Anda di halaman 1dari 46

Jelang SEA Games 2017, Ini Dia 20 Pebulu

Tangkis yang Mewakili Indonesia


JAKARTA – Jelang SEA Games 2017 yang akan dihelat di Kuala Lumpur, Malaysia pada
Agustus 2017, tim bulu tangkis Indonesia telah menentukan siapa saja atlet yang akan
bergabung dalam skuad Merah Putih. Pada turnamen tersebut, skuad Indonesia lebih
didominasi oleh para pebulu tangkis muda.

Terdapat beberapa nama pemain utama yang menjadi andalan Indonesia kembali dipanggil
untuk mengisi skuad Merah Putih. Sebut saja nama-nama seperti Jonatan Christie dan
Greysia Polii. Hanya saja, pada kesempatan kali ini, Greysia tidak berpasangan dengan Nitya
Krishinda Maheswari, yang selama ini menjadi pasangannya.

Pasalnya, hingga saat ini, kondisi Nitya belum pulih sepenuhnya dari cedera dan masih harus
melakukan perawatan. Pada kesempatan kali ini, Greysia akan dipasangkan dengan Apriani
Rahayu, untuk mewakili Indonesia di nomor ganda putri.

“Kondisi Nitya masih belum pulih, jadi kami memutuskan untuk memasangkan Greysia
dengan Apriani dulu,” ujar Manajer Tim Bulu Tangkis Indonesia di SEA Games 2017, Susy
Susanti, mengutip dari laman resmi PBSI, Selasa (20/6/2017).

Di sektor ganda putra, Indonesia akan diwakili oleh Berry Angriawan/Hardianto, serta
semifinalis Indonesia Open 2017, yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Sedangkan
Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia dan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja akan menjadi
wakil Indonesia di sektor ganda campuran.

Berikut Susunan Tim Inti Bulu Tangkis di SEA Games 2017:


Putra:
1. Jonatan Christie
2. Ihsan Maulana Mustofa
3. Muhammad Bayu Pangisthu
4. Firman Abdul Kholik
5. Berry Angriawan
6. Hardianto
7. Fajar Alfian
8. Muhammad Rian Ardianto
9. Hafiz Faisal
10. Edi Subaktiar
Putri:
1. Fitriani
2. Dinar Dyah Ayustine
3. Hanna Ramadini
4. Gregoria Mariska
5. Greysia Polii
6. Apriani Rahayu
7. Rosyita Eka Putri Sari
8. Ni Ketut Mahadewi Istarani
9. Shela Devi Aulia
10. Gloria Emanuelle Widjaja

KUALA LUMPUR – Akan berlaga pada SEA Games 2017 yang dihelat di Kuala Lumpur,
Malaysia, Tim Bulu Tangkis Indonesia hadir sebagai tim unggulan. Pasalnya, dengan skuad
yang dimiliki Indonesia saat ini, pasukan Merah-Putih dinilai akan mampu meraih gelar
juara.

Untuk SEA Games 2017, cabang olahraga bulu tangkis beregu akan dibagi menjadi dua
kategori, yakni kategori beregu putra dan beregu putri. Untuk kategori beregu putra, di
pertandingan pembuka, Indonesia mendapatkan lawan yang tidak begitu sulit, yakni
Kamboja.

Kendati begitu, bila Indonesia mampu memenangkan laga pembuka, skuad Merah-Putih akan
berhadapan dengan pemenang dari pertandingan antara Vietnam kontra Thailand. Final
idaman pun akan tercipta, bila yang melaju ke partai puncak itu adalah Indonesia dan
Malaysia.

Sedangkan untuk kategori beregu putri, di laga pertama, Indonesia akan berhadapan dengan
Laos. Bila Indonesia mampu memenangkan pertandingan tersebut, kemungkinan besar
mereka akan berhadapan dengan Malaysia di babak semifinal.

Untuk kategori beregu putra, Indonesia menempati unggulan pertama. Sedangkan untuk
kategori beregu putri, Indonesia menempati urutan kedua. Berikut adalah skuad Indonesia
dalam ajang SEA Games 2017.

Putra:
1. Jonatan Christie
2. Ihsan Maulana Mustofa
3. Muhammad Bayu Pangisthu
4. Firman Abdul Kholik
5. Berry Angriawan
6. Hardianto
7. Fajar Alfian
8. Muhammad Rian Ardianto
9. Hafiz Faisal
10. Edi Subaktiar
Putri:
1. Fitriani
2. Dinar Dyah Ayustine
3. Hanna Ramadini
4. Gregoria Mariska
5. Greysia Polii
6. Apriani Rahayu
7. Rosyita Eka Putri Sari
8. Ni Ketut Mahadewi Istarani
9. Shela Devi Aulia
10. Gloria Emanuelle Widjaja
Beregu Putri Optimis Tampil ke Final SEA
Games 2017, Susi Susanti Akan Waspadai
Thailand
JAKARTA - Manajer tim bulu tangkis SEA Games 2017, Susi Susanti, optimis tim beregu
putri Indonesia dapat meraih hasil baik di ajang multievent se-Asia Tenggara itu.
Menurutnya, peluang untuk meraih emas masih terbuka lebar bagi tim putri.

Optimis bisa tampil ke final, Indonesia kemungkinan besar akan bertemu Thailand di partai
puncak. Menanggapi hal tersebut, Susi merasa Indonesia masih bisa mengalahkan Thailand
dengan mengandalakan nomor gandanya.

“Saya berharap dari sektor ganda putri di mana ada pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu yang baru
menjuarai Thailand Grand Prix Gold 2017,” ungkap Susi, mengutip dari laman resmi PBSI, Selasa
(11/7/2017).

“Ganda putri kami juga bisa mengalahkan beberapa ganda putri Thailand dan ini tentunya
menambah kepercayaan diri mereka, semoga kali ini bisa menang lagi dan tinggal mencari
satu nomor dari tunggal,” tambahnya.

Pada nomor tunggal putri, Indonesia akan mengandalkan empat tunggal putri terbaiknya.
Keempat penggawa tersebut adalah Fitriani, Dinar Dyah Ayustine, Hana Ramadini, dan
Gregoria Mariska.
SEA Games 2017: Lolos Semifinal, Tim
Bulu Tangkis Beregu Putri Indonesia
Berpotensi Raih Medali
KUALA LUMPUR - Tim bulu tangkis beregu putri Indonesia dipastikan melaju ke
semifinal SEA Games 2017. Hal tersebut didapatkan lantaran Laos menyatakan mundur, hal
tersebut diutarakan oleh Direktur Program Kepelatihan Performa Tinggi Permainan Satu
Satlak Prima, Mimi Irawan.

“Ya, Tim Bulu tangkis Beregu Putri Indonesia akan tampil ke semifinal karena Laos
mengundurkan diri,” kata Mimi Irawan lewat rilisnya, Kamis (17/8/2017).

Sejatinya, Indonesia melawan Laos di babak perempatfinal pada 22 Agustus 2017. Langkah
tim Merah Putih pun melaju mulus ke semifinal, meski begitu Mimi menambahkan kalau
Greysia Polii dan kawan-kawan tak memiliki pengaruh perihal mundurnya Laos. Justru hal
tersebut membuat energi para pemain bisa terjaga.

“Tidak ada pengaruhnya kalau Laos bertanding. Tetapi, ini suatu keuntungan bagi kita karena
pemain Indonesia bisa irit tenaga untuk menghadapi pertandingan semifinal dan
final,”tambah Mimi.

Selain Indonesia, ternyata Thailand juga mendapatkan keuntungan. Negeri Gajah Putih
tersebut langsung lolos ke semifinal akibat mundurnya Laos dari turnamen bulu tangkis SEA
Games 2017.

Tanpa Laos, tim beregu putri hanya terdiri dari enam negara yaitu Indonesia, Myanmar,
Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand. Tim putri Indonesia menanti pemenang antara
Malaysia dan Myanmar untuk memperebutkan tiket ke final.
SEA Games 2017: Kalahkan Kamboja 3-0,
Tim Bulu Tangkis Indonesia Melaju ke
Semifinal
KUALA LUMPUR – Tim beregu putra Indonesia di cabang olahraga bulu tangkis melaju ke
semifinal ajang SEA Games 2017. Di perempatfinal, Tim Merah Putih mengalahkan
Kamboja dengan skor akhir 3-0 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa
(22/8/2017).

Indonesia menurunkan skuad terbaiknya saat menghadapi Kamboja di babak delapan besar.
Kemenengan pertama diraih tunggal putra Jonatan Christie yang menumbangkan Chanmara
Tep melalui straight game dengan skor 21-13 dan 21-13.

Selanjutnya, Ihsan Maulana yang turun sebagai tunggal putra kedua Indonesia mengalahkan
wakil Kamboja, Cheng Phorrom. Tak butuh waktu lama untuk Ihsan mengandaskan
perlawanan Cheng dengan skor telak 21-5 dan 21-3.

Kepastian Indonesia melangkah ke babak empat besar bulu tangkis beregu putra SEA Games
ke-29 ditentukan Firman Abdul Kholik sebagai tunggal putra ketiga. Tampil dominan sejak
awal pertandingan, Firman menaklukkan Sopheaktra Leng dengan skor 21-5 dan 21-6.

Sementara dua ganda putra Indonesia tidak dimainkan di laga keempat dan kelima lantaran
sudah meraih kemenangan di tiga partai. Indonesia pun meraih kemenangan 3-0 atas
Kamboja di laga tersebut. Dengan hasil itu, Indonesia akan menghadapi Thailand di
semifinal.
SEA Games 2017: Rosyita Cedera di Laga
Bulu Tangkis Indonesia vs Malaysia, Eng
Hian Belum Tentukan Sikap
KUALA LUMPUR – Kabar kurang mengenakan datang dari dunia bulu tangkis putri. Salah
satu ganda putri tumpuan Indonesia, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rosyita Eka Putri Sari,
harus mundur dari pertandingan di cabang olahraga bulu tangkis SEA Games 2017.

Hal tersebut terjadi setelah Rosyita mengalami cedera saat tim regu bulu tangkis Indonesia
berlaga di semifinal SEA Games 2017 lawan Malaysia. Saat itu, Ketut/Rosyita tengah
berhadapan dengan ganda unggulan Malaysia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei.

Rosyita yang baru saja mengembalikan bola lob dari pasangan Negeri Jiran itu mengalami
salah jatuh dan mengakibatkan kaki kirinya terkilir. Akibat kejadian tersebut, Ketut/Rosyita
mundur pada kedudukan 4-7 dan memberikan satu poin tambahan bagi Malaysia (pada
akhirnya Indonesia takluk 0-3 dari Malaysia).

Akibat cedera yang dialami Rosyita, praktis Indonesia hanya mengandalkan Greysi
Polii/Apriani Rahayu di sektor ganda putri. Bahkan, pelatih kepala ganda putri Indonesia,
Eng Hian, juga belum menentukan masa depan Ketut dan juga Rosyita.

“Sepertinya Rosyita akan sulit untuk main di nomor perorangan, namun belum bisa
dipastikan, tergantung hasil pemeriksaan. Kami lihat dulu laporan tim medis SEA Games,
perlu tindakan apa,” ujar Eng Hian seperti dikutip dari laman resmi PBSI, Rabu (23/8/2017).

