fajrin, Andy Setyo, Rezaldi Hehanusa; Hanif
Sjahbandi, Evan Dimas; Yabes Roni, Septian David Maulana, Febri Hariyadi; Ezra Walian.

Pelatih: Luis Milla (Spanyol)


3 Langkah Menpora Setelah Indonesia Terpuruk di SEA Games
2017

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, melakukan konferensi pers terkait prestasi
Indonesia pada SEA Games 2017, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
(Bola.com/Yus Mei Sawitri)

Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menjanjikan tiga
langkah terobosan setelah Indonesia terpuruk pada SEA Games 2017. Salah satu terobosan
yang dijanjikan adalah membentuk Lembaga Pendanaan Khusus Olahraga.

Prestasi kontingen Indonesia pada SEA Games 2017 jauh dari ekspektasi. Selain hanya
menempati peringkat kelima, perolehan medali emas juga meleset dari target. Dari 55 medali
emas yang ditargetkan, kontingen Indonesia hanya mendulang 38 medali emas.

"Yang pertama terima kasih untuk para atlet yang telah berdedikasi dan menyumbangkan
medali serta prestasi di SEA games. Saya tahu perjuangan dan pengorbanan mereka supaya
kita semua bisa melihat tegaknya Merah Putih. Saya juga berterima kasih untuk para atlet
yang telah berjuang dengan kejujuran dan sportivitas," kata Menpora Imam Nahrawi dalam
konferensi pers di Kantor Kemenpora yang juga dihadiri Ketua Satlak Prima, Achmad
Sutjipto dan Wakil Ketua KOI Muddai Madang tersebut, Kamis (31/8/2017).

Menyikapi keterpurukan Indonesia tersebut, Menpora menyatakan telah menyipakan


terobosan supaya ke depan prestasi olahraga lebih baik. Salah satu terobosan yang telah
disiapkan adalah tak mengandalkan pendanaan hanya dari anggaran pendapatan dan belanja
negara (APBN), dengan cara membentuk Lembaga Pendanaan Khusus Olahraga. Namun,
Menpora tak menjelaskan secara detail kapan lembaga tersebut bakal dibentuk dan
bagaimana mekanismenya.

"Pendanaan dari APBN harus menyesuaikan dengan kaidah hukum, kalau tidak hati-hari kan
ada komplikasi hukum. Sedangkan pembiayaan olahraga butuh yang fleksibel, karena
dinamikanya cepat," urai Menpora.

"Oleh karena itu kami akan membentuk Lembaga Dana Olahraga, yang melibatkan BUMN
(Badan Usaha Milik Swasta), pihak swasta, dan donasi-donasi," sambung Imam Nahrawi.
Terobosan yang kedua adalah mewajibkan pembinaan atlet menggunakan fasilitas yang
pernah digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional. Menurut Menpora, pelatnas setiap cabang
harus terpusat dan tak boleh jalan sendiri-sendiri.

"Kan ada fasilitas di Palembang, Riau, Kalimatan Timur, dan Jawa Barat yang bisa
digunakan. Hal ini dilakukan supaya memudahkan kontrol atlet, seperti nutrisi, makanan, alat
tanding, dan menciptakan lingkungan unggulan bagi atlet," sambung Menpora.

Terobosan ketiga adalah Menpora akan meminta stakeholder olahraga serius mengawal
dengan detail seluruh proses yang dilakukan, serta melaksakan tugas dan kewajian masing-
masing.

"Harapannya jika stakeholder bisa mengawal dan bertangung jawab, maka prestasi di Asian
Games 2018 bisa sesuai harapan," kata Menpora.

Pada SEA Games 2017, Indonesia hanya menempati peringkat kelima, di bawah Malaysia,
Thailand, Vietnam, dan Singapura. Total, Indonesia meraup 38 emas, 63 perak, dan 90
perunggu.
Klasemen Akhir SEA Games: Malaysia dan Indonesia Cetak
Rekor
Bola.com, Kuala Lumpur - Malaysia keluar sebagai juara umum SEA Games 2017 dengan
perolehan 145 medali emas, 92 perak, dan 86 perunggu. Adapun Indonesia, harus puas berada
di peringkat kelima.