“Seandainya Rosyita tidak bisa tampil di nomor perorangan, Ketut bisa saja dipasangkan
dengan pemain putri dari ganda campuran. Ada kemungkinan seperti itu,” tambahnya.
Kalah dari Malaysia, Tim Regu Bulu
Tangkis Putri Indonesia Sumbang
Perunggu di SEA Games 2017
KUALA LUMPUR – Tim regu bulu tangkis putri Indonesia mendapatkan medali perunggu
di SEA Games 2017. Fitriani dan kolega harus kalah dengan skor 0-3 dari tuan rumah
Malaysia di babak semifinal pada Rabu (23/8/2017).

Sejatinya, Indonesia melaju ke babak semifinal setelah mendapatkan bye karena Laos
memutuskan mundur. Di babak semifinal melawan Tim Negeri Jiran, Fitriani menjadi
tunggal pertama yang diturunkan.

Di partai pertama, Fitriani menghadapi Soniia Cheah. Menghadapi pebulu tangkis 24 dunia,
Fitriani menyerah melalui pertarungan dua set dengan skor 17-21 dan 17-21. Dengan
kekalahan Fitriani, Malaysia mencuri poin dan unggul dengan skor 1-0.

Di partai kedua mempertandingkan sektor ganda putri. Indonesia diwakili Ni Ketut


Mahadewi Istarani/Rosyita Eka Putrisari. Pasangan Ketut/Rosyita berhadapan dengan
pasangan ranking 13 dunia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei.

Sayangnya, pasangan Indonesia harus mundur setelah Rosyita mengalami cedera di set
pertama saat kedudukan 4-7. Akibatnya, Malaysia unggul 2-0 dengan sangat mudah atas
Indonesia.

Di partai ketiga, Indonesia yang menurunkan Hanna Ramadini berhadapan dengan Goh Jin
Wei. Setelah unggul 2-0, Goh Jin tampil dengan cukup baik. Bahkan pebulu tangkis ranking
29 dunia itu menuntaskan perlawanan Hanna melalui pertarungan dua set langsung dengan
skor 21-16 dan 21-13.
Tantang Tuan Rumah di Semifinal Bulu
Tangkis SEA Games 2017, Indonesia
Sementara Tertinggal 0-2 dari Malaysia
KUALA LUMPUR – Semifinal cabang olahraga bulu tangkis beregu putri pada gelaran
SEA Games 2017 kali ini mempertemukan Tim Beregu Putri Indonesia dengan tuan rumah
Malaysia. Pertandingan sendiri digelar di Kuala Lumpur Sports City, Bukit Jalil, Rabu
(23/8/2017).

Pada perebutan tiket ke final itu, srikandi Tanah Air sendiri semakin dipersulit karena
Malaysia memiliki amunisi tambahan dengan tampil di hadapan publik sendiri. Tentunya, hal
itu pun menjadi sorotan bagi Manajer Tim Indonesia, Susy Susanti, yang mengatakan timnya
akan melakoni perang mental.

“Berhadapan dengan tuan rumah, ada suatu hal yang harus diperhatikan yaitu perang mental.
Memang perang mental itu sudah ada dari awal kami tiba di sini. Tapi kami tetap positive
thinking saja, mudah-mudahan ini jadi berkat buat kami,” ujar Susy, seperti dilansir laman
resmi PBSI, Rabu (23/8/2017).

Kini, para pejuang putri kebanggaan Indonesia itu s tertinggal 0-2 dari Malaysia, setelah dua
partai pertama harus kalah dari negeri tetangga. Game pertama sendiri Indonesia menurunkan
Fitriani di nomor tunggal putri.

Fitriani tampil melawan Sonia Cheah dalam pertandingan pembuka. Namun, Fitriani harus
mengakui keunggulan Sonia dalam dua set langsung dengan skor akhir 17-21 dan 17-21.
Melanjutkan game kedua, nomor ganda putri dimainkan.

Indonesia sendiri menunjuk Ni Ketut Mahadewi/Rosyita Eka Putri Sari untuk menjadi
pejuang di penampilan kedua. Namun, kali ini Ketut/Rosyita kembali belum bisa
mengungguli Vivian/Wee. Pertandingan harus dihentikan lebih awal karena Rosyita
mengalami cedera. Indonesia pun mundur dan kini tertinggal sementara 0-2.
SEA Games 2017: Jonatan Christie Jadi
Andalan, Berikut Susunan Pemain
Semifinal Beregu Putra Indonesia vs
Thailand
TIM beregu bulu tangkis putra Indonesia kembali tampil di SEA Games 2017. Setelah
menundukkan Kamboja 3-0 di perempatfinal pada Selasa 22 Agustus 2017, kali ini Jonatan
Christie dan kawan-kawan akan bersua Thailand di semifinal.

Pertandingan yang digelar di Kuala Lumpur Sports City, Bukit Jalil itu akan dilangsungkan
mulai pukul 14.00 WIB. Laga pertama mempertandingkan Jonatan vs Khosit Phetradab.
Secara peringkat Jonatan lebih unggul ketimbang Phetradab, yakni 23 berbanding 40.

Partai kedua melangsungkan laga Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kontra Bodin
Isara/Nipitphon Phuangphuapet. Ditunjuk sebagai ganda utama tentu takkan disia-siakan
Fajar/Rian yang lolos ke semifinal Indonesia Open Superseries 2017.

Keduanya ingin menunjukkan layak dijadikan pelapis dari ganda putra andalan Indonesia,
Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon. Selanjutnya laga ketiga melangsungkan
pertandingan nomor tunggal putra.

Ihsan Maulana ditantang Suppanyu Avinhingsanon. Secara kualitas, Ihsan seharusnya dapat
menundukkan tunggal berperingkat 57 dunia itu. Jika hingga tiga pertandingan belum
ditemukan tim yang melaju ke semifinal, laga keempat akan digelar.

Laga nanti mempertemukan Berry Angriawan/Hardianto vs Kittinupong Kedren/Dechapol


Puavaranukroh. Pasangan Indonesia pantang lengah, sebab Kittinupong/Dechapol mampu
melaju hingga perempatfinal Indonesia Open Superseries 2017.

Sementara laga terakhir jika harus dimainkan, akan melangsungkan laga Firman Abdul
Kholik vs Kantaphon Wangcharoen. Jika memang harus bertanding, diharapkan smash-
smash keras Firman dapat menyulitkan Kantaphon.

Sebagai tambahan, ini merupakan ulangan final SEA Games 2015. Saat itu, tim beregu putra
Indonesia mengalahkan Thailand 3-2. Tentu harapannya hasil serupa atau bahkan lebih baik
bisa diraih Indonesia di laga nanti.
Hadapi Thailand di Semifinal, Susy Susanti
Minta Tim Beregu Putra Fokus dan Berani
KUALA LUMPUR – Tim Bulu Tangkis Beregu Putra Indonesia akan segera menghadapi
Thailand pada semifinal bulu tangkis SEA Games 2017. Para pemain putra andalan Tanah
Air itu akan menghadapi rival asal Negeri Gajah Putih di Kuala Lumpur Sport City, Bukit
Jalil, Rabu (23/8/2017) pukul 15.00 waktu setempat.

Indonesia sendiri lolos ke semifinal usai mengalahkan Kamboja dengan skor telak 3-0.
Kemenangan sendiri disumbang oleh Jonatan Christie dan Ihsan Maulana masing-masing di
nomor tunggal serta Firman Abdul Kholik sebagai penentu tiket semifinal yang juga bermain
sebagai tunggal putra.

Dengan hasil tersebut, skuad Merah Putih dipastikan akan menghadapi Thailand yang juga
memperoleh kemenangan setelah unggul atas Vietnam. Menghadapi rival yang kuat di
semifinal, Manajer Tim Indonesia, Susy Susanti, meminta timnya fokus.

Bertemu Thailand, Susy juga menegaskan para pemain putra kebanggaan Tanah Air itu harus
berani dan bekerja keras agar bisa mengamankan langkah ke final turnamen olahraga
bergengsi Asia Tenggara itu. Susy pun berseloroh kesempatan besar ada di nomor ganda.

“Thailand adalah tim yang cukup kuat, persaingan akan ketat di tiap nomor. Masing-masing
pemain sudah mengetahui kelemahan dan kelebihan lawan. Pokoknya kami harus fokus
dalam persiapan, memang perlu keberanian dan kerja keras untuk ke final,” ucap Susy,
seperti dikutip dari laman resmi PBSI, Rabu (23/8/2017)

“Kalau melihat peta kekuatan Thailand, di tunggal pertama akan seru. Kans kami di ganda
lebih besar, mudah-mudahan semua sektor bisa memberikan kemenangan. Kami nggak mau
muluk-muluk, nggak mau sebut skor berapa, yang penting menang dulu,” tandasnya.
Kalahkan Thailand 3-1 di Semifinal Bulu
Tangkis Beregu Putra, Indonesia Tantang
Malaysia di Final SEA Games 2017
KUALA LUMPUR – Tim putra Indonesia memastikan satu tempat di final SEA Games
2017. Jonatan Christie dan kolega mengalahkan Thailand 3-1.

Indonesia membuka keunggulannya atas Thailand di partai pertama. Jonatan Christie yang
turun sebagai tunggal pertama dengan mudah mengalahkan Khosit Phetpradab melalui
pertarungan dua set langsung dengan skor 21-6 dan 21-18.

Di partai kedua, Indonesia menurunkan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto yang berhadapan
dengan Bodin Isara/Nipitphon Phuangphuapet. Tampil baik, Fajar/Rian unggul di set pertama
dengan skor 21-13.

Di set kedua, Fajar/Rian kalah dengan skor 15-21. Memasuki rubber set, Fajar/Rian juga tak
bisa menampilkan performa terbaiknya sehingga menyerah di tangan pasangan Thailand
dengan skor 16-21.

Kekalahan Fajar/Rian ini membuat kedudukan imbang antara Indonesia dengan Thailand
menjadi 1-1. Di partai ketiga, Indonesia diwakili Ihsan Maulana Mustofa yang berhadapan
dengan Suppanyu Avihingsanon.

Tak mendapatkan perlawanan berarti, Ihsan menang atas Suppanyu dengan skor 21-15 dan
21-14. Hasil tersebut membawa Indonesia kembali unggul atas Thailand menjadi 2-1.

Di partai keempat, ada Berry Angriawan/Hardianto yang berhadapan dengan Kittinupong


Kedren/Dechapol Puavaranukroh. Berry/Hardianto yang memiliki tugas cukup berat sempat
tercecer di set pertama.

Meski demikian, Berry/Hardianto sukses merebut set pertama dengan skor 27-25. Memasuki
set kedua, Berry/Hardianto tampil dengan sangat baik dan menutup laga untuk kemenangan
Indonesia dengan skor 21-9. Di partai puncak, Indonesia ditunggu Malaysia yang sebelumnya
mengalahkan Singapura 3-0.
Kalah di Semifinal Bulu Tangkis Beregu
Putri SEA Games 2017, Hanna Akui Goh
Jin Bermain Lebih Baik
KUALA LUMPUR – Tim bulu tangkis beregu putri Indonesia harus puas dengan raihan
medali perunggu di SEA Games 2017. Fitriani dan kolega kalah di semifinal dari Malaysia
dengan skor telak 0-3.