Torehan 323 medali yang diraih Malaysia membuat mereka mencetak rekor pribadi. Ini
merupakan torehan medali terbanyak Negeri Jiran sepanjang keikutsertaan mereka pada ajang
SEA Games.

Pencapaian yang diraih Malaysia sebagai tuan rumah ini juga melesat tajam dari SEA Games
edisi sebelumnya. Ketika itu, Malaysia hanya meraih 62 emas, 58 perak, dan 66 perunggu.

Gelar ini menjadi yang kedua diraih Malaysia sepanjang mengikuti SEA Games.
Sebelumnya, Negeri Jiran juga menjadi juara umum pada edisi 2001.

Sementara itu, pencapaian yang diraih Indonesia pada ajang SEA Games 2017 tak berubah
dari edisi 2015. Namun, perolehan medali kontingen Tanah Air menurun menjadi 38 emas
dari 47 yang mereka raih pada edisi 2015.

Pecapaian ini menjadi yang terburuk dialami Indonesia sejak mengikuti SEA Games pada
1977. Raihan 38 emas lebih sedikit dari prestasi terburuk sebelumnya yakni meraih emas
pada edisi 2009 dengan 43 emas.

Prestasi menurun juga dialami Thailand. Negara Gajah Putih itu pada edisi sebelumnya
keluar sebagai juara umum SEA Games, sedangkan sekarang menjadi runner-up dengan total
246 medali yang terdiri dari 72 emas, 86 perak, dan 88 perunggu.

Berikut ini klasemen akhir SEA Games 2017:


Malaysia keluar sebagai juara umum SEA Games 2017 dengan perolehan 145 medali emas,
92 perak, dan 86 perunggu.

Ini Pelecut Semangat Deni, Lifter Peraih Emas SEA Games 2017

Lifter Indonesia, Deni, meraih medali emas dari cabang angkat besi kelas 69 kg SEA Games
2017.

Bola.com, Kuala Lumpur - Ada cerita mengharukan di balik perjuangan lifter Indonesia,
Deni, ketika meraih medali emas SEA Games 2017. Prestasi tersebut ternyata tak terlepas
dari motivasi dari kedua anaknya yang menjadi pelecut semangat Deni.

Deni meraih medali emas dari cabang angkat besi kelas 69 kg SEA Games 2017. Hal menarik
terjadi ketika Deni bersama ofisial tim merayakan kemenangan di ruang ganti.

Deni langsung melepas sabutnya yang bertuliskan kedua nama anaknya, Alika dan Zafeera,
plus emoji tersenyum. Emas tersebut ternyata dipersembahkan Deni untuk kedua buah
hatinya yang menjadi alasan kerja kerasnya selama ini.

Perjuangan Deni untuk meraih medali emas di SEA Games 2017 memang tidak mudah. Deni
sempat mengalami kondisi tidak mengenakkan setelah tak mendapatkan gaji selama tiga
bulan pada awal 2017.

Kondisi tersebut membuat Deni memutuskan untuk keluar dari pelatnas dan mencari
penghasilan tambahan. Untuk membiayai kehidupan keluarganya, Deni akhirnya bekerja
serabutan yakni menjadi personal trainer angkat besi.

Namun, pahitnya perjuangan Deni kini berbuah manis dengan pencapaian medali emas di
SEA Games 2017. Selain membuat keluarganya bahagia, emas persembahan Deni juga
membuat bangsa Indonesia bangga.
SEA Games 2017: Atlet Lompat Indah Indonesia Terkejut Raih
Perak

Pasangan dari Indonesia, Adityo Restu Putra dan Andriyan (kiri), hanya mampu meraih
medali perak pada cabang renang indah nomor papan 10 meter sinkronisasi putra SEA Games
2017. (dok. Twitter KL2017)

Bola.com, Kuala Lumpur - Pasangan Adityo Restu Putra dan Andriyan merebut medali
perak cabang renang lompat indah nomor papan 10 meter sinkronisasi putra SEA Games
2017, Rabu (30/8/2017). Atas pencapaian itu, Andriyan mengaku terkejut.

"Kami tidak menyangka mendapat medali perak, karena hanya latihan dua pekan di China.
Kami sempat latihan di Indonesia, namun berpindah-pindah karena kawasan Gelora Bung
Karno sedang direnovasi," kata Andriyan.