Di partai pertama, Fitriani kalah dari Soniia Cheah dengan skor 17-21 dan 17-21. Begitu juga
di partai kedua, Indonesia yang diwakili oleh Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rosyita Eka Putri
Sari, menyerah di pertengahan laga.

Rosyita yang salah posisi jatuh harus terkilir pada kaki kirinya usai mengembalikan bola lob
dari pasangan Malaysia. Akibat insiden tersebut, Ni Ketut/Rosyita mundur pada kedudukan
4-7 di set pertama dan memberikan keunggulan poin secara cuma-cuma bagi Malaysia.

Di partai ketiga, Hanna Ramadini juga menelan kekalahan dari Goh Jin Wei melalui
pertarungan dua set dengan skor 16-21 dan 13-21. Kalah dari Goh Jin, Hanna mengakui
memang tampil kurang tenang.

Maklum saja, Hanna memiliki beban untuk meraih poin pertama bagi Indonesia sehingga
bisa memperpanjang asa untuk melaju ke babak final. Sebab, di partai keempat Indonesia
akan menurunkan duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang disinyalir akan kembali mencuri
poin dan menyamakan kedudukan.

“Goh bermain lebih tenang dari saya, saya terlalu banyak mikir. Beban itu pasti ada, saya
ingin menyumbangkan angka untuk tim Indonesia yang sedang ketinggalan,” kata Hanna
seperti mengutip dari laman resmi PBSI, Rabu (23/8/2017).

“Di game kedua Goh banyak menyerang ke arah belakang saya. Jadi saya terbawa dan ikut
ingin menyerang, tidak mengontrol arah shuttlecock dulu. Kami minta maaf, kami sudah
memberikan yang terbaik, kami tidak mau kalah tetapi memang lawan tampil lebih baik,”
tutupnya
Kalah dari Soniia di Semifinal Beregu Putri
Bulu Tangkis SEA Games 2017, Fitriani
Akui Terbawa Permainan Lawan
KUALA LUMPUR – Tim regu bulu tangkis putri Indonesia menelan kekecewaan setelah
kalah 0-3 dari Malaysia di semifinal SEA Games 2017. Dengan kekalahan tersebut, Indonesia
harus puas dengan raihan medali perunggu.

Di partai pertama, Fitriani gagal menyumbangkan poin bagi Indonesia setelah kalah dari
Soniia Cheah melalui pertarungan dua set langsung dengan 17-21 dan 17-21. Akibatnya,
Malaysia berhasil unggul 1-0 atas Indonesia.

Mengalami kekalahan, Fitriani mengakui dirinya terbawa strategi permainan yang diterapkan
oleh Soniia. Bahkan, pebulu tangkis berusia 18 tahun itu mengakui dirinya banyak
melakukan kesalahan sendiri.

Memasuki set kedua, Fitriani sempat unggul di poin-poin awal. Sayang, finishing yang
kurang baik dan banyak melakukan kesalahan membuat dirinya menyerah dari pebulu tangkis
ranking 24 dunia tersebut.

“Saya mencoba menerapkan pola permainan saya. Namun di akhir-akhir, finishing saya
kurang baik jadi banyak mati-mati sendiri. Saya pun terbawa pola permainan cepat yang
diterapkan oleh lawan (Soniia). Padahal saya sudah menghindari pola permainan dia. Tapi
nanti balik lagi ikut permainan cepat lawan,” ujar Fitriani, mengutip dari laman resmi PBSI,
Rabu (23/8/2017).

“Lawan hari ini tampil dengan baik. Sementara saya tidak bisa mengontrol shuttlecock.
Kadang kalau diarahkan ke atas, shuttlecock-nya tidak bisa melewati lawan dan jadinya
malah tanggung,” pungkasnya.
Kalah dari Pasangan Thailand di Semifinal
Bulu Tangkis Beregu Putra, Ini Komentar
Asisten Pelatih Ganda Putra Indonesia
KUALA LUMPUR – Tim bulu tangkis putra Indonesia melaju ke partai final setelah
mengalahkan Thailand di semifinal dengan skor 3-1. Di partai puncak, Indonesia akan
berhadapan dengan Malaysia yang berhasil menang atas Singapura dengan skor 3-0.

Raihan poin Indonesia disumbangkan Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Berry
Angriawan/Hardianto. Sementara satu poin Thailand diperoleh dari pasangan Bodin
Isara/Nipitphon Phuangphuapet.

Bodin/Nipitphon mencuri satu poin setelah mengalahkan pasangan Fajar Alfian/M. Rian
Ardianto. Padahal di set pertama, pasangan Indonesia itu tampil dengan sangat baik dan
mencuri poin dengan skor 21-13.

Sementara di set kedua, Fajar/Rian harus mengakui keunggulan Bodin/Nipitphon dengan


skor 15-21 dan memaksa pertandingan berakhir dengan pertarungan rubber game. Di set
ketiga, Fajar/Rian juga kalah dengan skor 16-21.

Berdasarkan penampilannya tersebut, asisten pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat,
turut mengomentari performa Fajar/Rian. Menurutnya, ketenangan dan kurang menjaga
konsistensi yang menyebabkan Fajar/Rian kalah dan gagal menyumbangkan poin bagi
Indonesia.

“Sebetulnya penampilan Fajar/Rian cukup bagus, tapi mereka kurang konsisten. Bisa dapat
poin banyak, tapi buang poin juga banyak. Masih kurang tenang juga mainnya,” kata Aryono
mengutip dari laman resmi PBSI, Rabu (23/8/2017).

“Soal mental sih biasa, ini pertandingan beregu. Waktu Fajar/Rian sudah unggul di set ketiga,
tapi mereka harus kehilangan dua sampai tiga poin dari satu servis lawan. Itu fatal
pengaruhnya bagi mereka,” tutup Aryono.
Kalahkan Thailand 3-1 di Semifinal Bulu
Tangkis Beregu Putra, Indonesia Tantang
Malaysia di Final SEA Games 2017
KUALA LUMPUR – Tim putra Indonesia memastikan satu tempat di final SEA Games
2017. Jonatan Christie dan kolega mengalahkan Thailand 3-1.

Indonesia membuka keunggulannya atas Thailand di partai pertama. Jonatan Christie yang
turun sebagai tunggal pertama dengan mudah mengalahkan Khosit Phetpradab melalui
pertarungan dua set langsung dengan skor 21-6 dan 21-18.

Di partai kedua, Indonesia menurunkan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto yang berhadapan
dengan Bodin Isara/Nipitphon Phuangphuapet. Tampil baik, Fajar/Rian unggul di set pertama
dengan skor 21-13.

Di set kedua, Fajar/Rian kalah dengan skor 15-21. Memasuki rubber set, Fajar/Rian juga tak
bisa menampilkan performa terbaiknya sehingga menyerah di tangan pasangan Thailand
dengan skor 16-21.

Kekalahan Fajar/Rian ini membuat kedudukan imbang antara Indonesia dengan Thailand
menjadi 1-1. Di partai ketiga, Indonesia diwakili Ihsan Maulana Mustofa yang berhadapan
dengan Suppanyu Avihingsanon.

Tak mendapatkan perlawanan berarti, Ihsan menang atas Suppanyu dengan skor 21-15 dan
21-14. Hasil tersebut membawa Indonesia kembali unggul atas Thailand menjadi 2-1.

Di partai keempat, ada Berry Angriawan/Hardianto yang berhadapan dengan Kittinupong


Kedren/Dechapol Puavaranukroh. Berry/Hardianto yang memiliki tugas cukup berat sempat
tercecer di set pertama.

Meski demikian, Berry/Hardianto sukses merebut set pertama dengan skor 27-25. Memasuki
set kedua, Berry/Hardianto tampil dengan sangat baik dan menutup laga untuk kemenangan
Indonesia dengan skor 21-9. Di partai puncak, Indonesia ditunggu Malaysia yang sebelumnya
mengalahkan Singapura 3-0.
Sumbang Poin Pertama Indonesia di
Semifinal Bulu Tangkis Beregu Putra,
Jonatan Semringah
KUALA LUMPUR – Tim bulu tangkis beregu putra Indonesia melaju ke final SEA Games
2017 setelah mengalahkan Thailand dengan skor 3-1. Sumbangan poin salah satunya
dibukukan Jonatan Christie yang turun di partai pertama.

Menghadapi Khosit Phetpradab, Jojo –sapaan akrab Jonatan–menang mudah dengan skor 21-
6. Kemenangan tersebut diakui Jojo disebabkan oleh faktor angin.

Sayangnya di set kedua, Jonatan mengakui sempat berada di bawah tekanan Khosit. Namun,
pebulu tangkis berusia 19 tahun itu berhasil menjaga fokusnya dan memastikan poin pertama
bagi Indonesisa setelah merebut set kedua dengan 21-18.

“Memang di set pertama saya terus menyerang pertahanan lawan. Apalagi saya berada di
lapangan yang searah dengan angin. Nah, waktu di set kedua, malah sebaliknya. Saya yang
banyak diserang oleh dia,” kata Jonatan seperti dilansir dari laman resmi PBSI, Rabu
(23/8/2017).

“Saya beberapa kali ketinggalan di set kedua karena terbawa irama permainan lawan yang
mainnya cepat-cepat terus. Saya mencoba keluar dari pola ini dan kembali ke pola permainan
saya,” tambah Jonatan.

Di babak semifinal, Jojo menjadi tumpuan Indonesia untuk bisa meraih poin pertama.
Dengan beban tersebut, Jojo mengaku sempat tegang dan berusaha menikmati permainan.

“Tegang pasti ada, tapi tadi saya cuma mencoba menikmati permainan. Poin pertama itu
penting bagi tim dan saya senang bisa berikan itu untuk tim,” pungkasnya.
SEA Games 2017: Main di Nomor Beregu
Bulu Tangkis, Susy Susanti: Faktor Mental
yang Bicara
KUALA LUMPUR – Tim bulu tangkis putri Indonesia harus puas dengan raihan medali
perunggu di SEA Games 2017. Mereka kalah dari Malaysia di babak semifinal SEA Games
2017 dengan skor telak 0-3.

Di partai pertama, Fitriani menjadi andalan Indonesia untuk meraih poin pertama. Sayangnya,
pebulu tangkis 18 tahun itu gagal membuka keunggulan Indonesia setelah kalah dari Soniia
Cheah dengan skor akhir 17-21 dan 17-21.

Setelah kalah di partai pembuka, tugas pasangan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rosyita Eka
Putri Sari semakin berat. Di partai kedua, Ni Ketut/Rosyita berhadapan dengan ganda putri
unggulan Malaysia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei.

Namun sayang, perlawanan pasangan Indonesia terhenti setelah Rosyita mengalami cedera
pada kaki kirinya. Rosyita tak bisa menjaga tumpuan sehingga kaki kirinya terkilir.

Dengan demikian, Malaysia unggul mudah atas Indonesia menjadi 2-0. Di partai ketiga,
Indonesia berharap pada tunggalnya, Hanna Ramadini. Namun sayang karena beban yang
cukup berat, Hanna kalah di tangan Goh Jin Wei dengan 16-21 dan 13-21.

Berdasarkan penampilan para srikandi bulu tangkis Indonesia itu, Susy menegaskan mental
mereka tak cukup baik untuk menghadapi situasi yang ada. “Itulah pertandingan beregu. Di
pertandingan beregu, kalau tertinggal, ada faktor mental yang main,” ujar Susy seperti
dilansir dari laman resmi PBSI, Rabu (23/8/2017).

“Mungkin Hanna jadi mainnya keburu-buru dan terlalu nafsu. Itu yang saya lihat. Tapi ini
suatu pelajaran yang harus dievaluasi supaya lebih siap di partai individu,” pungkasnya.
Indonesia Kalah di Semifinal Beregu Putri
SEA Games 2017, Susy Susanti: Kami
Tidak Beruntung
KUALA LUMPUR – Tim bulu tangkis beregu putri Indonesia harus puas dengan raihan
perunggu di SEA Games 2017. Fitriani dan kolega harus mengakui keunggulan Malaysia di
semifinal dengan skor 0-3.

Di partai pertama, Fitriani yang di atas kertas lebih diunggulkan terpaksa kalah dari Soniia
Cheah melalui pertarungan dua set langsung dengan 17-21 dan 17-21. Di partai kedua
memainkan pertandingan di sektor ganda putri.

Indonesia yang menurunkan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rosyita Eka Putri Sari harus
bernasib sial. Pasangan Indonesia itu harus mundur setelah Rosyita mengalami cedera di kaki
kirinya usai salah posisi terjatuh.

Ni Ketut/Rosyita mundur di set pertama saat kedudukan 4-7 untuk keunggulan pasangan
Malaysia. Mundurnya, Ni Ketut/Rosyita membuat Malaysia menjauh dengan skor 2-0.

Di partai ketiga, Hanna Ramadini juga menyerah dari Goh Jin Wei melalui pertarungan dua
set langsung dengan skor 16-21 dan 13-21. Berdasarkan hasil tersebut, Manajer Tim Bulu
Tangkis di SEA Games 2017, Susy Susanti, angkat bicara.

Menurutnya kekalahan ini bukan karena penampilan para pebulu tangkis Indonesia yang
buruk. Jawara Olimpiade Barcelona 1992 itu mengakui bahwa faktor bad luck yang
menyebabkan kekalahan Indonesia di semifinal ajang olahraga se-ASEAN tersebut.

“Hari ini memang ada bad luck. Salah satu atlet kami di awal sudah cedera. Prediksi
seharusnya ramai kalau keadaannya normal, tetapi semua atlet bermain di bawah performa.
Sayang memang Rosyita cedera, ini jadi satu keuntungan buat Malaysia,” jelas Susy seperti
dilansir dari laman resmi PBSI, Rabu (23/8/2017).

“Sedangkan dua tunggal putri, Fitriani dan Hanna, juga belum tampil maksimal. Fitri tidak
bermain lepas, Hanna di bawah tekanan. Tapi memang ini hasil yang kami dapat,” tambah
Susy.
Hadapi Malaysia di Final Beregu Putra,
Skuad Terbaik Indonesia Akan Diturunkan
KUALA LUMPUR - Tim bulu tangkis beregu putra Indonesia akan tampil di partai puncak
ajang SEA Games 2017 yang berlangsung pada Kamis (24/8/2017) di Axiata Arena. Tapi
lawan kali ini diyakini tidaklah mudah yakni tuan rumah Malaysia.

Indonesia maju ke partai final usai mengalahkan Thailand dengan skor 3-1 di babak
semifinal. Maju ke final, pasukan Merah Putih pun menyatakan kesiapannya untuk
menghadapi Malaysia, yang mungkin jauh lebih kuat.

Perkiraan soal susunan pemain tampaknya takkan jauh berbeda dengan skuad yang
diturunkan kontra Thailand. Sebut saja seperti Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa,
Firman Abdul Kholik, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Berry
Angriawan/Hardianto. Hal tersebut dipastikan Susy Susanti selaku manajer tim bulu tangkis
Indonesia di ajang SEA Games 2017.

“Pemain di SEA Games kami kan tidak banyak, saya rasa kita sama-sama tahu siapa yang
akan diturunkan,” ungkap Susy, mengutip dari laman resmi PBSI, Kamis (24/8/2017).

Meski begitu, Susy meminta para pemainnya tetap menjaga fokus pada pertandingan final
nanti. Pasalnya, walau kekuatan Merah Putih masih sedikit di atas kertas, tapi Malaysia
sebagai tuan rumah juga pasti tidak akan menyerah begitu saja.

“Malaysia kan sebagai tuan rumah, pasti banyak diuntungkan, misalnya dari segi suporter dan
mereka lebih bisa menyesuaikan diri dengan venue stadion ini,” tuntasnya.
Optimis Beregu Putra Atasi Malaysia di
Final, Susy: Kita Lihat Siapa yang Akan
Menang!
KUALA LUMPUR – Tim bulu tangkis beregu putra Indonesia akan tampil di partai puncak
di ajang SEA Games 2017 yang berlangsung pada Kamis (24/8/2017) di Axiata Arena. Tapi
lawan kali ini diyakini tidaklah mudah yakni tuan rumah, Malaysia.

Apalagi kedua tim sama-sama menargetkan emas di nomor beregu putra ini. Tentu saja kedua
tim akan tampil habis-habisan untuk bisa mengamankan emas yang sering jadi rebutan tim
Indonesia dan Malaysia.

Meski begitu, manajer tim bulu tangkis Indonesia di ajang SEA Games 2017, Susy Susanti,
optimis untuk bisa mencapai target tersebut. Ia menilai penampilan para pemain pada
semifinal kontra Thailand bisa menjadi patokan mereka untuk menghadapi laga penentu itu.

“Target kami emas! Indonesia dan Malaysia targetnya sama-sama emas di beregu putra. Kita
lihat saja siapa hari ini yang akan menang. Saya menilai penampilan tim Indonesia sudah
bagus kemarin, permainannya sudah keluar semua,” ungkap Susy, mengutip dari laman resmi
PBSI, Kamis (24/8/2017).

Tapi dengan rasa optimis itu, Susy menilai pertandingan dipastikan tidak akan mudah. Sejauh
ini, perkiraan susunan pemain antara Indonesia vs Malaysia pun tidak akan mengalami
perubahan seperti komposisi Merah Putih saat melawan Thailand.

“Saya rasa pertandingan akan ramai, baik di tunggal maupun ganda,” pungkas pasangan dari
Alan Budi Kusuma itu.
Meski Sesuai Prediksi Tampil ke Final
Beregu Putra, Susy Susanti Soroti
Kekalahan Fajar/Rian
KUALA LUMPUR – Manajer Tim Bulu Tangkis di SEA Games 2017, Susy Susanti,
menyoroti kekalahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kala tampil di semifinal beregu
putra. Meski timnya maju ke final dan mengalahkan Thailand, tapi satu kekalahan di partai
ganda putra menjadi perhatian Susy.

Indonesia yang memenangkan pertandingan dengan skor 3-1, harus melepas satu
kemenangan di partai kedua. Fajar/Rian yang dipercaya turun, harus mengakui keunggulan
pasangan Bodin Issara/Nipitphon Phuangphuapet dengan skor 21-13, 15-21 dan 16-21.

Menanggapi kekalahan tersebut, Susy menilai pasangan peringkat 17 dunia itu masih kalah
senior dan pengalaman dengan Bodin/Nipitphon. Terbukti sudah mengamankan set pertama
dengan kemenangan tapi di set kedua dan ketiga, mereka justru alami kekalahan.

“Kami memang sudah memprediksikan tim putra bisa lolos ke final. Kekalahan di partai
kedua saya lihat karena ganda Thailand lebih senior dan berpengalaman. Fajar/Rian yang bisa
menang mudah di game pertama, tidak dapat mengatasi perbuahan permainan lawan di game
selanjutnya,” ungkap Susy, mengutip dari laman resmi PBSI, Kamis (24/8/2017).

“Fajar/Rian masih kalah berani, agak sedikit tegang jadi tertekan dan belum bisa
menyumbangkan poin,” tambah peraih emas Olimpiade 1992 itu.

Meski begitu, tampaknya Fajar/Rian masih akan tetap dimainkan sebagai ganda pertama di
laga final kontra Malaysia pada Kamis (24/8/2017) pukul 14.00 WIB di Axiata Arena.
Pasalnya kedua pasangan tersebut masih yang terbaik di antara pasangan lain yang tampil di
SEA Games 2017.
Jadi Penentu Kemenangan di Semifinal
Bulu Tangkis Beregu Putra,
Berry/Hardianto Akui Sempat Tegang
KUALA LUMPUR – Pasangan ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Hardianto, berhasil
menjadi penentu kemenangan bagi Merah Putih di babak semifinal nomor beregu putra
cabang olahraga (cabor) bulu tangkis di ajang SEA Games 2017. Keduanya sukses
memastikan Indonesia tampil ke final setelah memenangi pertandingan partai keempat kontra
Thailand.

Pada laga penentuan itu, Berry/Hardianto menandaskan harapan Thailand untuk


memperpanjang napas setelah mengalahkan pasangan Kittinupong Kedren/Dechapol
Puavaranukroh dengan skor 27-25. Kemenangan tersebut akhirnya membuat tim beregu putra
Indonesia menang dengan skor besar 3-1.

“Ini pertama kalinya kami turun, kemarin kan enggak main. Jadi di awal game pertama kami
masih meraba-raba kondisi lapangan. Banyak ragu-ragu, harusnya yakin bisa mematikan
lawan, malah tidak yakin,” ungkap Berry, mengutip dari laman resmi PBSI, Kamis
(24/8/2017).

“Awalnya memang ada rasa tegang, tapi alhamdulilah kami bisa mengatasi game pertama. Di
game kedua kami menang mudah karena sudah tahu pola permainan yang tepat untuk
mengalahkan mereka,” tambah Hardianto.

Setelah tampil ke final, tim beregu putra Indonesia akan ditunggu tim tuan rumah, Malaysia.
Menanggapi laga hidup dan mati, Berry berharap ia dan rekan-rekannya dapat bermain
maksimal dan merebut emas pertama untuk Merah Putih dari cabor bulu tangkis.

“Kami bersyukur bisa lolos ke final, mudah-mudahan kami bisa menang besok melawan tim
Malaysia,” tutup Berry.
SEA Games 2017: Tampil di Final Beregu
Putra Bulu Tangkis, Ini Susunan Pemain
Indonesia vs Malaysia
KUALA LUMPUR – Tim beregu bulu tangkis putra Indonesia akan menghadapi Malaysia
di pertandingan final SEA Games 2017. Kedua tim akan bersaing ketat meraih medali emas
pada hari ini, Kamis (24/8/2017) pukul 14.00 WIB di Axiata Arena, Kuala Lumpur.

Di semifinal, Indonesia mengalahkan Thailand dengan skor akhir 3-1. Sementara itu, tim tuan
rumah Malaysia menumbangkan Singapura dengan skor telak 3-0.