Medali emas direbut pasangan Malaysia Hanis Nazirul dan Jellson Jabillin. Adapun perunggu
diberikan kepada Jonathan Chan Fan Keng dan Joshua James Chong dari Singapura.

Meski demikian, Andriyan mengaku senang dengan medali perak ini, lantaran hanya meraih
perunggu saat berpasangan dengan Della Dinarsari Harimurti. Hasil ini juga menjadi
pencapaian terbaik Indonesia pada lompat indah SEA Games 2017.

"Ini menjadi kado pernikahan saya. Terima kasih atas dukungan berbagai pihak, seperti
Satlak Prima, PB PRSI, dan yang lain. Mohon doa untuk kelancaran pernikahan saya," ujar
Andriyan.

Pada SEA Games 2017, Malaysia mendominasi cabang lompat indah. Dari 13 medali emas
yang diperebutkan, Malaysia menyapu bersih semua nomor.

(Laporan langsung Cakrayuri Nuralam/Liputan6.com dari Kuala Lumpur, Malaysia)


Duo Perenang Indah Bangga Sabet 2 Perunggu pada SEA Games
2017

Pasangan Anisa Feritrianti dan Claudia Megawati, saat tampil pada cabang renang indah di
Aquatic Center, Kuala Lumpur, Kamis (18/8/2017). Pasangan ini berhasil meraih medali
perunggu. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Kuala Lumpur - Duo perenang indah Indonesia, Anisa Feritrianti dan Claudia Megawati,
kembali menyumbangkan medali perunggu pada SEA Games 2017 di National Aquatic
Centre, Bukit Jalil, Malaysia, Minggu (20/8/2017). Kali ini, medali perunggu disabet melalui
nomor duet free routine.

Anisa dan Claudia harus mengakui keunggulan duet tuan rumah Malaysia, Lee Huey dan Gan
Hua Wei, yang meraih medali emas. Sedangkan medali perak direbut pasangan Singapura,
Miya Yong dan Debbie.

Anisa dan Claudia hanya mendapat nilai 71,4667. Sedangkan, peraih emas mendapatkan nilai
76,3000 dan urutan kedua memperoleh nilai 76,2333.

Bagi Anisa dan Claudia, itu adalah medali kedua selama turun di ajang kejuaraan dua tahunan
itu. Sebelumnya, duet andalan Indonesia itu meraih medali perunggu dari nomor duet
technical routine SEA Games 2017.

Namun Anisa dan Claudia gembira dengan capaian mereka dan bertekad kembali
meningkatkan kemampuannya guna mencapai prestasi lebih tinggi.

"Senang sekali bisa dapat medali perunggu SEA Games 2017 untuk kali kedua. Banyak yang
harus kami evaluasi, dan kerja lebih keras lagi supaya bisa mengalahkan mereka," kata
Claudia yang didampingi Anisa.
Peraih Emas SEA Games Tak Dapat Akomodasi, Ini Respons
Menpora

Atlet atletik Indonesia, Eki Febri Ekawati, meraih medali emas SEA Games cabang atletik
nomor tolak peluru di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (25/8/2017).
(Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Atlet tolak peluru peraih medali emas SEA Games 2017, Eki Febri
Ekawati, mengeluh belum mendapat biaya akomodasi dan uang makan dari pemerintah.
Keluhan tersebut disampaikan melalui akun Instagram-nya yang kemudian diviralkan oleh
akun @badintalk_com.

"Saya atlet peraih emas SEA Games 2017. Uang Akomodasi (makan, penginapan, dll) belum
juga dibayar dari bulan Januari-Agustus. Padahal SEA Games sudah hampir selesai. Gimana
mau maju? Birokrasi dan sistem olahraga di Indonesia yang ribet! @ina_seagames2017
bilang min pemerintah juga harus introspeksi terkait penyebab kenapa Indonesia tidak
maksimal di SEA Games sekarang!" tulis Eki di Instagram pribadinya.

Menanggapi keluhan tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengatakan
telah menerima laporan tentang masalah Eki. Namun, dia menyatakan uang akomodasi tidak
bisa diturunkan karena sang atlet tinggal di rumah sendiri.

"Eki kan selama Pelatnas tinggal di rumah. Padahal akomodasi kan biasanya hotel. Kalau
rumah sendiri sulit," kata Menpora, dalam sesi konferensi pers di Kantor Kemenpora, Jakarta,
Kamis (31/8/2017).