Pertandingan final beregu putra menjadi gengsi bagi Indonesia dan Malaysia merebut medali
emas. Pasalnya, Tim Merah Putih berstatus sebagai juara bertahan di SEA Games 2015.
Sedangkan Malaysia bertekad meraih podium utama di hadapan pendukung sendiri.

Pada laga pertama, tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie akan menantang Iskandar
Zulkarnain. Poin pertama akan menjadi langkah penting bagi kedua tim menjalani empat
partai berikutnya.

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan melawan Ong Yew
Sin/Teo Ee Yi di laga kedua. Selanjutnya, partai ketiga mempertemukan tunggal putra Merah
Putih, Ihsan Maulana Mustofa berjumpa Lee Zii Jia.

Laga keempat mempertandingkan sektor ganda putra, yakni Berry Angriawan/Hardianto akan
menghadapi wakil Malaysia, Sze Fei Goh/Izzuddin Nur. Kemudian di partai penentuan,
tunggal putra ketiga Merah Putih, Firman Abdul Kholik akan menjajal kekuatan Lim Chi
Wing.

Jika Indonesia mampu menang 3-0, maka partai keempat dan kelima tidak akan
dipertandingkan. Namun, jika kedudukan imbang 2-2, maka laga kelima dari sektor tunggal
putra akan menjadi penentu kemenangan bagi kedua tim.

Berikut Susunan Pemain Tim Beregu Putra Indonesia vs Malaysia:

Tunggal Putra: Jonatan Christie vs Iskandar Zulkarnain

Ganda Putra: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Ong Yew Sin/Teo Ee Yi

Tunggal Putra: Ihsan Maulana Mustofa vs Lee Zii Jia

Ganda Putra: Berry Angriawan/Hardianto vs Sze Fei Goh/Izzuddin Nur

Tunggal Putra: Firman Abdul Kholik vs Lim Chi Wing


Sumbang Poin bagi Indonesia di Final
Beregu Putra SEA Games 2017, Ini Rahasia
Fajar/Rian
KUALA LUMPUR – Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto,
berhasil menyumbangkan poin saat bermain di final bulu tangkis beregu putra SEA Games
2017. Fajar/Rian berhasil mengalahkan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan skor 21-12, 16-21,
dan 21-14.

Hasil ini menjadi penebus dosa Fajar/Rian setelah di semifinal gagal menyumbangkan poin
untuk Indonesia saat bertemu Thailand. Menurut Rian, permainan menyerang menjadi kunci
sukses mereka.

Sebab, pasangan asal Negeri Jiran Malaysia itu diakui oleh Rian memiliki tipe permainan
bertahan. Sehingga tanpa pikir panjang, Fajar/Rian harus memakasa diri bermain menyerang
untuk bisa mencuri banyak poin dan merebut kemenangan.

“Dari permainan, kami unggul karena bermain menyerang. Kebanyakan, pemain Malaysia
tipenya bertahan juga, jadi mau enggak mau kami hajar terus, sekuat apapun defense mereka,
ya hajar terus. Tetapi jangan lepas kontrol juga, harus sabar. Emosinya jangan berlebih,” ujar
Rian, mengutip dari laman resmi PBSI, Kamis (24/8/2017).

Sumbangan poin itu juga berhasil disempurnakan oleh Jonatan Christie dan Ihsan Maulana
Mustofa. Jonatan berhasil menang atas Iskandar dengan skor 21-18 dan 21-17.

Sementara Ihsan sukses menjadi penentu kemenangan bagi Indonesia. Ihsan memastikan
raihan medali emas bagi tim putra Indonesia setelah di partai ketiga mengalahkan Lee Zii
melalui pertarungan dua set langsung dengan skor 21-11 dan 21-11.
Sumbang Poin Pertama bagi Indonesia di
Bulu Tangkis Beregu Putra, Jonatan Telah
Pelajari Permainan Lawan
KUALA LUMPUR – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie,
menyumbangkan poin saat bermain di final bulu tangkis beregu putra SEA Games 2017
kontra Malaysia.

Jonatan mengalahkan tunggal pertama dari Malaysia, Iskandar Zulkarnain melalui


pertarungan dua set langsung dengan skor akhir 21-18 dan 21-17. Kemenangan tersebut tak
serta merta didapatkan dengan mudah oleh Jonatan.

Bahkan, pemuda yang sering disapa Jojo itu harus mempelajari penampilan lawannya itu.
Namun di set kedua, Jojo mengaku dirinya sempat kesulitan untuk mengatasi perlawanan
Iskandar.

“Saya sudah mempelajari video permainan lawan waktu dia (Iskandar) berhadapan dengan
Lee Chong Wei, dan permainannya bagus sekali. Saya sudah bersiap untuk bermain hingga
tiga set, meskipun hari ini menang dua set, tetapi perolehan poinnnya ketat,” ujar Jonatan,
mengutip dari laman resmi PBSI, Kamis (24/8/2017).

“Iskandar adalah pemain yang lebih senior dari saya dan dia punya pengalaman yang lebih
banyak dari saya. Tetapi hari ini saya merasa siap di lapangan, beberapa tahun belakangan
kami (tim tunggal putra) dikirim ke turnamen level super series dan sekarang terbukti
hasilnya mental kami lebih terasah,” tambah Jonatan.

Terlepas dari pertarungan sengitnya dengan Iskandar, Jojo mengaku senang bisa
menyumbang poin bagi Indonesia. “Tadi rasanya senang sekali bisa memberikan angka
pertama untuk tim Indonesia. Kami kan bertamu di Malaysia dan berhadapan dengan tuan
rumah, poin pertama sangat penting untuk kami,” tandasnya.
SEA Games 2017: Jonatan Sumbang Poin
Pertama, Tim Beregu Putra Indonesia
Unggul 1-0 atas Malaysia
KUALA LUMPUR – Tim beregu putra bulu tangkis Indonesia melawan Malaysia di final
SEA Games 2017. Kedua tim akan bersaing ketat meraih medali emas pada hari ini, Kamis
(24/8/2017) pukul 14.00 WIB di Axiata Arena, Kuala Lumpur.

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie tampil di partai pertama. Jojo -sapaan akrab-
Jonatan tampil impresif untuk mengamankan poin pertama atas wakil Malaysia, Iskandar
Zulkarnain.

Jonatan mengalahkan Iskandar melalui straight game dengan skor 21-18 dan 21-17. Pemain
peringkat 23 dunia itu membawa Indonesia unggul 1-0 atas Malaysia.

Di set pertama, Jonatan mendapatkan perlawanan sengit dari Iskandar. Pengembalian bola-
bola halus Jojo justru menghasilkan angka.

Namun, kedua pemain saling berkejaran angka hingga akhirnya Jojo unggul tipis 11-10 di
interval set pertama. Tak jarang, smash silang pemain pelatnas itu menyulitkan Iskandar
hingga skor menjadi 21-18.

Memasuki set kedua, Jonatan tidak mengendurkan serangan ke daerah lapangan Iskandar.
Beberapa kali pemain tuan rumah justru membuat kesalahan sendiri yang menguntungkan
Jojo.

Jonatan kembali unggul 11-7 di interval set kedua. Ia terus menjaga jarak lima poin hingga
akhirnya menyudahi perlawanan Iskandar dengan skor 21-17.
SEA Games 2017: Fajar/Rian Kalahkan
Ganda Malaysia, Tim Beregu Putra
Indonesia Unggul 2-0
KUALA LUMPUR – Tim beregu putra bulu tangkis Indonesia melawan Malaysia di final
SEA Games 2017. Kedua tim akan bersaing ketat meraih medali emas pada hari ini, Kamis
(24/8/2017) siang WIB di Axiata Arena, Kuala Lumpur.

Sektor ganda putra menjadi partai kedua Indonesia kontra Malaysia. Fajar Alfian/Muhammad
Rian Ardianto merebut poin kedua atas wakil tuan rumah, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan
skor 21-12, 16-21, dan 21-14.

Sejak awal pertandingan, Fajar/Rian berinisiatif memperagakan permainan cepat dan taktis.
Beberapa kali smash keras dan pukulan drop shot menghasilkan angka untuk pasangan
pelatnas itu.

Fajar/Rian unggul di interval set pertama dengan kedudukan 11-7 atas pasangan tuan rumah.
Penempatan bola pasangan ranking 17 dunia itu mampu mendulang angka hingga skor
menjadi 21-12.

Memasuki set kedua, Fajar/Rian terus menggempur pertahanan Malaysia. Kedua pasangan
saling adu drive hingga menyentuh angka 11-9 untuk keunggulan Indonesia.

Namun, Fajar/Rian membuat beberapa kesalahan yang menguntungkan lawan. Ong/Teo


justru merebut set kedua dengan skor 16-21.

Di set penentuan, Fajar/Rian mencoba untuk kembali ke pola permainan terbaiknya dengan
unggul 11-7 saat memasuki interval. Mereka terus menjaga jarak poin hingga akhirnya
menutup set ketiga dengan skor 21-14.
SEA Games 2017: Kalahkan Malaysia 3-0,
Indonesia Raih Medali Emas Bulu Tangkis
Beregu Putra

KUALA LUMPUR – Tim beregu putra bulu tangkis Indonesia meraih medali emas usai
mengalahkan Malaysia di final SEA Games 2017 dengan skor akhir 3-0. Pertandingan itu
berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada Kamis (24/8/2017).

Tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa tampil di partai ketiga melawan wakil tuan
rumah, Lee Zii Jia. Ihsan mengalahkan Lee Zii melalui dua set langsung dengan skor identik
21-11 dan 21-11.

Penempatan bola-bola halus Ihsan di depan net mampu mendulang angka. Ihsan unggul di
interval set pertama dengan skor 11-7.

Ihsan terus mendominasi permainan dan menjaga jarak sembilan angka hingga menyentuh
game point. Pemain peringkat 47 dunia itu mengamankan set pertama dengan skor 21-11.

Memasuki set kedua, Ihsan masih mengendalikan permainan dan bahkan unggul 9-1. Lee Zii
justru membuat beberapa kesalahan yang menguntungkan Ihsan hingga menyentuh angka 11-
2 saat interval.

Perolehan poin Ihsan terus melaju hingga terpaut sembilan angka hingga menyentuh match
point 20-9. Akhirnya, Ihsan memastikan medali emas ke-17 bagi Indonesia setelah menang di
set kedua dengan skor 21-11.
Sebelumnya, tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mengamankan poin pertama atas
wakil Malaysia, Iskandar Zulkarnain dengan skor 21-18 dan 21-17. Poin kedua diraih ganda
putra Merah Putih, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mengalahkan Ong Yew
Sin/Teo Ee Yi dengan skor 21-12, 16-21, dan 21-14.

Dengan hasil itu, Indonesia merebut medali emas tim beregu bulu tangkis putra di SEA
Games ke-29. Medali perak pun menjadi milik Malaysia. Sedangkan Thailand dan Singapura
meraih medali perunggu.
Beregu Putra Indonesia Menang Telak 3-0
atas Malaysia, Susy Susanti: Kami Tak
Percaya
KUALA LUMPUR – Tim beregu bulu tangkis putra Indonesia berhasil mengamankan emas
di ajang SEA Games 2017 usai mengalahkan Malaysia di partai puncak. Jonatan Christie dan
kawan-kawan itu sukses menuntaskan perlawanan tuan rumah dengan skor 3-0 yang
berlangsung di Axiata Arena, Kamis 24 Agustus 2017.

Memenangi laga dengan skor telak ternyata membuat Susy Susanti selaku manajer tim bulu
tangkis di SEA Games 2017 tak percaya dengan hasil tersebut. Pasalnya dalam perkiraannya,
pertandingan akan berjalan sengit dan akan menjadi sulit untuk dimenangkan kubu Merah
Putih.

Tapi menurut Susy, kehebatan Indonesia yang mengandaskan tuan rumah di partai final itu
karena perjuangan apik yang ditunjukkan para pemain. Semangat dan keberanian yang
ditunjukkan anak-anak didiknya itu memang sangat luar biasa.

“Kami tidak menyangka bisa menang 3-0, prediksinya sih ramai, tapi kejadianya tidak seperti
prediksi. Dengan semangat dan keberanian, anak-anak betul-betul berjuang memberikan yang
terbaik,” ungkap Susy, mengutip dari laman resmi PBSI, Jumat (25/8/2017).

Jonatan sukses membuka skor pertama bagi Indonesia yang sukses mengatasi perlawanan
Iskandar Zulkarnain dengan dua set langsung 21-18 dan 21-17. Sementara skor kedua diraih
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang memenangi pertandingan dengan Ong Yew
Sin/Teo Ee Yi dengan skor 21-12, 16-21 dan 21-14.

Pada laga penentu Ihsan Maulana Mustofa keluar sebagai pahlawan. Menghadapi tunggal
muda Malaysia yakni Lee Zii Jia, pemain berusia 21 tahun itu menang dengan mudah dalam
dua set langsung 21-11 dan 21-11.
Capai Target Emas di Bulu Tangkis Beregu
Putra SEA Games 2017, Susy Susanti Puji
Para Pemain

KUALA LUMPUR – Tim beregu bulu tangkis putra Indonesia berhasil mengamankan emas
di ajang SEA Games 2017 usai mengalahkan Malaysia di partai puncak. Jonatan Christie dan
kawan-kawan itu sukses menuntaskan perlawanan tuan rumah dengan skor 3-0 yang
berlangsung di Axiata Arena, Kamis 24 Agustus 2017.

Dengan hasil ini, maka Indonesia berhasil memenuhi target pertama untuk meraih emas di
nomor beregu putra di ajang SEA Games 2017. Rasa syukur pun diungkapkan Susy Susanti
selaku manajer tim bulu tangkis Indonesia di ajang pesta olahraga se-Asia Tenggara itu.

Tak hanya itu, ia pun memuji penampilan para pemain yang begitu semangat tampil di partai
final tersebut. Susy mengatakan inilah kemampuan sesungguhnya anak didiknya itu yang
mampu menunjukkan kualitas baik dari segi teknik maupun mental.

“Kami bersyukur bisa meraih emas di beregu putra, memang ini target kami. Hari ini anak-
anak tampil luar biasa, begitu bersemangat. Semua bisa tampil normal dan mengeluarkan
semua kemampuan mereka,” ungkap Susy, mengutip dari laman resmi PBSI, Jumat
(24/8/2017).

Selain itu, Susy juga mengungkapkan pujian kepada Jonatan yang tampil apik sebagai partai
pembuka di laga tersebut. Kemenangannya atas Iskandar Zulkarnain mampu memotivasi
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Ihsan Maulana Mustofa yang tampil di parati
berikutnya.

“Kuncinya ada di Jonatan, dia bisa membuka jalan buat teman-temannya. Sebagai ujung
tombak, Jonatan bisa tampil luar biasa dan membawa semangat luar biasa ke tim,” tutup
peraih emas Olimpiade 1998 itu.
SEA Games 2017: Juara di Beregu Putra
Bulu Tangkis, Jadi Modal Indonesia di
Nomor Perseorangan
KUALA LUMPUR - Kemenangan Tim bulu tangkis putra Indonesia pada nomor
pertandingan beregu menjadi bekal mental dalam pertandingan perorangan SEA Games 2017
yang akan berlangsung di Axiata Arena Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu 26 Agustus
2017.
"Kemenangan ini sesuai dengan harapan dan target kami karena tim putra memang menjadi
salah satu tumpuan penyumbang emas dari bulu tangkis," kata Manajer Tim Bulu Tangkis
Indonesia dalam SEA Games 2017 Susy Susanti di Axiata Arena.
Tim bulu tangkis putra Indonesia meraih medali emas pertama dari cabang olahraga bulu
tangkis SEA Games 2017 setelah mengalahkan tim tuan rumah Malaysia 3-0 dalam laga
final.
"Para atlet sudah menampilkan seluruh kemampuan mereka. Selama mereka dapat bermain
normal dan fokus untuk meraih satu demi satu poin mereka mampu melalui pertandingan
perorangan," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu
Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu.
Susy mengatakan kunci kemenangan tim Indonesia ada pada laga pembuka yang diwakili
Jonatan Christie. Pada laga pertama, tunggal putra putra Jonatan Christie membuka
kemenangan 1-0 atas tim negeri jiran Zulkarnain Iskandar 21-18, 21-17 dalam waktu 47
menit.
"Jonatan sebagai ujung tombak dapat membuka jalan untuk teman-temannya. Dia bermain
luar biasa dan membawa semangat bagi tim," ujar Susy.
Sementara untuk pasangan Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto, Susy menilai mereka
bermain terlalu terburu-buru dan ingin cepat selesai sehingga justru kehilangan game kedua.
Pada laga ganda putra, pasangan atlet Muhammad Rian Ardianto-Fajar Alfian menambah
keunggulan Indonesia menjadi 2-0 setelah menaklukkan ganda Ong Yew Sin-Teo Ee Yi
dengan skor 21-12, 16-21, 21-14 selama 55 menit.
"Mereka adalah pemain-pemain muda dengan permainan yang belum konsisten. Tapi,
mereka sudah menyumbangkan poin bagi tim dan itu sudah bagus," ujar Susy.
Atlet tunggal putra kedua Merah-Putih Ihsan Maulana Mustofa mengubur mimpi atlet
Malaysia untuk setidaknya merebut medali emas nomor pertandingan beregu cabang bulu
tangkis dengan mengalahkan Lee Zii Jia 21-11, 21-11 selama 28 menit.
Ihsan, lanjut Susy, menghadapi lawan yang berada di bawah peringkatnya pada laga ketiga
sehingga memberi peluang lebih besar untuk memenangkan pertandingan. "Ihsan lebih
percaya diri setelah tim meraih kemenangan 2-0. Dia bersemangat untuk menyumbang poin
dan menentukan kemenangan Indonesia," ujar Susy.
Jadi Satu-satunya Wakil Ganda Putra di
SEA Games 2017, Fajar/Rian Tak Ingin
Terbebani
KUALA LUMPUR – Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto,
menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada nomor ganda putra cabang olahraga (cabor) bulu
tangkis SEA Games 2017. Keduanya meraih kemenangan usai menundukkan wakil Malaysia,
Sze Fei Goh/Nur Izzuddin dengan skor meyakinkan 21-10 dan 21-14.

Sayang raihan baik itu tidak diikuti Berry Angriawan/Hardianto yang terhenti di babak
perempatfinal. Keduanya takluk dari unggulan pertama asal Thailand, Bodin Isara/Nipitphon
Phuangphuapet dengan tiga set yakni 21-18, 18-21 dan 21-14.

Menjadi satu-satunya wakil, Fajar/Rian tak ingin terbebani untuk bisa mendapatkan medali
emas. Keduanya justru termotivasi untuk mendapatkan medali untuk mempertahankan raihan
ganda putra dari dua tahun lalu.

“Target dari pelatih memang emas, baik dari kami atau Berry (Angriawan)/Hardianto. Kalau
beban pasti ada, tinggal bagaimana kami menyikapinya. Harus dibalik bebannya jadi
motivasi, harus usaha dulu seribu persen untuk main maksimal,” ungkap Fajar, mengutip dari
laman resmi PBSI, Senin (28/8/2017).

Pada babak semifinal, Fajar/Rian akan menghadapi ganda Thailand yakni Kittinupong
Kedren/Dechapol Puavaranukroh. Unggulan empat itu menaklukkan pasangan asal Singapura
yakni Jian Liang Lee/Guang Liang Jason Wong dengan skor 21-10 dan 21-10.

“Kami sudah pernah bertemu mereka dan menang. Tetapi kami tidak mau lengah, mereka
sudah sering bertanding di level super series. Lawan punya pertahanan yang rapat, jadi
serangan kami harus benar-benar bisa menembus mereka,” pungkasnya.
PBSI Targetkan Emas dari Tunggal Putra
di SEA Games 2017, Jonatan Christie Siap
Berikan yang Terbaik
KUALA LUMPUR – Hasil menggembirakan berhasil diraih kontingen Indonesia dalam
gelaran SEA Games 2017 dari cabang olahraga bulu tangkis. Pasalnya, dua tunggal putra
Indonesia, yakni Jonatan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa, berhasil lolos ke babak
perempatfinal.

Di babak 16 besar, Ihsan berjumpa dengan wakil Malaysia, Lee Zii Jia. Tanpa menemui
hambatan berarti, Ihsan yang merupakan unggulan ketiga di SEA Games 2017 berhasil
memetik kemenangan dengan skor telak 21-7 dan 21-17.

Sementara itu, Jonatan berhasil mengandaskan wakil Thailand, Suppanyu Avihingsanon, usai
melakoni pertandingan yang sengit. Berstatus sebagai unggulan pertama, Jonatan dipaksa
bermain tiga game, sebelum pada akhirnya memenangkan laga dengan skor 14-21, 21-8 dan
21-17.

Pada pertandingan tersebut, Jonatan mengaku bahwa emosinya sempat terpancing oleh lawan
lantaran tunggal putra asal Thailand itu mengulur waktu. Namun demikian, tunggal
berperingkat 22 dunia itu bisa mengontrol dirinya kembali dan berfokus meraih target yang
diberikan PBSI, yakni medali emas.

“Emosi saya sedikit terpancing saat lawan mencoba mengulur permainan, sepertinya karena
stamina dia sudah habis. Dia sampai protes soal blitz dari kamera penonton sekitar lima kali,”
ucap Jonatan, seperti dilansir laman resmi PBSI, Sabtu (26/8/2017).

“Saya berusaha siap lagi, saya ingat kata psikolog, jangan fokus pada masalah, tetapi
bagaimana mengatasi masalah itu. Saya juga ingat kalau PBSI target emasnya salah satunya
dari tunggal putra, jadi kami dari tunggal putra berusaha sebisa mungkin memenuhi target
itu,” pungkas Jonatan.
Sempat Kesulitan Hadapi Wakil Thailand,
Jonatan Christie Akui Tak Terbebani
dengan Status Unggulan Pertama
KUALA LUMPUR – Hasil positif berhasil diraih oleh pebulu tangkis tunggal putra asal
Indonesia, Jonatan Christie, kala tampil di babak 16 besar SEA Games 2017 dari nomor
perorangan. Menghadapi wakil Thailand, Suppanyu Avihingsanon, Jonatan nyatanya harus
bekerja keras sebelum pada akhirnya memenangkan laga dengan skor 14-21, 21-8 dan 21-17.