Menpora menyatakan untuk mekanisme biaya akomodasi dan lain-lain perlu dilakukan secara
hati-hati karena menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menpora tak ingin ada implikasi hukum di belakang jika salah menggunakan anggaran.

"Untuk lebih detailnya soal akomodasi dan lain-lain biar dijelaskan lebih terperinci oleh
Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas)," ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa
Broto mengatakan bakal menelusuri pangkal masalah ketiadaan biaya akomodasi untuk
sejumlah atlet di SEA Games 2017, termasuk Eki.

"Terkait nasib atlet tolak peluru Eki Febri yang telah mendapat medali emas di SEA Games
2017, kami atas nama Kemenpora menyampaikan apresiasi atas prestasi medali emas yang
telah diperolehnya. Namun demikian juga mohon maaf atas kejadian bahwa yang
bersangkutan belum menerima dana akomodasi sejak bulan Januari 2017," tutur Sesmenpora
Gatot S Dewa Broto dalam rilis resmi.

Gatot mengaku terkejut dengan kejadian tersebut. Dia berjanji menelusuri pangkal masalah
dalam internal Kemenpora. Dia juga mengakui dalam beberapa bulan terakhir ini Kemenpora
terbelit persoalan honor, peralatan, akomodasi dan uji coba (try out) untuk atlet binaan Prima.

"Tapi satu per satu sudah mulai terurai sejak Mei 2017 mulai dari honor atlet, kemudian
sebagian try out di bulan Juni 2017 dan peralatan di bulan Juli 2017. Yang kami akui agak
lambat progresnya adalah untuk akomodasi, karena belum seluruhnya terealisasi," ucap
Gatot.

Keterlambatan tersebut disebabkan karena beberapa faktor. Gatot menerangkan selain


anggaran Kemenpora yang baru cair sepenuhnya pada April 2017, ada pula aturan finansial
yang berubah.

Seperti diketahui, Eki telah 10 tahun berkarier di nomor tolak peluru. Setelah satu dekade,
Eki mampu membawa pulang gelar dari SEA Games 2017. Dia mencatatkan tolakan terbaik
sejauh 13,59 meter, unggul 6 cm atas atlet Thailand, Areerat Intadis.
Rapor Pemain Timnas U-22: Satria Tama-Evan Dimas Gemilang

Para pemain Indonesia merayakan kemenangan atas Myanmar pada Laga Sea Games 2017 di
Stadion MPS, Selangor, Selasa (29/8/2017). Indonesia menang 3-1 atas Myanmar.
(Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 mengamankan medali perunggu SEA Games
2017. Ini setelah tim asuhan Luis Milla mengalahkan Myanmar 3-1 di Stadion Majlis
Perbandaran Selayang, Selangor, Selasa (29/8/2017).

Dalam laga melawan Myanmar, Timnas Indonesia U-22 tertinggal lebih dahulu 0-1 lewat gol
Than Paing pada menit ke-22. Namun, Tim Garuda Muda mampu bangkit di babak kedua dan
mencetak tiga gol melalui Evan Dimas (56'), Septian David Maulana (60'), dan pemain
pengganti Rezaldi Hehanussa (77').

Keberhasilan Timnas Indonesia U-22 meraih medali perunggu, tidak lepas dari penampilan
apik beberapa pemain. Salah satu yang paling menonjol adalah kiper Satria Tama.

Kiper berusia 20 tahun ini melakukan sedikitnya enam penyelamatan. Penampilan apiknya di
bawah mistar juga membuat Timnas Indonesia U-22 hanya kebobolan satu gol di laga ini.

Selain Satria Tama, ada beberapa pemain lain yang juga turut andil atas kemenangan
melawan Myanmar. Berikut rapor pemain Timnas Indonesia U-22 versi Bola.com:

Satria Tama

Kiper Persegres Gresik United kembali tampil apik di bawah mistar gawang Timnas
Indonesia U-22. Ia tampil konsisten sepanjang 90 menit.

Satria Tama menggagalkan setidaknya enam peluang emas Myanmar yang didapat sepanjang
pertandingan dan membuat striker lawan frustrasi. Penampilan gemilangnya membuat
Timnas Indonesia U-22 hanya kebobolan satu gol di laga ini.
Pelatih Thailand: Mengalahkan Malaysia di Final Terasa Biasa
Saja

Pelatih Timnas Thailand U-22, Worrawoot Srimakha, menyebut sensasi mengalahkan


Vietnam lebih terasa ketimbang Malaysia di final. (Bola.com/Dok. FA Thailand)

Bola.com, Selangor - Pelatih Timnas Thailand U-22, Worrawoot Srimakha, mengaku biasa
saja selepas tim asuhannya mengalahkan Malaysia di partai final SEA Games 2017. Pada
pertandingan yang dimainkan di Stadion Shah Alam, Selangor, Selasa (29/8/2017) malam,
Timnas Thailand U-22 menang 1-0 lewat gol bunuh diri kiper tim lawan pada menit ke-39.

Worrawoot senang, tentu saja, bisa membawa Thailand kembali mempertahankan medali
emas di SEA Games. Namun, ternyata kemenangan atas Malaysia ini tidak membuatnya
sebahagia ketika Timnas Thailand U-22 mampu menggulung Vietnam di laga terakhir
penyisihan Grup B (24/8/2017).

Ketika itu, Vietnam tampil meyakinkan di Grup B sementara The War Elephant bisa
dikategorikan di ujung tanduk karena duel kontra Vietnam merupakan laga hidup-mati buat
sang juara bertahan. Di luar dugaan, Chenrop Samphaodi dkk. mampu mengalahkan Vietnam
dengan telak, skor 3-0, dan melaju ke semifinal.

Itulah titik balik Timnas Thailand U-22. Selepas itu ada kemungkinan pelatih yang juga
mantan striker Timnas Thailand itu sudah yakin bisa mengalahkan siapapun lawan yang akan
dijumpai Timnas Thailand U-22 di semifinal, termasuk menantang Malaysia di partai final.

"Bagi saya, perasaan sesaat setelah mengalahkan Vietnam terasa lebih menyenangkan.
Mengalahkan Vietnam itu tugas berat dan kemenangan benar-benar jadi keberuntungan buat
kami," kata Worawot seperti dikutip di situs resmi Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT),
Selasa (29/8/2017)
Hajar Filipina, Polo Air Putra Tetap Gagal Raih Emas SEA
Games

Tim nasional polo air putra berhasil merebut medali perak pada SEA Games 2017 setelah
menempati posisi kedua klasemen akhir, Minggu (20/8/2017) (PRSI)

Bola.com, Kuala Lumpur - Tim nasional polo air putra Indonesia meraih medali perak SEA
Games 2017 setelah menang 12-5 atas Filipina di National Aquatic Center, Bukit Jalil,
Minggu (20/8/2017). Hasil tersebut membuat Indonesia menempati peringkat kedua di
klasemen akhir polo air putra.

Indonesia dan Singapura sejatinya sama-sama mengoleksi 10 poin pada papan klasemen.
Namun, The Lion City unggul selisih gol (12 gol) dan berhak atas medali emas.

Hasil ini membuat Timnas polo air putra mencetak rekor. Ini pertama kalinya mereka tak
pernah mengalami kekalahan dalam sebuah turnamen.

Selain itu, hasil ini juga membuat Timnas polo air putra mengulangi kesuksesan pada SEA
Games 2015 di Singapura. Namun, menurut kapten tim, Rezza Auditya, ada beberapa
perbedaan yang terdapat dalam tim pada SEA Games 2017.

"Patut disyukuri. Apa pun hasilnya, kami sudah bekerja keras. Kami tak kalah dan ada
perkembangan signifikan. Di SEA Games 2015 lalu, kami kebobolan 35 gol. Kini, kami bisa
memangkasnya menjadi 15 gol," tutur Rezza.
3 Sikap Pemerintah soal Insiden Bendera Terbalik di SEA Games

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan
Maharani. (Liputan6/Taufiqurrohman)

Bola.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator bidang


Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, meminta tiga hal
kepada Malaysia terkait insiden pemuatan gambar bendera Indonesia yang terbalik pada buku
panduan SEA Games 2017.