Berbekal hasil positif yang didapat Tim Bulu Tangkis Beregu Putra Indonesia dengan meraih
medali emas beberapa hari lalu, Jonatan malah tampil kurang baik di game pertama dengan
melakukan banyak kesalahan, hingga pada akhirnya mengalami kekalahan 14-21.

Kendati demikian, pada game kedua, tunggal putra berperingkat 22 dunia itu mampu bangkit
dan balik menekan lawan. Tak ayal, skor telak 21-8 pun di dapat Jonatan pada game kedua.
Dominasi Jonatan masih terus berlanjut hingga game ketiga, di mana ia mampu menutup laga
dengan kemenangan 21-17.

Usai bertanding, Jonatan mengungkapkan bahwa angin di lapangan yang dirasakannya,


berbeda dengan angin ketika dirinya tampil di nomor beregu putra, hingga akhirnya ia harus
melakukan adaptasi kembali. Namun, ia tidak memungkiri bahwa ia merasakan ketegangan

Meski berstatus sebagai unggulan pertama, ternyata Jonatan mengaku bahwa dirinya tidak
terbebani dengan status tersebut. Menurutnya, yang paling penting adalah apa yang tersaji di
lapangan, bukan perkara siapa yang lebih diunggulkan.

“Angin di lapangan benar-benar berbeda dengan di pertandingan beregu. Jadi saya


menyesuaikan lagi dengan kondisi lapangan. Kalau tegang itu pasti ada, namanya
pertandingan. Saya tidak terbeban dengan status unggulan pertama, buat saya itu hanya soal
penempatan di draw saja kok, yang penting di lapangan,” ujar Jonatan, mengutip dari laman
resmi PBSI, Sabtu (26/8/2017).
Hadapi Busanan di Perempatfinal Tunggal
Putri SEA Games 2017, Gregoria: Dia
Miliki Power yang Kuat
KUALA LUMPUR – Dua wakil Indonesia di nomor perseorangan bulu tangkis SEA Games
2017, Gregoria Mariska dan Fitriani, sukses melaju dengan lancar ke babak perempatfinal.
Sebelumnya, dua taunggal putri Indonesia itu berhasil menang dengan mudah atas lawan-
lawannya.

Fitriani mampu menumbangkan wakil Vietnam, Le Thu Huyen, dua game langsung, yakni
dengan skor 21-12 dan 21-16. Sementara itu, Gregoria juga berhasil menang mudah atas
tunggal Laos, Mimi Sixomxeauane, dengan skor 21-4 dan 21-10.

Kendati begitu, di partai perempatfinal, Gregoria akan mendapatkan lawan yang cukup sulit,
yaitu tunggal putri asal Thailand, Busanan Ongbumrungphan. Sejauh ini, Gregoria dan
Busanan telah bertemu sebanyak dua kali, di mana kedua pertandingan tersebut berakhir
dengan kemenangan untuk wakil Thailand.

Busanan yang juga merupakan unggulan pertama Thailand, diakui oleh Gregoria memiliki
power yang kuat. Namun demikian,Gregoria tentu tak ingin menyerah begitu saja dari
lawannya itu dan bertekad memberikan perlawanan sengit.

“Sudah dua kali bertemu lawan, tapi sudah lama sekali. Saya berharap bisa tampil all out,
yang penting usaha dulu, inginnya bisa melewati pertandingan besok,” ujar Gregoria, seperti
diberitakan laman resmi PBSI, Sabtu (26/8/2017).

“Busanan itu power nya kuat, saya jangan sampai terbawa irama permainannya, jangan
membuat kesalahan sendiri. Saya sudah menonton video pertandingannya. Besok usahakan
jangan gampang kasih poin ke dia,” lanjut pungkas Gregoria.
Bertemu Khosit Phetpradab di Semifinal
SEA Games 2017, Ihsan Ingin Contoh
Strategi Jonatan
KUALA LUMPUR – Tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa, berhasil menapaki
semifinal cabang olahraga (cabor) bulu tangkis di SEA Games 2017 di Axiata Arena,
Malaysia, Minggu 27 Agustus 2017. Pada laga perempatfinal ia mengalahkan Loh Kean Yew
asal Singapura.

Melalui pertarungan dua set dengan skor 22-20 dan 21-11, pemain berusia 21 tahun itu
memastikan diri tampil ke semifinal. Lawan Ihsan yang akan dihadapi babak semifinal adalah
tunggal putra asal Thailand yakni Khosit Phetpradab.

Phetpradab sendir tampil ke babak empat besar usai mengalahkan tunggal Myanmar yakni
Phone Pyae Naing. Unggulan dua tersebut menang dengan skor 21-8 dan 21-14.

Menanggapi laga yang akan dimainkan pada hari ini, Ihsan mengaku belum pernah bertemu
dengan Phetpradab. Namun, ia akan menerapkan startegi sama seperti rekannya, Jonatan
Christie yang bertemu di nomor beregu putra SEA Games 2017.

“Saya belum pernah melawan dia, tetapi saya akan coba menerapkan strategi yang sama saat
Jonatan (Christie) mengalahkan dia. Bermain menyerang dan jangan sampai stroke lawan
keluar,” ungkap Ihsan, mengutip dari laman resmi PBSI, Senin (28/8/2017).

Sementara rekannya Jonatan juga mampu tampil ke semifinal usai menundukkan wakil asal
Singapura lainnya yakni Ng Zin Rei Ryan dengan skor 21-13 dan 21-13. Pada babak
semifinal ia akan menghadapi Tien Minh Nguyen asal Vietnam.
Kandaskan Unggulan Pertama di SEA
Games 2017, Ini Kata Gregoria Mariska
soal Busanan
KUALA LUMPUR – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, membuat kejutan
di babak perempatfinal cabang olahraga (cabor) bulu tangkis nomor perorangan SEA Games
2017 yang berlangsung di Axiata Arena, Malaysia, Minggu 27 Agustus 2017. Pemain berusia
18 tahun itu sukses menumbangkan unggulan pertama asal Thailand, Busanan
Ongbamrungphan.

Meski tak mudah, pemain binaan Mutiara Cardinal itu harus berjuang dalam tiga set untuk
menaklukkan pemain andalan Thailand tersebut. Skor akhir untuk kemenangan Gregoria
adalah 17-21, 22-20 dan 21-17.

Menanggapi laga tersebut, ternyata Gregoria sudah mengincar kelemahan Busanan untuk bisa
dimanfaatkan pada pertandingan tersebut. Apalagi ia dan Busanan memiliki tipe yang sama
yakni permaian menyerang.

“Waktu itu lawan (Busanan) memperlambat tempo permainan, bolanya diangkat terus.
Soalnya dia tahu kalau saya banyak dapat poin dengan bermain cepat,” ungkap Gregoria,
mengutip dari laman resmi PBSI, Senin (28/8/2017).

“Busanan itu tipe pemain menyerang, kalau pergerakan kaki saya lagi cepat, saya sebetulnya
malah senang bertemu pemain menyerang,” tambah pemain kelahiran Wonogiri itu.

Kemenangan ini jelas semakin membuka peluang Gregoria untuk meraih emas pertamanya di
ajang SEA Games 2017. Lawan berikutnya yang akan dihadapi adalah tunggal asal Malaysia
yakni Soniia Cheah yang sempat mengalahkan Fitriani di nomor beregu putri SEA Games
2017.

Sementara wakil Indonesia lainnya yakni Fitriani harus tumbang. Ia takluk dari tunggal tuan
rumah lainnya yakni Goh Jin Wei dengan skor 21-13, 15-21 dan 12-21.
Raih Kemenangan di Perempatfinal SEA
Games 2017, Ihsan Maulana Akui Sempat
Tegang
KUALA LUMPUR – Tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa, berhasil menapaki
semifinal cabang olahraga (cabor) bulu tangkis nomor perorangan SEA Games 2017 di
Axiata Arena, Malaysia, Minggu 27 Agustus 2017. Pada laga perempatfinal ia mengalahkan
Loh Kean Yew asal Singapura.

Pada laga tersebut, pemain berusia 21 tahun itu mengatasi Loh dengan dua set langsung 22-
20 dan 21-11. Meski mudah, diakui Ihsan laga tersebut sempat membuatnya tegang, yang
mana set pertama ditutup dengan skor 22-20.

“Di game pertama memang sempat tegang karena saya ingin sekali memenangkan
pertandingan dan lolos ke babak selanjutnya. Namun saya berusaha kontrol diri dan bermain
sabar,” kata Ihsan soal sengitnya game pertama,” ungkap Ihsan, mengutip dari laman resmi
PBSI, Senin (28/8/2017).

“Lawan dapat lapangan yang ‘menang angin’ di game kedua. Dia juga menghindari adu
netting dengan saya, shuttlecock banyak diarahkan ke atas, jadi enak untuk ‘ditembak’ terus,”
tambah pemain kelahiran Tasikmalaya itu.

Pada babak semifinal, Ihsan akan menghadapi Khosit Phetpradab asal Thailand. Unggulan
dua itu sebelumnya sukses mengalahkan Phone Pyae Naing asal Myanmar dengan skor 21-8
dan 21-4.

Sementara itu hasil baik juga didapat tunggal putra Indonesia lainnya yakni Jonatan Christie.
Ia juga sukses maju ke semifinal usai menundukkan tunggal asal Singapura, Ng Zin Rei Ryan
dengan skor 21-13 dan 21-13.
Buat Kejutan di SEA Games 2017, Ini
Kunci Kemenangan Gregoria Mariska
KUALA LUMPUR – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, membuat kejutan
di babak perempatfinal cabang olahraga (cabor) bulu tangkis nomor perorangan di SEA
Games 2017 yang berlangsung di Axiata Arena, Malaysia, Minggu 27 Agustus 2017. Pemain
berusia 18 tahun itu sukses menumbangkan unggulan pertama asal Thailand, Busanan
Ongbamrungphan.

Gregoria secara tidak terduga mampu menumbangkan Busanan yang pada dua tahun lalu
sukses menggondol emas pada SEA Games 2015. Laga berlangsung tiga set yang akhirnya
dimenangkan Gregoria dengan skor 17-21, 22-20 dan 21-17.

Menanggapi laga tersebut, Gregoria mengaku beruntung karena lawan yang tampaknya tidak
bisa bermain dalam kondisi apik. Terlebih ia memang mencoba untuk bermain lepas. Ia pun
menjadikan set kedua sebagai momentum untuk bisa merebut kemenenangan pada laga ini.

“Di game kedua tampaknya lawan jadi ragu-ragu karena lapangannya searah angin,
serangannya jadi setengah-setengah karena takut out. Pada game ketiga lawan semakin
terlihat tidak percaya diri dan saya semakin membuat dia tidak enak mainnya,” ungkap
Gregoria, mengutip dari laman resmi PBSI, Senin (28/8/2017).

“Waktu ketinggalan di game kedua, pelatih menenangkan saya dan bilang kalau saya main
saja sesuai pola saya sendiri, tidak usah memikirkan menang atau kalah dulu. Setelah itu,
saya merasa semakin yakin dan bermain lepas,” tambahnya.