Pertama, Puan menuntut adanya permintaan maaf terbuka secara tertulis dari pemerintah
Malaysia soal kekeliruan tersebut. Adapun sikap yang kedua adalah meminta buku panduan
SEA Games yang diedarkan segera ditarik dan diganti baru. Puan juga berharap kesalahan
fatal seperti itu tak terulang lagi.

"Kemenlu dan Kemenpora sudah menyampaikan protes keras dan juga memberi pernyataan
supaya kesalahan itu diperbaiki. Untuk event sebesar ini, sengaja atau tidak, hal seperti itu
harus segera diperbaiki," kata Puan kepada wartawan di Kuala Lumpur, Minggu (20/8/2017).

"Komunikasi sudah dilakukan secara informal, tapi karena ini berkaitan dengan simbol
Indonesia, maka harus ada komunikasi secara resmi. Kami semua masih di sini (Menko
PMK, Menpora dll), maka kami menunggu permintaan maaf secara tertulis dari pemerintah
Malaysia untuk menindaklanjuti insiden ini," ujar Puan.

Politisi PDIP tersebut mengatakan sudah melaporkan insiden bendera Indonesia terbalik
tersebut kepada Presiden Joko Widodo. Namun, Presiden sudah mempercayakan pemecahan
masalah ini kepada para menteri yang berada di Malaysia.

"KOI dan Kemenpora akan menyampaikan keberatan secara tertulis. Kemenlu juga sudah
menyampaikan sikap keberatan kepada pemerintah Malaysia. Saya harap kecerobohan seperti
ini jangan dianggap sepele. Tapi saya juga tak mau menanggapi secara emosi, semoga
dikoreksi segera mungkin."

Dalam buku bertajuk souvenir special yang dibagikan kepada tamu undangan, termasuk
Menpora Imam Nahrawi saat upacara pembukaan pesta olahraga bangsa Asia Tenggara yang
digelar di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (19/8/2017), terlihat keteledoran panitia
SEA Games 2017.

Di halaman ke-80 dalam buku tersebut, bendera merah putih Indonesia tercetak terbalik,
yakni menjadi putih merah. Posisi itu bersebelahan dengan bendera Malaysia. Bendera
Indonesia yang tercetak terbalik ini sebenarnya untuk menandakan negara yang sudah
menjadi tuan rumah SEA Games.

Di bawah bendera tersebut terpampang jelas tahun ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA
Games yaitu 1979, 1987, 1997 dan 2011.

Kesalahan mencetak bendera hanya terjadi pada Indonesia. Sementara itu, bendera 10 negara
peserta SEA Games 2017 lainnya tercetak dengan benar. Kesalahan serupa juga terjadi di
halaman 34.
Berita SEA Games 2017: Cabang Panahan Beri Kado 2 Emas
untuk Hari Kemerdekaan Indonesia
Penulis: ari
Rabu 16 Aug 2017, 20:10 WIB

Cabang Panahan Sumbang 2 Emas

Ligaolahraga - Berita SEA Games 2017: Indonesia mendapat hadiah dua medali emas untuk
hari Kemerdekaan ke-72 pada Kamis (17/8) mendatang. Emas tersebut berasal cabang
panahan SEA Games 2107 atas nama Sri Ranti di nomor individual Compound Putri serta
Prima Wisnu dari nomor Individual Compound Putra.Raihan dua emas tersebut melampaui
target yang dipasang oleh cabang panahan sendiri. Mengapresiasi keberhasilan tersebut,
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi pun angkat bicara memberikan pujian untuk
kedua atlet tersebut."Alhamdulillah, Indonesia Raya telah berkumandang dari arena SEA
Games 2017 dari cabang panahan disaat kita tengah menyambut peringatan hari
Kemerdekaan ke-72. Prestasi Sri Ranti dan Prima Wisnu menjadi langkah awal yang sangat
baik. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi atlet-atlet lain yang untuk meraih
kemenangan."Imam pun mengatakan dirinya selalu mengikuti perkembangan SEA Games
2017 dan memuji prestasi kedua atlet panahan itu karena telah melampaui target yang
ditetapkan.

"Saya salut pada kemampuan para atlet untuk terus menjaga konsentrasi dalam pertandingan,
misalnya Prima Wisnu di awal-awal sempat ketinggalan 3 point, namun akhirnya dia bisa
membalik keadaan dan meraih kemenangan," papar sang menteri.

Ia pun mengatakan hasil ini menginspirasi masyarakat Indonesia tentang usaha atlet untuk
bangkit menjadi juara.
Olahraga telah mengajarkan kita hikmah tentang bagaimana menjadi manusia yang tangguh
tak gampang menyerah dan membuat segala kemustahilan menjadi mungkin diatasi,"
imbuhnya.

Terakhir, menteri asal Bangkalan, Madura itu memastikan akan terus mengawal perjuangan
atlet-atlet Indonesia di gelaran SEA Games 2017 secara langsung. "Saya akan mendampingi
dan mengawal perjuangan para pahlawan olahraga ini secara langsung untuk dapat
memberikan kebanggaan bagi Indonesia."

Bawa Pulang Medali Perunggu, Luis Milla Ucapkan Terimakasih


Terhadap Suporter Timnas
Penulis: Dayat
Rabu 30 Aug 2017, 07:36 WIB

Pemain Timnas Indonesia/foto pssi


Ligaolahraga - Berita SEA Games 2017: Timnas Sepak Bola Indonesia U-22 pulang dari
ajang SEA Games dengan menggondol medali perunggu. Meski gagal meraih medali emas
seperti yang ditargetkan awal, Pelatih Garuda Muda, Luis Milla mengucapkan terimakasih
terhadap dukungan penuh yang telah diberikan seluruh masyarakat Indonesia.Pria asal
Spanyol ity menilai faktor dukungan menjadi salah satu faktor yang tidak bisa dilepaskan dari
apa yang akhirnya mampu dicapai tim asuhannya.Apalagi pada perebutan peringkat ketiga
kontra Myanmar, Senin (29/8) sore Garuda Muda sempat tertinggal satu gol di paruh pertama
dan barulah di babak kedua Evan Dimas, dkk mampu membalikkan keadaan menjadi 3-1
melalui gol yang disumbangkan Evan Dimas (56), Septian David Maulana (59) dan Rezaldi
Hehanusa (77).Ada hal fundamental dalam turnamen ini yang sangat membantu kami dalam
bermain. Itu adalah suporter. Saya ingin mengucapkan terima kasih semua penonton yang
datang langsung menonton dimana kami bermain, mereka adalah pemain ke-12 kami,
kehadiran mereka memberikan energi tambahan, kata Milla seperti dilansir situs resmi
PSSI.Dia juga mengungkapkan bahwa pergantian pemain dan beberapa evaluasi saat turun
minum babak pertama sangat memberikan perubahan dalam sisi permainan Garuda
Muda.Apa yang saya lakukan saat pergantiaan di babak kedua adalah seperti biasa kami
melakukan analisis pertandingan apa yang kurang dan harus diperbaiki. Yang banyak
membantu kami adalah 10 menit terakhir pada babak pertama saat kita bisa keluar dari
tekanan dan bisa bermain baik, ungkap Milla.Dari situlah saat kita mengawali babak kedua
kita punya semangat dan kita bermain lebih baik, kita bermain agresif dengan opsi serangan
yang lebih banyak dan bisa kita lihat skor akhirnya, lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Milla juga menyampaikan rasa terimakasihnya terhadap seluruh
penggawa Timna Indonesia yang disebutnya sudah berjuang dan selalu memberikan yang
terbaik disetiap pertandingan.

Jonatan Christie Gondol Emas Tunggal Putra SEA Games 2017


Penulis: Efendi
Rabu 30 Aug 2017, 05:12 WIB

Jonatan Christie/[Foto:PBSI]

LigaOlahraga - Berita Badminton : Pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia Jonatan