Kemenangan ini jelas semakin membuka peluang Gregoria untuk meraih emas pertamanya di
ajang SEA Games 2017. Lawan berikutnya yang akan dihadapi adalah tunggal asal Malaysia
yakni Soniia Cheah yang sempat mengalahkan Fitriani di nomor beregu putri SEA Games
2017.

Sementara wakil Indonesia lainnya yakni Fitriani harus tumbang. Ia takluk dari tunggal tuan
rumah lainnya yakni Goh Jin Wei dengan skor 21-13, 15-21 dan 12-21.
Jadi Wakil Indonesia Satu-satunya di Final,
Jonatan Diharapkan Bisa Main Tenang
KUALA LUMPUR – Tim Bulu Tangkis Indonesia harus menelan luka kala berlaga di ajang
SEA Games 2017 yang dihelat di Kuala Lumpur, Malaysia. Pasalnya, dari tiga emas yang
ditargetkan di nomor perorangan, hanya satu emas saja yang masih memiliki kemungkinan
untuk diraih.

Indonesia pada awalnya memiliki kesempatan besar untuk mencapai target tersebut. Hal itu
karena di semifinal, Tim Merah Putih menempatkan empat orang wakilnya. Namun begitu,
dari empat wakil yang tersisa tersebut, hanya Jonatan Christie saja, dari nomor tunggal putra,
yang bisa melaju ke partai puncak.

Manajer Tim Bulu Tangkis Indonesia untuk ajang SEA Games 2017, Susy Susanti,
mengungkapkan bahwa kontingen Indonesia seperti agak tertekan dalam menjalani
pertandingan. Ketika dalam kondisi tertinggal, Indonesia tak bisa keluar dari tekanan atau
mengembangkan permainan. Sedangkan ketika dalam kondisi unggul, Indonesia tak bisa
fokus, hingga pada akhirnya terkejar.

Susy memang tidak memungkiri bahwa tekanan yang hadir di lapangan cukup besar
berdampak bagi Jonatan Christie dan kawan-kawan. Kendati demikian, peraih medali emas
dalam Olimpiade 1992 itu mengungkapkan agar segera melakukan evaluasi terkait
penampilan Tim Bulu Tangkis Indonesia

Sebagai wakil Indonesia satu-satunya di final, harapan besar pun disematkan di pundak
Jonatan. Susy berharap agar tunggal berperingkat 22 dunia itu bisa bermain tenang dan
mengatasi faktor nonteknis. Pasalnya, hal tersebut merupakan kunci untuk dapat
memenangkan pertandingan.

“Mudah-mudahan Jonatan mainnya normal, tenang dan lebih berani. Saya berharap Jonatan
bisa mengatasi ini (faktor nonteknis),” ujar Susy, seperti dilansir laman resmi PBSI, Selasa
(29/8/2017).
Kalahkan Tunggal Putra Thailand, Jonatan
Christie Sumbang Medali Emas Ke-36
untuk Indonesia
KUALA LUMPUR – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, sukses
menyabet medali emas dari nomor perseorangan. Jonatan mendapatkan medali emas setelah
mengalahkan tunggal putra asal Thailand, Khosit Phetpradab, dengan skor akhir 21-19 dan
21-10.

Di set pertama, Jonatan selalu memimpin perolehan angka. Namun pada kedudukan 13-9,
Khosit sempat memperkecil ketertinggalan dari Jonatan menjadi 11-13.

Beruntung, Jojo –sapaan akrab Jonatan– mampu menjaga fokus dan mengamankan set
pertama meski dengan skor yang cukup tipis 21-19. Di set kedua, Jonatan sangat
mendominasi permainan.

Tercatat perolehan poin Khosit tak pernah mendahului Jonatan. Bahkan, raihan poin Khosit
terhenti di kedudukan 12-10 sementara Jonatan terus melaju hingga meraih angka tertinggi
dan memastikan medali emas bagi Indonesia.

Medali emas di nomor perorangan ini menjadi satu-satunya raihan bagi Tim Merah Putih.
Padahal Jonatan telah merebut medali emas di nomor beregu putra bersama rekan-rekannya.

Sementara wakil Indonesia lainnya di ajang bulu tangkis yakni Ihsan Maulana Mustofa, Fajar
Alfian/M. Rian Ardiansyah, dan Gregoria Mariska tunjung hanya mampu menyabet medali
perunggu setelah kalah dari lawannya di babak semifinal.
Gagal Capai Target di SEA Games 2017,
Tim Bulu Tangkis Indonesia Dinilai Kurang
Nekat
KUALA LUMPUR – Pada gelaran SEA Games 2017 yang dihelat di Kuala Lumpur,
Malaysia, Tim Bulu Tangkis Indonesia sebenarnya memiliki target untuk dapat merebut tiga
medali emas dari nomor perorangan. Kendati begitu, nyatanya target tersebut tak dapat
dipenuhi.

Sebenarnya Indonesia memiliki kesempatan besar untuk bisa mewujudkan targetnya tersebut.
Pasalnya, kontingen Merah Putih menempatkan empat orang wakilnya di semifinal. Keempat
perwakilan tersebut diisi oleh dua tunggal putra, Jonatan Christie dan Ihsan Maulana
Mustofa, serta masing-masing satu dari ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto,
dan tunggal putri, Gregoria Mariska.

Namun begitu, sayangnya hanya Jonatan saja yang mampu menembus partai final.
Sedangkan tiga wakil lainnya kandas di semifinal. Kondisi tersebut pun membuat manajer
Tim Bulu Tangkis Indonesia, Susy Susanti, segera melakukan evaluasi terhadap para atlet.

Susy menyoroti bahwa yang menjadi faktor utama gagalnya Tim Bulu Tangkis Indonesia
mencapai target tersebut lantaran lemahnya tekad pemain ketika bertanding. Kurangnya
konsentrasi juga dinilai Susy menjadi faktor yang merugikan karena terlalu mudah
membuang poin.

“Ganda putra juga missed target, yang diprediksi itu tunggal dan ganda putra yang jadi
andalan. Faktor yang menjadi titik lemah kita adalah nekatnya, beraninya yang kurang. Saat
mereka tertekan, enggak bisa berkembang. Saat leading, justru gagal fokus, gampang banget
buang poin,” ujar Susy, menyadur dari laman resmi PBSI, Selasa (29/8/2017).

“Hal-hal ini yang harus kita perhatikan, karena bukan sekali dua kali seperti itu. Di beregu
Fajar/Rian mengalami hal yang sama, game pertama menang, game kedua sudah leading,
gagal. Di perorangan kita lihat tadi juga begitu. Kejadian begini dua kali berturut-turut,
seharusnya belajar dari pengalaman,” pungkas Susy.
Meski Hanya Raih 2 Medali Emas dari
Bulu Tangkis di SEA Games 2017, Susy
Tetap Senang
KUALA LUMPUR – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, berhasil
meraih medali emas di nomor perorangan SEA Games 2017. Di partai puncak, Jonatan
mengalahkan Khosit Phetpradab, dengan skor akhir 21-19 dan 21-10.

Sejatinya, Indonesia menargetkan tiga medali emas namun meleset. Kegagalan itu juga
membuat manajer Tim Indonesia di SEA Games, Susy Susanti, angkat bicara. Menurutnya,
kegagalan Indonesia memenuhi target itu disebabkan oleh adanya kendala.

Baru kali ini dalam sepanjang sejarang SEA Games, Indonesia harus kalah dari Thailand
yang menjadi juara umum di cabor bulu tangkis. Thailand sendiri mengoleksi empat medali
emas.

Namun, kegagalan ini tak serta merta menjadi sebuah kekecewaan yang berarti. Sebab,
Indonesia juga harus membagi fokus dengan Kejuaraan Dunia 2017 yang diadakan di
Glasgow, Skotlandia.

“Kalau dibilang kendala dari awal pasti ada dan sudah saya ingatkan kepada atlet-atlet. Tapi
ini tidak bisa dijadikan alasan, intinya kami harus siap dalam keadaan apapun, inilah hasil
yang bisa kami capai,” ujar Susy, mengutip dari laman resmi PBSI, Rabu (30/8/2017).

“Kali ini kami tidak menjadi juara umum, tetapi pencapaiannya harus dilihat secara
keseluruhan, Malaysia dan Thailand full tim, sedangkan Indonesia bagi kekuatan karena kami
mau memenuhi target di kejuaraan dunia dan alhamdulillah kami capai target itu dan di sini
meleset satu emas,” tandasnya
Hanya Raih 2 Emas, Pertama Kalinya
Indonesia Gagal Juara Umum di Cabor
Bulu Tangkis SEA Games
KUALA LUMPUR – Tim bulu tangkis Indonesia membuat rekor buruk di ajang SEA
Games 2017 yang untuk pertama kalinya gagal menjadi juara umum di ajang dua tahunan
tersebut. Tahun ini, Indonesia harus turun tahta ke posisi kedua setelah hanya mengumpulkan
2 emas dan 4 perunggu.

Dua emas tersebut datang dari nomor beregu putra dan tunggal putra nomor perorangan atas
nama Jonatan Christie. Sedang empat perunggu diraih dari nomor beregu putri, tunggal putra
(Ihsan Maulana Mustofa), tunggal putri (Gregoria Mariska), dan ganda putra (Fajar
Alfian/Muhammad Rian Ardianto).

Raihan tersebut masih kalah dari Thailand yang pada akhirnya keluar sebagai juara umum
dari cabang olahraga (cabor) bulu tangkis di SEA Games 2017. Tim yang kini sudah
dikepalai pelatih Rexy Mainaky itu mengemas 4 emas, 2 perak dan 4 perunggu.

Sejak bulu tangkis Indonesia ikut serta pada SEA Games 1977, Indonesia pasti selalu tampil
menjadi juara umum. Setidaknya tiga emas selalu dibawa pulang oleh para pebulu tangkis
Indonesia untuk mendapatkan gelar juara umum.

Terakhir Indonesia mampu menyapu bersih semua medali emas SEA Games adalah pada
2007 yang berlangsung di Nakhon Ratchasima, Thailand. Tujuh emas berhasil dimiliki
Indonesia yang kala itu menurunkan skuad terbaiknya seperti Taufik Hidayat, Maria Kristin
Yulianti, Markis Kido/Hendra Setiawan, Liliyana Natsir/Vita Marissa dan Flandy Limpele
serta Nova Widianto.

Tapi pada kali ini, skuad terbaik memang tak bisa diturunkan kubu Merah Putih karena
berbarengan dengan Kejuaraan Dunia 2017 yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia.
Sementara Thailand menurunkan skuad terbaiknya, kecuali Ratcahanok Intanon dan
Tanongsak Saensomboonsuk. Meski begitu, tentu itu bukanlah alasan, pasalnya untuk tim
putri sendiri Indonesia memiliki skuad terbaiknya di SEA Games 2017 kali ini.

Hasil kurang baik pada SEA Games tahun ini didapat dari ganda putri dan campuran yang tak
mampu meraih medali satu pun. Bagi ganda campuran, ini merupakan rekor buruk karena
Indonesia selalu mendapat emas dalam kurun enam kali SEA Games terakhir.

Anda mungkin juga menyukai