Christie sukses mempersembahkan medali emas SEA Games 2017, setelah di babak final
berhasil mengalahkan pemain asal Thailand unggulan kedua Khosit Phetpradab.Jonatan
Christie yang menjadi harapan Indonesia satu-satunya di babak final, sukses menumbangkan
Khosit Phetpradab dengan dua game langsung 21-19 dan 21-10 dalam tempo 37 menit, dalam
final yang berlangsung di Axiata Arena Kuala Lumpur Malaysia Selasa (29/8) sore
WIB.Game pertama Jonatan langsung mengambil alih permainan sedari menit awal dan tak
membiarkan Khosit Phetpradab menyusul hingga berhasil unggul di interval dengan 11-9.
Selepas restart Jonatan tak mengendurkan serangan sedikitpun. Namun Khosit Phetpradab tak
tinggal diam dan melakukan perlawanan dan terus menempel ketat perolehan poin Jonatan.
Beruntung Jonatan mampu mempertahankan keunggulan hingga mengamankan game
pertama dengan 21-19.Tak mau lama-lama terpancing permainan lawan. Jonatan langsung
tancap gas dan tak membiarkan sedikitpun Khosit Phetpradab untuk mengembangkan
permainan. Hal ini membuat pemain Thailand itupun semakin terjepit dan banyak melakukan
kesalahan sendiri yang membuat Jonatan semakin tak terkejar hingga merebut kembali game
kedua dengan skor yang cukup telak 21-10, sekaligus mengandaskan perlawanan Khosit
Phetpradab dan menjadi juara tunggal putra SEA Games 2017.

"Puji tuhan, saya bisa sampai sejauh ini, karena itu semua berkat Nya. Main game pertama
jujur agak sedikit tegang karena saya satu-satunya wakil Indonesia di final. Saya berusaha
sekali untuk menang, Puji Tuhan saya bisa keluar dari rasa tegang. Beban yang ada dijadikan
motivasi, bahwa saya bisa nih menyumbang medali untuk Indonesia, ujar Jonatan usai laga.

Saat memimpin 20-17, kondisi angin berubah, jadi saya adaptasi lagi. Waktu di game kedua,
saya dapat lapangan yang kalah angin, jadi lawan sering mendorong bola ke belakang, saya
malah senang, tidak terlalu kerja keras maju mundur, ujar Jonatan.

Dengan kemenangan Jonatan, Indonesia berhasil meraih dua medali emas dari nomor beregu
putra dan tunggal putra.

Goh Jin Wei Rebut Medali Emas Tunggal Putri SEA Games 2017
Penulis: Efendi
Rabu 30 Aug 2017, 13:24 WIB

Goh Jin Wei/[Foto:BP]


LigaOlahraga - Berita Badminton: Pebulutangkis tunggal putri terbaik Malaysia, Goh Jin Wei
sukses menjadi juara tunggal putri SEA Games 2017, setelah di babak final berhasil
mengalahkan rekan senegaranya di tim nasional Malaysia, Sonia Cheah.

Goh Jin Wei sukses merebut medali emas dengan mengalahkan Sonia Cheah dua game
langsung yang cukup mudah 21-11 dan 21-10 dalam tempo 31 menit, dalam pertandingan
yang berlangsung di Axiata Arena Kuala Lumpur Malaysia, Selasa (29/8) sore waktu
setempat.Goh Jin Wei yang juga suskes merebut medali perunggu di SEA Games dua tahun
lalu di Singapura, mendapat suntikan moral yang sangat berharga menuju kejuaraan Dunia
Junior di Yogyakarta pada bulan Oktober 2017 mendatang.

"Saya mengalami cedera pergelangan kaki sebelum SEA Games, dan saya tidak terlalu
berharap bisa memenangkan medali emas, apalagi ada banyak pemain bagus yang bermain di
SEA Games Kuala Lumpur," kata Goh Jin Wei.

"Ada beberapa pemain peringkat atas dunia dari Thailand dan juga Indonesia yang
berpartisipasi dalam SEA Games, ini benar-benar kompetisi yang sangat ketat," tambah Goh.
Sementara itu unggulan teratas tunggal putra Jonatan Christie asal Indonesia tidak mengalami
kesulitan yang berarti saat mengalahkan unggulan kedua asal Thailand, Khosit Phetpradab
dengan dua game langsung 21-19 dan 21-16 dalam tempo 37 menit untuk mengklaim medali
emas tunggal putra.

"Ini benar-benar spesial karena satu-satunya medali emas untuk Indonesia di turnamen
individual," kata Jonatan Christie.Sementara pasangan ganda putra Malaysia, Ong Yew
Sin/Teo Ee Yi menunjukkan semangat yang menakjubkan di depan para penonton tuan
rumah, saat kalah dalam tiga game dalam pertarungan melawan pasangan Thailand
Kittinupong Kedren / Dechapol Puavaranukroh dengan 21-19, 20-22 dan 21-17 untuk meraih
gelar juara ganda putra.

Anda mungkin juga menyukai